Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Kandungan-Makanan-Cepat-Saji-(Fast-Food)-dan-Risikonya
Link Enlarge

Kandungan Makanan Cepat Saji (Fast Food) dan Risikonya

Bali Royal Hospital January 12, 2022 Artikel 0

Makan di restoran cepat saji memang menggoda, terlebih berkat kepraktisan, harga terjangkau, dan rasanya yang nikmat. Namun, konsumsi makanan cepat saji tentu memiliki sejumlah dampak buruk yang perlu Anda waspadai.

Makanan cepat saji atau fast food adalah jenis makanan yang bisa dipersiapkan dan disajikan dalam waktu cepat sehingga dapat segera dikonsumsi. Jenis makanan ini umumnya populer karena harganya yang relatif mudah, rasanya yang enak, serta praktis mudah dibawa ke mana saja.

Tak heran, fast food sering menjadi pilihan menu makan siang ketika Anda tengah menjalani rutinitas harian yang padat. Istilah makanan cepat saji yang populer dengan sebutan fast food sering disamakan dengan junk food, padahal keduanya berbeda.

Fast food merujuk pada penyajian makanan yang cepat dan praktis, sedangkan junk food mengacu pada makanan dengan nilai gizi yang sangat rendah. Tidak semua fast food tergolong junk food karena sebagian masih tergolong bernutrisi dan bermanfaat bagi tubuh Anda, misalnya burger atau salad.

Di sisi lain, junk food jelas tidak baik untuk kesehatan karena minim zat gizi penting, seperti bahaya kentang goreng yang tinggi kandungan lemak jenuh.

Kandungan makanan Fast Food

Sebagian besar fast food terbuat dari produk beku, misalnya daging burger dan kentang goreng yang akan dipanaskan atau digoreng kembali sebelum disajikan.

Proses penyimpanan dan pemasakan ini membuat makanan siap saji tinggi kandungan bahan-bahan seperti berikut ini.

1. Gula

Saus, salad dressing, hingga minuman ringan dalam makanan cepat saji tinggi kandungan gula yang sangat mudah diserap oleh tubuh Anda. Makan terlalu banyak gula bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

2. Garam

Garam atau natrium digunakan untuk menambahkan rasa makanan. Hal ini juga bermanfaat sebagai zat pengawet untuk memperpanjang umur simpan fast food. Makanan cepat saji yang tinggi garam terkait dengan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan penyakit ginjal.

3. Lemak

Proses penggorengan fast food meningkatkan lemak trans yang menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoprotein) dalam aliran darah. Kondisi ini akan memicu kolesterol tinggi sehingga Anda makin berisiko mengalami penyakit kardiovaskular atau stroke. Selain gula, garam, dan lemak, fast food juga mengandung sejumlah zat aditif lain, termasuk pengawet dan pewarna makanan.

Baca Juga: Vitamin C, Si Penangkal Demam Berdarah Saat Musim Hujan Tiba

Dampak buruk konsumsi fast food secara berlebihan

Makan makanan siap saji sesekali memang tidak ada salahnya, tetapi sebagian orang kadang mengonsumsinya terlalu sering atau dalam porsi berlebihan.

Kandungan fast food yang tinggi gula, garam, dan lemak telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Maka dari itu, penting bagi Anda untuk mengetahui sejumlah dampak buruk dari konsumsi fast food seperti berikut ini.

1. Meningkatkan risiko penyakit kronis

Makanan cepat saji tinggi akan kandungan gula, garam, dan lemak yang dapat meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah pada tubuh Anda. Hal ini tentu akan menyebabkan peningkatan risiko penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.

Studi dalam jurnal Circulation (2012) mencatat kebiasaan makan 2–3 kali fast food per minggu meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2.

2. Menimbulkan masalah pernapasan

Makan fast food secara berlebihan akan memperbanyak asupan kalori harian. Hal ini tentu dapat menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan. Obesitas juga bisa menimbulkan gangguan pernapasan, termasuk asma dan sesak napas.

Masalah pernapasan ini dapat terjadi karena penambahan berat badan akan memberikan tekanan ekstra pada jantung dan paru-paru. Akibatnya, Anda lebih berisiko mengalami kesulitan bernapas, terutama saat berjalan kaki, menaiki tangga, atau berolahraga.

3. Membuat gigi dan tulang keropos

Gula dalam makanan siap saji bisa meningkatkan keasaman mulut. Kemudian, asam ini dapat merusak lapisan enamel gigi sehingga lebih mudah berlubang. Obesitas juga dapat memengaruhi kepadatan tulang. Tulang akan semakin keropos dan rapuh karena tidak mampu menopang berat badan Anda. Akibatnya, orang dengan obesitas juga lebih rentan jatuh dan berisiko mengalami patah tulang.

4. Menyebabkan gangguan kesuburan

Di samping gula, garam, dan lemak, bahan tambahan lain dalam makanan cepat saji bisa saja berdampak pada kesuburan Anda. Sebuah studi dalam Environmental Health Perspectives (2016) menemukan bahwa fast food mengandung ftalat (phthalates) yang bisa mengganggu kerja hormon reproduksi.

Paparan bahan kimia dalam jumlah tinggi dan terus-menerus dapat memengaruhi kualitas sperma dan menimbulkan gangguan kesuburan pada pria.

Baca Juga: Cara Memadamkan Sensasi Terbakar di Mulut setelah Makan Pedas

Tips sehat makan makanan cepat saji

Seperti dalam penjelasan di atas, tak selamanya makanan siap saji merupakan junk food yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh Anda.

Asalkan memilih jenis fast food yang tepat, Anda masih bisa mendapatkan diet sehat dari makanan cepat saji yang tetap bergizi seimbang.

Berikut ini adalah sejumlah tips makan sehat di restoran fast food yang perlu Anda perhatikan.

  • Pesan menu makanan dengan porsi terkecil, bila perlu pertimbangkan menu makanan untuk anak-anak.
  • Pilih opsi makanan yang dipanggang, daripada makanan yang digoreng dan bertepung, seperti ayam krispi atau fish fillet.
  • Jika tidak tersedia, pilihlah dada ayam atau daging sapi tanpa lemak yang lebih sehat.
  • Hanya konsumsi menu pendamping yang sehat, seperti salad sayuran, buah-buahan segar, yoghut, atau kentang panggang.
  • Hindari menggunakan saus sambal, saus tomat, atau salad dressing secara berlebihan.
  • Pesan minuman dengan kandungan kalori rendah, seperti air mineral, es teh tanpa pemanis, atau soda diet.

Sementara itu, konsumsi makanan cepat saji sebenarnya juga dapat Anda padukan dengan makanan tinggi serat dan nutrisi lainnya.

Anda bisa mengganti roti burger dengan roti gandum gandum utuh yang lebih sehat. Tambahan buah-buahan dan sayuran segar sebagai salah juga bisa jadi opsi terbaik.

Hal yang terpenting adalah hindari makan fast food secara berlebihan. Selalu perhatikan porsi dan imbangi dengan diet sehat setelah Anda mengonsumsinya.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Bu! Ini Tips agar Cepat Sembuh Setelah Operasi Caesar

Bali Royal Hospital January 10, 2022 Artikel 0

Setelah kehamilan, masa yang ditunggu-tunggu berikutnya tentunya melahirkan. Bila Anda memilih operasi caesar sebagai metode persalinan, Anda mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih. Masa pemulihan pasca-operasi caesar berlangsung selama 4-6 minggu. Lamanya bisa berbeda-beda tergantung kondisi tubuh setelah persalinan dan perawatan yang diberikan.

Bu!-Ini-Tips-agar-Cepat-Sembuh-Setelah-Operasi-Caesar

Agar cepat pulih setelah menjalani operasi caesar, beberapa tips berikut ini mungkin bisa Anda ikuti.

1. Banyak beristirahat

Setiap orang yang telah menjalani operasi (termasuk operasi sesar) harus banyak beristirahat selama masa pemulihan.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan sistem imun tubuh sehingga lebih cepat sembuh. Namun, Anda mungkin kesulitan mencukupi waktu beristirahat karena harus merawat bayi yang baru lahir sekaligus mengurus pekerjaan rumah.

Tips operasi setelah caesar agar cepat sembuh yaitu dengan menyeimbangkan waktu antara merawat bayi dengan beristirahat, misalnya ikut tidur saat si kecil terlelap. Jangan ragu meminta bantuan pasangan, keluarga, teman dekat, atau tetangga yang bisa dipercaya untuk mengurus rumah selama masa pemulihan caesar.

2. Mengelola emosi dengan baik

Agar cepat sembuh dan pulih setelah operasi caesar, kesehatan mental ibu juga perlu diperhatikan. Melahirkan dan menjadi orangtua bukanlah perkara mudah. Beberapa orang bisa mengalami trauma bahkan depresi sehingga membahayakan diri sendiri dan bayi yang baru lahir.

Tips berikutnya setelah operasi caesar agar cepat sembuh adalah sedapat mungkin menghindari berbagai hal yang memicu emosi negatif. Ceritakan apa yang Anda rasakan kepada pasangan agar ia memahami kondisi Anda. Bila perlu, berkonsultasilah dengan tenaga profesional seperti psikolog atau psikiater.

Baca Juga: Mengenal Teknik Persalinan ERACS, Operasi Caesar yang Lebih Nyaman

3. Mencegah luka bekas operasi terbuka kembali

Anda sebenarnya bisa tetap aktif bergerak selama masa pemulihan. Namun, kegiatan yang disarankan pascaoperasi caesar biasanya sebatas berjalan kaki santai. Lakukan kegiatan ini secara rutin agar tubuh Anda senantiasa bugar selama pemulihan. Pastikan kegiatan tersebut tidak terlalu berat untuk Anda.

Aktivitas tertentu juga dapat membuat luka bekas operasi sesar terbuka kembali sehingga menghambat pemulihan. Sebelum Anda benar-benar pulih, jangan terlalu sering naik-turun tangga ataupun mengangkat beban yang lebih berat dari bayi Anda. Tips setelah operasi caesar agar cepat sembuh bisa dilakukan dengan menjaga luka bekas operasi dengan memegang perut Anda setiap kali batuk atau bersin.

Tunda kegiatan bekerja, berkendara, dan berhubungan intim setelah melahirkan caesar sebelum mendapat lampu hijau dari dokter.

4. Meminum obat pereda nyeri yang diresepkan dokter

Luka bekas operasi caesar bisa menimbulkan nyeri hebat yang berkepanjangan. Cara cepat penyembuhan setelah operasi caesar dengan meminum obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter. Jangan hanya meminumnya saat luka terasa nyeri ataupun mengurangi dosisnya tanpa berkonsultasi.

Selain itu, sebagai salah satu tips setelah operasi caesar agar cepat sembuh, Anda dapat menggunakan kompres dingin atau hangat untuk meredakan nyeri pada bekas luka operasi. Apabila rasa nyeri tidak kunjung berkurang setelah beberapa hari, periksakan diri Anda ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Baca Juga: 3 Cara Mudah untuk Meningkatkan Rasa Bahagia

5. Mencukupi kebutuhan nutrisi

Kebutuhan nutrisi adalah aspek yang sangat penting sebagai salah satu cara cepat penyembuhan operasi caesar. Berbagai nutrisi yang Anda konsumsi menentukan kesehatan Anda dan bayi, kualitas ASI, serta pemulihan luka bekas operasi caesar.

Mencukupi-kebutuhan-nutrisi

Selama masa pemulihan, Anda perlu mencermati tips berikut:

  1. Mengonsumsi lebih banyak sumber protein, seperti telur, ayam, susu, kacang-kacangan, tempe, tahu, keju, yogurt, dan suplemen protein.
  2. Memenuhi kebutuhan kalori harian. Jika porsi makan 3 kali sehari terlalu besar untuk Anda, cobalah membaginya menjadi 5-6 porsi yang lebih kecil.
  3. Minum cukup air, setidaknya 1,5-2 liter setiap hari.
  4. Mengonsumsi makanan yang bervariasi. Utamakan bahan makanan alami.
  5. Batasi makanan tinggi lemak, gula, dan garam.

6. Merawat luka bekas operasi dengan baik

Selain mengatasi rasa nyeri yang mungkin ditimbulkan pada luka bekas operasi, Anda juga perlu merawat luka tersebut dengan baik agar cepat sembuh.

Melansir American Academy of Dermatology Association, dalam merawat luka bekas sayatan, cobalah melakukan hal-hal berikut:

  1. Selalu jaga kebersihan bekas luka.
  2. Gunakan petroleum jelly untuk menjaga kelembapan luka.
  3. Setelah membersihkan luka dan mengoleskan petroleum jelly atau salep serupa, kemudian tutupi kulit dengan perban berperekat.
  4. Gantilah perban setiap hari untuk menjaga luka tetap bersih
  5. Setelah luka bekas operasi sembuh, Anda bisa mengoleskan tabir surya di sekitar perut Anda agar warna kulit Anda tidak belang.

Perawatan luka bekas operasi caesar yang tepat juga salah satu tips setelah operasi caesar agar cepat sembuh.

Sumber: hellosehat.com

 

Share This
Infeksi-pada-Sistem-Saraf-yang-Bisa-Fatal-Bila-Dibiarkan
Link Enlarge

Infeksi pada Sistem Saraf yang Bisa Fatal Bila Dibiarkan

Bali Royal Hospital January 7, 2022 Artikel 0

Infeksi saraf adalah bentuk penyakit infeksi yang menyerang sistem saraf. Sistem saraf itu sendiri terdiri dari sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang, serta saraf tepi atau perifer. Disebut penyakit infeksi karena kondisi medis ini disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Sebagaimana kebanyakan penyakit infeksi lainnya, infeksi pada sistem saraf pusat juga merangsang respons imun tubuh.

Ini menyebabkan sel darah putih pindah ke area infeksi untuk menyerang bakteri, virus, atau jamur yang menjadi penyebabnya. Adapun ini menimbulkan kelebihan cairan dan plasma di area tersebut sehingga terjadi peradangan dan pembengkakan.

Bila terjadi di otak, kondisi ini bisa menekan otak. Jika tak segera mendapat penanganan, gangguan saraf jangka panjang atau bahkan kematian bisa terjadi.

Jenis-jenis infeksi pada sistem saraf

Penyakit infeksi saraf umum terjadi pada sistem saraf pusat, seperti otak dan sumsum tulang belakang. Berikut adalah jenis penyakit saraf tersebut.

  • Ensefalitis, yaitu peradangan pada otak akibat infeksi virus, seperti herpers simplex virus (HSV). Pada kondisi yang jarang, infeksi bakteri dan jamur juga bisa menyebabkannya.
  • Meningitis, yaitu peradangan pada selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meninges) yang terjadi karena infeksi virus atau bakteri.
  • Abses otak. Kondisi ini terjadi jika infeksi bakteri atau jamur menyebar ke otak dan menyebabkan penumpukan nanah yang menghancurkan sel-sel saraf.

Selain tiga jenis yang umum tersebut, beberapa penyakit infeksi di jaringan lainnya juga bisa menyerang saraf dan otak. Ini meliputi penyakit Lyme, tuberkulosis (TB), sifilis, dan AIDS.

Apa gejala penyakit infeksi pada sistem saraf?

Tanda dan gejala penyakit ini bisa berbeda pada tiap orang. Perbedaan ini tergantung pada usia penderita, jenis infeksi yang menyerang, dan tingkat keparahannya.

Gejala dari ensefalitis yang umum, yaitu:

  • sakit kepala,
  • demam,
  • nyeri otot atau sendi,
  • kelelahan, serta
  • mual dan muntah.

Pada kondisi parah, ensefalitis bisa menyebabkan kebingungan, agitasi, halusinasi, kejang, masalah dengan bicara dan pendengaran, atau bahkan hilang sensasi dan koma.

Baca Juga: 3 Cara Mudah untuk Meningkatkan Rasa Bahagia

Adapun gejala dari meningitis yang umum, yaitu:

  • demam tinggi,
  • leher kaku,
  • sakit kepala parah,
  • mual atau muntah,
  • kejang,
  • mengantuk,
  • kebingungan atau sulit konsentrasi,
  • sensitif terhadap cahaya,
  • tidak nafsu makan, dan
  • ruam kulit.

Pada bayi, gejala ensefalitis dan meningitis sering kali menimbulkan tonjolan di bagian lunak di atas kepala bayi (fontanel). Adapun abses otak sering kali menimbulkan gejala sakit kepala, muntah, mengantuk, atau bahkan koma.

Apa penyebab dan faktor risiko infeksi pada sistem saraf?

Seperti penjelasan sebelumnya, penyebab penyakit ini adalah infeksi virus, bakteri, atau jamur yang menyerang sistem saraf. Virus, jamur, dan bakteri tersebut masuk ke otak dan sumsum tulang belakang melalui darah, sel saraf, atau tulang yang patah.

Begitu masuk ke area tersebut, mikroorganisme ini berkembang, kemudian tubuh meresponsnya dengan memicu peradangan dan pembengkakan. Selain yang langsung berkembang di otak dan sumsum tulang belakang, ada pula infeksi saraf yang terjadi di bagian tubuh lain, tetapi memengaruhi sistem saraf.

Mayo Clinic menyebut, pada kondisi ini, kekebalan tubuh tidak hanya menyerang sel penyebab infeksi, tetapi juga secara keliru menyerang sel-sel sehat di otak. Pada kondisi ini, gejala biasanya muncul beberapa minggu setelah infeksi awal. Adapun jenis virus yang umum bisa menyerang sistem saraf, yaitu herpes simplex virus (HSV), enterovirus, Epstein-Barr Virus (EBV), varicella zoster virus, atau virus lainnya. Beberapa virus ini bisa menginfeksi manusia lewat gigitan nyamuk.

Sementara bakteri yang bisa menyebabkan penyakit ini, yaitu Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, atau Listeria monocytogenes. Bakteri-bakteri ini umum menyebar melalui batuk, bersin, berciuman, atau berbagi peralatan.

Bagaimana dokter mendiagnosis penyakit ini?

Dokter akan mendiagnosis infeksi pada sistem saraf, termasuk pusat, dengan mencari tanda-tanda atau gejala dari penyakit ini.

Selain itu, dokter juga akan melakukan berbagai tes pemeriksaan berikut untuk memastikan diagnosisnya.

  • Tes darah dan/atau tes urine, untuk memastikan adanya virus atau mikroorganisme lainnya.
  • CT scan kepala atau MRI, untuk mengetahui apakah ada pembengkakan otak atau kondisi lain yang menimbulkan gejala, seperti tumor otak.
  • Lumbal pungsi, untuk mengambil sampel cairan serebrospinal guna mengetahui adanya infeksi.

Beberapa tes pemeriksaan lain pun mungkin akan dokter butuhkan, seperti elektroensefalografi (EEG) untuk mengetahui apakah ada kondisi medis lain yang mungkin menyebabkan gejala.

Konsultasikan dengan dokter untuk jenis pemeriksaan yang tepat.

Apa saja pengobatan yang umum dokter berikan?

Pengobatan untuk infeksi di sistem saraf pusat tergantung pada jenis infeksi, lokasi terjadinya infeksi, serta kondisi pasien secara menyeluruh.

Sementara infeksi yang terjadi akibat virus umumnya membutuhkan obat antivirus. Meski demikian, obat antivirus mungkin tidak efektif pada beberapa jenis virus.

Selain obat antivirus, Anda pun perlu beristirahat yang cukup serta minum banyak cairan.

Anda pun mungkin perlu mengonsumsi beberapa obat lainnya yang dapat membantu meredakan gejala, seperti obat antiinflamasi atau obat antikejang.

Baca Juga: Penyebab Jempol Tangan Sakit dan Cara Mengatasinya

Bagaimana mencegah infeksi pada sistem saraf?

Beberapa cara berikut bisa membantu mencegah penyakit infeksi yang menyerang sistem saraf.

  • Rutin cuci tangan menggunakan sabun dan air, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, menyentuh binatang, dan berada di tempat keramaian.
  • Jangan berbagi makanan, peralatan makan, atau barang-barang lainnya dengan orang lain.
  • Menjaga kekebalan tubuh dengan istirahat yang cukup, rutin olahraga, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk.
  • Mencegah gigitan nyamuk dengan menggunakan baju dan celana panjang ketika di luar rumah, menghilangkan genangan air, atau mengoleskan obat nyamuk di kulit atau pakaian.
  • Mendapat vaksin.

Jika ada gejala yang tidak biasa dan tak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Penyebab-Jempol-Tangan-Sakit-dan-Cara-Mengatasinya
Link Enlarge

Penyebab Jempol Tangan Sakit dan Cara Mengatasinya

Bali Royal Hospital January 5, 2022 Artikel 0

Jempol atau ibu jari adalah salah satu bagian jari yang penting. Ada begitu banyak kegiatan sehari-hari yang mungkin tanpa Anda sadari melibatkan jari ini, salah satunya mengetik di layar ponsel.

Namun, jari jempol tidak luput dari rasa sakit, terutama jika dipakai saat atau sesudah beraktivitas. Kira-kira, apa saja yang bisa menjadi penyebabnya?

1. Carpal tunnel syndrome

Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah kondisi yang memengaruhi saraf median, yaitu bagian saraf yang terletak di lengan depan menuju telapak tangan.

Ketika saraf tersebut tertekan di bagian pergelangan tangan, hal ini dapat menimbulkan gejala berupa nyeri, mati rasa, hingga kesulitan menggerakkan jari, termasuk jempol Anda.

Agar CTS dapat diatasi, Anda dapat mengistirahatkan tangan, mengompres, serta minum obat NSAID seperti ibuprofen untuk meredakan sakit di jempol tangan. Bila rasa sakit tak kunjung hilang, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih intensif seperti operasi CTS.

2. Basal joint arthritis

Basal joint arthritis adalah penyebab lain yang bisa menyebabkan jempol tangan terasa nyeri. BJA sendiri merupakan kondisi ketika tulang rawan yang terletak di pangkal jempol dan pergelangan tangan melemah.

BJA dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, mulai dari rheumatoid arthritis hingga osteoarthritis. Untuk mengobati kondisi ini, diperlukan penanganan dari dokter agar BJA tidak bertambah parah seiring berjalannya waktu.

3. Jempol terkilir

Jempol yang terkilir atau keseleo menyebabkan ligamen atau jaringan penghubung pada jempol robek. Ini biasanya terjadi ketika jempol dipaksakan untuk bergerak ke belakang.

Selain rasa sakit, ligamen yang robek juga bisa menimbulkan gejala berupa memar dan bengkak di area dekat jempol, terutama di bagian telapak tangan.

Untuk menangani jempol yang terkilir di rumah, Anda dapat mengikuti protokol RICE yang direkomendasikan oleh American Academy of Orthopaedic Surgeons:

  • Rest atau istirahat: pastikan Anda tidak menggerakkan tangan, terutama jempol, selama 48 jam.
  • Ice atau es batu: tempelkan es sesegera mungkin di area yang cedera untuk meredakan pembengkakan. Pakai handuk untuk membungkus es atau cold pack selama 20 menit beberapa kali sehari. Hindari menempel es secara langsung ke kulit.
  • Compression atau tekanan: kenakan perban yang ditujukan untuk menekan pembengkakan di area jempol atau tangan.
  • Elevation atau mengangkat: angkat tangan Anda lebih tinggi dari posisi jantung. Lakukan hal ini sesering mungkin.

Konsumsi obat NSAID juga dapat membantu meredakan rasa sakit dan pembengkakan. Apabila nyeri berlangsung lebih dari 48 jam, segera periksa ke dokter.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh di Musim Hujan dan Banjir

4. Retak atau patah tulang

Rasa sakit pada jempol tangan juga bisa disebabkan oleh retak atau patah tulang. Bahkan, rasa nyeri bisa menjalar hingga ke pergelangan tangan dan lengan. Patah tulang jempol dapat menimbulkan pembengkakan dan rasa sakit luar biasa.

Untuk mengatasi patah tulang, Anda harus berkunjung ke rumah sakit. Jika area yang patah atau retak tidak cukup besar, dokter akan memasangkan gips khusus (spica cast). Gips tersebut harus dikenakan selama 4-6 minggu.

Apabila area patahan pada tulang jempol tergolong parah, dokter akan menganjurkan operasi untuk memperbaiki tulang yang patah.

5. Trigger finger

Kemungkinan penyebab jempol tangan sakit lainnya adalah trigger finger atau jari pelatuk. Kondisi ini terjadi akibat peradangan pada tendon jempol. Hal ini membuat jempol tangan terkunci dalam posisi menekuk.

Selain menimbulkan rasa sakit, trigger finger juga menyebabkan rasa kaku atau bunyi ‘klik’ pada jempol sehingga terasa sulit digerakkan.

Trigger finger sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Anda cukup mengonsumsi obat NSAID untuk mengurangi rasa sakit. Namun, jika rasa sakit tak kunjung hilang dan tidak tertahankan, segera periksa ke dokter untuk mendapat suntikan kortikosteroid atau operasi.

6. Sindrom de Quervain

Sindrom de Quervain atau de Quervain tenosynovitis adalah kondisi yang memengaruhi tendon pada area jempol yang mendekati pergelangan tangan.

Kondisi ini menimbulkan rasa sakit saat jempol tangan digerakkan, ingin menggenggam sesuatu, atau memutar pergelangan tangan. Rasa sakit terkadang dapat menyebar ke lengan.

Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, namun banyak wanita berusia 30-50 tahun, terutama yang baru melahirkan, mengidap kondisi ini.

Pengobatan sindrom de Quervain meliputi pemasangan splint, suntikan kortikosteroid, atau operasi.

Baca Juga: Vitamin C, Si Penangkal Demam Berdarah Saat Musim Hujan Tiba

7. Kista ganglion

Apabila rasa sakit pada jempol tangan disertai dengan adanya benjolan di dalam kulit, ada kemungkinan itu merupakan kista ganglion.

Kista ganglion adalah pembengkakan berisi cairan yang biasanya tumbuh di area sendi atau tendon. Ukuran kista bervariasi, mulai dari seukuran kacang hingga bola golf.

Kista ganglion tidaklah berbahaya atau bersifat kanker, namun dapat menimbulkan rasa sakit yang teramat parah. Apabila tidak terasa nyeri, kista dapat menghilang dengan sendirinya meski bisa saja memakan waktu bertahun-tahun.

Namun, jika rasa sakit sudah cukup mengganggu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan seperti aspirasi jarum (menyedot cairan kista keluar) atau operasi pengangkatan kista.

Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat. Dengan demikian, pengobatan yang diberikan pun akan tepat sasaran.

Sumber: hellosehat.com

Share This
3-Cara-Mudah-untuk-Meningkatkan-Rasa-Bahagia
Link Enlarge

3 Cara Mudah untuk Meningkatkan Rasa Bahagia

Bali Royal Hospital January 3, 2022 Artikel 0

Meskipun kata orang bahagia itu sederhana, sayangnya tidak semua orang bisa memaknai kesederhanaan dengan kebahagiaan. Namun bagaimanapun cara orang memaknai definisi bahagia, pada akhirnya adalah, semua orang ingin bahagia karena bahagia adalah tanda bahwa kita mensyukuri hidup.

Layaknya pendapat yang menyatakan bahwa kita punya kendali untuk menentukan bahagia atau tidaknya diri kita, percayakah Anda bahwa kebahagiaan memang bisa Anda ciptakan sendiri?

Berikut adalah beberapa cara untuk meningkatkan rasa bahagia yang mungkin bisa Anda terapkan.

1. Tertawa

Tertawa adalah salah satu tanda bahwa Anda sedang bahagia. Namun tanpa disadari, seiring bertambahnya, usia Anda akan lebih jarang untuk tertawa dibandingkan saat Anda kecil. Menurut sebuah studi diketahui bahwa anak-anak tertawa sekitar 200 kali per hari; sementara orang dewasa tertawa 15 kali per hari. Atau setidaknya, jika Anda tidak bisa tertawa, cobalah untuk tersenyum. Karena menurut sebuah studi, Anda akan merasa lebih baik saat Anda tersenyum; bahkan tersenyum juga dapat mengurangi stres.

2. Bersyukur

Meskipun terdengar sepele, bersyukur adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Sering kali, hal-hal buruk yang terjadi dapat mengacaukan hari-hari Anda; akibatnya Anda akan lebih berfokus pada hal buruk dibandingkan dengan hal-hal baik yang telah terjadi pada hari tersebut. Padahal menurut sebuah studi, bersyukur adalah salah satu cara yang dapat meningkatkan rasa bahagia dan melindungi Anda dari stres, kecemasan, depresi, dan hal-hal negatif.

Dengan bersyukur, akan membuat Anda lebih berfokus pada hal-hal baik yang terjadi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan rasa syukur Anda, cobalah untuk menuliskan hal-hal yang membuat Anda bersyukur.

Baca Juga: Tetap Sehat saat Musim Hujan, Yuk Simak Tipsnya!

3. Lakukan apa yang Anda sukai

Hal yang paling pasti untuk membuat Anda bahagia adalah dengan melakukan hal yang Anda sukai. Memulai hari Anda dengan hal-hal positif atau kegiatan yang menyenangkan setiap pagi dapat meningkatkan rasa bahagia Anda untuk menjalani hari.

4. Lakukan hal yang baru

Sering kali, berkurangnya rasa bahagia Anda dikarenakan Anda mulai bosan dengan rutinitas yang Anda lakukan. Oleh karena itu, lakukanlah hal baru. Ketika Anda memperhatikan sesuatu yang baru, Anda akan berfokus pada saat ini yang dapat meningkatkan perasaan bahagia. Mulailah dengan sesuatu yang sederhana, seperti pergi ke tempat baru.

5. Luangkan waktu untuk bermain

Kesibukan seringkali membuat penat dan membuat Anda menjadi pribadi yang lebih sensitif. Oleh karena itu, sesibuk apapun hari yang Anda harus jalani, luangkanlah waktu Anda untuk bermain bersama orang-orang yang Anda sayangi. Karena Anda berhak untuk bahagia, dan dengan bahagia Anda akan menjalani hari-hari, termasuk membuat pekerjaan Anda lebih ringan.

6. Jangan menyangkal perasaan Anda

Mungkin Anda sering kali mengabaikan perasaan takut, kesal, atau sedih yang Anda rasakan hanya untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda baik-baik saja. Padahal, Anda justru menghabiskan lebih banyak energi dengan mengabaikan perasaan Anda tersebut.

Lebih baik Anda menerima apa yang sedang Anda rasakan untuk kemudian mencari cara mengatasi hal tersebut; salah satunya dengan menuliskan apa yang sedang Anda rasakan dalam bentuk tulisan. Menurut sebuah penelitian, orang yang menulis tentang emosinya cenderung merasa tidak tertekan dan lebih positif dalam menjalani hidup.

Baca Juga: 4 Pilihan Olahraga Saat Musim Hujan

7. Nikmati saat ini

Sering kali, Anda terjebak dalam masa lalu yang kurang baik; atau bahkan terjebak dalam harapan masa depan yang justru berujung pada kekhawatiran tentang masa depan yang belum pasti dan membuat kebahagiaan Anda berkurang. Oleh karena itu, hiduplah di masa sekarang; karena masa lalu hanya ada di belakang Anda dan masa depan masih belum tahu adanya.

Jadi, daripada Anda cemas akan masa yang telah dan akan datang, nikmatilah hidup sekarang sambil melakukan yang terbaik demi mewujudkan kebahagiaan hakiki di masa depan.

8. Pergi ke alam

Alam selalu memberikan kejutannya melalui pemandangan yang selalu memanjakan mata; terlebih pergi ke alam bebas seperti pantai atau gunung, dapat membantu Anda dalam mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Alam juga dapat membantu mengingatkan bahwa Anda hanyalah makhluk kecil di planet ini sehingga dapat membuat Anda lebih bersyukur dalam menjalani hidup.

Sumber: hellosehat.com

Share This
  • 37
  • 38
  • 39
  • 40
  • 41
  • 42
  • 43

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top