Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Link Enlarge

Bolehkah medical check up saat haid?

Bali Royal Hospital September 19, 2022 Artikel 0

Medical check up merupakan rangkaian pemeriksaan kesehatan di rumah sakit untuk memeriksa kondisi tubuh secara keseluruhan. Selain sebagai pemeriksaan rutin, medical check up juga berguna untuk mendeteksi secara dini penyakit yang muncul di tubuh. Meskipun siklus menstruasi pada setiap wanita berbeda-beda, umumnya perdarahan haid berlangsung selama 3 – 7 hari.

Kedatangan haid yang tiba-tiba dan bisa saja membuat perencanaan yang telah Anda buat sedikit berantakan, salah satunya rencana untuk medical check up. Nah, sebenarnya hal ini tidak dilarang, tapi sebaiknya ditunda sampai haid berakhir, yakni tujuh hari setelah menstruasi (bukan hari ke-7 setelah hari pertama perdarahan).

Pasalnya, salah satu prosedur wajib dalam pemeriksaan kesehatan yaitu tes urine. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit tertentu sejak dini seperti penyakit ginjal, hati, infeksi saluran kencing, dan diabetes. Untuk memeriksa kandungan urine secara akurat, tentu diperlukan urine murni tanpa tambahan apa pun di dalamnya. Sementara saat Anda haid, urine kemungkinan besar bercampur dengan darah dan cairan keputihan.

Hal ini diakibatkan vagina dan lubang kencing jaraknya berdekatan sehingga sulit untuk mendapatkan urine yang tidak tercemari oleh darah haid. Darah inilah yang nantinya bisa memengaruhi dan membuat hasil tes urine menjadi tidak akurat. Akibatnya hasil medical check up secara keseluruhan saat haid menjadi tidak valid.

Selain itu, adanya kontaminasi pada sampel urine bisa mengarah pada diagnosis positif palsu yang membuat dokter menyimpulkan adanya kerusakan pada sistem kemih Anda akibat adanya darah di urine (hematuria). Oleh karena itu, jika Anda sudah membuat jadwal dan tiba-tiba tamu bulanan Anda datang, sebaiknya segera bicarakan dengan petugas kesehatan. Namun, jika pemeriksaan kesehatan yang dilakukan bersifat darurat karena Anda sedang mengalami kondisi yang sangat parah, kemungkinan dokter akan tetap menjalankan tes urine.

Hal ini dilakukan untuk membantu mendiagnosis penyebab dari masalah kesehatan yang sedang Anda alami berdasarkan gejala-gejala yang menyertainya. Anda bisa menampung urine dengan menahan sementara laju menstruasi. Caranya dengan menutup bukaan vagina menggunakan kain bersih atau handuk yang dapat menyerap darah.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko urine terkontaminasi oleh darah jika Anda terpaksa melakukan medical check up saat haid.

Selain haid, hal apa lagi perlu diperhatikan sebelum pemeriksaan kesehatan?

Selain memerhatikan jadwal haid, Anda juga perlu mempersiapkan hal lainnya untuk membantu mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat.

Biasanya, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal berikut ini.

  • Daftar obat yang sedang dikonsumsi, baik obat dokter maupun herbal.
  • Gejala dan keluhan yang selama ini dialami.
  • Riwayat kesehatan dan operasi.
  • Berpuasa sesuai dengan anjuran dokter dan petugas medis.
  • Melepas semua perhiasan untuk melancarkan proses pemeriksaan.
  • Selalu konsultasikan dengan dokter atau petugas medis sebelum Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara keseluruhan.

Tanyakan pula apakah Anda dibolehkan melakukan medical check up saat haid, serta hal-hal lainnya. Pastikan semua informasi sudah jelas sebelum melakukan pemeriksaan.

Share This
Link Enlarge

Kapan bayi bisa duduk? dan bagaimana cara melatihnya

Bali Royal Hospital September 16, 2022 Artikel 0

Bagi bayi, belajar duduk membutuhkan usaha yang besar dan bukan hal yang mudah. Bayi Anda mungkin akan siap untuk duduk bila ia telah memiliki kontrol kepala yang baik. Mengutip Baby Center, bayi secara bertahap akan belajar duduk sendiri antara usia sekitar 3 bulan sampai 9 bulan.

Otot-otot yang bayi Anda gunakan akan berkembang secara bertahap hingga akhirnya menjadi cukup kuat untuk bisa duduk saat usianya menginjak 6 bulan dan 7 bulan. Saat usianya menginjak 3 bulan, otot leher dan kepala bayi Anda menguat dengan cepat.

Mulai saat ini dan seterusnya, bayi Anda akan belajar mengangkat kepalanya terutama ketika tengkurap. Selanjutnya, memasuki umur 5 bulan hingga 6 bulan, bayi akan mencari cara untuk menopang dirinya menggunakan lengannya dan menahan dadanya dari lantai atau seperti posisi push-up. Pada usia 7 bulan hingga 8 bulan, bayi Anda mungkin dapat duduk tanpa penyangga atau bantuan dengan posisi yang tegak.

Bahkan, ia mungkin bisa duduk dengan baik dari posisi sebelumnya yakni berbaring atau tengkurap. Satu hal yang perlu Anda ketahui bahwa hampir semua bayi dapat duduk sendiri pada saat mereka berusia 9 bulan.

Bagaimana cara membantu bayi agar bisa duduk?

Anda bisa menerapkan beberapa cara di bawah ini untuk membantu bayi Anda agar bisa duduk.

1. Sering melakukan tengkurap

Sebelum bisa duduk, dorong bayi Anda untuk melakukan tengkurap atau tummy time terlebih dahulu. Pastikan si Kecil melakukan aktivitas tersebut sesering mungkin. Hal itu berguna untuk memperkuat otot kepala, bahu, leher, dan punggunggnya hingga dapat memberi kontrol pada kepalanya untuk duduk.

2. Tummy time sambil melihat ke atas

Doronglah bayi Anda untuk melihat ke atas selama tummy time. Caranya dengan mengalihkan perhatian si Kecil menggunakan mainan bayi yang berisik, berwarna cerah, berwarna-warni, atau mengeluarkan suara. Selain dapat melatih otot kepala yang diperlukan untuk duduk, cara ini juga berguna untuk memastikan bahwa pendengaran dan penglihatan anak berfungsi dengan baik.

3. Latihan duduk dengan bantuan

Sebelum bayi Anda benar-benar bisa duduk sendiri, lakukan latihan duduk sambil Anda ikut menopang atau memegangi badannya. Hal itu dilakukan untuk membiasakan bayi Anda dalam posisi duduk. Selain itu, cara ini juga membantu leher dan kepalanya untuk mendapatkan kekuatan hingga nantinya dapat duduk sendiri.

4. Berlatih duduk di lantai

Saat bayi Anda baru pertama kali belajar duduk, coba lakukan bersama di lantai untuk membantu melatihnya. Pastikan untuk tetap dekat dengan bayi Anda saat ia mulai dalam posisi duduk. Tempatkan bayi Anda di permukaan yang lembut, seperti kasur, atau letakkan bantal di sekelilingnya di lantai yang empuk.

Hal ini bertujuan untuk mencegah bayi Anda terluka jika ia jatuh selama tahap awal. Pastikan untuk tidak meninggalkan bayi Anda tanpa pengawasan.

5. Selalu berikan dorongan

Tidak selalu tentang teknik, ada sejumlah cara lain untuk membantu bayi Anda agar bisa duduk. Salah satunya yakni selalu berikan bayi Anda senyuman dan dorongan secara verbal untuk terus mencoba. Sedikit dorongan dari Anda dapat sangat membantu untuk mencapai tonggak perkembangan bayi Anda.

Pada awalnya, posisi duduk bayi memang belum stabil dan masih jatuh meski ia sambil bersandar. Namun, Anda tak perlu lagi khawatir tentang kapan bayi Anda bisa duduk. Hal itu dikarenakan setiap bayi akan mengembangkan keterampilan secara berbeda-beda, mungkin bisa lebih cepat daripada yang lain.

Namun, bila bayi Anda tidak dapat duduk sendiri pada saat ia berusia 9 bulan, segera konsultasikan dengan dokter. Kemungkinan dokter akan merekomendasikan sejumlah penanganan yang bisa Anda pertimbangkan.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Tips agar anak tidak mudah sakit

Bali Royal Hospital July 30, 2022 Artikel 0

Agar anak tidak sering sakit, ada beberapa hal yang perlu dilakukan ortu. Salah satu hal yang paling utama adalah memberikan asupan nutrisi anak.

Ya, dengan memberikan nutrisi yang baik untuk anak, maka Anda telah membantu menjaga kesehatan anak secara menyeluruh. Pastikan kalau makanan yang anak konsumsi setiap hari mengandung gizi seimbang yang terdiri dari zat gizi makro dan mikro seperti karbohidrat, protein,lemak dan vitamin.

Jangan lupa, bantu anak memenuhi asupan cairannya dengan mengingatkan mereka untuk lebih banyak minum air putih atau cairan pengganti yang lain.

Pastikan juga kalau lingkungan bermain anak tidak berbahaya, seperti bebas kuman, asap rokok, dan polusi. Satu hal yang tak kalah penting, lengkapi imunisasi anak agar mereka terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya yang menular di kemudian hari.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Ini-Daftar-P3K-dan-Obat-obatan-yang-Wajib-Dibawa
Link Enlarge

Mau Liburan? Ini Daftar P3K dan Obat-obatan yang Wajib Dibawa

Bali Royal Hospital July 28, 2022 Artikel 0

Sudah beli tiket dan booking penginapan untuk berlibur? Wah, tinggal berangkat, dong? Eits, nanti dulu. Sebelum berangkat liburan, pastikan dulu Anda sudah mengemas berbagai perlengkapan medis untuk dibawa. Bukan cuma baju ganti dan alat makeup, kotak P3K dan obat-obatan juga perlu disiapkan untuk liburan. Apalagi kalau Anda berlibur ke tempat yang jauh dari toko atau apotek. Lalu sebaiknya bawa P3K dan obat apa saja saat liburan? Ini daftar lengkapnya.

Daftar P3K yang harus dibawa ketika liburan

  • Obat merah, misalnya Betadine
  • Pembersih luka antiseptik
  • Plester luka
  • Kapas atau kasa steril secukupnya
  • Minyak kayu putih
  • Losion antinyamuk
  • Hand sanitizer atau tisu basah
  • Salep pereda nyeri
  • Salep antijamur
  • Tabir surya atau gel lidah buaya untuk mengobati kulit yang terbakar matahari

Daftar obat yang harus dibawa ketika liburan

  • Obat pereda nyeri dan penurun demam, misalnya paracetamol atau ibuprofen
  • Obat diare
  • Obat mabuk perjalanan
  • Obat maag dan asam lambung, terutama kalau Anda mengidap penyakit asam lambung
  • Obat alergi, misalnya antihistamin. Kalau Anda pernah mengalami reaksi anafilaktik dan dokter sudah meresepkan epinefrin, bawa juga bersama Anda
  • Obat masuk angin, pilek, dan flu
  • Obat tetes mata
  • Obat-obatan yang sudah diresepkan dokter untuk kondisi kesehatan tertentu. Misalnya Anda punya penyakit asma dan harus selalu bawa inhaler. Atau Anda punya diabetes, jadi harus bawa insulin. Obat darah tinggi juga harus dibawa kalau Anda punya hipertensi
  • Suplemen yang sudah dianjurkan oleh dokter Anda

 

Share This
Link Enlarge

Mengapa pilek alergi bisa terjadi pada anak

Bali Royal Hospital July 27, 2022 Artikel 0

Pernah bertanya, kenapa anak bisa terkena pilek alergi? Sebagai orangtua rasanya tidak tega melihat si kecil bersin dan terus menyeka ingus yang keluar. Perlu Anda ketahui, sebagian anak mungkin saja mengalami pilek alergi akibat cuaca tidak menentu.

Pilek alergi atau rhinitis alergi (hay fever) terjadi ketika seseorang menghirup alergen, sehingga tubuh merespons partikel atau zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Ini bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Ketika alergen masuk, salah satu respons tubuh adalah mengeluarkan zat kimia yang disebut histamin di dalam pembuluh darah. Histamin yang dilepaskan di dalam tubuh menimbulkan reaksi alergi.

Jika dikaitkan dengan cuaca yang tidak menentu, terkadang panas dan hujan, sangat mungkin anak mengalami pilek alergi. Ketika panas, polusi seperti partikel-partikel kecil yang berterbangan di udara mungkin saja membuat si kecil terkena pilek alergi. Selain itu, hujan dan lembap juga meningkatkan pertumbuhan jamur, debu, dan tungau baik di dalam ataupun di luar ruangan.

Partikel-partikel ini bisa berterbangan di dalam ruangan dan menempel pada perabot rumah termasuk kasur dan bantal, sehingga dengan mudah terhirup oleh anak. Di sini, ibu perlu menerapkan cara mengatasi pilek alergi pada anak.

Ketika partikel-partikel masuk ke dalam tubuh, maka timbul reaksi alergi atau gejala pilek alergi seperti di bawah ini.

  • Bersin
  • Gatal pada hidung dan tenggorokan
  • Hidung mampet dan meler
  • Batuk-batuk
  • Sebagian anak mengalami mengi (nada tinggi saat bernapas) dan sulit bernapas, sehingga memicu terjadinya asma

Maka itu, ibu perlu mengatasi kondisi pilek alergi pada anak sesegera mungkin. Dengan begitu, ia bisa ceria saat kembali beraktivitas.

Share This
  • 11
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • 17

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top