Untuk mengetahui kualitas sperma baik atau tidak, hal yang paling mudah Anda lakukan adalah dengan melihat seberapa banyak dan kental air mani yang dikeluarkan. Anda tidak mungkin bisa menghitung berapa banyak sel sperma yang terkandung dalam air mani tanpa melalui pengujian laboratorium. Namun kekentalan air mani bisa menjadi gambaran kondisi sperma Anda.
Jika sobat BROS ingin melakukan konsultasi dan melakukan cek kondisi kesehatan sperma bisa menghubungi kami melalui pesan WhatsApp atau Booking melalui aplikasi BROS Mobile.
Tidak dapat dipungkiri bahwa olahraga dapat memberikan efek positif pada tubuh secara keseluruhan. Apa yang kita konsumsi dapat memengaruhi hasil dari olahraga, lho! Oleh karena itu, semua makanan yang masuk ke dalam tubuh harus selalu dikontrol, baik yang dimakan sebelum, saat, ataupun setelah olahraga. Simak ulasan mengenai pemilihan makanan ideal yang baik dikonsumsi sebelum, saat dan setelah berolahraga.
Makanan sebelum berolahraga
Untuk mengonsumsi karbohidrat sebelum melakukan olahraga, namun karbohidrat yang dikonsumsi tidak boleh dalam jumlah yang banyak. Jika Anda berencana untuk olahraga lebih dari satu jam, maka disarankan untuk mengonsumsi 1-4 gram karbohidrat per kilogram berat badan satu jam sebelum Anda memulai olahraga.
Konsumsi karbohidrat yang rendah lemak
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Sydney juga mengungkapkan bahwa konsumsi karbohidrat dapat meningkatkan ketahanan dalam melakukan olahraga pada orang dewasa. Namun ingat, makanlah jenis karbohidrat yang rendah lemak dengan kandungan protein yang juga rendah. Karena dengan begitu, Anda bisa memastikan punya cukup glikogen otot sebagai bahan bakar selama berolahraga nantinya. Jangan lupa minum air yang cukup 2-4 jam sebelum berolahraga.
Baiknya sarapan sebelum atau sesudah olahraga?
Hal ini tergantung pada jenis olahraga yang dilakukan. Tidak ada keharusan sarapan terlebih dahulu sebelum olahraga. Namun Cohen menyarankan untuk tidak membiasakan diri olahraga dalam keadaan perut kosong. Pasalnya ketika perut dalam keadaan kosong dalam waktu yang lama, tubuh akan dalam fase puasa.
Normalnya tubuh menggunakan glukosa sebagai bahan bakar dan menghancurkan glikogen otot untuk mengirimkan glukosa ke tubuh saat olahraga. Kondisi ini akan membuat tubuh membakar lemak untuk memenuhi energi yang dibutuhkan. Jika dilakukan dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan ketosis yang memicu kelelahan serta pusing dan mungkin membahayakan ginjal.
Makanan yang dianjurkan untuk disantap satu jam sebelum berolahraga di pagi hari adalah telur, sereal dan susu, roti bakar dengan selai kacang atau buah dan yogurt. Selain itu, konsumsi air yang cukup sebelum olahraga juga sangat penting.
Makanan dan minuman saat berolahraga
Hal yang paling penting dilakukan saat olahraga adalah hidrasi. Jika olahraga yang dilakukan kurang dari 45 menit, maka asupan air saja sudah cukup saat berolahraga. Namun ketika Anda melakukan olahraga selama 1 – 2,5 jam, Anda membutuhkan 30-60 gram karbohidrat setiap satu jam. Karbohidrat ini berfungsi sebagai ‘bahan bakar’ dalam berolahraga untuk menambah glikogen otot. Pilihan makanan atau minuman saat olahraga sangat bergantung pada jenis olahraga yang dilakukan dan kenyamanan dari masing-masing individu. Pada dasarnya, makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi saat berolahraga cukup beragam, mulai dari jus buah, minuman olahraga, granola batangan, buah, hingga makanan dan minuman lain dengan kandungan karbohidrat tinggi.
Baca Juga: Tips Aman Berolahraga Saat Musim Hujan yang Dingin dan Berangin
Makanan setelah berolahraga
Setelah melakukan olahraga dengan intensitas berat, Cohen menyarankan mengonsumsi 1-1,2 gram karbohidrat per 1 kg berat badan setiap jam, selama empat sampai enam jam. Selain itu, jangan lupa untuk mengonsumsi protein sebesar 15-25 gram dalam kurun waktu satu jam setelah berolahraga untuk mengisi kembali cadangan glikogen otot sekaligus mendukung sintesis protein otot. Sedangkan untuk olahraga ringan, makanlah makanan yang di dalamnya mengandung protein dan karbohidrat berkualitas. Makanan ini sebaiknya dikonsumsi dua atau tiga jam setelah berolahraga. Setelah olahraga, jangan lupa konsumsi banyak air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Setelah berolahraga, jenis makanan yang disarankan untuk dikonsumsi ialah makanan kaya protein. Contohnya adalah produk olahan susu, telur rebus, daging dan unggas. Para peneliti juga mengungkapkan pentingnya asupan cairan, karbohidrat, dan protein setelah berolahraga. Mereka menganjurkan mengonsumsi susu atau smoothie yang terbuat dari susu yogurt dan buah-buah berry setelah berolahraga.
Makanan untuk saat Anda mengalami nyeri otot setelah olahraga
Sebuah penelitian dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition pada 2010 lalu, orang yang mengalami nyeri otot setelah olahraga disarankan untuk mengonsumsi jus buah. Pasalnya, dalam penelitian tersebut diketahui konsumsi jus buah dari buah-buah tertentu, seperti semangka dan cherry, dapat menurunkan rasa nyeri otot setelah berolahraga.
Hai sobat BROS sudah biasa rutin berolahraga, jangan jadikan musim hujan sebagai alasan untuk berhenti aktif. Namun ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebab olahraga saat musim hujan cukup berisiko. Jalanan yang licin dan becek meningkatkan risiko membuat Anda jatuh terpeleset. Belum lagi risiko sakit setelah hujan-hujanan. Simak tips aman berolahraga saat musim hujan di bawah ini.
1. Pemanasan tetap wajib
Pemanasan adalah ritual yang tidak boleh terlewatkan setiap kali Anda mau berolahraga, baik pada cuaca panas maupun dingin berangin. Nyatanya, berolahraga tanpa pemanasan apalagi di cuaca dingin justru meningkatkan risiko Anda untuk keseleo atau cedera.
Namun, cara pemanasan Anda juga tidak boleh sembarangan. Para ahli menyarankan Anda untuk melakukan pemanasan minimal 15 menit di dalam ruangan terlebih dulu agar suhu tubuh bisa meningkat lebih cepat. Kemudian, ikuti dengan gerakan peregangan untuk mencegah cedera.
2. Gunakan baju berlapis
Jika Anda tetap olahraga saat musim hujan, sebaiknya selalu gunakan pakaian berlapis. Mulai dari baju bahan sintetis yang paling tipis dulu sampai yang paling tebal serta bisa menahan terpaan angin kencang dan air hujan.
Hindari baju olahraga yang berbahan katun karena bisa menyerap keringat. Sebab, baju yang basah oleh keringat akan membuat suhu tubuh menurun dan meningkatkan risiko hipotermia.
Hipotermia ditandai dengan masalah kemampuan berpikir dan bergerak mudah, menggigil, kelelahan, mengantuk, denyut nadi lambat dan lemah, serta kolaps atau tidak sadarkan diri.
3. Tetap pakai sunblock
Meski langit selalu mendung, bukan berarti Anda boleh membolos pakai sunblock atau tabir surya tiap kali akan olahraga di luar. Awan menyaring sinar matahari tetapi tidak radiasi UV. The Skin Cancer Foundation mengatakan bahwa awan hanya menghalangi sedikitnya 20% dari sinar UV. Paparan sinar UV berlebihan adalah faktor risiko yang menyebabkan penuaan dan kanker kulit.
4. Tetap minum
Udara dingin yang nyaman membuat kita tidak merasa haus sehingga jadi lupa untuk minum. Padahal, kita tetap berkeringat ketika olahraga saat musim hujan.
Maka itu, Anda harus tetap minum air untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang agar tidak sampai dehidrasi. Agar tidak lupa, buat alarm untuk istirahat minum setiap 15-20 menit sekali.
5. Gunakan sarung tangan dan topi
Untuk mempertahankan diri selama cuaca dingin, tubuh akan memusatkan aliran darah lebih banyak di inti tubuh. Kondisi ini membuat ujung-ujung tubuh, seperti kepala, tangan, dan kaki jadi rentan kedinginan.
Maka itu, gunakan sarung tangan dan topi saat berolahraga di suhu yang dingin. Topi juga bisa digunakan untuk menangkal gerimis yang mungkin muncul dadakan saat berolahraga.
6. Tetap pendinginan setelah olahraga
Meskipun Anda olahraga saat musim hujan, ini bukan berarti Anda harus meninggalkan tahapan cooling down atau pendinginan usai berolahraga. Selalu sisakan waktu 5-10 menit untuk pendinginan. Misalnya dengan berjalan santai setelah lari. Ini akan melancarkan aliran darah dari otot-otot ke jantung.
Pendinginan membantu menurunkan suhu otot yang tadinya panas agar bisa pulih lebih cepat dan terhindar dari nyeri. Pendinginan juga sangat dibutuhkan guna mengurangi kekakuan otot yang rentan terjadi sehabis berolahraga.
Sumber: hellosehat.com
panduan merawat kulit bayi
Kulit bayi memang lebih tipis dan lebih rentan mengalami iritasi. Oleh karena itu, menjaga kulitnya tetap sehat merupakan salah satu hal yang penting dalam merawat bayi. Berikut panduan lengkap merawat kulit bayi yang bisa Anda terapkan di rumah mulai hari ini.
Panduan Merawat Kulit Bayi Agar Tetap Lembut dan Sehat
1. Jangan terlalu sering memandikan bayi
Dimandikan terlalu sering dapat menyebabkan kulit bayi kehilangan minyak alami serta kandungan lainnya, yang sebenarnya dapat memberikan perlindungan terhadap bakteri dan bahan iritan lainnya.
2. Pilih produk perawatan kulit yang sesuai
Gunakanlah sabun dan shampoo yang formulanya telah dibuat sesuai dengan usia bayi Anda. Pastikan juga produk yang digunakan untuk merawat kulit bayi sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengandung pewarna, pewangi, alkohol serta bahan kimia lainnya yang dapat berbahaya bagi kulit bayi. Oleh karena itu, cermatilah dulu label komposisi di kemasannya. panduan merawat kulit bayi
3. Hindari berlebihan pakai bedak bayi
Bedak bayi merupakan salah satu produk perawatan kulit yang sering digunakan. Akan tetapi, Anda perlu hati-hati dalam menggunakannya, bahkan sebisa mungkin menghindarinya. Sebab bedak bayi mengandung partikel yang amat halus sehingga dapat dengan mudah terhirup oleh bayi. Efeknya mungkin tidak baik untuk kesehatannya. Jika Anda menggunakan bedak bayi, gunakan secara tipis pada kulit bayi Anda.
Baca Juga: Apa bedanya melahirkan anak kembar dengan persalinan biasa?
4. Jaga kelembapan kulit bayi
Kulit bayi sangat rentan kering. Oleh karena itu, Anda harus tetap merawat kulit bayi agar kondisinya tetap lembap. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memakai pelembab khusus bayi setelah mandi. Gunakan pelembap sesering mungkin jika diperlukan, terutama jika cuaca panas dan udara lembap kering.
5. Jangan takut terkena sinar matahari
Penggunaan tabir surya tidak direkomendasikan untuk bayi di bawah usia 6 bulan karena belum terbukti aman untuk kulit bayi pada usia tersebut. Akan tetapi, jangan takut untuk membawa bayi Anda jalan-jalan keluar rumah pada siang hari ketika matahari sedang terik. Pastikan saja sinar matahari tidak langsung mengenai kulit bayi Anda.
Anda dapat membuka penutup stroller serta memakaikan pakaian dan topi pada bayi Anda untuk menghalangi sinar matahari. Ketika bayi Anda sudah menginjak usia 6 bulan, Anda dapat memilih tabir surya yang mengandung bahan inorganic seperti zinc oxide dan titanium oxide karena bahan tersebut tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
6. Bersihkan area lipatan
Ketika mengoleskan pelembap, pastikan kulit bayi Anda tidak basah. Lotion pelembap dapat mengendap di bagian lipatan kulit yang tipis sehingga rentan mengalami ruam. Ruam juga sering terjadi pada bayi yang menginjak usia 3 bulan ketika bayi sering meneteskan air liurnya. Untuk mencegah ruam kemerahan, bersihkan sudut bibir bayi Anda setidaknya dua kali sehari. Disarankan untuk menggunakan air bila ada susu atau makanan yang tersisa menempel di sekitar bibir.
7. Jaga kebersihan popok bayi Anda
Pastikan popok bayi Anda tetap kering. Selain itu, secepatnya atasi ruam popok pada bayi Anda dan berikan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Baca Juga: 5 Perbedaan Hamil Bayi Laki-Laki dan Perempuan Dilihat dari Sisi Medis
8. Waspada gejala eksim
Ruam kemerahan yang sering terjadi pada kulit bayi salah satunya disebabkan oleh eksim. Biasanya gejalanya berupa ruam kemerahan kering dan gatal yang sering muncul pada pipi dan dahi. Kebanyakan kasus eksim pada bayi dapat diobati dengan obat yang dijual dengan bebas. Tetapi apabila gejalanya tidak membaik, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.