Demam berdarah ringan hanya akan memicu demam dan gejala-gejala lain yang menyerupai flu. Akan tetapi, demam berdarah dengue atau dengue hemorrhagic fever (DHF) yang parah bisa menyebabkan perdarahan serius hingga kematian.
Hingga saat ini, tidak ada satu jenis obat pasti untuk menyembuhkan penyakit akibat virus dengue ini. Pengobatan hanya diberikan untuk mengendalikan gejala hingga pasien pulih kembali. Oleh sebab itu, pasien DBD bisa diperbolehkan dirawat di rumah bila gejalanya ringan. Namun, dokter pasti meminta Anda untuk diopname bila mengalami demam berdarah serius.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), opname alias rawat inap sangat diperlukan bagi pasien demam berdarah serius. Dalam kondisi ini, pasien akan melewati beberapa fase DBD, termasuk fase kritis selama 24 hingga 48 jam lamanya.
Baca Juga: Kapan cek darah untuk DBD perlu dilakukan?
Masa-masa tersebut akan menentukan peluang pasien untuk bertahan hidup. Apabila penanganan pasien DBD tidak tepat, akibatnya bisa fatal dan bahkan berujung pada kematian.
Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami gejala demam berdarah serius, meliputi:
- sakit perut yang parah,
- muntah terus-menerus,
- napas memburu,
- perdarahan pada gusi,
- tubuh sangat lemas,
- muntah darah, dan
- suhu tubuh tidak stabil (demam naik-turun).
Selama opname, pasien DBD bisa memperoleh cairan infus yang mengandung elektrolit untuk mencegah dehidrasi, pemantauan tekanan darah, hingga transfusi darah bila mengalami perdarahan. Dokter dan perawat juga selalu siap sedia di rumah sakit untuk memantau sekaligus membantu meningkatkan kondisi pasien demam berdarah.