RSU Bali Royal atau Bali Royal Hospital menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati atas segala bentuk informasi rekrutmen yang mengatasnamakan Bali Royal Hospital.
Bali Royal Hospital tidak memiliki program rekrutmen untuk tenaga keperawatan dan program sekolah profesi Ners secara gratis. Informasi resmi rekrutmen pegawai Bali Royal Hospital hanya melalui media sosial resmi dan website www.baliroyalhospital.co.id
Terima Kasih.
Pandemi corona telah mengubah gaya hidup secara total. Salah satunya adalah menjadikan penggunaan masker sebagai kebiasaan. Di balik manfaatnya, penggunaan masker membuat napas cenderung jadi bau. Benarkah demikian?
Menurut Dr Mark S. Wolff, dokter gigi dan juga dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Pennsylvania di AS mengatakan bukan penggunaan masker yang bikin bau mulut. Melainkan napas memang sudah bermasalah sebelum menggunakan masker.
Justru penggunaan masker dapat menyadarkan pemakainya bahwa napasnya memang bau. Sebagian besar bakteri yang tersisa dari makanan yang dikonsumsi, bersembunyi di antara gigi, di bawah gusi, dan di belakang lidah, serta sinus.
Menggunakan masker membuat udara di mulut terperangkap di masker sehingga aroma dari bakteri dan mungkin masalah gigi yang dialami jadi tercium. Di dalam mulut juga terdapat bakteri alami yang hidup setiap saat. Selain itu, ketika bernapas, udara lembap menyentuh masker dan ketika udara ini menguap, ia meninggalkan bau yang menyengat dan masuk ke indra penciuman.
Baca Juga : 6 Tips Panduan Menjalani Adaptasi Kebiasaaan Baru Saat Pandemi Corona
Mengatasi bau mulut yang dipicu oleh penggunaan masker dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan mulut. Sikatlah gigi setiap kali habis makan, sikat lidah, dan area samping mulut, dan jangan lupa berkumur dengan obat kumur.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, napas bau bisa menjadi tanda kalau kamu memang punya masalah dengan kesehatan gigi dan mulut. Bisa jadi kamu mengalami penyakit gusi. Penyakit gusi dapat terjadi ketika bakteri sisa dari makanan bersarang jauh di dalam kantung yang mengelilingi gusi.
Bakteri ini memakan gusi, menyebabkan gigi kendur, dan akhirnya rontok. Penyakit gusi melepaskan zat kimia belerang yang disebut metil merkaptan, yang berbau seperti telur busuk. Jadi, ketika gas berbahaya ini menguap bisa memicu bau napas yang tidak enak.
Bau mulut tidak hanya menjadi tanda kalau kamu memiliki gangguan kesehatan mulut dan gigi. Beberapa kondisi kesehatan tertentu bisa menjadi penyebab bau mulut. Ini termasuk penyakit jantung, masalah paru-paru, merokok, dan amandel.
Makanan Bisa Memicu Bau Mulut saat Pakai Masker
Kopi, bawang putih, ikan, telur, bawang merah, dan makanan pedas bisa memicu bau mulut. Beberapa makanan tersebut melepas sulfida sehingga memicu bau mulut. Permen atau permen karet bisa menutupi bau ini, tetapi bau dari konsumsi makanan ini bisa bertahan dalam tubuh jauh lebih lama.
Allyl methyl sulfide dalam kopi, bawang, dan bawang putih dapat tetap berada dalam aliran darah dan dikeluarkan melalui napas hingga 72 jam setelah dikonsumsi. Untuk mengatasinya, kamu bisa mengonsumsi makanan lain seperti lemon, peterseli, serta buah-buahan dan sayuran segar, seperti apel atau wortel yang merangsang produksi air liur, sehingga membersihkan kotoran dari mulut.
Tonton Juga : Tips Penggunaan Masker yang tepat dan Mencuci Masker Kain yang benar
Sama seperti makanan manis dan bergula, konsumsi jenis makanan ini dapat memicu bau mulut jika selepasnya kamu tidak membersihkan gigi dengan baik dan benar. Mengonsumsi banyak protein dan sedikit karbohidrat juga membuat tubuh mengeluarkan keton melalui urine dan napas, sehingga memicu bau mulut.
Cobalah perbanyak konsumsi air putih untuk mengeluarkan keton dari tubuh. Jika butuh rekomendasi mengenai masalah kesehatan gigi dan mulut, bisa ditanyakan langsung ke dokter di Bali Royal Hospital. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download aplikasi BROS Mobile lewat Google Play.
Sumber : halodoc.com
Meski kasus infeksi virus Corona pada anak relatif jarang terjadi, orang tua tetap harus mewaspadainya. Penting bagi orang tua untuk mengenali langkah pencegahan dan apa saja gejala yang bisa menandakan anak terinfeksi virus Corona.
Yuk ikuti Live Doctor Health by Bali Royal Hospital bersama :
dr. Ni Made Ayu Cynthia Windasari, M.Biomed, Sp.A dengan topik ” Waspadai Infeksi Virus Corona Pada Anak”
Event ini diadakan pada :
📆 : Kamis, 30 Juli 2020
⏱️ : 13.00 WITA
📍 : Live via Facebook Page & Instagram Bali Royal Hospital
💰 : Gratis!