Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Cacar monyet dan bagaimana cara penularan virus monkeypox
Link Enlarge

Cacar monyet dan bagaimana cara penularan virus monkeypox (cacar monyet)

Bali Royal Hospital July 26, 2022 Artikel 0

Virus monkeypox berasal dari genus Orthopoxvirus sehingga masih berhubungan erat dengan virus penyebab cacar (smallpox) dan cacar sapi. Sebagian besar penularan cacar monyet pada manusia berasal dari hewan. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan hewan, kontak langsung dengan cairan atau lesi kulit hewan, atau kontak tidak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi virus.

Kasus penularan monkeypox antarmanusia terbilang jarang. Anda tidak akan langsung tertular penyakit infeksi virus ini dengan kontak sekilas saja.

Baca Juga: Kapan waktu terbaik melakukan jogging?

Umumnya, dibutuhkan kontak kulit ke kulit yang sangat dekat, sepert saat berhubungan seks, berciuman, maupun berpelukan dengan seseorang yang terinfeksi sebelumnya.

Adapun, beberapa faktor risiko cacar monyet yang perlu Anda perhatikan, seperti:

  • melakukan kontak langsung tanpa melakai alat pelindung diri (APD) dengan hewan liar, terutama yang terinfeksi virus penyakit ini,
  • mengonsumsi daging dan bagian tubuh dari hewan liar tanpa dimasak hingga matang,
  • melakukan kontak erat dengan siapa pun yang memiliki gejala cacar monyet,
  • merawat orang yang terdiagnosis cacar monyet, dan
  • melakukan penelitian terhadap virus monkeypox di laboratorium.

Baca Juga: 5 Pilihan Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

Sumber: hellosehat.com

Share This
Kapan waktu terbaik melakukan jogging
Link Enlarge

Kapan waktu terbaik melakukan jogging?

Bali Royal Hospital July 22, 2022 Artikel 0

Kapan waktu yang baik untuk melakukan jogging? Ternyata, waktu terbaik untuk lari dilakukan pada waktu sore hari atau menjelang malam. Waktu ini dirasa ideal karena suhu tubuh, tepatnya suhu inti tubuh, sedang mencapai puncaknya saat sore hari.

Pada kebanyakan orang, puncak suhu inti terjadi dalam rentang waktu pukul 4 sampai 5 sore. Saat suhu inti tubuh naik, metabolisme atau pembakaran energi dan kapasitas otot meningkat. Metabolisme yang berfungsi maksimal akan membantu tubuh untuk membakar kalori.

Sementara itu, adaptasi otot yang baik dapat membuat tubuh lebih siap akan perubahan medan berlari dan membuat performa berlari lebih maksimal. Hal ini pun bisa membantu mengurangi risiko cedera saat berlari.

Tak hanya itu, lari pada sore dan menjelang malam hari membuat Anda lebih cepat tidur. Pasalnya, lari sore hari merangsang produksi hormon melatonin atau hormon pemicu tidur lebih cepat.

Selain itu, jogging pada waktu ini juga memperbaiki ritme sirkadian sehingga Anda bisa terlelap pada malam hari. Lari yang dilakukan pada sore hari juga bisa mendorong tubuh untuk melepas hormon endorfin. Hormon ini membantu memperbaiki suasana hati dan membuat tubuh Anda lebih rileks.

Bagaimana jika lari pada pagi atau malam hari?

Selain memilih waktu terbaik untuk olahraga lari pada sore hari, pagi hari juga baik untuk jogging. Jam berlari ini juga dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Memang, jam jogging yang baik berdasarkan penjelasan di atas adalah pada sore hari. Akan tetapi, lari pagi sesaat setelah bangun tidur membantu tubuh agar membakar kalori lebih banyak sepanjang hari.

waktu terbaik untuk  jogging

Selain itu, lari pada pagi hari membantu menjaga motivasi berolahraga. Efeknya, jadwal olahraga pun lebih konsisten. Menyisihkan waktu untuk berolahraga pada pagi hari akan lebih mudah karena tidak akan berhalangan dengan kegiatan yang lainnya.

Saat bangun pagi untuk berlari, Anda lebih bisa mengelola aktivitas yang akan dilakukan sepanjang hari. Jadi, ketika ada hambatan pada salah satu kegiatan, Anda masih punya waktu yan lebih panjang untuk menyelesaikannya. Terkadang, sore hari merupakan waktu yang sibuk bagi banyak orang sehingga sulit untuk berlari pada waktu ini.

Namun, perlu diketahui bahwa suhu inti tubuh di pagi hari berada pada suhu yang rendah. Oleh karena itu, Anda mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama saat melakukan pemanasan untuk membuat tubuh siap berolahraga. Bagaimana dengan olahraga malam hari? Jika terbiasa bangun pagi, waktu ini justru memiliki dampak negatif bagi Anda.

Baca Juga: 5 Pilihan Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

Lari malam menjelang tidur bisa menghambat pemulihan otot dan mengurangi fase tidur nyenyak. Jadi, Anda pun mudah lelah saat terbangun di pagi hari. Olahraga meningkatkan detak jantung, suhu tubuh, dan kepekaan terhadap rangsangan. Reaksi tubuh ini bisa membuat Anda sulit tidur sesaat setelah berolahraga. Jika Anda ingin berolahraga pada malam hari, pastikan Anda sudah selesai setidaknya 90 menit sebelum tidur.

Terlepas dari kapan waktu yang baik untuk melakukan jogging, olahraga kardio ini akan tetap memberikan manfaat untuk kesehatan Anda. Perlu diingat bahwa anjuran di atas bukanlah aturan wajib. Menyesuaikan kegiatan olahraga dengan jadwal kesibukan dan kondisi tubuh tetaplah penting.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Tips aman makan buah untuk pengidap diabetes
Link Enlarge

Tips aman makan buah untuk pengidap diabetes

Bali Royal Hospital July 20, 2022 Artikel 0

Meski mengandung gula, buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Kandungan serat buah terbukti efektif memperlambat penyerapan gizi di dalam tubuh sehingga gula darah tidak cepat naik mendadak. Buah juga adalah sumber antioksidan yang sangat baik. Antioksidan penting untuk menghindari kerusakan sel akibat stres oksidatif atau paparan radikal bebas. Stres oksidatif sering dikaitkan dengan berbagai komplikasi diabetes.

Agar buah yang dikonsumsi memberikan manfaat yang optimal alih-alih memperparah gejala diabetes, pastikan Anda memperhatikan beberapa tips berikut.

1. Pastikan indeks glikemik rendah

American Diabetes Association menyarankan memilih buah yang punya nilai IG rendah untuk penyakit gula. Secara umum, buah dengan indeks glikemik tinggi cenderung lebih cepat menyebabkan kenaikan gula darah daripada yang rendah.

Penting juga untuk dicatat bahwa indeks glikemik suatu makanan mungkin akan berbeda ketika dimakan sendirian atau saat dikombinasikan dengan makanan lain.

Jika Anda makan buah IG tinggi seperti melon dan mencampurnya dengan makanan indeks glikemik rendah seperti keju rendah lemak, efeknya justru membantu menjaga kadar gula darah normal.

2. Hindari buah kering

Buah yang paling baik untuk diabetes adalah buah segar. Namun, ada banyak buah yang diawetkan dengan gula sehingga rasanya jadi lebih manis. Jenis buah kering ini sebaiknya dibatasi konsumsinya, bahkan menjadi makanan yang dihindari untuk diabetes.

Baca Juga: 5 Pilihan Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

3. Hindari jus buah

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa makan buah memberi manfaat untuk membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2. Faktanya, jus buah justru menjadi minuman yang bisa meningkatkan gula darah dengan cepat. Efek penurunan gula dari buah berasal dari kandungan seratnya. Pemrosesan buah dengan blender atau juicer justru dapat menghancurkan struktur serat buah.

Akibatnya, hampir sebagian besar kandungan serat hilang sehingga malah jadi menyebabkan gula darah melonjak dengan cepat. Selain itu, jus dibuat dengan menambahkan lebih banyak potongan buah agar memenuhi satu porsi.

Contohnya, Anda akan perlu sekitar 2–3 jeruk segar utuh untuk membuat satu cangkir jus jeruk (237 ml).

Sementara kaya akan gula fruktosa, jus pun terkadang harus ditambahkan pemanis agar rasanya lebih mudah diterima lidah, entah itu gula pasir, sirup gula, atau susu Hal ini berarti bahwa asupan gula harian akan meningkat daripada serat dan zat gizi buah lainnya. Risiko kenaikan gula darah setelah minum jus buah pun cenderung jadi tinggi. Itulah sebabnya, buah lebih baik dimakan langsung, tidak disajikan dalam bentuk jus.

Namun, bila diabetesi ingin mengonsumsi jus buah, pastikan untuk mengikuti aturan amannya seperti tidak menambahkan gula tambahan. Buah untuk diabetes yang aman adalah buah dengan nilai indeks glikemik di bawah 55. Selain itu, buah-buahan ini kaya serat dan senyawa tanaman atau fitokimia lainnya yang berperan sebagai antioksidan.

Bila ingin rutin mengonsumsi buah-buahan, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan pola makan buah yang tepat.

 

Dokter Spesialis Gizi

dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, M.Kes, Sp.GK

 

Sumber: hellosehat.com

Share This
5 Pilihan Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes
Link Enlarge

5 Pilihan Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

Bali Royal Hospital July 19, 2022 Artikel 0

Anda mungkin pernah mendengar kalau pengidap diabetes sebaiknya tidak makan buah tinggi gula. Faktanya, buah termasuk makanan paling baik untuk diabetes.

American Diabetes Association (ADA) mengatakan bahwa diabetesi (sebutan untuk orang dengan penyakit diabetes) boleh makan buah apa pun, asalkan cermat menakar porsinya dan memastikan tidak punya alergi buah. Penelitian dalam Nutrition Journal (2013) bahkan melaporkan konsumsi dua potong buah sehari dalam 12 minggu ternyata tidak menaikkan kadar gula darah secara berarti jika dibandingkan makan buah kurang dari dua potong per hari.

Namun, tentunya tidak semua buah direkomendasikan untuk penyakit gula. Buah yang dimakan harus memiliki indeks glikemik yang rendah, yaitu sekitar 55. Indeks glikemik (IG) adalah ukuran kecepatan suatu makanan untuk diproses menjadi gula darah oleh tubuh.

Dari begitu banyak pilihan buah di luar sana, ada beberapa buah yang aman untuk diabetes.

1. Jeruk

Jeruk juga merupakan buah yang baik untuk diabetes. Selain kaya vitamin C, jeruk ternyata masuk dalam daftar buah dengan indeks glikemik yang rendah, yaitu sekitar 55. Selain itu, jeruk juga kaya akan asam folat dan kalium yang dapat membantu menjaga tekanan darah.

Tidak hanya jeruk, Anda juga bisa mengonsumsi beragam buah sitrus lainnya, seperti lemon dan jeruk bali.

2. Kiwi

Kiwi merupakan buah yang menjadi sumber kalium, serat, dan vitamin C yang baik untuk tubuh. Kombinasi kandungan serat, air, dan nilai IG yang rendah dapat memperlambat laju penyerapan glukosa yang berasal dari makanan lain.

Selain aman untuk gula darah, buah ini juga jadi pilihan menu diet penurunan berat badan. Perlu diketahui, satu buah kiwi besar mengandung sekitar 56 kalori dan 13 gram karbohidrat.

Tonton Juga: Ngobrol Santai Bareng dr Ratna – Yuk Kenali Diabetes Sejak Dini

3. Alpukat

Kebanyakan orang mengira buah alpukat harus dihindari para diabetesi karena tinggi lemak. Faktanya, alpukat justru termasuk buah yang baik untuk diabetes. Lemak yang terkandung adalah lemak tak jenuh yang justru bagus untuk mengendalikan gula darah.

Alpukat juga baik untuk diabetesi karena bisa menciptakan rasa kenyang lebih lama setelah dikonsumsi. Hal ini mampu meningkatkan kinerja hormon insulin. Selain itu, alpukat bermanfaat menurunkan risiko sindrom metabolik yang menjadi pemicu utama diabetes. Cara menyajikan buah yang sehat untuk pasien diabetes ini pun bervariasi. Anda bisa mengonsumsinya secara langsung, dibuat salad, selai, atau isian sandwich.

4. Mangga

Mangga adalah salah satu buah yang tumbuh subur di Indonesia dan bisa dikonsumsi diabetesi. Buah yang memiliki daging berwarna kuning ini kaya akan kandungan vitamin A serta vitamin C yang baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh pasien diabetes.

Tak hanya itu, mangga juga juga mengandung senyawa mangiferin yang bisa mengurangi kadar gula pada tubuh. Mangga juga tinggi serat sehingga dapat membantu menjaga fungsi pencernaan agar bekerja lebih optimal.

Baca Juga: Mengenal Virus Hendra Menular dari Kuda ke Manusia

5. Stroberi

Stroberi juga menjadi salah satu buah yang bagus untuk diabetes. Buah ini mengandung fisetin atau senyawa pemberi warna yang berperan sebagai antioksidan. Fisetin memang tidak bekerja untuk mengurangi kadar gula darah, tetapi membantu menurunkan risiko pembengkakan ginjal.

Senyawa aktif dalam buah stroberi ini juga diketahui bermanfaat untuk mengurangi risiko komplikasi retinopati diabetik dan gangguan saraf lainnya pada komplikasi diabetes. Meski dibutuhkan penelitian lanjutan, para peneliti percaya bahwa stroberi merupakan buah untuk orang diabetes yang aman.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Mengenal Virus Hendra Menular dari Kuda ke Manusia
Link Enlarge

Mengenal Virus Hendra Menular dari Kuda ke Manusia

Bali Royal Hospital July 18, 2022 Artikel 0

Apa itu virus Hendra?

Meski baru menjadi perbincangan, nyatanya virus Hendra sudah ditemukan sejak 1994 di Hendra, sebuah wilayah yang terletak di pinggiran kota Brisbane, Australia. Virus Hendra (HeV) adalah virus penyebab penyakit yang termasuk dalam famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus. Inang utama dari HeV adalah kelelawar buah yang juga dikenal dengan sebutan flying fox.

Penularannya terjadi ketika kelelawar pembawa virus terbang dan hinggap pada hewan lainnya, seperti kuda. Kuda yang terinfeksi kemudian dapat menularkan virus dan menyebabkan penyakit pada manusia yang melakukan kontak dekat (zoonosis). Sebenarnya, penyakit akibat infeksi virus Hendra sangat jarang terjadi pada manusia. Sejak 1994 hingga 2013, hanya ada tujuh kasus yang dilaporkan.

Kendati demikian, penyakit ini cukup serius dan bisa berujung fatal. Terhitung empat pasien dari tujuh kasus tersebut meninggal dunia. Infeksi HeV berbeda dengan flu kuda. Flu kuda sangatlah menular, tetapi penyakitnya tidak menyerang manusia.

Gejala Virus Hendra

Gejala virus Hendra umumnya muncul di 5 hingga 21 hari usai kontak erat dengan hewan yang tertular. Perlu diketahui, hingga kini belum ada laporan virus Hendra menular antarmanusia.

Tonton Juga: Yuk kenali diabetes sejak dini

Adapun gejala yang perlu diwaspadai adalah seperti berikut:

  • Demam
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Adapun gejala yang serius, seperti:
  • Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang
  • Kejang-kejang
  • Koma

Pencegahan infeksi virus Hendra

Karena banyak menyerang hewan, orang-orang yang lebih berisiko terpapar dengan virus ialah mereka yang bekerja di peternakan. Bila Anda termasuk salah satunya, waspadalah dengan berbagai gejala yang ditunjukkan oleh hewan, seperti keluarnya lendir berbusa dari hidung, tubuh bersuhu tinggi, berkeringat, dan gangguan keseimbangan.

Segera pisahkan hewan yang sakit dari hewan lainnya, lalu periksakan ke dokter. Bila hewan Anda didiagnosis terinfeksi virus Hendra, dokter dan petugas dari fasilitas kesehatan akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berinteraksi dengan hewan tersebut. Nantinya, orang-orang yang berisiko tertular penyakit akan diberikan informasi mengenai virus Hendra dan dipantau kondisinya. Terkadang, tes darah juga disarankan.

Lihat Juga: Jadwal Praktek Dokter

Selain itu, ada berbagai hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko penularan penyakit. Berikut di antaranya.

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air setiap setelah mengurus hewan.
  2. Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum bersih.
  3. Selalu bersihkan peralatan yang digunakan untuk mengurus hewan.
  4. Kenakan pakaian panjang serta peralatan pelindung seperti kacamata, masker, dan sarung tangan bila Anda harus mengurus hewan yang sakit.
  5. Mandi dan ganti pakaian sesegera mungkin setelah terkena darah atau cairan tubuh dari hewan.
  6. Jangan mencium hewan pada bagian moncong dan sisi wajah.
  7. Jangan letakkan tempat air atau tempat pakan hewan di bawah pohon atau di area lain yang dapat menjadi tempat kelelawar bertengger.

Sumber: hellosehat.com/infeksi

Share This
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16
  • 17
  • 18

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top