Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Bagaimana-Prosedur-Perawatan-Fisioterapi
Link Enlarge

Bagaimana Prosedur Perawatan Fisioterapi?

Bali Royal Hospital July 7, 2021 Artikel 0

“Fisioterapi adalah bentuk terapi untuk memulihkan fungsi tubuh. Saat menjalani fisioterapi, ada beberapa prosedur yang harus sobat BROS jalani terlebih dahulu. Mulai dari pemberian saran oleh terapis, latihan sampai terapi dengan teknik tertentu tergantung kendala yang sobat BROS alami”

Fisioterapi adalah prosedur terapi yang bertujuan membantu memulihkan gerakan dan fungsi tubuh seseorang. Terapi ini biasanya dilakukan untuk seseorang yang terkena cedera, penyakit, atau kecacatan. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko cedera atau penyakit di masa mendatang.

Fisioterapi dapat melibatkan sejumlah perawatan dan pendekatan serta pencegahan yang berbeda, tergantung pada masalah spesifik yang sobat BROS alami. Tiga pendekatan utama dalam fisioterapi adalah pendidikan dan saran, gerakan dan latihan dan terapi manual.

Prosedur Perawatan Fisioterapi

Sebelum menjalani fisioterapi, sobat BROS perlu mengetahui prosedur apa saja yang akan sobat BROS jalani nanti. Berikut prosedur saat menjalani perawatan fisioterapi:

1. Pendidikan dan Saran

Pendidikan dan saran sangat penting meningkatkan kesejahteraan pasien secara keseluruhan. Misalnya, terapis akan menyarankan pasien untuk berolahraga secara teratur dan menjaga berat badan yang sehat. Fisioterapis juga dapat memberi saran khusus yang dapat sobat BROS terapkan pada aktivitas sehari-hari untuk menjaga diri sendiri dan mengurangi risiko rasa sakit atau cedera.

Misalnya, jika sobat BROS mengidap sakit punggung, sobat BROS mungkin akan diberi saran tentang postur tubuh yang baik, teknik mengangkat atau menggendong yang benar, dan menghindari peregangan berlebihan atau berdiri terlalu lama.

Baca Juga: Gangguan Kesehatan yang Diatasi dengan Fisioterapi

2. Gerakan dan Olahraga

Fisioterapis biasanya merekomendasikan gerakan dan olahraga untuk membantu meningkatkan mobilitas dan fungsi tubuh. Beberapa latihan yang mungkin dilakukan, contohnya:

  • Latihan yang dirancang untuk meningkatkan gerakan dan kekuatan di bagian tubuh tertentu. Latihan ini biasanya perlu diulang secara teratur untuk jangka waktu tertentu
  • Aktivitas yang melibatkan menggerakkan seluruh tubuh, seperti berjalan atau berenang. Ini dapat membantu jika sobat BROS baru pulih dari operasi atau cedera yang memengaruhi mobilitas.
  • Latihan yang dilakukan di dalam air hangat dan dangkal (hidroterapi atau terapi air). Air dapat membantu merilekskan dan menopang otot dan persendian, sambil memberikan ketahanan untuk membantu sobat BROS menjadi lebih kuat secara bertahap.
  • Saran dan latihan untuk membantu meningkatkan atau mempertahankan aktivitas fisik. Saran akan diberikan tentang pentingnya tetap aktif dan bagaimana melakukannya dengan cara yang aman dan efektif.
  • Menyediakan alat bantu mobilitas, seperti kruk atau tongkat untuk membantu pergerakan.

Fisioterapis juga dapat merekomendasikan latihan yang bisa terus sobat BROS lakukan untuk membantu mengatasi rasa sakit dalam jangka panjang.

3. Terapi Manual

Terapi manual adalah teknik di mana fisioterapis menggunakan tangan mereka untuk memanipulasi, memobilisasi dan memijat jaringan tubuh. Ini dapat membantu:

  • Menghilangkan rasa sakit dan kekakuan.
  • Meningkatkan sirkulasi darah.
  • Membantu cairan mengalir lebih efisien dari bagian tubuh.
  • Meningkatkan gerakan berbagai bagian tubuh.
  • Relaksasi.

Terapi manual dapat digunakan untuk mengobati masalah tertentu, seperti nyeri punggung, tetapi mungkin juga berguna untuk berbagai kondisi yang tidak memengaruhi tulang, sendi, atau otot. Teknik manual juga digunakan untuk membantu kondisi paru-paru tertentu.

4. Teknik Lainnya

Teknik lain yang terkadang digunakan oleh fisioterapis yang dapat membantu meringankan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan meliputi:

  • Akupunktur. Teknik ini dilakukan dengan memasukkan jarum halus ke titik-titik tertentu di tubuh, dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan
  • Stimulasi saraf listrik transkutan. Ini dilakukan dengan menggunakan berangkat kecil yang dioperasikan dengan baterai untuk mengirimkan arus listrik ke daerah yang terkena. Teknik ini bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Ultrasound. Ultrasound dilakukan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mengobati cedera jaringan dalam dengan merangsang sirkulasi darah dan aktivitas sel, dengan tujuan mengurangi rasa sakit dan kejang, serta mempercepat penyembuhan.

Itulah beberapa prosedur fisioterapi yang perlu sobat BROS ketahui. Bila punya pertanyaan lain seputar fisioterapi, hubungi dokter melalui BROS Mobile saja. Sobat BROS bisa menghubungi dokter kapan dan di mana pun sobat BROS butuhkan.

Referensi: Halodoc. Diakses pada 2021. Physiotherapy.
Share This
alergi-obat
Link Enlarge

Alergi Obat, Yuk Ketahui Lebih Lanjut

Bali Royal Hospital July 1, 2021 Artikel 0

Pengertian Alergi Obat

Alergi obat adalah reaksi alergi dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu obat tertentu. Sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Obat kimia maupun obat herbal dapat menyebabkan reaksi alergi.

Gejala Alergi Obat

Gejala alergi obat umumnya terjadi beberapa jam setelah menggunakan obat tersebut. Namun, gejala dapat juga timbul bertahap, tidak langsung muncul saat pertama kali menggunakan obat. Pada sebagian kasus, gejala baru timbul setelah beberapa hari atau setelah beberapa minggu menggunakan obat. Gejala yang umum dialami pengidap antara lain:

  • Ruam kemerahan atau bentol pada kulit.
  • Gatal.
  • Demam.
  • Bengkak.
  • Sesak napas atau napas berbunyi.
  • Hidung beringus.
  • Batuk.
  • Mata gatal dan berair.

Selain gejala yang disebutkan di atas, reaksi alergi berat atau anafilaksis dapat disertai dengan:

  • Jantung berdetak dengan cepat.
  • Saluran pernapasan dan tenggorokan menyempit, sehingga sulit bernapas.
  • Gelisah dan cemas.
  • Pusing.
  • Hilang kesadaran atau pingsan.
  • Tekanan darah turun drastis.
  • Pada kondisi yang sangat serius dan mengancam nyawa, gejala alergi obat dapat disertai dengan:
  • Kulit berwarna kemerahan dan nyeri.
  • Kulit bagian luar mengelupas.
  • Kulit terlihat melepuh.
  • Demam.
  • Ruam atau lenting menyebar ke mata, mulut, dan area kelamin.

Jika ditemukan gejala alergi berat atau sangat serius, pengidap harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Penyebab Alergi Obat

Alergi obat disebabkan sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Akibatnya, tubuh akan membuat antibodi dan menyebabkan alergi obat. Beberapa obat yang dapat menjadi penyebab alergi adalah:

  • Antibiotik (contohnya Penisilin).
  • Anti-radang (antiinflamasi) nonsteroid.
  • Aspirin.
  • Krim atau losion kortikosteroid.
  • Anti-kejang (antikonvulsan).
  • Obat-obatan penyakit autoimun.
  • Obat-obatan herbal.
  • Insulin.
  • Vaksin.
  • Obat-obatan hipertiroidisme.
  • Obat-obatan kemoterapi.
  • Obat-obatan infeksi HIV dan AIDS.
  • Produk bee pollen.
  • Bahan kontras yang digunakan pada tes pencitraan (radiocontrast media).
  • Opiat untuk mengatasi rasa sakit.
  • Obat bius (anestesia).

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Pemeriksaan Rutin Kehamilan

Faktor Risiko Alergi Obat

Tidak semua orang beresiko mengalami alergi obat. Beberapa faktor resikonya adalah:

  • Peningkatan paparan terhadap suatu obat, misalnya karena penggunaan berulang, dalam waktu yang panjang, atau dengan dosis yang tinggi.
  • Keturunan. Jika terdapat anggota keluarga yang alergi terhadap suatu obat, seseorang akan lebih beresiko mengalami alergi obat.
  • Memiliki alergi jenis lain, misalnya alergi makanan.
  • Memiliki alergi terhadap obat-obatan yang lain, misalnya seseorang yang alergi terhadap Penisilin juga akan alergi dengan Amoxicillin.
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti HIV atau infeksi virus Epstein-Barr.

Diagnosis Alergi Obat

Diagnosis dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut.

  • Riwayat perjalanan alergi obat, riwayat alergi lainnya, dan riwayat alergi pada keluarga.
  • Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan gejala alergi, meliputi ruam kemerahan, lenting, serta memeriksa keadaan saluran napas dan jantung pengidap.
  • Pemeriksaan laboratorium meliputi tes kulit (skin test) dan tes darah.

Pengobatan Alergi Obat

Pengobatan dilakukan untuk mengurangi gejala yang dialami pengidap, meliputi:

  • Berhenti menggunakan obat yang menyebabkan reaksi alergi.
  • Pemberian obat antihistamin untuk menghambat sistem kekebalan tubuh teraktivasi selama reaksi alergi.
  • Pemberian obat kortikosteroid untuk mengatasi peradangan akibat reaksi alergi yang serius.
  • Suntikan adrenalin bagi pengidap dengan gejala yang berat atau anafilaksis.

Pencegahan Alergi Obat

Pencegahan alergi obat adalah dengan menghindari penggunaan obat yang menyebabkan alergi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberitahu dokter atau petugas kesehatan mengenai riwayat alergi obat sebelum menjalani penanganan medis apapun atau dengan menggunakan gelang atau kalung penanda alergi jika memungkinkan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami tanda dan gejala alergi obat di atas, segera bicarakan dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan yang tepat.

 

Refrensi: halodoc

Share This
5-Hal-yang-Perlu-Diperhatikan-setelah-Pemeriksaan-Rutin-Kehamilan
Link Enlarge

5 Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Pemeriksaan Rutin Kehamilan

Bali Royal Hospital June 19, 2021 Artikel 0

Jika ibu hamil sehat dan tidak memiliki faktor risiko masalah kesehatan, dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan rutin kehamilan setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu. Lalu, setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu, dan seminggu sekali hingga tiba waktu persalinan. Lantas, apa yang perlu diperhatikan setelah pemeriksaan rutin kehamilan?

Perhatikan Ini setelah Pemeriksaan Rutin Kehamilan

Setelah menjalani pemeriksaan rutin kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama terkait gaya hidup sehat yang harus dijalani. Sebab, gaya hidup sehat membantu menjaga kehamilan tetap sehat. Gaya hidup sehat yang perlu dijalani adalah:

1. Menjaga Asupan Nutrisi

Mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan dapat membantu perkembangan otak yang baik dan berat badan lahir yang sehat, serta mengurangi risiko cacat lahir. Beberapa nutrisi penting yang harus ada dalam makanan sehari-hari selama hamil adalah protein, vitamin C, kalsium, zat besi, asam folat, dan kolin.

2. Pantau Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat badan bagi ibu hamil adalah hal yang normal. Namun, kenaikan yang berlebihan juga tidak baik. Diskusikan dan pantau berat badan serta kebutuhan nutrisi dengan dokter, setiap melakukan pemeriksaan rutin kehamilan.

Rekomendasi penambahan berat badan akan bervariasi untuk orang yang kekurangan berat badan sebelum hamil, orang yang obesitas, dan kehamilan bayi kembar. Setelah melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, pantau kenaikan berat badan di rumah. Bila mengalami kenaikan secara signifikan dalam waktu singkat, segera hubungi dokter.

3. Olahraga Rutin

Olahraga ringan tidak hanya dianggap aman untuk ibu hamil, tetapi juga dianjurkan dan dianggap bermanfaat bagi janin yang sedang tumbuh. Namun, penting untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter saat pemeriksaan rutin kehamilan, terutama jika memiliki kondisi tertentu.

Jika ibu tidak aktif secara fisik sebelum hamil, bicarakan dengan dokter tentang olahraga aman apa yang dapat dilakukan selama hamil. Bagi sebagian besar kehamilan normal, olahraga dapat membantu meningkatkan energi, membuat tidur lebih nyenyak, memperkuat otot, mengurangi sakit punggung, dan mengurangi stres.

Latihan aerobik, seperti berjalan, jogging ringan, dan berenang membantu memelihara kesehatan jantung dan paru-paru, serta meningkatkan kekuatan otot dan sendi. Tambahkan juga senam kegel dalam rutinitas harian. Senam ini meningkatkan kekuatan dan kontrol otot-otot perineum, saat persalinan nanti.

Baca Juga: Faktor-faktor lainnya yang meningkatkan peluang hamil

4. Tidur yang Cukup

Sangat penting untuk mendapatkan tidur yang cukup selama hamil. Ibu mungkin akan merasa lebih lelah dari biasanya, dan seiring pertumbuhan janin, akan lebih sulit untuk menemukan posisi yang nyaman ketika mencoba untuk tidur.

Berbaring miring dengan lutut ditekuk kemungkinan menjadi posisi paling nyaman saat kehamilan berlanjut. Posisi ini juga membuat kerja jantung lebih mudah karena mengurangi tekanan pada pembuluh darah besar yang membawa darah ke dan dari jantung serta kaki dan kaki.

Beberapa dokter secara khusus menganjurkan agar ibu hamil tidur miring ke kiri. Karena salah satu pembuluh darah besar berada di sisi kanan perut, berbaring di sisi kiri membantu menjaga rahim dari itu. Berbaring di sisi kiri juga dapat membantu aliran darah ke plasenta.

5. Hindari Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan

Selain menjalani pemeriksaan rutin kehamilan, penting juga untuk menghindari kebiasaan buruk saat hamil. Misalnya, kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok. Sebab, alkohol apa pun yang dikonsumsi, dapat memasuki aliran darah janin dari aliran darah ibu.

Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol janin (FAS). American Academy of Pediatrics memperingatkan, FAS dapat menyebabkan bayi mengalami defisit pertumbuhan, seperti berat badan kurang, dan kelainan pada sistem saraf pusat.

Konsumsi alkohol selama kehamilan juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti keguguran, persalinan prematur, dan bayi lahir mati (stillbirth). Selain itu, merokok saat hamil juga memengaruhi aliran darah dan pengiriman oksigen ke janin.
Merokok merupakan penyebab berat badan lahir bayi rendah, dan pada gilirannya meningkatkan risiko kematian bayi dan penyakit setelah melahirkan. Selain itu, merokok juga dikaitkan dengan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk pendarahan vagina, kehamilan ektopik, plasenta lepas sebelum waktunya, dan persalinan prematur.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah menjalani pemeriksaan rutin kehamilan. Agar bayi lahir sehat, penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. Bicarakan juga dengan dokter apakah perlu mengonsumsi suplemen kehamilan. Bila perlu, gunakan aplikasi BROS Mobile untuk konsultasi dengan dokter.

Baca Juga: Perlukah setiap hari berhubungan seks untuk bisa hamil?

Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2021. Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Pemeriksaan Rutin Kehamilan

 

Share This
5-Cara-Tepat-Mengatasi-Rasa-Insecure-pada-Orang-Dewasa
Link Enlarge

5 Cara Tepat Mengatasi Rasa Insecure pada Orang Dewasa

Bali Royal Hospital June 17, 2021 Artikel 0

Insecure adalah perasaan yang normal dan hampir semua orang dewasa pernah mengalaminya. Meski begitu, insecure yang berkepanjangan dapat memberikan dampak buruk pada kualitas kehidupanmu mulai dari kesehatan fisik dan emosional.

Trauma masa lalu, pengalaman kegagalan atau penolakan bisa memicu kecemasan dan insecure. Supaya tidak berlarut-larut, kamu perlu mengatasi rasa insecure-mu.

Simak di sini cara tepat mengatasinya!

1. Berikan Penghargaan pada Diri Sendiri

Catat semua keberhasilan yang sudah kamu raih. Ingatlah walau bagaimanapun, kamu sudah melakukan terbaik dan meraih berbagai pencapaian. Hargai dirimu dan jangan berfokus pada kekurangan dan hal-hal yang belum kamu dapatkan di masa sekarang.

2. Mengutamakan Diri Sendiri

Jika selama ini kamu selalu memperhatikan kebutuhan orang lain dan melupakan kebutuhan sendiri, itu berarti kamu belum cukup menghargai diri sendiri. Menambahkan lebih banyak perawatan diri ke dalam rutinitas harian dapat membantu kamu melawan pikiran negatif dan membangun rasa percaya diri.

Bentuk perawatan diri seperti apa yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi insecure?

  • Lakukan olahraga favorit setidaknya 30 menit setiap hari.
  • Lakukan detoks media sosial.
  • Manjakan diri dengan makanan bergizi.
  • Mulai berbicara hal-hal positif pada diri sendiri.

Baca Juga: Buat Ibu di Rumah Jangan Sakit Hati, Ada Alasan Anak Berbohong

3. Menerima Diri

Menerima fakta mengenai diri sendiri dan kondisi adalah bagian dari mengatasi rasa insecure. Hidup tidak harus selalu menjadi sempurna. Ingatlah bahwa kamu sudah melalui banyak hal hingga akhirnya mencapai titik yang sekarang ini.

4. Tantang Pikiran Negatif

1-Cara-Tepat-Mengatasi-Rasa-Insecure-pada-Orang-Dewasa

Sangat mudah untuk menjadi keras pada diri sendiri setelah tersandung atau membuat kesalahan. Namun, menyalahkan diri sendiri karena kamu tidak mendapatkan promosi atau lupa membuat panggilan telepon penting membuat kamu terjebak dalam lingkaran negatif rasa malu dan membenci diri sendiri. Cobalah berlatih melawan saat pikiran negatif muncul.

Tuliskan pikiran negatif tersebut dan amati. Pertimbangkan apa yang telah kamu pelajari dari pengalaman tersebut dan kembali fokus pada hal positif. Jangan lupa untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang yang mencintaimu

Tidak ada yang lebih baik dari mengelilingi diri dengan orang-orang yang penuh kasih dan suportif untuk membangun kepercayaan diri dan membuat kamu merasa diterima apa adanya. Buat rencana untuk mengatur lebih banyak waktu untuk bertemu dengan orang terdekat dan tersayang. Melihat diri melalui mata orang-orang yang peduli denganmu akan membantu kamu menghargai kualitas dan perspektif diri sendiri.

5. Bersikaplah Realistis

Tentukan sendiri tujuan dan jadilah realistis. Punya mimpi itu bagus, tetapi terlalu mengejar sampai mengorbankan citra diri dan tidak terima ketika sesuatu terjadi di luar ekspektasi akan membuatmu kehilangan citra diri.

Ada baiknya kamu bersikap realistis dan lebih menerima saat sesuatu terjadi di luar kehendakmu. Hal yang terpenting adalah kamu sudah melakukan yang terbaik. Amati dan rasakan apa yang terjadi dan lihat adakah yang bisa kamu petik dari pengalaman tersebut.

 

Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2021. Cara Tepat Mengatasi Rasa Insecure pada Orang Dewasa

Share This
Buat-Ibu-di-Rumah-Jangan-Sakit-Hati,-Ada-Alasan-Anak-Berbohong
Link Enlarge

Buat Ibu di Rumah Jangan Sakit Hati, Ada Alasan Anak Berbohong

Bali Royal Hospital June 15, 2021 Artikel 0

Biasanya, anak mulai bisa berbohong ketika memasuki usia 3 tahun. Di usia ini, anak mulai bisa mengeksplorasi banyak hal dan menganggap ada hal-hal yang tidak perlu diketahui oleh orangtuanya. Lantas, apa saja kemungkinan alasan anak berbohong dan cara menyikapinya dengan bijak? Yuk, simak pembahasannya!

Berbagai Kemungkinan Alasan Anak Berbohong

Orang dewasa saja punya alasan ketika berbohong, begitu pula anak-anak. Terlebih, anak-anak belum bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Jadi, bisa saja hal-hal yang membuat anak bohong bukanlah hal yang buruk.
Secara umum, berikut ini beberapa kemungkinan alasan anak berbohong:

  1. Takut Dihukum
    Salah satu alasan anak berbohong yang cukup umum adalah takut orangtuanya marah atau emosi. Akhirnya, mereka memilih untuk bohong karena takut dihukum atau dimarahi.
  2. Ingin Menghindar dari Sesuatu
    Ketika ingin menghindar dari suatu pekerjaan atau aktivitas, anak bisa saja berbohong. Misalnya, dengan berpura-pura sakit atau mengantuk, saat harus mengerjakan tugas sekolah atau membersihkan kamar.
  3. Ingin Mendapatkan Sesuatu
    Anak juga bisa berbohong untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Misalnya, ia bohong telah mengerjakan pekerjaan rumah, karena ingin buru-buru bermain dengan temannya.
  4. Imajinasi yang Tinggi
    Anak-anak biasanya memiliki imajinasi yang tinggi, sehingga membuatnya sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan. Ini juga bisa jadi alasan anak berbohong, lho. Misalnya, ketika ia mengatakan ada monster yang mencoret-coret bukunya.
  5. Mencari Perhatian
    Anak-anak cenderung haus akan perhatian dan pujian. Ingin dapat perhatian dan pujian dari orangtua, bisa menjadi alasan anak berbohong. Misalnya, dengan berbohong bahwa ia mendapatkan nilai bagus di sekolah, agar dipuji oleh orangtuanya.
  6. Tidak Ingin Mengecewakan Orangtua
    Ini sering terjadi pada anak yang ditekan oleh orangtuanya untuk bisa berprestasi atau mencapai suatu target. Karena merasa tidak mampu memenuhi tuntutan orangtuanya, anak bisa saja bohong. Dalam hal ini, anak merasa tidak ingin mengecewakan orangtuanya, sehingga terpaksa berbohong.

Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua Jika Anak Bohong?

Sedini mungkin, orangtua harus memberi pemahaman pada anak bahwa berbohong adalah hal yang tidak baik. Jelaskan padanya bila menjadikan bohong sebagai kebiasaan, ia akan terjebak dalam situasi yang sulit nantinya.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menghentikan kebiasaan anak berbohong:

  • Dorong anak untuk jujur dan beri pujian. Bila mencurigai anak bohong, jangan langsung memarahi dan menghakiminya. Dengan lembut, dorong anak untuk mengatakan yang sebenarnya, dan beri pujian jika ia mau jujur. Beri tahu bahwa ia hanya perlu jadi dirinya sendiri.
  • Jadi contoh yang baik bagi anak. Nilai kejujuran sering kali dicontoh anak dari orangtuanya. Oleh karena itu, sebagai orangtua, berilah contoh perilaku yang jujur dan jangan malu untuk mengakui kesalahan pada anak.
  • Ajarkan konsekuensi. Buatlah aturan dan batasan mengenai apa saja yang patut diterima dan yang tidak. Beri tahu anak bahwa akan ada konsekuensi jika ia bohong. Namun, sebaiknya hindari memberi hukuman fisik.

Baca Juga: Jika Sering Merasa Lelah, Waspada Kanker Otak

Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2021. Jangan Sakit Hati, Ada Alasan Anak Berbohong

Share This
  • 49
  • 50
  • 51
  • 52
  • 53
  • 54
  • 55

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top