Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Gangguan-Pendengaran-yang-Tak-Ditangani-Segera-Bisa-Berujung-Pada-Demensia
Link Enlarge

Gangguan Pendengaran yang Tak Ditangani Segera Bisa Berujung Pada Demensia

Bali Royal Hospital February 21, 2022 Artikel 0

Banyak orang yang menunggu sampai kehilangan pendengaran, baru akhirnya mau menggunakan alat bantu dengar. Padahal menurut penelitian, pendengaran Anda sangat mencerminkan kondisi kesehatan tubuh. Jadi, Anda tidak bisa mengabaikan begitu aja kalau ada masalah seperti hilang pendengaran.

Hilang pendengaran bukan cuma karena usia

Meskipun gangguan pendengaran biasanya dialami oleh orang-orang lanjut usia, bukan berarti orang muda sama sekali bebas dari risiko. Justru berbagai penelitian terbaru menunjukkan kalau remaja dan orang dewasa generasi sekarang lebih rentan hilang pendengaran.

Penyebabnya antara lain mendengarkan musik dengan suara terlalu keras. Selain itu, bekerja di tempat yang bising, cedera di kepala, dan infeksi di telinga juga bisa membuat Anda berisiko mengalami hilang pendengaran.

Karena itu, sebisa mungkin jaga kesehatan telinga Anda dan segera periksa ke dokter kalau Anda merasa ada yang salah dengan pendengaran Anda. Semakin cepat dideteksi, Anda punya peluang makin besar untuk mengendalikan penyakit tersebut.

Baca Juga: Hati-Hati ini Dampak Negatif Menonton Drama Korea untuk Mata

Yuk, tes sebaik apa pendengaran Anda!

Untuk memantau seberapa baik pendengaran Anda, Anda bisa melakukan tes sendiri di rumah. Hearing Health Foundation, yaitu organisasi yang bergerak di bidang pendengaran dan penelitian asal Amerika Serikat telah menyusun tes mandiri berikut ini untuk menguji pendengaran Anda. Silakan dijawab.

  1. Apakah Anda sulit mendengar orang di telepon?
  2. Apakah Anda sulit mengikuti pembicaraan kalau ada dua orang atau lebih yang bicara bersamaan?
  3. Apakah orang rumah sering mengeluh karena Anda menyetel suara televisi terlalu keras?
  4. Apakah Anda kesulitan memahami percakapan orang-orang?
  5. Apakah Anda sulit mendengar kalau sedang ada suara bising di sekitar?
  6. Apakah Anda sering minta orang lain untuk mengulangi perkataannya?
  7. Apakah Anda merasa kalau orang-orang bicaranya tidak jelas, seolah cuma menggumam?
  8. Apakah Anda sering salah paham atau menjawab yang tidak nyambung?
  9. Apakah Anda kesulitan mendengar suara perempuan dan anak-anak ketika mereka bicara?
  10. Apakah orang-orang sering merasa kesal karena Anda sering salah tangkap ketika diajak bicara?

Kalau Anda menjawab “Ya” untuk sekurang-kurangnya tiga pertanyaan di atas, sebaiknya Anda segera periksa ke dokter.

Berikut Rekomendasi Dokter THT yang tersedia di Bali Royal Hospital

  1. dr. Agus Santosa, Sp.THT-KL, MARS, FICS
  2. dr. Ida Bagus Surya Putra Manuaba, M.Kes.Sp.THT-KL.MARS.
  3. dr. Nyoman Dian Permatasari, M.Biomed, Sp.THT-KL
  4. dr. I Nengah Wartawan, Sp.THT-KL
Share This
Hati-Hati-ini-Dampak-Negatif-Menonton-Drama-Korea-untuk-Mata
Link Enlarge

Hati-Hati ini Dampak Negatif Menonton Drama Korea untuk Mata

Bali Royal Hospital February 17, 2022 Artikel 0

Apakah Sobat BROS suka menonton drama Korea? Jalan cerita yang menarik ditambah pemain-pemainnya yang tampan dan cantik membuat drama Korea banyak digemari. Saking sukanya, banyak orang menontonnya seharian tanpa jeda. Padahal, dampak negatif menonton drama Korea mengintai mata Anda, lho!

Adanya Streaming platform mengubah cara kita mendapatkan tontonan hiburan. Ditambah adanya pandemi, streaming platform kini menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan hiburan tanpa harus ke bioskop. Oleh karenanya, menonton lewat streaming platform sangat memudahkan karena bisa dinikmati kapan pun dan di mana pun. Akibatnya, banyak orang lupa waktu. Padahal menonton drama Korea terlalu lama juga punya dampak negatif untuk mata

Dampak negatif akibat terlalu lama menonton drama korea

Menatap layar kaca dengan periode waktu yang lama per harinya dapat menimbulkan gangguan kesehatan khususnya mata. Kelelahan otot mata dan mata merah tak jarang sering dikeluhkan mereka yang menatap layar kaca dengan waktu lama.

Kelelahan otot mata

Kelelahan otot mata adalah kondisi umum yang sering terjadi pada mereka yang menatap layar kaca atau gadget dalam jangka waktu yang lama. Kelelahan otot mata akan mengakibatkan sakit kepala dan pandangan sulit fokus atau buram.

Kondisi ini menjadi dampak negatif menonton drama Korea seharian yang bisa muncul.

Mata merah

Mata merah terjadi saat air mata tidak mencukupi untuk melumasi mata. Ketika mata memerah, biasanya akan terasa perih. Hal ini terjadi karena saat menyaksikan drama Korea, mata kita akan lebih jarang untuk berkedip.

Maka mata akan cenderung mengering dan memerah. Saat hal ini terjadi, Anda akan merasakan mata perih, buram, berair, dan sensitif terhadap cahaya. Banyak orang yang gagal menyadari bahwa mereka sedang mengalami kelelahan otot mata dan mata merah. Maka, saat Anda merasakan gejala di atas, segera istirahatkan mata dari tontonan drama Korea, ya.

Baca Juga: Kenali Isoman, Isoter & Isolasi di Rumah Sakit

Tips nyaman menonton drama korea

1. Istirahatkan mata

Pada pergantian episode coba untuk istirahatkan mata sejenak. Disela-sela waktu tersebut, Anda dapat memerhatikan sekitar, melakukan peregangan badan dan mata. Jangan lupa untuk sering berkedip.

Manusia umumnya berkedip sebanyak 15 kali per menit. Tetapi saat menatap gadget kita hanya berkedip sebanyak 5-7 kali per menitnya. Padahal, berkedip merupakan salah satu cara mata untuk melembapkan kembali permukaan mata. Dengan mengistirahatkan mata, dampak negatif akibat maraton menonton drama Korea bisa dihindari.

2. Nyalakan lampu

Saat layar gadget lebih terang dari ruangannya, mata akan bekerja lebih keras untuk melihat layar kaca. Jadi, pastikan Anda menyesuaikan cahaya gadget dengan ruangan di sekitar, ya.

3. Jaga jarak pandang dengan gadget

Idealnya jarak antara TV dengan penonton adalah 2,5 – 3 meter. Selain jarak, tinggi TV dengan tinggi mata juga harus disesuaikan.Hal ini akan membantu mengurangi kelelahan otot mata dan mata merah. Hal ini juga berlaku jika Anda menontonnya menggunakan laptop atau handphone. Jangan menonton terlalu dekat apalagi sambil berbaring.

4. Batasi waktu menonton

Putuskan berapa lama waktu yang diinginkan untuk menonton drama korea. Misalnya, maksimal dua episode per hari. Maka, atur stopwatch atau alarm selama 2 jam waktu untuk menonton drama korea. Setelah alarm berbunyi, pindah dan lakukan aktivitas lain. Hal ini dilakukan semata-mata agar Anda tidak merasakan dampak negatif dari menonton drama Korea untuk mata.

5. Gunakan obat tetes mata

Ketika mata sudah mulai terganggu seperti, merah, gatal, dan berair, gunakan obat tetes mata untuk mengembalikan kelembapan yang hilang saat menonton drama Korea. Salah satu kandungan penting yang terdapat di obat tetes mata adalah Tetrahydrozoline Hydrochloride. Kandungan ini dapat meredakan kemerahan di mata akibat iritasi ringan.

Sebenarnya, menonton drama Korea sebatas untuk hiburan adalah hal yang wajar dan boleh-boleh saja. Namun, perhatikan juga dampak negatif akibat menonton drama Korea, ya.

Baca Juga: Manfaat Deteksi Kanker Sejak Dini

Yuk cek mata Sobat BROS sekarang juga! Jangan sampai Sobat BROS keasyikan nonton dan lupa waktu sehingga abai terhadap kesehatan mata.

Berikut Rekomendasi Dokter Mata yang tersedia di Bali Royal Hospital

  1. dr. Ni Made Suryanadi, Sp.M
  2. dr. Ni Luh Diah Pantjawati, SpM(K)
  3. dr. Ni Luh Piliantari Meigawati, Sp.M
  4. dr. Ni Made Indah Kencanawati, SpM
  5. dr. Luh Gede Anggasari Dewi, Sp.M

Sumber: hellosehat.com

Share This

Kenali Isoman, Isoter & Isolasi di Rumah Sakit

Bali Royal Hospital February 15, 2022 Artikel 0

Share This
Proses-Melahirkan-Bayi-Kembar-yang-Harus-Diketahui-Calon-Orangtua
Link Enlarge

Proses Melahirkan Bayi Kembar yang Harus Diketahui Calon Orangtua

Bali Royal Hospital February 9, 2022 Artikel 0

Melahirkan anak kembar mungkin membuat ibu menjadi lebih gugup, apalagi bila ini pengalaman kelahiran pertama kali. Tak perlu khawatir, hal ini wajar karena calon orangtua akan menyambut kehadiran dua bayi sekaligus.

Apa bedanya melahirkan anak kembar dengan persalinan biasa?

Bila ibu hamil anak kembar, diskusikan rencana melahirkan dengan dokter kandungan atau bidan secepatnya. Calon orangtua akan dianjurkan untuk melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin dengan fasilitas yang memadai, bukan melahirkan di rumah.

Ini karena melahirkan bayi kembar memiliki risiko komplikasi persalinan yang lebih tinggi daripada persalinan satu bayi. Bahkan, untuk mengurangi risiko komplikasi tersebut, pada kebanyakan kasus, dokter dan bidan mungkin sudah merencanakan dan menentukan tanggal melahirkan bayi kembar Anda lebih cepat.

Tepatnya, yaitu pada trimester ketiga atau saat usia kehamilan 34 minggu. Ini juga diperlukan karena kemungkinan kontraksi rahim yang lebih cepat seperti penjelasan di atas. Namun umumnya, induksi persalinan tidak disarankan untuk proses melahirkan bayi kembar karena tingkat risiko perdarahannya sangat tinggi.

Diskusikan lebih lanjut dengan dokter dan bidan untuk detailnya karena kondisi dan kehamilan setiap orang itu berbeda-beda.

Hal yang perlu dipersiapkan sebelum melahirkan anak kembar

Sebenarnya, mempersiapkan sebelum hari melahirkan anak kembar tiba sama saja seperti bersiap diri sebelum menjalani proses persalinan pada umumnya. Itu sebabnya, membekali diri dengan beragam pengetahuan mengenai tahapan melahirkan penting sebagai bentuk persiapan diri Anda.

Di samping itu, mengutip dari Kids Health, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter mengenai metode persalinan apa yang kemungkinan akan dijalani nantinya.

Misalnya, merencanakan akan melahirkan anak kembar dengan metode melahirkan normal ataupun operasi caesar. Bahkan, ibu juga bisa menentukan pilihan untuk melahirkan normal dengan posisi persalinan yang paling nyaman.

Sekali pun dokter memperbolehkan untuk merencanakan proses melahirkan anak kembar secara normal, ibu tetap harus bersiap untuk kemungkinan lain. Pasalnya, bukan tidak mungkin ibu harus menjalani operasi caesar saat melahirkan bayi normal karena satu dan lain hal.

Baca Juga: Bu! Ini Tips agar Cepat Sembuh Setelah Operasi Caesar

Bisakah proses melahirkan bayi kembar dilakukan secara normal?

Hamil bayi kembar tidak menutup kemungkinan untuk menjalani proses melahirkan secara normal atau melalui vagina.

Proses melahirkan bayi kembar secara normal mungkin saja dilakukan apabila Anda memenuhi syarat-syarat berikut ini.

  • Kondisi kehamilan sehat.
  • Ibu dan bayi di dalam kandungan tidak berisiko mengalami komplikasi.
  • Bayi-bayi tidak identik (tidak berbagi plasenta yang sama).
  • Bayi pertama tidak sungsang.
  • Plasenta tidak menghalangi jalan lahir.
  • Semua bayi sehat dan berkembang sebagaimana mestinya

Selanjutnya, dokter akan membimbing Anda untuk menerapkan cara mengejan saat melahirkan dan teknik pernapasan saat melahirkan.

Bagaimana proses melahirkan bayi kembar secara normal?

 

Pada dasarnya, proses melahirkan bayi kembar hampir mirip dengan proses melahirkan satu anak secara normal. Dokter akan memasangkan alat monitor pada perut ibu bersalin untuk memantau kondisi bayi-bayi Anda dalam kandungan. Setelah ketuban pecah, dokter mungkin memasangkan fetal scalp clip pada kepala bayi pertama untuk memantau aktivitas jantungnya.

Anda tidak perlu khawatir, karena alat ini aman digunakan bagi ibu dan bayi selama proses melahirkan bayi kembar. Kemudian, bayi akan dilahirkan satu per satu, tergantung pada metode persalinan yang Anda pilih bersama dengan tim medis. Setelah bayi pertama lahir, Anda bisa beristirahat sebentar sembari dokter memeriksa posisi bayi kedua dan melakukan pemeriksaan vagina.

Tak lama setelah kelahiran bayi pertama, leher rahim Anda akan membuka lagi untuk memberi jalan bagi bayi berikutnya. Jika ternyata bayi kedua (atau ketiga dan keempat) posisinya sungsang, dokter mungkin harus membenarkan dulu posisinya sebelum dikeluarkan. Dalam kasus yang sangat langka, bayi selanjutnya akhirnya harus dilahirkan lewat operasi caesar untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi.

Bila semua bayi Anda telah lahir, bidan dan dokter akan langsung memeriksa kondisi bayi-bayi Anda. Tim medis akan lantas menentukan apakah bayi Anda kembar identik atau tidak melalui plasentanya. Cara lain untuk memeriksa apakah bayi kembar identik atau tidak yaitu melalui tes genetik (DNA).

Baca Juga: Sukses Bayi Tabung untuk Mums dan Dads

Proses melahirkan anak kembar melalui operasi caesar

Ketimbang melahirkan dengan metode normal, kebanyakan bayi kembar memang dilahirkan secara operasi caesar. Ibu mungkin disarankan untuk melahirkan anak kembar dengan operasi caesar kalau Anda dan bayi memiliki risiko komplikasi.

Berikut beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk melahirkan bayi kembar melalui operasi caesar.

  • Posisi bayi pertama sungsang.
  • Bayi-bayi Anda berbagi satu plasenta.
  • Masalah lain pada plasenta seperti plasenta previa.
  • Anda pernah kesulitan melahirkan normal pada persalinan sebelumnya.
  • Anda sudah pernah melahirkan caesar.
  • Kondisi gawat janin.
  • Salah satu, kedua, atau ketiga bayi Anda mengalami masalah pertumbuhan dalam kandungan.
  • Preeklampsia yang tidak bisa ditangani dengan obat-obatan.
  • Prolaps tali pusat.
  • Proses persalinan sudah berlangsung terlalu lama.

Ibu mungkin hanya diberikan bius epidural yang akan membuat bagian pinggul ke bawah mati rasa. Dengan begitu, ibu masih akan tetap terjaga selama dokter melakukan pembedahan. Dalam kasus khusus dan gawat darurat, ibu dapat diberikan bius total sehingga tidak sadarkan diri selama persalinan berlangsung.

Bayi akan diangkat satu per satu dalam persalinan caesar. Urutan bayi kembar mana yang akan diangkat terlebih dahulu dalam metode melahirkan caesar tergantung pada posisi dan plasenta bayi di dalam kandungan.

Baca Juga: Mengenal Teknik Persalinan ERACS, Operasi Caesar yang Lebih Nyaman

Melahirkan bayi kembar dengan kombinasi normal dan caesar

Selain proses melahirkan bayi kembar dengan cara normal melalui vagina serta secara operasi caesar, ternyata keduanya juga bisa terjadi bersamaan. Ya, Anda bisa melahirkan anak kembar dengan metode persalinan normal dan caesar sekaligus.

Ada kemungkinan ibu melahirkan bayi kembar pertama dengan metode normal melalui vagina, dan bayi kedua dilahirkan melalui operasi caesar. Hanya saja, melahirkan anak kembar dengan dua metode ini terbilang cukup langka.

Biasanya, melahirkan bayi kembar dengan kombinasi dua metode melahirkan ini dilakukan dalam keadaan darurat. Ambil contohnya bayi mengalami prolaps tali pusat atau abruptio plasenta.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Manfaat-Deteksi-Kanker-Sejak-Dini
Link Enlarge

Manfaat Deteksi Kanker Sejak Dini

Bali Royal Hospital February 7, 2022 Artikel 0

Penyebab utama kanker seringkali belum diketahui secara pasti. Salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan adalah melakukan tes skrining jika terdapat gejala tertentu. Selain dapat mengetahui adanya kanker lebih cepat, ada bebera manfaat yang bisa didapat jika Anda melakukan deteksi kanker lebih dini. Apa saja manfaatnya, ya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

1. Pengobatannya tidak sekompleks bila sudah parah

Penyakit kanker perlu diobati segera. Pasalnya, sel kanker bisa menyebar dan akan semakin sulit diobati. Bila Anda menjalani tes deteksi dini kanker, maka penyakit lebih cepat dideteksi. Jika kanker diketahui lebih awal, maka proses pengobatan yang dijalani tidak serumit pengobatan kanker ketika sudah memasuki stadium lanjut.

Di tahap awal sel kanker tumbuh tanpa kendali, menumpuk, dan membentuk tumor. Nah, tumor ini perlu diangkat agar tidak berkembang dan merusak jaringan maupun organ di sekitarnya. Operasi pengangkatan tumor biasanya menjadi pengobatan lini pertama untuk kanker stadium awal. Setelah tumor diangkat, otomatis sel kanker tidak akan menyebar ke area lain.

Baca Juga: 3 Nutrisi untuk Otak Anak yang Bermanfaat Meningkatkan Kecerdasan

Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan tambahan, seperti kemoterapi atau radioterapi jika memang diperlukan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Akan tetapi, jika kanker sudah menyebar apalagi menyerang organ maupun jaringan yang lokasinya berjauhan, operasi tidak lagi menjadi pilihan pengobatan utama.

Pengobatan akan lebih difokuskan pada terapi untuk menangani gejala kanker, mengatasi efek samping, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Ini karena prosedur operasi pada kanker yang sudah parah cukup berisiko.

2. Persentase kesembuhan lebih tinggi

Manfaat menjalani tes deteksi dini kanker selanjutnya adalah meningkatkan peluang untuk sembuh lebih besar. Kanker yang masih dalam stadium awal, pengobatannya tidak serumit jika dibanding kanker yang sudah bermetastatis. Dengan operasi dan terapi tambahan, sel kanker bisa diangkat secara menyeluruh. Itu artinya, pasien sembuh dari penyakit kanker.

Bila Anda menjalani tes skrining kanker dan dokter menemukan adanya kanker lebih awal, kesempatan Anda untuk sembuh jadi lebih besar. Pasalnya, penyakit lebih cepat diketahui dan tindakan pengobatan juga cepat dilakukan.

Studi pada Journal of Clinical Gynecology and Obstetrics melaporkan 78% wanita dengan kanker serviks yang didiagnosis pada stadium I bertahan hidup lebih lama dibandingkan dengan 9% ketika didiagnosis pada stadium IV.

3. Kualitas hidup jadi lebih baik

Manfaat-Deteksi-Kanker

Selain peluang untuk sembuh lebih tinggi, manfaat melakukan tes deteksi dini kanker juga bisa meningkatkan kualitas hidup pengidapnya. Jika sel kanker di dalam tubuh pasien terdeteksi lebih awal, maka ia memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup. Mereka cenderung memiliki pilihan perawatan yang lebih baik dan lebih bebas stres.

Tentunya, kualitas hidupnya jadi lebih baik dibandingkan dengan mereka yang terlambat didiagnosis, yang mungkin memiliki lebih banyak komplikasi dan perawatan yang lebih rumit.

4. Biaya yang dikeluarkan lebih rendah

Manfaat mengikuti deteksi kanker lebih dini adalah biaya perawatan yang dikeluarkan jauh lebih rendah. Pengobatan kanker untuk kondisi stadium awal tidak serumit ketika kanker sudah masuk stadium 3 atau 4. Jenis, banyaknya pengobatan, maupun durasi pengobatan kanker di stadium awal akan lebih sedikit dan ringan, termasuk dalam hal biaya yang harus dikeluarkan.

Memang beberapa pengobatan kanker ditanggung oleh BPJS. Akan tetapi, jaminan kesehatan yang dikelola oleh pemerintah ini tidak menanggung semua obat kanker yang dibutuhkan pasien.

Sumber: hellosehat.com

Share This
  • 34
  • 35
  • 36
  • 37
  • 38
  • 39
  • 40

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top