Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Apa-Bedanya-Rapid-Test-dengan-Swab,-Yuk-Cari-Tahu-Disini
Link Enlarge

Apa Bedanya Rapid Test dengan Swab? Yuk Cari Tahu Disini!

Bali Royal Hospital May 18, 2020 Artikel 0

Pandemi  virus corona masih terus berlangsung, membuat semua orang harus meningkatkan kewaspadaan jangan sampai tertular. Berbagai langkah sudah diambil oleh pemerintah untuk menangani pandemik virus corona ini, dalam rangka memutuskan rantai penularan, sampai dengan menggunakan berbagai fasilitas untuk tempat perawatan pasien dengan infeksi virus Corona tersebut.

Bila dilihat dari negara lain yang juga sedang memerangi pandemik ini, mereka mengambil beberapa langkah yang diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi virus ini, antara lain adanya pemeriksaan skrining yang dilakukan secara massal agar dapat mengetahui masyarakat yang sudah terjangkit atau tidak, atau menerapkan sistem lockdown untuk wilayah yang terjangkit tersebut.

Perbedaan Rapid Test dengan Swab

Belum lama ini kita mendengar bahwa pemerintah kita telah mempersiapkan tes untuk virus corona yang disebut dengan rapid test. Hasil pemeriksaan dari rapid test ini dikatakan akan selesai dalam hitungan menit sampai dengan jam saja, sehingga hasil dapat langsung disampaikan ke pasien tersebut. Namun, bagaimanakah cara kerja rapid test tersebut? Apakah sama dengan pemeriksaan swab tenggorok yang dilakukan selama ini? Apakah pemeriksaan rapid test ini bisa dilakukan secara umum untuk orang yang tidak bergejala?

Sebelum kita menjelaskan lebih lanjut mengenai rapid test tersebut, ada baiknya kita mengerti perjalanan penyakit ketika suatu virus masuk ke dalam tubuh kita. Pada saat virus masuk ke dalam tubuh kita, virus tidak langsung menimbulkan gejala. Virus akan tinggal di tubuh kita sampai virus tersebut bisa menimbulkan gejala. Masa saat virus masuk ke tubuh sampai bisa menimbulkan gejala tersebut merupakan masa inkubasi. Setelah virus tersebut menimbulkan gejala, imunitas tubuh akan berusaha untuk melawan infeksi virus tersebut. Saat terjadi perlawanan melalui infeksi virus ini, dapat menimbulkan terjadinya antibodi di dalam tubuh. Lama terbentuknya antibodi ini butuh waktu, dalam hitungan hari. Antibodi tersebut merupakan pasukan yang akan melawan virus tersebut.

Promosi : Promo Deteksi COVID-19 di Bali Royal Hospital

Pemeriksaan dengan rapid test merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan penilaian antibodi di dalam tubuh. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengambil darah. Terdapat dua jenis antibodi yang dinilai yang kita sebut dengan IgM dan IgG. Antibodi IgM merupakan antibodi yang muncul pertama kali dan kita artikan sebagai infeksi yang masih berlangsung, sedangkan antibodi IgG merupakan antibodi yang muncul setelag IgM.

Pada awal perjalanan penyakit bisa saja didapatkan hasil yang negatif karena antibodi yang belum terbentuk. Biasanya IgM terbentuk pada hari ke lima atau setelahnya. Sedangkan pada pemeriksaan swab, kita bisa mendeteksi infeksi sejak awal perjalanan penyakit. Kapan dilakukannya pemeriksaan ini sebaiknya dikonsulkan dengan dokter terlebih dahulu. Pemeriksaan rapid test ini juga dilakukan kepada tenaga medis (dengan kemungkinan adanya paparan selama ini), serta adanya kontak positif dari orang-orang sekitarnya.

Sumber : Guesehat.com

Share This
Batuk-Biasa-dengan-Batuk-Karena-Coronavirus,-Apa-Bedanya
Link Enlarge

Batuk Biasa dengan Batuk Karena Coronavirus, Apa Bedanya?

Bali Royal Hospital May 14, 2020 Artikel 0

Seperti yang kita ketahui, salah satu gejala dari infeksi coronavirus adalah batuk. Jika saat ini Kamu batuk, tentu ada rasa khawatir dan bertanya-tanya, jangan-jangan Kamu tertular coronavirus. Maka, penting untuk mengetahui perbedaan antara batuk sebagai gejala infeksi coronavirus dan batuk biasa. Dengan begitu, dapat ditentukan pengobatan yang tepat.

Promo : Layanan Telemedicine Bali Royal Hospital

Lalu, bagaimana dengan batuk yang merupakan gejala dari coronavirus atau Covid-19? Batuk akibat infeksi coronavirus umumnya bersifat batuk kering yang terjadi terus menerus. Dilihat dari kasus yang terkonfirmasi di Cina hingga 22 Februari 2020, ada 67,7% pasien coronavirus positif yang menunjukkan gejala batuk kering. Pengertian batuk kering adalah batuk yang tidak berdahak atau berlendir. Virus mengiritasi dan menyebabkan tenggorokan terasa gatal. Tubuh mengompensasinya dengan batuk.

Baca Juga : 7 Tips Mengatasi Sakit Kepala Saat Kerja Lembur di Kantor

Selain itu, batuk yang merupakan gejala infeksi coronavirus ini tidak terjadi sekali dua kali. Misalnya seperti kalau Kamu berdehem karena ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan. Batuk umumnya berlagsung terus menerus dan dirasakan oleh penderitanya tidak seperti batuk biasa, dan bukan seperti batuk biasa karena alergi atau flu.

Sumber : Guesehat.com

Share This
Layanan-Telemedicine-Bali-Royal-Hospital-1
Link Enlarge

Layanan Telemedicine Bali Royal Hospital

Bali Royal Hospital May 12, 2020 News, Promo 0

Sobat BROS, kondisi pandemik COVID-19 seperti sekarang ini, Sobat BROS tetap bisa melakukan konsultasi dengan Dokter Spesialist tanpa datang langsung ke Rumah Sakit.

Konsultasikan kondisi sobat BROS via media online ke Dokter Spesialis kami.
Dengan tetap #dirumahsaja, keluhan tersampaikan dan ditangani dengan ahlinya.

Share This
7-Tips-Mengatasi-Sakit-Kepala-Saat-Kerja-Lembur
Link Enlarge

7 Tips Mengatasi Sakit Kepala Saat Kerja Lembur di Kantor

Bali Royal Hospital May 7, 2020 Artikel 0

Tuntutan pekerjaan yang menumpuk dan harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas seringkali membuat Anda tidak sempat melakukan pengobatan untuk meringankan sakit kepala dan bahkan mungkin terkadang harus menahan rasa sakit. Untuk itu, Anda perlu mengetahui cara mengatasi sakit kepala yang dapat dilakukan secara cepat dan tidak menghambat proses bekerja.

Berikut beberapa cara praktis untuk membantu meringankan sakit kepala yang dirasakan ketika bekerja.

1. Minum obat sakit kepala

Salah satu obat sakit kepala terdiri dari parasetamol, propyphenazone, dan kafein yang cepat dan efektif dalam meringankan sakit kepala.

2. Minum air putih sebagai cara cepat mengatasi sakit kepala

Dehidrasi merupakan salah satu pemicu paling umum dari sakit kepala. Ketika tubuh mulai kekurangan cairan, salah satu gejala atau tanda yang dapat Anda rasakan adalah sakit kepala. Sakit kepala terjadi karena otak berkontraksi atau menyusut akibat kekurangan cairan. Mekanisme ini menyebabkan otak menjauh dari tengkorak dan memicu rasa sakit.

Usahakan untuk selalu minum air atau bentuk cairan apa pun untuk menghindari dehidrasi saat bekerja. Jika di pagi hari Anda merasa haus lalu mulai bekerja tanpa memenuhi kebutuhan cairan sepanjang hari, hampir dipastikan sakit kepala akan muncul saat kerja lembur

3. Berhenti kerja sejenak untuk bergerak

Hindari duduk dalam waktu terlalu lama. Selalu sempatkan untuk bergerak agar mendapat aktivitas fisik minimal selama 25 menit sebanyak lima kali dalam seminggu. Anda dapat menyiasatinya seperti dengan cara berjalan-jalan keliling kantor untuk menyapa teman atau memarkir kendaraan sedikit lebih jauh dari kantor.

Baca Juga : Amankah mengkonsumsi Frozen Food terus menerus saat WFH?

4. Pijat leher dan sekitar pelipis secara perlahan

Tidak perlu kemampuan khusus untuk memijat bagian leher dan area sekitar pelipis Anda sendiri, karena ini merupakan cara cepat meringankan sakit kepala.

Memijat kedua bagian tersebut dapat membantu meringankan tensi atau keparahan dari sakit kepala yang mungkin disebabkan karena stres. Selain itu, memijat juga akan meningkatkan aliran darah.

5. Menambah asupan kafein

Menambah-asupan-kafein
Sumber : pixabay.com

Kafein juga dapat membantu obat sakit kepala dengan jenis obat pereda nyeri seperti asetaminofen bekerja lebih baik. Terdapat juga obat sakit kepala yang mengandung kombinasi antara parasetamol, propifenason, dan kafein sehingga lebih praktis dikonsumsi serta dapat menjadi alternatif apabila Anda butuh kafein tapi tidak menyukai kopi.

6. Mengatasi sakit kepala cepat dengan cara relaksasi

Stres merupakan sumber utama dari beberapa masalah pada tubuh, termasuk sakit kepala. Sakit kepala dapat muncul akibat otot leher dan bahu yang tegang. Oleh karena itu, pelajari beberapa teknik pernapasan untuk relaksasi atau lakukan peregangan otot di meja kerja untuk membuat otot-otot terasa lebih ringan. Cara cepat ini juga bisa mengatasi sakit kepala akibat stres.

Tonton Juga Video : Tips Agar Tubuh Tidak Mudah Sakit dan Terhindar dari Penyakit

7. Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi

Penting juga untuk tetap makan dalam jadwal yang teratur. Usahakan untuk tidak melewatkan setiap jam makan. Saat Anda lapar atau kurang mendapat asupan makanan dan minuman, hal tersebut dapat menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala terjadi akibat gula darah yang menurun dari biasanya.

Perhatikan-makanan-dan-minuman-yang-dikonsumsi
Sumber : pixabay.com

Sakit kepala saat bekerja terkadang sulit untuk dihindari. Berbagai tekanan yang kemudian menyebabkan stres merupakan bagian dari rutinitas yang mau tidak mau harus tetap dijalani. Lakukan beberapa cara cepat mengatasi sakit kepala di atas untuk membantu meringankan sakit kepala.

Sumber : hellosehat.com

Share This
Amankah-mengkonsumsi-Frozen-Food-terus-menerus-saat-WFH-2
Link Enlarge

Amankah mengkonsumsi Frozen Food terus menerus saat WFH?

Bali Royal Hospital May 4, 2020 Artikel 0

Di tengan situasi pandemi virus corona (COVID-19), pemerintah menghimbau agar masyarakatnya tidak banyak melakukan aktivitas di luar, bekerja dari rumah, dan melakukan social distancing sebisa mungkin, untuk menekan angka penyebaran virus corona.

Alhasil banyak kantor-kantor yang ditutup sementara dan memperbolehkan karyawannya untuk work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.

Situasi WFH ini membuat masyarakat harus menyetok setidaknya sedikit cadangan makanan di rumah agar tidak perlu sering berbelanja ke luar. Nah, salah satu jenis makanan yang banyak dipilih karena proses memasaknya yang mudah adalah makanan beku atau frozen food.

Namun apakah aman mengonsumsi frozen food secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang?

Amankah Mengonsumsi Frozen Food?

Tindakan pembekuan tidak akan membuat makanan sehat atau tidak sehat. Hal ini sangat tergantung pada kandungan nutrisi dari makanan yang menjadi beku. Buah-buahan dan sayuran beku bisa sangat sehat, tetapi pizza beku, makanan ringan, dan makanan pembuka lainnya bisa sangat tidak sehat. Keamanan dari frozen food yang disimpan dengan benar dapat bertahan hampir tanpa batas waktu. Meskipun pembekuan menjaga makanan tetap aman untuk dikonsumsi, kualitas organoleptik makanan dapat memburuk setelah pembekuan jangka panjang.

Baca Juga : Gerakan Yoga untuk Atasi Rasa Cemas Selama Corona (Covid-19)

Mungkin ada perubahan dalam tekstur daging, lemak dapat hancur dan warna daging juga dapat berubah karena pembekuan melambat. Tetapi tidak sepenuhnya menghentikan aksi enzim tertentu yang secara alami ada pada hewan dan sayuran yang akan menyebabkan komponen makanan menurun atau teroksidasi.

Cara Memilih Frozen Food yang Sehat

Saat membeli frozen food, cari produk yang tidak mengandung banyak gula, natrium, atau saus berkalori tinggi.

Pilih sayuran biasa (banyak yang bisa dikukus dalam microwave), daripada produk yang mengandung saus. Jika Moms benar-benar menyukai sayuran dan saus, carilah saus yang dibuat dengan sedikit lemak dan natrium. Moms harus melihat label kandungan gizi dan ingat untuk mempertimbangkan ukuran sajian.

Amankah-mengkonsumsi-Frozen-Food-terus-menerus-saat-WFH
Sumber : shutterstock.com

Sama halnya untuk buah-buahan, pilih buah yang dibekukan tanpa tambahan gula atau sirup. Dan perhatikan kalori ekstra dalam campuran smoothie buah beku karena sering dibuat dengan tambahan gula yang tidak dibutuhkan.

Memilih frozen food dan camilan sehat tentu tidak mudah. Makanan ini sering mengandung lemak jenuh, natrium, gula, dan kalori, tetapi tidak semua kaya akan vitamin dan mineral.

Pizza, roti gulung, sandwich, makan malam ayam goreng, dan makanan lainnya biasanya bukan pilihan yang baik. Tetapi, jika Moms membandingkan label atau mencari di bagian makanan alami di toko, dapat menemukan makanan beku dan camilan yang lebih baik untuk dikonsumsi.

Sumber : parenting.orami.co.id

Share This
  • 63
  • 64
  • 65
  • 66
  • 67
  • 68
  • 69

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top