Sakit pinggang sebelah kiri sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai kondisi. Keluhan yang satu ini pun bisa menjadi tanda berbagai masalah kesehatan, salah satunya gangguan pada sistem reproduksi pada wanita. Dilansir dari National Institutes of Health (NIH) dan sumber-sumber lainnya, sakit pinggang atau sakit pinggang sebelah kiri bisa menandai adanya gangguan ginekologi seperti endometriosis dan fibroid rahim. Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan (endometrium) yang membentuk lapisan di dalam dinding rahim tumbuh di luar rahim. Endometrium ini bisa tumbuh di berbagai bagian tubuh, seperti saluran telur, indung telur, usus, vagina, atau rektum.
Sementara itu, sakit pinggang sebelah kiri juga menjadi tanda masalah fibroid rahim. Fibroid atau mioma ini merupakan pertumbuhan tumor jinak di dalam atau luar rahim yang tak bersifat ganas atau kanker. Sama halnya dengan endometriosis, fibroid yang tidak ditangani dapat menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita.
Baca Juga: Seperti apa tanda dan gejala maag pada ibu hamil?
Hal yang perlu ditegaskan, sakit pinggang sebelah kiri juga bisa dipicu oleh masalah sistem reproduksi lainnya atau gangguan kesehatan di luar sistem reproduksi pada wanita. Contohnya, kista ovarium, kanker ovarium, infeksi ginjal, batu ginjal, pankreatitis, kolitis ulseratif, kejang otot, skiatika, masalah lengkungan tulang belakang, hingga kanker.
Kapan Perlu Menemui Dokter?
Ingat, sakit pinggang sebelah kiri bisa disebabkan atau menandai adanya berbagai penyakit. Oleh sebab itu, bila sakit pinggang sebelah kiri tak kunjung membaik, atau gejalanya semakin berkembang, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Sakit pinggang yang terjadi setelah pukulan atau jatuh yang parah.
- Rasa terbakar ketika buang air kecil atau darah di urine.
- Memiliki riwayat kanker.
- Tidak bisa menahan urine atau tinja (inkontinensia).
- Nyeri merambat di kaki atau bawah lutut.
- Nyeri yang semakin parah saat berbaring atau nyeri yang membangunkan di malam hari.
- Kemerahan atau bengkak di punggung atau tulang belakang.
- Nyeri hebat yang membuat tidak nyaman.
- Demam yang tidak dapat dijelaskan dengan nyeri pinggang.
- Kelemahan atau mati rasa di bokong, paha, tungkai, atau panggul.
- Kehilangan berat badan secara tidak sengaja.
- Menggunakan steroid atau obat intravena.
- Pernah mengalami sakit pinggang atau punggung sebelumnya, tetapi episode ini berbeda dan terasa lebih parah.
- Episode nyeri punggung atau pinggang berlangsung lebih dari 4 minggu.
Nah, bagi kamu atau terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, bisa kok berkonsultasi dengan dokter spesialis di Bali Royal Hospital melalui aplikasi BROS Mobile. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa membuat janji dengan dokter kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Sumber: halodoc