Ketika seseorang mengalami gejala serangan jantung ringan dan kemudian selamat, mungkin ia dinyatakan beruntung. Padahal tidak ada untungnya sama sekali begitu Kamu sudah terkena serangan jantung, seringan apapun!

Serangan jantung ringan mungkin tidak mematikan. Namun ini adalah awal dari masalah besar yang jika tidak diwaspadai bisa menjadi bencana, berupa kerusakan jantung permanen yang berakhir dengan gagal jantung. Saat ini penyakit jantung adalah penyebab kematian tertinggi di seluruh dunia.

Dengan kata lain, semua jenis serangan jantung adalah masalah serius. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan serangan jantung ringan, dan apa saja  gejalanya?

Apa Arti Serangan Jantung Ringan?

“Serangan jantung ringan” adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi yang disebut infark jantung atau bahasa medis lengkapnya adalah infark miokard elevasi non-ST atau NSTEMI. Seseorang dinyatakan mengalamai NSTEMI jika hasil pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) menunjukkan ada yang masalah atau sumbatan aliran darah ke jantung.

Pada jenis serangan jantung ini, aliran darah melalui salah satu arteri koroner tersumbat sebagian, sehingga pasokan darah beroksigen ke otot jantung berkurang. Meskipun tersumbat, umumnya jantung bisa mengompensasi sumbatan ini dan masih bisa memompa darah secara normal. Otot-otot jantung juga belum sampai mengalami kerusakan.

Gejala Serangan Jantung Ringan

Kebanyakan orang dengan serangan jantung ringan tidak menyadarai bahwa gejala yang mereka rasakan sebenarnya adalah serangan jantung. Gejala umum serangan jantung ringan adalah sesak napas, rasa tidak nyaman di dada, nyeri di rahang, leher, punggung dan ulu hati, pusing, mual, dan berkeringan dingin.

Gejala-gejala tersebut mirip dengan serangan jantung namun skalanya mungkin lebih ringan dan bisa hilang dengan beristirahat. Jika gejala ini tidak dianggap serius, dapat berakibat fatal. Ada kemungkinan NSTEMI ini akan berulang dan menyebabkan kerusakan otot jantung lebih parah.

Seberapa baik penanganan dan seberapa cepat pasien mendapatkan tindakan pasca serangan jantung ringan, akan semakin memperkecil peluang kerusakan pada jantung.

Standar perawatan pasien yang datang ke UGD dengan gejala mirip serangan jantung adalah dilakukan pemeriksaan jantung menyeluruh, dengan segera. Pemeriksaan minimal berupa tes elektrokardiogram (EKG) dan tes darah. Mengapa perlu tes darah? Saat serangan jantung, darah akan mengeluarkan enzim sebagai tanda adanya kerusakan pada otot jantung. Sedangkan tes EKG untuk melihat seberapa baik jantung Kamu memompa.

Setelah beberapa jam, hasil pemeriksaan bisa diketahui. Bisa jadi hasil pemeriksaan menunjukkan gejala yang Kamu alami itu bukan serangan jantung. Ada beberapa penyakit memang yang gejalanya mirip serangan jantung. Bahkan penyakit maag dan “masuk angin” pun kadang mirip dengan serangan jantung ringan. Namun ingat ya Gengs, tidak ada pemeriksaan yang sia-sia. Lebih baik waspada daripada terlambat.

Lebih baik Kamu menghabiskan beberapa jam di UGD daripada membiarkan kerusakan jantung telah terjadi, dan sudah tidak dapat diperbaiki. Jika dokter curiga Kamu mengalami serangan jantung bisa jadi dokter akan menentukan Kamu memerlukan pemeriksaan lanjutan.

Mengapa serangan jantung ringan sekalipun harus ditanggapi dengan serius?

Jantung adalah organ yang unik. Bahkan meskipun jantung Kamu tidak cedera, serangan jantung harus dilihat sebagai alarm peringatan. Kamu berisiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung atau stroke jika pernah mengalami NSTEMI.

Dokter akan memberikan rencana cara mencegah serangan jantung datang lagi. Rencana ini sebaiknya Kamu ikuti. Salah satu pencegahan paling penting adalah mengelola faktor-faktor risiko serangan jantung.

Jika Kamu merokok, sebaiknya segera berhenti. Lakukan penurunan berat badan dengan diet seimbang dan berolahraga. Jika Kamu memiliki hipertensi atau diabetes, maka kelola penyakit tersebut agar terkendali.

Sumber : Guesehat.com