Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Ketahui Faktor yang Memengaruhi, Berapa Lama Ereksi yang Normal
Link Enlarge

Ketahui Faktor yang Memengaruhi, Berapa Lama Ereksi yang Normal?

Bali Royal Hospital December 15, 2024 Artikel 0

Hasil studi ini menunjukkan bahwa lama ereksi pria normal rata-rata berlangsung selama 5,4 menit. Kendati demikian, ini bukanlah satu-satunya penentu dari ereksi yang normal. Lamanya ereksi akan tetap berbeda pada setiap orang.

Perbedaan tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Berikut di antaranya.

1. Kesehatan

Pria yang sehat mampu mengalami ereksi selama beberapa detik hingga puluh menit. Namun, kemampuan ereksi dapat terganggu bila Anda mengalami masalah kesehatan dalam segi fisik maupun psikologis.

Gangguan ereksi yang parah bahkan bisa berujung pada impotensi. Berikut adalah sejumlah kondisi yang memengaruhi berapa lama penis mengalami ereksi.

  • Hambatan aliran darah menuju penis.
  • Kerusakan saraf akibat diabetes, gangguan prostat, kerusakan saraf tulang belakang, dan sebagainya.
  • Masalah kejiwaan seperti gangguan kecemasan, depresi, atau rasa malu yang berlebihan.
  • Menurunnya hormon testosteron.
  • Konsumsi obat-obatan yang memengaruhi fungsi seksual, seperti obat penurun tekanan darah, antidepresan, atau obat penyakit jantung.

2. Usia

Jumlah hormon testosteron menurun seiring bertambahnya usia. Testosteron adalah hormon utama dalam sistem reproduksi pria. Jika jumlahnya berkurang, gairah seksual dapat menurun. Akibatnya, lebih sulit bagi Anda untuk mempertahankan ereksi.

3. Faktor lainnya

Berdasarkan penyebab dan waktu terjadinya, ereksi terbagi menjadi tiga jenis. Inilah pembagian jenisnya. Psikogenik: terjadi setelah memikirkan atau membayangkan sesuatu yang bersifat seksual. Nokturnal: terjadi secara spontan selama tidur atau saat bangun tidur. Rreksi nokturnal dapat berlangsung selama 25 menit. Refleksogenik: terjadi akibat sentuhan fisik atau rangsangan terhadap penis.

Baca Juga: Sakit Pinggang Sebelah Kiri, Tanda Gangguan Sistem Reproduksi pada Wanita

Faktor yang memengaruhi mudah ereksi

Memang, sering ereksi tiba-tiba tanpa rasa nyeri merupakan kondisi yang normal. Hingga saat ini, kondisi tersebut belum diketahui penyebabnya. Meski begitu, ada pula kondisi yang membuat Anda ereksi selama 2 jam nonstop atau lebih dan disertai rasa nyeri. Kondisi ini disebut dengan priapismus.

priapismus biasanya terjadi tanpa adanya rangsangan seksual dan terasa nyeri. Kondisi ini muncul akibat terjebaknya darah pada penis dan tidak bisa mengalir keluar. Tak jarang, kemunculan ereksi nonstop ini juga bisa terjadi berkali-kali. Ini merupakan masalah kesehatan penis yang serius sehingga Anda butuh mendapatkan penanganan segera.

Beberapa faktor pemicu priapismus, yaitu:

  • anemia sel sabit,
  • obat-obatan masalah mental, seperti antidepresan dan anticemas,
  • obat pengencer darah, seperti warfarin, dan
  • cedera pada penis.

Untuk mengetahui berapa lama berlangsungnya ereksi normal, perlu dipahami bahwa setiap pria mengalami ereksi dengan durasi dan kondisi yang berbeda.

Meski durasi rata-ratanya diketahui, tidak ada patokan mutlak mengenai berapa lama durasi ereksi penis yang normal. Selama penis masih berfungsi sebagaimana mestinya, durasi ereksi seharusnya tidak menjadi masalah besar. Sebaliknya, konsultasikan pada dokter apabila Anda mengalami disfungsi ereksi ataupun gangguan lainnya pada sistem reproduksi.

Rangkuman

  1. Rata-rata, lama ereksi pria normal adalah 5,4 menit.
  2. Sering ereksi dan tiba-tiba adalah hal normal dan biasa terjadi pada remaja dan orang dewasa muda.
  3. Ereksi 2 jam nonstop disertai rasa nyeri disebut priapismus dan harus segera diobati.
  4. Faktor pemicu sulit ereksi di antaranya konsumsi obat, mengidap penyakit, dan masalah kesehatan.

 

Sumber: hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Hindari 4 Hal Ini Saat Masuk Angin, Saat Musim Pancaroba

Bali Royal Hospital December 14, 2024 Artikel 0

Menjaga kesehatan merupakan prioritas yang harus diutamakan. Ditambah lagi kondisi cuaca yang tak menentu juga kerap membuat tubuh mudah terserang penyakit musiman, seperti masuk angin.

Pantangan yang harus dihindari saat masuk angin

Nah, ternyata ada beberapa pantangan hingga makanan yang dilarang saat masuk angin. Apa sajakah itu? Cek penjelasannya di bawah ini!

Memakai antibiotik

Antibiotik merupakan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Cara kerjanya ialah dengan menghambat bakteri agar tidak berkembang dalam tubuh. Jika dibandingkan dengan gejala masuk angin yang pada umumnya tidak disebabkan oleh bakteri, antibiotik jelas tidak dapat mengatasinya.

Mengonsumsi kafein atau minuman berkarbonasi berlebihan

Kopi mengandung kafein dengan asam yang dapat merangsang produksi asam klorida dalam usus sehingga berujung pada rasa kembung. Sama seperti kafein, gelembung soda dalam minuman berkarbonasi juga akan berpindah ke dalam perut dan terjebak sehingga menimbulkan sensasi tidak nyaman pada perut.

Makan di malam hari sebelum tidur

Saat tidur, metabolisme tubuh terjadi secara lebih lambat. Ketika banyak makanan dicerna sebelum tidur, maka proses pencernaannya menjadi lebih lama. Hal ini akan berakibat pada produksi gas dalam tubuh yang membuat kondisi masuk angin menjadi makin parah.

Terlalu banyak konsumsi makanan yang menyebabkan gas

Jenis makanan seperti kacang-kacangan memiliki kandungan oligosakarida yang sulit dicerna dalam tubuh sehingga berakhir pada proses fermentasi dan menghasilkan gas penyebab perut kembung. Kondisi serupa juga sama dengan produk olahan susu yang juga tinggi akan laktosa. Orang-orang yang mengalami intoleransi laktosa akan mudah merasa kembung dan menderita masalah pencernaan.

Mereka tidak disarankan untuk mengonsumsi produk berbasis olahan susu ketika sedang merasakan gejala masuk angin. Produk ini mencakup makanan seperti, susu, mentega, keju, es krim, atau yogurt.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Mata-Kering-Dengan-Alergi,-Apakah-Sama
Link Enlarge

Mata Kering Dengan Alergi, Apakah Sama?

Bali Royal Hospital December 11, 2024 Artikel 0

Alergi musiman dapat menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan gejala mata kering kronis. Untuk itu, Anda perlu tahu cara membedakan kapan mata Anda benar-benar dalam kondisi kering dan kapan Anda sebenarnya mengalami gejala alergi. Dengan begitu, Anda bisa menentukan cara mengatasi mata kering yang sesuai dengan kondisi Anda sendiri.

Mata kering

Seperti telah disebutkan di awal, mata kering terjadi saat mata tidak menghasilkan cukup air mata atau menghasilkan air mata yang berkualitas buruk. Kondisi ini bisa terjadi dalam situasi tertentu seperti di pesawat terbang, ruangan ber-AC, saat mengendarai sepeda, dan setelah menatap layar komputer selama beberapa jam.

Inilah berbagai gejala yang muncul saat Anda mengalami mata kering.

  • Sensasi menyengat, perih, terbakar, atau gatal di mata.
  • Jadi gampang silau.
  • Mata merah.
  • Terasa seperti ada yang mengganjal di mata sehingga membuat tidak nyaman.
  • Mengalami kesulitan memakai lensa kontak.
  • Mata berair, sebagai respon tubuh terhadap iritasi mata kering.
  • Penglihatan kabur dan mata terasa lelah.

Alergi

Alergi bisa terjadi pada mata dan gejalanya mirip dengan mata kering. Namun, yang membedakan ialah adanya rasa gatal disertai dengan sensasi terbakar di mata. Selain itu, saat alergi mata juga akan berair dan merah. Umumnya, alergi disebabkan oleh berbagai hal seperti:

  • Efek samping obat-obatan
  • Terapi hormon untuk wanita
  • Operasi LASIK
  • Menggunakan lensa kontak dalam jangka panjang
  • Efek samping penyakit yang menyaring sistem kekebalan seperti lupus dan rematik
  • Infeksi kelopak mata (blefaritis)
  • Tidak sepenuhnya berkedip setelah operasi kelopak mata

Baca Juga: 5 Buah yang Cocok untuk Musim Hujan, Perkuat Imunitas

Cara mengatasi mata kering sesuai musim

Baik musim kemarau maupun musim hujan, sama-sama bisa mengakibatkan mata kering. Berikut berbagai cara mengatasi mata kering sesuai dengan musim terjadinya.

Musim kemarau

musim kemarau atau musim panas menjadi masa-masa terbaik untuk mata Anda. Pasalnya, peneliti melihat fakta bahwa di musim panas angka kejadian dan risiko mata kering berkurang. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena udara yang lebih hangat sehingga membantu menjaga mata tetap lembap. Untuk mengatasi mata kering di musim kemarau, Anda hanya memerlukan perawatan rumahan seperti:

1. Meneteskan air mata buatan

Anda bisa membeli air mata buatan yang dijual bebas di apotek. Gunakan setiap mata terasa kering atau 3-4 jam sekali. Namun, pastikan untuk memilih produk yang bebas pengawet agar aman digunakan dalam jangka waktu yang cukup sering.

2. Makan asam lemak omega-3

Anda bisa mengatasi gejala mata kering ringan dengan mengonsumsi makanan dengan asam lemak omega-3. Contohnya yaitu salmon, sarden, teri, dan lele. Konsumsilah secara teratur setiap hari untuk mendapatkan manfaat maksimalnya.

3. Mengompres mata

Anda bisa melembapkan mata kering dengan menaruh kompres hangat di mata. Hal ini dilakukan untuk melepaskan minyak di kelenjar kelopak mata Anda dan membantu meningkatkan kualitas air mata Anda. Selain itu, bersihkan kelopak mata Anda dengan waslap bersih dan air hangat.

Baca Juga: Mau Liburan? Ini Daftar P3K dan Obat-obatan yang Wajib Dibawa

Musim hujan

Dibandingkan dengan musim kemarau, musim hujan lebih memungkinkan Anda mengalami berbagai masalah mata, termasuk mata kering. Air hujan dan cipratan airlah yang biasanya menjadi awal penyebabnya. Berikut berbagai cara mengatasi mata kering di musim hujan.

1. Bersihkan mata secara rutin

Hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah menjaga kebersihan mata secara rutin. Usahakan untuk mencucinya dengan air dingin 3 sampai 4 kali dalam sehari. Mencucinya dengan air dingin membantu menghilangkan kuman yang bersarang di mata akibat cipratan air hujan.

2. Hindari cipratan air

Meskipun air hujan yang turun dari langit cukup bersih, Anda perlu hati-hati jika air hujan yang jatuh ke mata berasal dari pohon atau genting karena sudah pasti terkontaminasi oleh polutan.
Jika Anda tidak sengaja terkena cipratan air kotor misalnya saat mengendarai motor, segera cuci dengan air biasa yang bersih dan sabun yang lembut kemudian keringkan mata Anda. Selain itu, air hujan yang masuk ke mata juga dapat membuka kelenjar air mata yang membuat mata Anda menjadi kering.

3. Jangan mengucek mata

Mengucek mata dengan tangan kotor sehabis terkena hujan bisa membuat kuman dan kotoran masuk ke dalam mata. Akibatnya selain membuatnya kering, hal ini juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
Untuk itu, pastikan Anda telah membersihkan tangan sebelum digunakan untuk mengucek. Atau Anda juga bisa mengedip-ngedipkan mata hingga terasa lebih nyaman. Jika mata terlalu kering, Anda juga bisa meneteskan obat tetes mata yang menenangkan.

Anda bisa datang langsung ke rumah sakit yang Anda tuju atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform BROS Mobile

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This
Buah-yang-Cocok-untuk-Musim-Hujan,-Perkuat-Imunitas
Link Enlarge

5 Buah yang Cocok untuk Musim Hujan, Perkuat Imunitas

Bali Royal Hospital December 10, 2024 Artikel 0

Sakit dapat dialami seseorang kapan saja. Akan tetapi, saat perubahan musim, lingkungan cenderung lembap menyebabkan bakteri dan virus penyebab penyakit berkembang lebih cepat. Oleh karena itu, perubahan kondisi cuaca dapat mempengaruhi tubuh menjadi lebih rentan sakit. Untuk menjaga kesehatan di musim hujan, berikut buah yang cocok untuk membantu meningkatkan imunitas.

Buah yang baik dikonsumsi saat musim hujan

1. Pepaya

Pepaya merupakan buah yang cocok di musim hujan. Hal ini disebabkan pepaya merupakan buah kaya vitamin A yang penting untuk menjaga kekebalan tubuh.

Semangkuk pepaya potong seberat 145 gram mengandung vitamin A sebesar 68,2 mcg. Vitamin A memperkuat lapisan lendir pelindung di dalam tubuh sehingga risiko penyakit infeksi pun berkurang. Selain itu, vitamin A membantu melawan infeksi bakteri, parasit, dan virus.

2. Mangga

Mangga merupakan buah yang baik dikonsumsi saat musim hujan. Buah ini kaya akan vitamin A dan vitamin C yang diperlukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, mangga mengandung mineral yang penting untuk imunitas, yaitu zink dan selenium.

Selenium bersifat antioksidan yang bisa mengurangi radikal bebas dan peradangan di dalam tubuh. Hal ini membuat kekebalan tubuh meningkat. Sementara itu, kekurangan zink erat kaitannya dengan masalah imun.

Baca Juga: Ini Manfaat Liburan untuk Kesehatan

3. Jambu biji

Buah tropis ini cocok dikonsumsi untuk musim hujan karena kaya akan vitamin C. Kandungan vitamin C dalam 100 g sebesar 228 mg. Artinya, Anda bisa memenuhi asupan vitamin C dalam sehari. Hal ini tentu baik untuk menjaga kekebalan tubuh Anda.

Kandungan serat pada buah ini pun cukup tinggi, yakni 5,4 gram. Serat juga merupakan zat gizi yang penting untuk menjaga kekebalan tubuh. Mengutip penelitian terbitan Allergy (2022), serat menjaga keseimbangan bakteri atau mikrobiota usus. Keseimbangan ini membuat kekebalan tubuh meningkat sehingga bisa mengurangi risiko penyakit infeksi.

4. Tomat

Meski sering dianggap sebagai sayuran, tomat ternyata buah yang baik dikonsumsi saat musim hujan. Jus buah ini meningkatkan imunitas. Satu buah tomat sebesar 125 gram mengandung vitamin C sebesar 20,4 mg. Buah ini kaya akan beta-karoten yang berasal dari warna alaminya.

Bila dikonsumsi, beta-karoten nantinya diubah menjadi vitamin A yang baik untuk memperkuat imun. Buah ini juga kaya akan likopen yang bisa melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain menjaga kondisi tubuh saat hujan, tomat baik untuk kesehatan tulang. Pasalnya, buah ini kaya akan mineral yang dibutuhkan untuk kepadatan tulang, seperti kalsium, magnesium, dan fosfor.

5. Jeruk

Sudah tidak asing lagi bahwa jeruk merupakan buah untuk meningkatkan imun. Manfaat ini berasal dari tingginya vitamin C. Satu buah jeruk ukuran besar mengandung vitamin C sebesar 32 mg. Hal ini bisa memenuhi 35 – 42% kebutuhan vitamin C harian Anda. Vitamin C baik untuk menjaga kekebalan tubuh saat hujan. Mengutip studi terbitan Nutrients (2017), zat gizi ini merangsang sel darah putih menyerang bakteri dan virus pada bagian tubuh yang terinfeksi. Pada saat yang sama, vitamin C melindungi jaringan tubuh dari kerusakan akibat infeksi.

 

Buat Janji Temu Dokter

Bicarakan penerapan pola makan sehat atau gizi dan nutrisi makanan dan minuman yang tepat untuk Anda pada dokter gizi terbaik.

dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, M.Kes, Sp.GK

dr. Ni Made Dwi Asti Lestari, Sp.GK. M.Kes

Dokter Spesialis Gizi Klinik

Buat Janji Temu

Sumber: hellosehat.com

Share This
Beragam-Mineral-dan-Vitamin-Penurun-Darah-Tinggi
Link Enlarge

Beragam Mineral dan Vitamin Penurun Darah Tinggi

Bali Royal Hospital December 6, 2024 Artikel 0

Vitamin dan mineral merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh. Kurangnya asupan mineral tertentu bahkan bisa menjadi faktor risiko dan penyebab hipertensi.

Bagi penderita hipertensi, kebutuhan akan vitamin dan mineral bisa dipenuhi melalui panduan diet DASH.

Namun, bila Anda masih kekurangan vitamin dan mineral tertentu meski sudah menerapkan diet sehat, suplemen mungkin dibutuhkan.

Berikut pilihan suplemen vitamin dan mineral yang diyakini ampuh sebagai penurun darah tinggi.

1. Vitamin C dan E

Beberapa contoh vitamin yang amat dianjurkan untuk pengidap hipertensi ialah vitamin C dan E. Tidak sekedar aman, keduanya bahkan mampu menurunkan tekanan darah Anda. Vitamin ini bekerja dengan melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan akibat stres oksidatif, yaitu kondisi ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kapasitas seharusnya.

Jika sel terpapar oleh radikal bebas, akan terjadi peradangan di dalam tubuh. Maka dari itu, untuk menurunkan tekanan darah, Anda dapat mengonsumsi vitamin C dan E. Anda bisa mendapatkan vitamin C dari:

  • paprika,
  • buah kiwi,
  • brokoli,
  • kubis,
  • stroberi,
  • ubi jalar, serta
  • jeruk.

Sementara itu, vitamin E bisa Anda peroleh langsung dari:

  • almon,
  • alpukat,
  • biji bunga matahari,
  • selai kacang,
  • ikan salmon, dan
  • minyak dari tumbuhan.

2. Asam folat (vitamin B9)

Asam folat alias vitamin B9 termasuk vitamin yang dibutuhkan sebagai penurun darah tinggi, terutama untuk ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan.

Saking pentingnya asam folat, sebuah penelitian dari Journal of the Australian College of Midwives menunjukkan bahwa asupan asam folat yang cukup selama masa kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia. Preeklamsia merupakan komplikasi berbahaya pada kehamilan yang salah satu tandanya yaitu tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Persiapan Sebelum Melakukan Tes Stres EKG?

3. Kalium

Ginjal berperan dalam mengendalikan tekanan darah dengan cara menyaring darah dan mengeluarkan cairan berlebih melalui urine. Proses ini memanfaatkan keseimbangan antara natrium dan kalium di dalam tubuh. Bila konsumsi garam berlebih dan kalium di dalam tubuh Anda kurang, fungsi ginjal dalam membuang cairan akan terganggu. Lama-kelamaan, kelebihan cairan di dalam tubuh dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Untuk itu, Anda perlu mengonsumsi makanan dengan kalium tinggi jika memiliki riwayat hipertensi. Selain dari suplemen, Anda bisa memenuhi kebutuhan kalium dari makanan penurun darah tinggi seperti buah dan sayuran.

4. Magnesium

Sebuah studi yang dipublikasikan journal Hypertension pada 2016 menemukan fakta bahwa suplemen magnesium dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi suplemen magnesium dengan dosis 368 mg selama tiga bulan mengalami penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2 mmHg dan diastolik sekitar 1,8 mmHg.

Namun, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai batas konsumsi suplemen ini sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, seseorang dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal, justru berisiko bila mengonsumsi suplemen magnesium. Anda bisa memperoleh magnesium dari suplemen maupun makanan sehari-hari, seperti sayuran hijau, biji-bijian, serta kacang-kacangan.

5. Kalsium

Pada pengidap hipertensi, kalsium dapat memengaruhi pembuluh darah yang menyempit sehingga tekanan darah yang sudah tinggi bisa menurun.

Konsumsi kalsium untuk penderita hipertensi dapat diperoleh dari susu dan produk susu, ikan, serta sayuran hijau. Apabila memang asupan kalsium dari makanan dirasa kurang, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter apakah Anda boleh mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin untuk hipertensi lainnya.

Sumber: hellosehat.com

Share This
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top