Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal IVF Clinic
      • Royal Sport Therapy
    • International Services
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • Medical Check Up
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Webinar
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal IVF Clinic
      • Royal Sport Therapy
    • International Services
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • Medical Check Up
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Webinar
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Link Enlarge

Daya Tubuh Menurun, Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan!

Bali Royal Hospital January 19, 2023 Artikel 0

Sakit dapat dialami seseorang kapan saja. Akan tetapi, saat perubahan musim, lingkungan cenderung lembap menyebabkan bakteri dan virus penyebab penyakit berkembang lebih cepat. Oleh karena itu, perubahan kondisi cuaca dapat mempengaruhi tubuh menjadi lebih rentan sakit. Berikut adalah beberapa alasan badan mudah sakit saat perubahan musim.

1.Daya tahan atau imun tubuh melemah

Tingginya aktivitas sehari-hari disertai dengan perubahan suhu dapat berpengaruh pada daya tahan tubuh (imunitas) seseorang. Suhu dingin dapat melemahkan sistem imun, sehingga membuat tubuh rentan sakit.

2. Perubahan suhu ekstrem

Tubuh selalu beradaptasi terhadap perubahan suhu. Akan tetapi, perubahan suhu yang cenderung ekstrem bisa membuat Anda rentan sakit bila tidak diikuti dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang kuat.

3. Paparan orang disekitar

Udara dingin juga membuat orang biasanya lebih sering berada di ruangan bersama dengan keluarga atau lebih banyak orang.
Saat kondisi Anda tidak fit akibat daya tahan tubuh yang lemah, dapat memberi ruang bagi virus, kuman, dan bakteri leluasa untuk menular lebih cepat dalam jarak dekat.

Masalah kesehatan umumnya terjadi saat perubahan musim

Ada beberapa penyakit saat musim hujan yang sering menyerang, seperti flu, batuk, demam, diare, tipes, demam berdarah (DBD), hingga malaria. Kondisi tersebut bisa terjadi dan mudah dialami seseorang dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang lemah. Kondisi tersebut lebih mengkhawatirkan karena gejala penyakit musim hujan, tidak jauh beda dengan tanda terkena Covid-19. Saat ini, tren Covid-19 sedang menunjukkan tren yang meningkat. Oleh karenanya, memiliki daya tahan tubuh yang kuat selama perubahan musim sangat dianjurkan agar terhindar dari ancaman virus dan penyakit.

Tips menjaga kesehatan di musim hujan

Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan di musim hujan yang bisa dicoba.

1.Tetap aktif bergerak

Olahraga termasuk salah satu cara sederhana untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Mencoba yoga di rumah atau latihan kardio di tempat gym selama 30 menit setiap hari, sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap fit selama musim hujan.

2. Menjaga kebersihan

Lakukan dengan langkah sederhana yang dimulai dari mencuci tangan yang benar. Gosok tangan dengan sabun setidaknya selama 20 detik, kemudian bilas secara menyeluruh dan keringkan tangan menggunakan handuk atau tisu. Jika tidak bisa mencuci tangan dengan sabun dan air, pilihlah cairan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen larutan alkohol untuk mematikan virus, bakteri, atau kuman.

3. Istirahat yang cukup

Tak hanya menghilangkan rasa kantuk, mencukupi waktu istirahat dan tidur dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur malam selama 7-9 jam setiap harinya. Kurang tidur bisa membuat tubuh terasa lelah dan sulit konsentrasi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terserang penyakit.

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This
Mengapa-penyakit-flu-sering-terjadi-di-musim-hujan
Link Enlarge

Mengapa penyakit flu sering terjadi di musim hujan?

Bali Royal Hospital January 13, 2023 Artikel 0

Ketika memasuki musim penghujan, tubuh Anda lebih rentan terhadap penyakit, termasuk flu. Beberapa orang kerap mengaitkan kondisi tersebut dengan paparan air hujan ke tubuh.

Meningkatnya kasus flu di musim hujan sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Aktivitas lebih sering dilakukan dalam ruangan

Selama musim hujan, kebanyakan orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di dalam ruangan tertutup. Kondisi tersebut membuat virus menjadi lebih mudah menyebar.
Sebagai contoh, Anda berada dalam satu ruangan dengan pengidap flu. Buruknya sirkulasi udara pada ruangan tertutup dapat meningkatkan penularan flu karena Anda menghirup udara yang sama dengan orang tersebut.

2. Kurangnya paparan sinar matahari

Pada musim penghujan, sinar matahari akan lebih jarang muncul. Minimnya paparan sinar matahari membuat Anda kekurangan asupan vitamin D dan melatonin.
Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, kinerja sistem imun tentu tidak akan maksimal. Akibatnya, Anda akan lebih rentan tertular virus atau penyakit.

3. Virus tumbuh subur saat musim penghujan

Ketika memasuki musim hujan, kelembapan udara akan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat virus semakin mudah memperbanyak diri. Maka dari itu, Anda akan lebih rentan terserang flu dan pilek pada musim ini.

Cara mengatasi flu di musim hujan

Apabila Anda terserang flu di musim hujan, ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan. Berdasarkan National Health Service (NHS), berikut cara mengobati flu yang bisa Anda lakukan di rumah.

  • Jaga suhu ruangan tetap hangat.
  • Istirahat dengan cukup.
  • Banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
  • Konsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan suhu tubuh (jika demam) atau merasakan nyeri.

Perlu diingat, cara di atas hanya dilakukan sebagai langkah pengobatan pertama. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin mencegah kondisi Anda bertambah parah.

Baca Juga: Mata Kering Dengan Alergi, Apakah Sama?

Cara mencegah flu di musim hujan

Perkembangan dan penyebaran virus influenza di musim hujan memang lebih cepat dari biasanya, tapi bukan berarti tidak dapat dicegah.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah flu di musim hujan.

Hindari kontak jarak dekat

Kontak jarak dekat meningkatkan risiko Anda tertular virus. Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda bisa menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain, terutama yang sedang sakit.

Gunakan masker saat beraktivitas

Virus penyebab flu biasanya menular melalui droplet (percikan cairan). Menggunakan masker yang berkualitas saat beraktivitas dapat membantu melindungi Anda dari paparan droplet berisi virus.

Rajin mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun secara rutin dapat membantu melindungi Anda dari kuman. Jika tidak tersedia air dan sabun, bersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik setelah memegang benda dan sebelum menyentuh bagian tubuh Anda.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

Setelah memegang benda, jangan langsung menyentuh mata, hidung, dan mulut. Pasalnya, kuman dan virus lebih cepat masuk ke dalam tubuh melalui bagian-bagian tersebut.

Terapkan pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat dapat membantu melindungi Anda dari infeksi virus. Beberapa gaya hidup yang bisa dilakukan seperti makan-makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, rajin berolahraga, minum cukup air, hingga mengelola stres dengan baik.

Banyaknya kasus flu di musim hujan disebabkan faktor-faktor seperti banyaknya aktivitas dalam ruangan tertutup, kurangnya paparan sinar matahari, hingga peningkatan kelembapan udara yang membuat virus tumbuh subur. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena pencegahan flu bisa dilakukan lewat tindakan-tindakan sederhana.

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This
Mata-Kering-Dengan-Alergi,-Apakah-Sama
Link Enlarge

Mata Kering Dengan Alergi, Apakah Sama?

Bali Royal Hospital January 11, 2023 Artikel 0

Alergi musiman dapat menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan gejala mata kering kronis. Untuk itu, Anda perlu tahu cara membedakan kapan mata Anda benar-benar dalam kondisi kering dan kapan Anda sebenarnya mengalami gejala alergi. Dengan begitu, Anda bisa menentukan cara mengatasi mata kering yang sesuai dengan kondisi Anda sendiri.

Mata kering

Seperti telah disebutkan di awal, mata kering terjadi saat mata tidak menghasilkan cukup air mata atau menghasilkan air mata yang berkualitas buruk. Kondisi ini bisa terjadi dalam situasi tertentu seperti di pesawat terbang, ruangan ber-AC, saat mengendarai sepeda, dan setelah menatap layar komputer selama beberapa jam.

Inilah berbagai gejala yang muncul saat Anda mengalami mata kering.

  • Sensasi menyengat, perih, terbakar, atau gatal di mata.
  • Jadi gampang silau.
  • Mata merah.
  • Terasa seperti ada yang mengganjal di mata sehingga membuat tidak nyaman.
  • Mengalami kesulitan memakai lensa kontak.
  • Mata berair, sebagai respon tubuh terhadap iritasi mata kering.
  • Penglihatan kabur dan mata terasa lelah.

Alergi

Alergi bisa terjadi pada mata dan gejalanya mirip dengan mata kering. Namun, yang membedakan ialah adanya rasa gatal disertai dengan sensasi terbakar di mata. Selain itu, saat alergi mata juga akan berair dan merah. Umumnya, alergi disebabkan oleh berbagai hal seperti:

  • Efek samping obat-obatan
  • Terapi hormon untuk wanita
  • Operasi LASIK
  • Menggunakan lensa kontak dalam jangka panjang
  • Efek samping penyakit yang menyaring sistem kekebalan seperti lupus dan rematik
  • Infeksi kelopak mata (blefaritis)
  • Tidak sepenuhnya berkedip setelah operasi kelopak mata

Baca Juga: 5 Buah yang Cocok untuk Musim Hujan, Perkuat Imunitas

Cara mengatasi mata kering sesuai musim

Baik musim kemarau maupun musim hujan, sama-sama bisa mengakibatkan mata kering. Berikut berbagai cara mengatasi mata kering sesuai dengan musim terjadinya.

Musim kemarau

musim kemarau atau musim panas menjadi masa-masa terbaik untuk mata Anda. Pasalnya, peneliti melihat fakta bahwa di musim panas angka kejadian dan risiko mata kering berkurang. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena udara yang lebih hangat sehingga membantu menjaga mata tetap lembap. Untuk mengatasi mata kering di musim kemarau, Anda hanya memerlukan perawatan rumahan seperti:

1. Meneteskan air mata buatan

Anda bisa membeli air mata buatan yang dijual bebas di apotek. Gunakan setiap mata terasa kering atau 3-4 jam sekali. Namun, pastikan untuk memilih produk yang bebas pengawet agar aman digunakan dalam jangka waktu yang cukup sering.

2. Makan asam lemak omega-3

Anda bisa mengatasi gejala mata kering ringan dengan mengonsumsi makanan dengan asam lemak omega-3. Contohnya yaitu salmon, sarden, teri, dan lele. Konsumsilah secara teratur setiap hari untuk mendapatkan manfaat maksimalnya.

3. Mengompres mata

Anda bisa melembapkan mata kering dengan menaruh kompres hangat di mata. Hal ini dilakukan untuk melepaskan minyak di kelenjar kelopak mata Anda dan membantu meningkatkan kualitas air mata Anda. Selain itu, bersihkan kelopak mata Anda dengan waslap bersih dan air hangat.

Baca Juga: Mau Liburan? Ini Daftar P3K dan Obat-obatan yang Wajib Dibawa

Musim hujan

Dibandingkan dengan musim kemarau, musim hujan lebih memungkinkan Anda mengalami berbagai masalah mata, termasuk mata kering. Air hujan dan cipratan airlah yang biasanya menjadi awal penyebabnya. Berikut berbagai cara mengatasi mata kering di musim hujan.

1. Bersihkan mata secara rutin

Hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah menjaga kebersihan mata secara rutin. Usahakan untuk mencucinya dengan air dingin 3 sampai 4 kali dalam sehari. Mencucinya dengan air dingin membantu menghilangkan kuman yang bersarang di mata akibat cipratan air hujan.

2. Hindari cipratan air

Meskipun air hujan yang turun dari langit cukup bersih, Anda perlu hati-hati jika air hujan yang jatuh ke mata berasal dari pohon atau genting karena sudah pasti terkontaminasi oleh polutan.
Jika Anda tidak sengaja terkena cipratan air kotor misalnya saat mengendarai motor, segera cuci dengan air biasa yang bersih dan sabun yang lembut kemudian keringkan mata Anda. Selain itu, air hujan yang masuk ke mata juga dapat membuka kelenjar air mata yang membuat mata Anda menjadi kering.

3. Jangan mengucek mata

Mengucek mata dengan tangan kotor sehabis terkena hujan bisa membuat kuman dan kotoran masuk ke dalam mata. Akibatnya selain membuatnya kering, hal ini juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
Untuk itu, pastikan Anda telah membersihkan tangan sebelum digunakan untuk mengucek. Atau Anda juga bisa mengedip-ngedipkan mata hingga terasa lebih nyaman. Jika mata terlalu kering, Anda juga bisa meneteskan obat tetes mata yang menenangkan.

Anda bisa datang langsung ke rumah sakit yang Anda tuju atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform BROS Mobile

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This
Buah-yang-Cocok-untuk-Musim-Hujan,-Perkuat-Imunitas
Link Enlarge

5 Buah yang Cocok untuk Musim Hujan, Perkuat Imunitas

Bali Royal Hospital January 9, 2023 Artikel 0

Sakit dapat dialami seseorang kapan saja. Akan tetapi, saat perubahan musim, lingkungan cenderung lembap menyebabkan bakteri dan virus penyebab penyakit berkembang lebih cepat. Oleh karena itu, perubahan kondisi cuaca dapat mempengaruhi tubuh menjadi lebih rentan sakit. Untuk menjaga kesehatan di musim hujan, berikut buah yang cocok untuk membantu meningkatkan imunitas.

Buah yang baik dikonsumsi saat musim hujan

1. Pepaya

Pepaya merupakan buah yang cocok di musim hujan. Hal ini disebabkan pepaya merupakan buah kaya vitamin A yang penting untuk menjaga kekebalan tubuh.

Semangkuk pepaya potong seberat 145 gram mengandung vitamin A sebesar 68,2 mcg. Vitamin A memperkuat lapisan lendir pelindung di dalam tubuh sehingga risiko penyakit infeksi pun berkurang. Selain itu, vitamin A membantu melawan infeksi bakteri, parasit, dan virus.

2. Mangga

Mangga merupakan buah yang baik dikonsumsi saat musim hujan. Buah ini kaya akan vitamin A dan vitamin C yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, mangga mengandung mineral yang penting untuk imunitas, yaitu zink dan selenium.

Selenium bersifat antioksidan yang bisa mengurangi radikal bebas dan peradangan di dalam tubuh. Hal ini membuat kekebalan tubuh meningkat. Sementara itu, kekurangan zink erat kaitannya dengan masalah imun.

Baca Juga: Ini Manfaat Liburan untuk Kesehatan

3. Jambu biji

Buah tropis ini cocok dikonsumsi untuk musim hujan karena kaya akan vitamin C. Kandungan vitamin C dalam 100 g sebesar 228 mg. Artinya, Anda bisa memenuhi asupan vitamin C dalam sehari. Hal ini tentu baik untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.

Kandungan serat pada buah ini pun cukup tinggi, yakni 5,4 gram. Serat juga merupakan zat gizi yang penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Mengutip penelitian terbitan Allergy (2022), serat menjaga keseimbangan bakteri atau mikrobiota usus. Keseimbangan ini membuat kekebalan tubuh meningkat sehingga bisa mengurangi risiko penyakit infeksi.

4. Tomat

Meski sering dianggap sebagai sayuran, tomat ternyata buah yang baik dikonsumsi saat musim hujan. Jus buah ini meningkatkan imunitas. Satu buah tomat sebesar 125 gram mengandung vitamin C sebesar 20,4 mg. Buah ini kaya akan beta-karoten yang berasal dari warna alaminya.

Bila dikonsumsi, beta-karoten nantinya diubah menjadi vitamin A yang baik untuk memperkuat imun. Buah ini juga kaya akan likopen yang bisa melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain menjaga kondisi tubuh saat hujan, tomat baik untuk kesehatan tulang. Pasalnya, buah ini kaya akan mineral yang dibutuhkan untuk kepadatan tulang, seperti kalsium, magnesium, dan fosfor.

5. Jeruk

Sudah tidak asing lagi bahwa jeruk merupakan buah untuk meningkatkan imun. Manfaat ini berasal dari tingginya vitamin C. Satu buah jeruk ukuran besar mengandung vitamin C sebesar 32 mg. Hal ini bisa memenuhi 35 – 42% kebutuhan vitamin C harian Anda. Vitamin C baik untuk menjaga kekebalan tubuh saat hujan. Mengutip studi terbitan Nutrients (2017), zat gizi ini merangsang sel darah putih menyerang bakteri dan virus pada bagian tubuh yang terinfeksi. Pada saat yang sama, vitamin C melindungi jaringan tubuh dari kerusakan akibat infeksi.

 

Buat Janji Temu Dokter

Bicarakan penerapan pola makan sehat atau gizi dan nutrisi makanan dan minuman yang tepat untuk Anda pada dokter gizi terbaik.

dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, M.Kes, Sp.GK

dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, Sp.GK. M.Kes

Dokter Spesialis Gizi Klinik

Buat Janji Temu

Sumber: hellosehat.com

Share This
Ini-Daftar-P3K-dan-Obat-obatan-yang-Wajib-Dibawa
Link Enlarge

Mau Liburan? Ini Daftar P3K dan Obat-obatan yang Wajib Dibawa

Bali Royal Hospital December 28, 2022 Artikel 0

Sudah beli tiket dan booking penginapan untuk berlibur? Wah, tinggal berangkat, dong? Eits, nanti dulu. Sebelum berangkat liburan, pastikan dulu Anda sudah mengemas berbagai perlengkapan medis untuk dibawa. Bukan cuma baju ganti dan alat makeup, kotak P3K dan obat-obatan juga perlu disiapkan untuk liburan. Apalagi kalau Anda berlibur ke tempat yang jauh dari toko atau apotek. Lalu sebaiknya bawa P3K dan obat apa saja saat liburan? Ini daftar lengkapnya.

Daftar P3K yang harus dibawa ketika liburan

  • Obat merah, misalnya Betadine
  • Pembersih luka antiseptik
  • Plester luka
  • Kapas atau kasa steril secukupnya
  • Minyak kayu putih
  • Losion antinyamuk
  • Hand sanitizer atau tisu basah
  • Salep pereda nyeri
  • Salep antijamur
  • Tabir surya atau gel lidah buaya untuk mengobati kulit yang terbakar matahari

Daftar obat yang harus dibawa ketika liburan

  • Obat pereda nyeri dan penurun demam, misalnya paracetamol atau ibuprofen
  • Obat diare
  • Obat mabuk perjalanan
  • Obat maag dan asam lambung, terutama kalau Anda mengidap penyakit asam lambung
  • Obat alergi, misalnya antihistamin. Kalau Anda pernah mengalami reaksi anafilaktik dan dokter sudah meresepkan epinefrin, bawa juga bersama Anda
  • Obat masuk angin, pilek, dan flu
  • Obat tetes mata
  • Obat-obatan yang sudah diresepkan dokter untuk kondisi kesehatan tertentu. Misalnya Anda punya penyakit asma dan harus selalu bawa inhaler. Atau Anda punya diabetes, jadi harus bawa insulin. Obat darah tinggi juga harus dibawa kalau Anda punya hipertensi
  • Suplemen yang sudah dianjurkan oleh dokter Anda

 

Share This
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan
  • Informasi Vaksin Booster

Layanan Unggulan

  • Royal IVF Clinic
  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Vagina Rejuvenation
  • Dry Needling

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top