Apa itu virus Hendra?
Meski baru menjadi perbincangan, nyatanya virus Hendra sudah ditemukan sejak 1994 di Hendra, sebuah wilayah yang terletak di pinggiran kota Brisbane, Australia. Virus Hendra (HeV) adalah virus penyebab penyakit yang termasuk dalam famili Paramyxoviridae, genus Henipavirus. Inang utama dari HeV adalah kelelawar buah yang juga dikenal dengan sebutan flying fox.
Penularannya terjadi ketika kelelawar pembawa virus terbang dan hinggap pada hewan lainnya, seperti kuda. Kuda yang terinfeksi kemudian dapat menularkan virus dan menyebabkan penyakit pada manusia yang melakukan kontak dekat (zoonosis). Sebenarnya, penyakit akibat infeksi virus Hendra sangat jarang terjadi pada manusia. Sejak 1994 hingga 2013, hanya ada tujuh kasus yang dilaporkan.
Kendati demikian, penyakit ini cukup serius dan bisa berujung fatal. Terhitung empat pasien dari tujuh kasus tersebut meninggal dunia. Infeksi HeV berbeda dengan flu kuda. Flu kuda sangatlah menular, tetapi penyakitnya tidak menyerang manusia.
Gejala Virus Hendra
Gejala virus Hendra umumnya muncul di 5 hingga 21 hari usai kontak erat dengan hewan yang tertular. Perlu diketahui, hingga kini belum ada laporan virus Hendra menular antarmanusia.
Tonton Juga: Yuk kenali diabetes sejak dini
Adapun gejala yang perlu diwaspadai adalah seperti berikut:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Adapun gejala yang serius, seperti:
- Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang
- Kejang-kejang
- Koma
Pencegahan infeksi virus Hendra
Karena banyak menyerang hewan, orang-orang yang lebih berisiko terpapar dengan virus ialah mereka yang bekerja di peternakan. Bila Anda termasuk salah satunya, waspadalah dengan berbagai gejala yang ditunjukkan oleh hewan, seperti keluarnya lendir berbusa dari hidung, tubuh bersuhu tinggi, berkeringat, dan gangguan keseimbangan.
Segera pisahkan hewan yang sakit dari hewan lainnya, lalu periksakan ke dokter. Bila hewan Anda didiagnosis terinfeksi virus Hendra, dokter dan petugas dari fasilitas kesehatan akan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berinteraksi dengan hewan tersebut. Nantinya, orang-orang yang berisiko tertular penyakit akan diberikan informasi mengenai virus Hendra dan dipantau kondisinya. Terkadang, tes darah juga disarankan.
Lihat Juga: Jadwal Praktek Dokter
Selain itu, ada berbagai hal lainnya yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko penularan penyakit. Berikut di antaranya.
- Cuci tangan dengan sabun dan air setiap setelah mengurus hewan.
- Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum bersih.
- Selalu bersihkan peralatan yang digunakan untuk mengurus hewan.
- Kenakan pakaian panjang serta peralatan pelindung seperti kacamata, masker, dan sarung tangan bila Anda harus mengurus hewan yang sakit.
- Mandi dan ganti pakaian sesegera mungkin setelah terkena darah atau cairan tubuh dari hewan.
- Jangan mencium hewan pada bagian moncong dan sisi wajah.
- Jangan letakkan tempat air atau tempat pakan hewan di bawah pohon atau di area lain yang dapat menjadi tempat kelelawar bertengger.
Sumber: hellosehat.com/infeksi