Jika ibu hamil sehat dan tidak memiliki faktor risiko masalah kesehatan, dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan rutin kehamilan setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu. Lalu, setiap 2 minggu hingga usia kehamilan 36 minggu, dan seminggu sekali hingga tiba waktu persalinan. Lantas, apa yang perlu diperhatikan setelah pemeriksaan rutin kehamilan?
Perhatikan Ini setelah Pemeriksaan Rutin Kehamilan
Setelah menjalani pemeriksaan rutin kehamilan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Terutama terkait gaya hidup sehat yang harus dijalani. Sebab, gaya hidup sehat membantu menjaga kehamilan tetap sehat. Gaya hidup sehat yang perlu dijalani adalah:
1. Menjaga Asupan Nutrisi
Mengonsumsi makanan bergizi seimbang selama kehamilan dapat membantu perkembangan otak yang baik dan berat badan lahir yang sehat, serta mengurangi risiko cacat lahir. Beberapa nutrisi penting yang harus ada dalam makanan sehari-hari selama hamil adalah protein, vitamin C, kalsium, zat besi, asam folat, dan kolin.
2. Pantau Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan bagi ibu hamil adalah hal yang normal. Namun, kenaikan yang berlebihan juga tidak baik. Diskusikan dan pantau berat badan serta kebutuhan nutrisi dengan dokter, setiap melakukan pemeriksaan rutin kehamilan.
Rekomendasi penambahan berat badan akan bervariasi untuk orang yang kekurangan berat badan sebelum hamil, orang yang obesitas, dan kehamilan bayi kembar. Setelah melakukan pemeriksaan rutin kehamilan, pantau kenaikan berat badan di rumah. Bila mengalami kenaikan secara signifikan dalam waktu singkat, segera hubungi dokter.
3. Olahraga Rutin
Olahraga ringan tidak hanya dianggap aman untuk ibu hamil, tetapi juga dianjurkan dan dianggap bermanfaat bagi janin yang sedang tumbuh. Namun, penting untuk mendiskusikan hal ini dengan dokter saat pemeriksaan rutin kehamilan, terutama jika memiliki kondisi tertentu.
Jika ibu tidak aktif secara fisik sebelum hamil, bicarakan dengan dokter tentang olahraga aman apa yang dapat dilakukan selama hamil. Bagi sebagian besar kehamilan normal, olahraga dapat membantu meningkatkan energi, membuat tidur lebih nyenyak, memperkuat otot, mengurangi sakit punggung, dan mengurangi stres.
Latihan aerobik, seperti berjalan, jogging ringan, dan berenang membantu memelihara kesehatan jantung dan paru-paru, serta meningkatkan kekuatan otot dan sendi. Tambahkan juga senam kegel dalam rutinitas harian. Senam ini meningkatkan kekuatan dan kontrol otot-otot perineum, saat persalinan nanti.
Baca Juga: Faktor-faktor lainnya yang meningkatkan peluang hamil
4. Tidur yang Cukup
Sangat penting untuk mendapatkan tidur yang cukup selama hamil. Ibu mungkin akan merasa lebih lelah dari biasanya, dan seiring pertumbuhan janin, akan lebih sulit untuk menemukan posisi yang nyaman ketika mencoba untuk tidur.
Berbaring miring dengan lutut ditekuk kemungkinan menjadi posisi paling nyaman saat kehamilan berlanjut. Posisi ini juga membuat kerja jantung lebih mudah karena mengurangi tekanan pada pembuluh darah besar yang membawa darah ke dan dari jantung serta kaki dan kaki.
Beberapa dokter secara khusus menganjurkan agar ibu hamil tidur miring ke kiri. Karena salah satu pembuluh darah besar berada di sisi kanan perut, berbaring di sisi kiri membantu menjaga rahim dari itu. Berbaring di sisi kiri juga dapat membantu aliran darah ke plasenta.
5. Hindari Kebiasaan Buruk bagi Kesehatan
Selain menjalani pemeriksaan rutin kehamilan, penting juga untuk menghindari kebiasaan buruk saat hamil. Misalnya, kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok. Sebab, alkohol apa pun yang dikonsumsi, dapat memasuki aliran darah janin dari aliran darah ibu.
Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan sindrom alkohol janin (FAS). American Academy of Pediatrics memperingatkan, FAS dapat menyebabkan bayi mengalami defisit pertumbuhan, seperti berat badan kurang, dan kelainan pada sistem saraf pusat.
Konsumsi alkohol selama kehamilan juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti keguguran, persalinan prematur, dan bayi lahir mati (stillbirth). Selain itu, merokok saat hamil juga memengaruhi aliran darah dan pengiriman oksigen ke janin.
Merokok merupakan penyebab berat badan lahir bayi rendah, dan pada gilirannya meningkatkan risiko kematian bayi dan penyakit setelah melahirkan. Selain itu, merokok juga dikaitkan dengan berbagai komplikasi kehamilan, termasuk pendarahan vagina, kehamilan ektopik, plasenta lepas sebelum waktunya, dan persalinan prematur.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah menjalani pemeriksaan rutin kehamilan. Agar bayi lahir sehat, penting untuk menjaga kesehatan selama hamil. Bicarakan juga dengan dokter apakah perlu mengonsumsi suplemen kehamilan. Bila perlu, gunakan aplikasi BROS Mobile untuk konsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Perlukah setiap hari berhubungan seks untuk bisa hamil?
Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2021. Hal yang Perlu Diperhatikan setelah Pemeriksaan Rutin Kehamilan