Ada beberapa pemanis pengganti gula yang bisa mengurangi risiko diabetes seperti stovia, aspartam, sukralosa, dan sakarin.
Pemanis ini biasanya dipilih karena sangat rendah kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah.
Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi pemanis tersebut lebih banyak, tanpa batasan. Lagi pula, gula apa pun sebenarnya tidak akan menyebabkan diabetes jika asupannya dalam batas wajar, tidak berlebihan.
Jadi, terlepas dari pemanis yang Anda gunakan, yang terpenting dalam mencegah diabetes adalah mengatur konsumsi gula harian.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi konsumsi gula.
- Batasi konsumsi gula sebanyak 50 gram sehari atau sekitar 4 sendok makan.
- Pilih jenis camilan yang sehat, seperti yoghurt tanpa gula atau buah-buahan.
- Ganti sereal yang memiliki kandungan gula dengan sereal tanpa gula.
- Hindari mengonsumsi smoothies atau jus buah. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya dibatasi maksimal 1 gelas kecil per hari.
- Baca nilai informasi gizi yang tertera di label kemasan, sehingga Anda dapat mengetahui asupan gula yang terdapat di dalam kemasan.
- Kelola stres dengan baik sehingga Anda tidak mudah tergoda untuk banyak mengonsumsi makanan manis
Selain membatasi konsumsi gula, Anda bisa menurunkan risiko diabetes dengan rutin berolahraga. Perbanyak aktivitas fisik ringan, seperti jalan santai, joging, atau bersepeda untuk menjaga berat badan tetap ideal.
Kesimpulan
Gula bukanlah penyebab utama terjadinya diabetes tipe 2. Namun, pola makan tinggi gula memicu kelebihan berat badan dan obesitas yang merupakan faktor penyebab diabetes. Meskin bukan penyebab diabetes langsung, Anda tetap harus membatasi asupan gula harian.
Sumber : Hellosehat.com