Sakit dapat dialami seseorang kapan saja. Akan tetapi, saat perubahan musim, lingkungan cenderung lembap menyebabkan bakteri dan virus penyebab penyakit berkembang lebih cepat. Oleh karena itu, perubahan kondisi cuaca dapat mempengaruhi tubuh menjadi lebih rentan sakit. Berikut adalah beberapa alasan badan mudah sakit saat perubahan musim.
1.Daya tahan atau imun tubuh melemah
Tingginya aktivitas sehari-hari disertai dengan perubahan suhu dapat berpengaruh pada daya tahan tubuh (imunitas) seseorang. Suhu dingin dapat melemahkan sistem imun, sehingga membuat tubuh rentan sakit.
2. Perubahan suhu ekstrem
Tubuh selalu beradaptasi terhadap perubahan suhu. Akan tetapi, perubahan suhu yang cenderung ekstrem bisa membuat Anda rentan sakit bila tidak diikuti dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang kuat.
3. Paparan orang disekitar
Udara dingin juga membuat orang biasanya lebih sering berada di ruangan bersama dengan keluarga atau lebih banyak orang.
Saat kondisi Anda tidak fit akibat daya tahan tubuh yang lemah, dapat memberi ruang bagi virus, kuman, dan bakteri leluasa untuk menular lebih cepat dalam jarak dekat.
Masalah kesehatan umumnya terjadi saat perubahan musim
Ada beberapa penyakit saat musim hujan yang sering menyerang, seperti flu, batuk, demam, diare, tipes, demam berdarah (DBD), hingga malaria. Kondisi tersebut bisa terjadi dan mudah dialami seseorang dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang lemah. Kondisi tersebut lebih mengkhawatirkan karena gejala penyakit musim hujan, tidak jauh beda dengan tanda terkena Covid-19. Saat ini, tren Covid-19 sedang menunjukkan tren yang meningkat. Oleh karenanya, memiliki daya tahan tubuh yang kuat selama perubahan musim sangat dianjurkan agar terhindar dari ancaman virus dan penyakit.
Tips menjaga kesehatan di musim hujan
Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan di musim hujan yang bisa dicoba.
1.Tetap aktif bergerak
Olahraga termasuk salah satu cara sederhana untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Mencoba yoga di rumah atau latihan kardio di tempat gym selama 30 menit setiap hari, sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap fit selama musim hujan.
2. Menjaga kebersihan
Lakukan dengan langkah sederhana yang dimulai dari mencuci tangan yang benar. Gosok tangan dengan sabun setidaknya selama 20 detik, kemudian bilas secara menyeluruh dan keringkan tangan menggunakan handuk atau tisu. Jika tidak bisa mencuci tangan dengan sabun dan air, pilihlah cairan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen larutan alkohol untuk mematikan virus, bakteri, atau kuman.
3. Istirahat yang cukup
Tak hanya menghilangkan rasa kantuk, mencukupi waktu istirahat dan tidur dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur malam selama 7-9 jam setiap harinya. Kurang tidur bisa membuat tubuh terasa lelah dan sulit konsentrasi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terserang penyakit.
Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com
Demam berdarah ringan hanya akan memicu demam dan gejala-gejala lain yang menyerupai flu. Akan tetapi, demam berdarah dengue atau dengue hemorrhagic fever (DHF) yang parah bisa menyebabkan perdarahan serius hingga kematian.
Hingga saat ini, tidak ada satu jenis obat pasti untuk menyembuhkan penyakit akibat virus dengue ini. Pengobatan hanya diberikan untuk mengendalikan gejala hingga pasien pulih kembali. Oleh sebab itu, pasien DBD bisa diperbolehkan dirawat di rumah bila gejalanya ringan. Namun, dokter pasti meminta Anda untuk diopname bila mengalami demam berdarah serius.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), opname alias rawat inap sangat diperlukan bagi pasien demam berdarah serius. Dalam kondisi ini, pasien akan melewati beberapa fase DBD, termasuk fase kritis selama 24 hingga 48 jam lamanya.
Baca Juga: Kapan cek darah untuk DBD perlu dilakukan?
Masa-masa tersebut akan menentukan peluang pasien untuk bertahan hidup. Apabila penanganan pasien DBD tidak tepat, akibatnya bisa fatal dan bahkan berujung pada kematian.
Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami gejala demam berdarah serius, meliputi:
- sakit perut yang parah,
- muntah terus-menerus,
- napas memburu,
- perdarahan pada gusi,
- tubuh sangat lemas,
- muntah darah, dan
- suhu tubuh tidak stabil (demam naik-turun).
Selama opname, pasien DBD bisa memperoleh cairan infus yang mengandung elektrolit untuk mencegah dehidrasi, pemantauan tekanan darah, hingga transfusi darah bila mengalami perdarahan. Dokter dan perawat juga selalu siap sedia di rumah sakit untuk memantau sekaligus membantu meningkatkan kondisi pasien demam berdarah.
Mata lelah berkepanjangan bisa merusak penglihatan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain senam mata, berikut adalah beberapa tips mudah yang Anda dapat lakukan untuk mengatasi mata merah dan berbagai keluhan fisik lainnya akibat seharian di depan komputer.
1. Rutin cek mata
Rutin cek mata di dokter mata adalah langkah pertama untuk mencegah dan mengatasi mata merah akibat seharian nongkrong di depan layar komputer. Menurut National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH), orang-orang seharusnya lebih dulu menjalani pemeriksaan mata sebelum mulai bekerja dengan komputer, dan kemudian rutin setahun sekali setelahnya.
2. Atur pencahayaan yang sesuai
Mata lelah sering disebabkan oleh cahaya yang terlalu terang, baik dari sinar matahari di luar ruangan yang masuk melalui jendela ataupun pencahayaan ruang kantor yang berlebihan. Akibatnya, Anda harus selalu menyipitkan mata selama bekerja. Jika memungkinkan, cat dinding ruangan Anda dengan warna yang lebih gelap dengan hasil akhir matte.
3. Atur terang-gelap kontras sinar laptop
Pantulan pada dinding dan layar komputer Anda juga dapat menyebabkan mata lelah. Dikutip dari Mayo Clinic, Anda disarankan menyesuaikan kecerahan layar sehingga kira-kira sama dengan kecerahan di sekitar tempat kerja Anda. Pertimbangkan untuk memasang layar anti-glare pada monitor Anda.
Jika Anda masih memakai monitor komputer berbentuk tabung (disebut juga cathode ray tube atau CRT), Anda perlu menggantinya dengan liquid crystal display (LCD), seperti pada layar laptop. Layar LCD lebih aman pada mata dan biasanya memiliki permukaan anti-reflektif, sedangkan layar CRT lebih mudah menyebabkan mata lelah.
Sesuaikan juga kontras ukuran dan warna teks untuk kenyamanan mata Anda, terutama saat membaca atau menyusun dokumen yang panjang. Biasanya, teks hitam dengan latar belakang putih merupakan kombinasi terbaik. Anda disarankan menyesuaikan kecerahan layar sehingga kira-kira sama dengan kecerahan di sekitar tempat kerja Anda. Pertimbangkan untuk memasang layar anti-glare pada monitor Anda.
Jika Anda masih memakai monitor komputer berbentuk tabung (disebut juga cathode ray tube atau CRT), Anda perlu menggantinya dengan liquid crystal display (LCD), seperti pada layar laptop. Layar LCD lebih aman pada mata dan biasanya memiliki permukaan anti-reflektif, sedangkan layar CRT lebih mudah menyebabkan mata lelah.
Sesuaikan juga kontras ukuran dan warna teks untuk kenyamanan mata Anda, terutama saat membaca atau menyusun dokumen yang panjang. Biasanya, teks hitam dengan latar belakang putih merupakan kombinasi terbaik.
4. Berkedip lebih sering
Selain melakukan senam mata, berkedip sangat penting saat Anda bekerja di depan komputer. Berkedip membantu membasahi mata agar tidak kering dan menyebabkan iritasi. Menurut penelitian, orang yang bekerja di komputer berkedip lebih jarang (sekitar sepertiga dari biasanya), hal ini membuat Anda berisiko mengalami mata kering.
Untuk mengurangi risiko tersebut, cobalah untuk berlatih senam mata berikut: setiap 20 menit, berkedip 10 kali dengan menutup mata sangat lambat.
Baca Juga: Berbagai Gerakan Senam Mata untuk Mengatasi Mata Lelah
5. Pejamkan mata sesaat
Menurut satu studi terbitan NIOS, salah satu cara ampuh untuk mengatasi mata lelah adalah dengan memejamkan mata barang sebentar saja. Anda juga boleh melanjutkannya dengan peregangan otot sederhana sebanyak 4 kali selama 5 menit sepanjang hari kerja.
Berdiri dan jalan-jalanlah sejenak, lemaskan dan putar-putar tungkai lengan dan kaki dengan berdiri, putar-putar bahu dan punggung untuk mengurangi ketegangan dan kelelahan otot. Jika lama waktu istirahat makan siang memungkinkan, curi-curi waktu untuk tidur siang sejenak.
6. Modifikasi tempat kerja Anda
Jika Anda perlu melihat bolak-balik antara kertas dan layar komputer Anda, tempatkan halaman tertulis pada tempat bersebelahan dengan monitor. Jika Anda ingin menggunakan lampu meja, pastikan arah sinar tidak ke mata Anda ataupun ke layar komputer Anda.
Selain itu, Anda perlu mengatur tempat kerja dan kursi Anda dengan ketinggian yang seusai untuk menjaga postur tubuh selama Anda bekerja di depan komputer. Pilihlah perabotan ergonomis sehingga Anda dapat memposisikan layar komputer Anda 50-60 cm dari mata Anda, bagian tengah layar Anda harus sekitar 10-15 derajat di bawah mata Anda untuk posisi nyaman kepala dan leher Anda.
7. Pertimbangkan memakai kacamata komputer
Jika Anda memakai kacamata, pilihlah lensa kacamata yang dapat melindungi mata Anda. Pertimbangkan kacamata dengan pelapis anti-reflective (AR).
Lapisan AR mengurangi silau dengan meminimalkan jumlah cahaya yang memantul dari permukaan depan dan belakang lensa kacamata Anda. Ini dapat menjadi langkah mengatasi mata lelah yang tak kalah penting.
Sumber : hellosehat.com