Biasanya, anak mulai bisa berbohong ketika memasuki usia 3 tahun. Di usia ini, anak mulai bisa mengeksplorasi banyak hal dan menganggap ada hal-hal yang tidak perlu diketahui oleh orangtuanya. Lantas, apa saja kemungkinan alasan anak berbohong dan cara menyikapinya dengan bijak? Yuk, simak pembahasannya!
Berbagai Kemungkinan Alasan Anak Berbohong
Orang dewasa saja punya alasan ketika berbohong, begitu pula anak-anak. Terlebih, anak-anak belum bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Jadi, bisa saja hal-hal yang membuat anak bohong bukanlah hal yang buruk.
Secara umum, berikut ini beberapa kemungkinan alasan anak berbohong:
- Takut Dihukum
Salah satu alasan anak berbohong yang cukup umum adalah takut orangtuanya marah atau emosi. Akhirnya, mereka memilih untuk bohong karena takut dihukum atau dimarahi. - Ingin Menghindar dari Sesuatu
Ketika ingin menghindar dari suatu pekerjaan atau aktivitas, anak bisa saja berbohong. Misalnya, dengan berpura-pura sakit atau mengantuk, saat harus mengerjakan tugas sekolah atau membersihkan kamar. - Ingin Mendapatkan Sesuatu
Anak juga bisa berbohong untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Misalnya, ia bohong telah mengerjakan pekerjaan rumah, karena ingin buru-buru bermain dengan temannya. - Imajinasi yang Tinggi
Anak-anak biasanya memiliki imajinasi yang tinggi, sehingga membuatnya sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan. Ini juga bisa jadi alasan anak berbohong, lho. Misalnya, ketika ia mengatakan ada monster yang mencoret-coret bukunya. - Mencari Perhatian
Anak-anak cenderung haus akan perhatian dan pujian. Ingin dapat perhatian dan pujian dari orangtua, bisa menjadi alasan anak berbohong. Misalnya, dengan berbohong bahwa ia mendapatkan nilai bagus di sekolah, agar dipuji oleh orangtuanya. - Tidak Ingin Mengecewakan Orangtua
Ini sering terjadi pada anak yang ditekan oleh orangtuanya untuk bisa berprestasi atau mencapai suatu target. Karena merasa tidak mampu memenuhi tuntutan orangtuanya, anak bisa saja bohong. Dalam hal ini, anak merasa tidak ingin mengecewakan orangtuanya, sehingga terpaksa berbohong.
Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua Jika Anak Bohong?
Sedini mungkin, orangtua harus memberi pemahaman pada anak bahwa berbohong adalah hal yang tidak baik. Jelaskan padanya bila menjadikan bohong sebagai kebiasaan, ia akan terjebak dalam situasi yang sulit nantinya.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk menghentikan kebiasaan anak berbohong:
- Dorong anak untuk jujur dan beri pujian. Bila mencurigai anak bohong, jangan langsung memarahi dan menghakiminya. Dengan lembut, dorong anak untuk mengatakan yang sebenarnya, dan beri pujian jika ia mau jujur. Beri tahu bahwa ia hanya perlu jadi dirinya sendiri.
- Jadi contoh yang baik bagi anak. Nilai kejujuran sering kali dicontoh anak dari orangtuanya. Oleh karena itu, sebagai orangtua, berilah contoh perilaku yang jujur dan jangan malu untuk mengakui kesalahan pada anak.
- Ajarkan konsekuensi. Buatlah aturan dan batasan mengenai apa saja yang patut diterima dan yang tidak. Beri tahu anak bahwa akan ada konsekuensi jika ia bohong. Namun, sebaiknya hindari memberi hukuman fisik.
Baca Juga: Jika Sering Merasa Lelah, Waspada Kanker Otak
Referensi:
Halodoc. Diakses pada 2021. Jangan Sakit Hati, Ada Alasan Anak Berbohong