Bali Royal Hospital bekolaborasi dengan Yayasan Senyum Bali mengadakan sharing knowledge dengan tema “Bibir Sumbing dan Meningocele”, Sabtu (30/9). Sebanyak 47 peserta turut berpartisipasi dalam acara ini yang terdiri dari kalangan dokter umum dan dokter spesialis. Adapun seminar ini mengundang 3 pembicara yaitu, dr. Hendra Sanjaya, Sp.BP-RE, dr. I Wayan Niryana, M.Kes, Sp.BS, dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE dan dr. Walter Flapper yang khusus datang bersama tim dari Australia.
Pada sharing knowledge tersebut, setiap pembicara membawakan topik berbeda dengan pembahasannya masing-masing. dr. Walter Flapper pada acara sharing knowledge ini membagi pengetahuan tentang The Role of Multidisciplinary Team in Cleft Lip and Palate. Pembahasan tentang Penanganan Bibir Sumbing dan Celah Langit di Bali oleh dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE, Aspek Bedah Saraf pada Pasien FEME oleh dr. I Wayan Niryana M.Kes, Sp.BS dan dr. Hendra Sanjaya, SpB, SP.BP-Re membahas tentang Aspek Pelayanan dan Penanganan Celah Palato.
Acara sharing knowledge ini diawali dengan sambutan oleh Direktur Utama Bali Royal Hospital, dr. I Gede Wiryana Patra Jaya, M.Kes. Pada sambutannya, Beliau menyampaikan bahwa acara sharing knowledge ini rutin dilakukan setiap tahunnya yang digelar oleh Bali Royal Hospital bekerjasama dengan Yayasan Senyum Bali. Bali Royal Hospital dan Yayasan Senyum telah menjalin kerjasama selama kurang lebih 6 tahun dengan misi untuk memberikan pertolongan bagi masyarakat kurang mampu menangani kasus bibir sumbing atau meningocele.
Dengan terselenggaranya acara sharing knowledge ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk bertukar informasi dengan rekan dokter yang hadir tentang perkembangan ilmu dalam penanganan kasus bibir sumbing dan meningocele.
Jangan lewatkan kesempatan berbincang secara ekslusif bersama dr. Ida Bagus Putra Adnyan, Sp.OG (K.fer) & AIMI Bali dalam acara DOCTOR HEALTH Special Edition by Bali Royal Hospital dengan tema “Kupas Tuntas Seputar Kehamilan & Menyusui” untuk Anda para Ibu dan calon Ibu.
Dewasa ini banyak sekali simpang siur tentang penyakit stroke, mulai dari gejala dan resiko dari penyakit ini. Penyakit stroke biasanya berakibat fatal, bahkan bisa mengancam nyawa. Maka dari itu ada baiknya kita mencoba memahaminya dengan lebih baik.
Stroke merupakan defisit neurologis atau gejala neurologi yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak, dan terjadi secara mendadak. Secara umum penyebab stroke adalah hal-hal yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah otak atau menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Stroke bisa terjadi akibat pecahnya pembuluh darah karena dinding pembuluh darah yang tipis atau karena kelainan bawaan dan bisa juga terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah, sehingga aliran darah tidak lancar dan akhirnya tersumbat sehingga terjadi stroke.
Setiap orang bisa beresiko terkena stroke, tetapi resiko stroke lebih tinggi pada pasien yang memiliki faktor resiko stroke. Faktor resiko stroke dibagi menjadi dua, yaitu yang bisa dikendalikan seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kencing manis, asam urat tinggi serta penyakit jantung dan faktor resiko yang tidak bisa dikendalikan seperti usia tua dan jenis kelamin. Laki-laki biasanya memiliki resiko terkena stroke lebih tinggi dibandingkan wanita. Faktor-faktor resiko stroke ini dapat memperparah kondisi pembuluh darah.
Gejala stroke tergantung dari lokasi kerusakannya. Otak itu seperti peta. Gejala yg timbul tergantung dari area yg rusak. Misalnya kerusakan otak sebelah kiri menyebabkan kelumpuhan bagian tubuh kanan, mulut mencong, suara pelo atau cadel, gangguan berbahasa, dan semua terjadi secara mendadak. Bila kerusakan terjadi pada otak kanan maka gejala yang timbul adalah kelumpuhan tubuh bagian kiri. Pasien bahkan bisa tidak sadarkan diri secara mendadak bila kerusakan otak terjadi meluas atau terjadinya di daerah batang otak. Gejala ini terkadang disertai sakit kepala.
Stroke bisa terjadi pada setiap orang di setiap saat!
Penyakit stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Tapi beberapa faktor resiko stroke bisa diturunkan. Misalnya tekanan darah tinggi dan kencing manis. Ada juga yang sejak muda sudah menderita hipertensi dan kencing manis. Tetapi stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resiko. Pasien yang sudah stroke ada kemungkinan untuk terkena stroke berulang. Sangat penting bagi pasien yang sudah pernah terkena stroke untuk mengatur pola hidup sehat. Makan seimbang, rajin olah raga, menghindari rokok, melakukan check up untuk mengetahui kadar gula darah dan tekanan darah yang setidaknya dilakukan minimal 1 tahun sekali.
Bali Royal Hospital (BROS) kembali menggelar seminar awam bayi tabung dengan tema “You Can Do It By Insemination & IVF” di Imperium Hall Bali Royal Hospital, Minggu (27/8). Seminar yang rutin diadakan setiap tahunnya ini diikuti sebanyak 100 pasangan suami istri (200 peserta). Adapun seminar yang dihadiri oleh ratusan peserta ini turut mengundang empat pembicara yang sangat berkompeten dibidangnya, dr. Ida Bagus Putra Adnyana, Sp.OG(K.Fer), dr. Anom Suardika, Sp.OG(K.Fer), dr. Jaqueline Sudiman PhD dan dr. AA Gede Putra Wiradnyana, Sp.OG(K.FM).
Masing-masing pemateri membawakan materinya masing-masing. dr. Anom Suardika, Sp.OG(K.Fer) menjelaskan “Fasilitas di Klinik Bayi Tabung Royal IVF”, , dr. Ida Bagus Putra Adnyana, Sp.OG(K.Fer) membahas mengenai “Prosedur IVF dan IUI”, dr. Jaqueline Sudiman PhD dengan materi “Proses Pembuatan Bayi Tabung (IVF) di Laboratorium” dan dr. AA Gede Putra Wiradnyana, Sp.OG(K.FM) dengan materi terkait “Klinik Fetomaternal”
Pemateri sekaligus founder klinik bayi tabung BROS, dr. Ida Bagus Putra Adnyana, Sp.OG(K.Fer) menyampaikan bahwa tingkat keberhasilan bayi tabung di BROS hingga Juli 2017 telah mencapai 80% sedangkan standar nasional hanya mencapai 40%. Peningkatan tingkat keberhasilan bayi tabung di BROS ini sendiri diakibatkan oleh fasilitas penunjang yang mendukung.
Fasilitas bayi tabung yang ada di BROS merupakan salah satu dari 5 Rumah Sakit yang ada di Bali. Kemajuan Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB) khususnya dalam bidang In Vitro Fertilization yang diaplikasikan Tim IVF Bali Royal Hospital sudah banyak menangani pasien, tidak hanya pasien lokal tetapi pasien asing dari China, Rusia dan Hongkong juga. Dalam sebulan, rata-rata sudah mampu melayani hingga 30 pasien.
Ida Ayu Oka Purnamawati, SS, MM., Direktur Keuangan dan Umum BROS, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk menjelaskan layanan unggulan yang ada di BROS dan sekaligus launching promo bayi tabung. Melalui seminar ini, pihaknya ingin menyampaikan perkembangan layanan unggulan bayi tabung yang ada di BROS untuk bisa membantu pasangan mendapatkan buah hati.