Tanda-tanda air mani dan sperma yang sehat bisa Anda lihat melalui banyak faktor, mulai dari warna, bau, volume, jumlah sel sperma, dan lainnya. Dari segi warna, air mani normal biasanya memiliki warna putih atau keabuan, tetapi kadang juga agak kekuningan. Apabila air mani Anda berwarna merah muda atau kemerahan, mungkin air mani sudah bercampur dengan darah.
Konsistensi air mani yang Anda keluarkan saat ejakulasi umumnya akan seperti gel dan agak lengket. Kemudian, air mani akan mencair dalam waktu 5 hingga 40 menit. Air mani yang keluar dan tidak mencair (tetap kental) bisa menghambat pergerakan sel sperma untuk mencari sel telur dalam rahim wanita. Hal ini mungkin bisa menyebabkan masalah kesuburan pada pria.
Apabila dilihat dari volume, rata-rata volume air mani yang keluar adalah 2 hingga 5 ml (sekitar setengah sampai satu sendok teh). Volume air mani yang lebih sedikit atau kurang dari 1,5 ml disebut dengan hypospermia. Hal ini biasanya terjadi saat Anda sering melakukan ejakulasi.
Sementara itu, volume air mani yang terlalu banyak atau lebih dari 5,5 ml disebut dengan hyperspermia. Kondisi ini biasanya terjadi setelah Anda sudah lama tidak mengeluarkan sperma.
Untuk melihat jumlah sperma, Anda perlu melakukan tes kesuburan pria. Banyak faktor yang memengaruhi hasil tes ini, seperti lamanya waktu antara ejakulasi dan analisis sampel air mani, bagaimana sampel disimpan, dan lain sebagainya.
Jumlah sperma yang normal saat ejakulasi sekitar 15 juta sel setiap mililiter air mani. Padahal, Anda hanya memerlukan satu sel sperma untuk dapat membuahi sel telur.