Jahe termasuk obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya oleh pengidap asma. Namun, apakah manfaat jahe untuk asma tersebut bisa dibuktikan khasiatnya?
Kandungan jahe untuk pengidap asma
Penggunaan jahe sebagai obat herbal tidak terlepas dari senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Minyak atsiri termasuk salah satu senyawa yang kandungannya cukup tinggi dalam bahan herbal bernama latin Zingiber officinale ini.
Dilansir dari Wubmed, jahe segar sangat kaya dengan senyawa kimia berupa:
- minyak atsiri (zingiberol, linalool, geraniol, dan kavikol),
- oleoresin,
- asam organik,
- gingeron,
- gingerin,
- asam malat,
- minyak damar,
- polifenol,
- asam oksalat,
- mucilago, dan
- alkaloid.
Ciri khas dari jahe segar yaitu adanya rasa terbakar yang mampu menghangatkan tubuh. Rasa terbakar ini dihasilkan oleh kandungan gingerol yang ada pada jahe.
Selain itu, minyak atsiri juga memberikan aroma yang sangat menyenangkan dan mampu menenangkan Anda. Dengan demikian, minyak atsiri bisa membuat tubuh jadi lebih rileks, khususnya untuk orang yang mengalami gejala asma.
Manfaat jahe dalam pengobatan asma
Jahe memang dipercaya bisa mengurangi gejala asma sekaligus mencegah kekambuhan pengidap asma. Hal tersebut telah dibuktikan oleh beberapa penelitian dengan mekanisme sebagai berikut.
1. Merelaksasi otot saluran pernapasan
Sebenarnya, khasiat jahe untuk asma telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Salah satunya dipertegas saat Konferensi Internasional American Thoracic Society di Philadelphia pada 2013.
Pada konferensi itu, dijelaskan bahwa jahe mengurangi asma dengan merelaksasi otot-otot saluran pernapasan. Kombinasi kandungan isoproterenol dan ekstrak jahe memberikan respons relaksasi otot lebih besar daripada isoproterenol saja.
Dalam hal ini, beberapa senyawa aktif jahe yang berperan untuk mengurangi gejala asma yakni 6-gingerol, shagaol 6, dan 8-gingerol.
2. Melindungi saluran napas dari kerusakan
Jahe juga dikenal sebagai tanaman yang banyak mengandung senyawa antioksidan, seperti shogaol, gingerol, 4-diarylheptanoid, dan gingeron. Aktivitas antioksidannya bahkan diketahui lebih besar daripada vitamin E.
Penelitian oleh Ahmad dkk. juga menjelaskan bahwa jahe mempunyai aktivitas antioksidan yang sama kuatnya dengan vitamin C. Vitamin C sendiri telah dikenal sebagai sumber antioksidan yang bagus untuk kesehatan tubuh.
Antioksidan akan membantu sel tubuh untuk melawan kerusakan sel karena peradangan (inflamasi). Selain itu, senyawa tersebut juga bisa mengurangi efek buruk yang ditimbulkan dari serangan asma.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Mencegah Infeksi
3. Mengurangi peradangan
Salah satu proses yang terjadi bersamaan dengan asma ialah peradangan. Hal ini terjadi karena saat Anda mengalami serangan asma, sel-sel imun terus bekerja untuk mendukung terjadinya reaksi alergi dan peradangan pada saluran pernapasan.
Untuk itu, zat antiradang dalam jahe diperlukan guna mengurangi keparahan penyakit asma. Senyawa yang bertanggung jawab sebagai antiperadangan dalam jahe merah antara lain gingerdiols, shogaol, dan proanthosianidin.
Jahe mampu mengurangi peradangan dengan menghambat pelepasan zat kimia dalam tubuh yang disebut histamin dan serotonin. Bahan herbal ini juga membantu menghambat pembentukan leukotrien dan prostaglandin sehingga peradangan tidak terjadi.
4. Mengurangi reaksi alergi
Salah satu penyebab asma ialah reaksi alergi yang terjadi dalam tubuh. Sebagai obat herbal untuk asma, jahe bekerja dengan cara mencegah suatu proses yang disebut degranulasi sel mast.
Sel mast sendiri merupakan sel yang berperan dalam memunculkan reaksi alergi. Sel ini mengandung granul (butiran) yang kaya akan senyawa histamin dan heparin. Kedua senyawa tersebut dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh Anda.
Senyawa dalam jahe yang terlibat dalam pencegahan reaksi alergi tersebut yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tannin.
Bagaimana cara mengonsumsi jahe untuk asma?
Untuk mendapatkan manfaat jahe untuk asma, Anda hanya perlu menyeduhnya. Berikut cara membuat air jahe.
- Kupaslah jahe, lalu cuci sampai bersih. Setelah itu, geprek kasar jahe.
- Rebus jahe dalam 150 mL air sampai air rebusan berkurang sepertiganya.
- Saring dan tambahkan 1 sendok makan madu. Aduk merata.
- Minum air rebusan jahe dengan madu pada malam hari sebelum tidur.
Selain mengonsumsi jahe, agar asma tidak kambuh lagi sebaiknya Anda menghindari hal-hal yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi seperti udara dingin, debu, dan bulu hewan. Perlu diingat bahwa jahe tidak dapat menggantikan obat asma sepenuhnya. Selagi Anda masih mengonsumsi jahe untuk asma dalam batas normal, tentu saja bahan ini aman untuk tubuh.
Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum menggunakannya.
Sumber: hellosehat.com