Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Bahaya-Alkohol-pada-Tubuh-Kerusakan-Jantung-Hingga-Ginjal
Link Enlarge

10 Bahaya Alkohol pada Tubuh: Kerusakan Jantung Hingga Ginjal

Bali Royal Hospital February 4, 2022 Artikel 0

Sesaat, alkohol mungkin dapat memberikan efek menenangkan. Namun, alkohol juga bisa membuat Anda kecanduan. Ketergantungannya bisa memberikan dampak yang serius baik untuk kesehatan fisik maupun mental Anda kedepannya. Berikut adalah bahaya yang mengintai pecandu alkohol.

1. Kerusakan jantung

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat melemahkan otot jantung. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Alkohol bisa mengakibatkan kardiomiopati yang ditandai dengan sesak napas, detak jantung tidak teratur (aritmia), kelelahan, dan batuk yang terus menerus. Tak hanya itu, alkohol juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan hipertensi.

2. Peradangan pankreas (pankreatitis)

Terlalu banyak alkohol di dalam tubuh membuat pankreas mengalami penumpukan enzim. Penumpukan enzim berlebih di dalam pankreas ini akhirnya bisa menyebabkan peradangan atau yang disebut dengan pankreatitis.

Pankreatitis akut biasanya ditandai dengan berbagai gejala seperti sakit perut, mual, muntah, detak jantung meningkat, diare, dan demam. Jika dibiarkan dan kebiasaan minum alkohol tidak dihentikan maka bukan tidak mungkin nyawa Anda menjadi terancam.

3. Merusak otak

Alkohol dapat menyebabkan kerusakan otak dengan memperlambat penyaluran informasi antarsaraf. Selain itu, kandungan etanol di dalam minum minuman beralkohol juga dapat menyebabkan kerusakan spesifik pada beberapa area otak.

Akibatnya, Anda akan mengalami serangkaian gejala seperti perubahan perilaku dan suasana hati, kecemasan, hilang ingatan, hingga kejang. Bahkan, orang yang telah ketergantungan alkohol bisa mengalami berbagai komplikasi masalah otak, salah satunya halusinasi.

4. Infeksi paru-paru

Saat Anda sudah kecanduan alkohol, daya tahan tubuh perlahan dapat melemah. Akibatnya beberapa organ tubuh, termasuk paru-paru, akan kesulitan untuk melawan bakteri dan virus penyebab penyakit.

Itu sebabnya pecandu alkohol (alkoholisme) lebih rentan terhadap infeksi penyakit pernapasan seperti TBC dan juga pneumonia.

5. Kerusakan hati

Hati berfungsi untuk menyaring racun dan limbah tak terpakai sehingga tidak menumpuk dalam tubuh. Namun, konsumsi minuman keras yang berlebihan dapat memperlambat kerja hati tersebut sehingga menimbulkan gangguan hati.

Sekitar satu dari tiga kasus transplantasi hati di Amerika Serikat berawal dari penyakit hati yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih. Selain itu, sirosis hati karena konsumsi alkohol berlebih menjadi penyebab kematian ke-12 terbanyak di Amerika tahun 2009.

6. Kerusakan ginjal

Efek diuretik pada alkohol dapat meningkatkan jumlah urine yang diproduksi tubuh. Akibatnya, ginjal kesulitan untuk mengatur aliran urin dan cairan tubuh termasuk distribusi ion natrium, kalium, dan klorida ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh yang menyebabkan Anda mengalami dehidrasi.

Baca Juga: 5 Efek Mengonsumsi Alkohol bagi Tubuh

7. Gangguan kecemasan

Minum minuman beralkohol mungkin dapat menjadi pelarian untuk membantu seseorang merasa lebih nyaman. Sayangnya efek ini hanya bertahan sebentar. Seperti yang telah disebutkan, efek santai yang muncul setelah minum alkohol cepat menghilang.

Akibatnya, ia akan terus mengandalkan alkohol untuk membantu menutupi rasa cemasnya lalu membuat toleransi alkohol semakin meningkat dan butuh minum lebih banyak lagi agar bisa merasakan efek yang sama. Namun, tanpa disadari efek hangover justru akan membuat gejala kecemasan semakin memburuk.

8. Muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri

Ketergantungan alkohol dapat mendorong seseorang untuk berperilaku impulsif, sehingga menyebabkan terjadinya tindakan berbahaya seperti melukai diri sendiri bahkan bunuh diri.

Kebiasaan minum alkohol yang ekstrem juga bisa membuat seseorang mengalami psikosis, sebuah penyakit mental kronis di mana penderitanya tidak bisa membedakan antara halusinasi dan kenyataan.

9. Potensi kanker

Risiko kanker lain yakni kanker hati, kanker kolorektal, dan kanker payudara. Sejumlah penelitian secara konsisten menemukan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita dengan peningkatan asupan alkohol.

Wanita yang mengonsumsi sekitar alkohol setiap harinya memiliki kemungkinan 5-9% lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak minum sama sekali.

10. Gangguan kehamilan dan persalinan

Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol beresiko membuat janin mengalami Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD) atau Fetal alcohol syndrome (FAS).

Kondisi tersebut merupakan gangguan pada pembatasan pertumbuhan janin, gangguan dari system saraf pusat, dan kelainan bentuk wajah. Tidak sedikit juga yang mengalami bayi lahir cacat serta gangguan intelegensia pada bayi seperti aspek bahasa dan lainnya akibat konsumsi alkohol selama hamil.

Alkohol dapat meningkatkan hepcidin pada ibu hamil dan janin. Meningkatnya penyimpanan zat besi di hati janin dapat mengganggu proses lain seperti pembentukan sel-sel darah.

Seorang alkoholik cenderung tidak memprioritaskan nutrisi. Pola makan yang buruk ini memungkinkan terjadi defisiensi zat besi, folat, dan vitamin B12 yang dapat menyebabkan anemia

Mencegah bahaya akibat kecanduan alkohol

Memang tak mudah menghentikan kebiasaan yang telah terjadi dalam waktu lama, terutama bila Anda sudah sangat bergantung pada konsumsinya. Kendati demikian, tentu akan lebih baik bila Anda berusaha untuk mengurangi atau mengatasi kecanduan alkohol sebelum bahaya terjadi pada Anda.

Anda bisa meminta pertolongan pada psikolog atau psikiater untuk bantu mengatasi kondisi Anda. Beberapa perawatan yang diberikan dapat meliputi konseling individu, terapi perilaku kognitif, dan detoksifikasi untuk membersihkan tubuh dari zat-zat yang terkandung dalam alkohol.

Bila perlu, Anda mungkin juga akan diberikan obat-obatan seperti disulfiram atau naltrexone yang dapat membantu mengurangi keinginan minum alkohol. Jika alkohol sudah memberikan efek pada kesehatan fisik, Anda juga harus segera memeriksakan kondisi Anda ke dokter terkait.

Sumber: hellosehat.com

Share This
5-Efek-Mengonsumsi-Alkohol-bagi-Tubuh
Link Enlarge

5 Efek Mengonsumsi Alkohol bagi Tubuh

Bali Royal Hospital February 2, 2022 Artikel 0

Alkohol memengaruhi tubuh Anda dengan banyak cara. Beberapa efek alkohol pada tubuh bisa bersifat langsung dan mungkin hanya bertahan bentar. Sementara beberapa efek lainnya mungkin tidak begitu tampak secara langsung.

Meski begitu, Anda jangan senang dulu. Efek ini umumnya akan terakumulasi dari waktu ke waktu hingga pada saatnya akan merusak kesehatan fisik, mental, bahkan kualitas hidup Anda.

Secara umum, efek alkohol pada tubuh tergantung pada:

  • kadar alkohol yang diminum,
  • seberapa banyak alkohol diminum,
  • jenis kelamin,
  • berat badan,
  • usia,
  • metabolisme tubuh, dan
  • minum alkohol saat perut kosong.

Pada dasarnya, semakin banyak dan sering seseorang menenggak alkohol, maka semakin besar pula efek yang akan mereka rasakan pada tubuhnya.

Efek yang muncul setelah minum alkohol

Saat mengonsumsi alkohol, kita akan merasakan beberapa efek pada tubuh. Efek ini dapat bersifat ringan hingga cukup parah, yang biasa kita sebut mabuk. Simak sejumlah gejala yang dapat ditimbulkan dari mengonsumsi alkohol sejak tegukan pertama.

1. Jantung berdebar tidak teratur

Beberapa orang merasakan jantung berdebar tidak teratur setelah minum alkohol. Alkohol memang dapat memberikan pengaruh pada jantung.

Bila Anda terus melanjutkan kebiasaan minum alkohol, maka risiko Anda mengalami atrial fibrilasi atau gangguan irama jantung dapat meningkat.

2. Koordinasi tubuh terganggu

Anda tentu mengetahui adanya larangan mengemudi di bawah pengaruh alkohol. Zat alkohol bisa mengganggu kemampuan koordinasi antara visual otak dan kendali otot-otot pada tubuh.

Alkohol juga bisa melemahkan pandangan yang dikendalikan otak serta mengganggu kontrol bagian tubuh mana yang ingin digerakkan. Kondisi ini bisa membahayakan nyawa bila Anda tetap nekat mengemudi atau mengoperasikan mesin.

3. Mual dan muntah

Efek ini adalah salah satu yang paling sering terjadi setelah Anda minum alkohol. Saat Anda mengonsumsi alkohol, enzim di dalam hati mulai bekerja memecah zat dengan kecepatan sekitar satu gelas per jam.

Selama proses ini berlangsung, zat alkohol dipecah menjadi asetaldehida. Bila kadar asetaldehida menjadi terlalu tinggi, organ hati tidak akan mampu menampungnya. Akibatnya, hati akan bereaksi dengan membuat Anda muntah untuk mengeluarkan kelebihan alkohol.

4. Wajah memerah

Alkohol juga bisa membuat wajah Anda tampak merah merona. Seringnya, efek ini muncul karena tubuh kesulitan dalam mencerna alkohol sepenuhnya.

Pada orang-orang yang sensitif dengan alkohol, mereka memiliki versi gen aldehid dehidrogenase 2 (ALDH2) yang salah. ALDH2 adalah enzim yang berfungsi untuk memecah zat asetaldehida dalam alkohol. Ini membuat asetaldehida menumpuk dalam tubuh dan menimbulkan semburat merah pada wajah saat sedang mengonsumsi alkohol.

5. Perubahan suasana hati

Alkohol dapat menjadi depresan yang memengaruhi tingkat hormon yang mengatur kebahagiaan dalam otak seperti serotonin dan dopamin.

Karena alasan ini, Anda tak perlu heran jika di hari berikutnya Anda merasa cemas dan sedih, meski malam sebelumnya alkohol membuat Anda merasa sangat bergairah.

Baca Juga: Nyeri Dada dan Sesak Napas? Hati-Hati Bradikardia Mengintai

6. Perubahan suhu tubuh

Pernahkah Anda merasa badan jadi hangat setelah minum alkohol? Ya, alkohol memperlebar pembuluh darah dan membuat aliran darah ke kulit jadi lebih lancar. Hal ini membuat kulit Anda memerah dan terasa hangat.

Namun, efek ini tidak bertahan lama. Panas dari aliran darah tersebut langsung keluar dari tubuh Anda. Begitu proses ini berakhir, suhu tubuh Anda akan kembali menurun.

7. Bicara cadel dan meracau

Tak lama setelah minum alkohol, Anda jadi lebih santai, ingin bersosialisasi, dan mungkin juga jadi lebih banyak bicara. Bila Anda terus minum setelahnya, Anda akan mulai kesulitan membentuk kata-kata dan berbicara tidak jelas.

Alkohol dapat memengaruhi jumlah asam gamma-aminobutyric (GABA) di otak. Bila asam ini terlalu tinggi, kemampuan otak dalam memproses informasi yang dikirim dari tubuh akan terganggu. Alhasil, Anda akan bicara meracau.

8. Sering buang air kecil

Setiap harinya, otak mengeluarkan hormon yang mengatur ginjal agar tidak menghasilkan terlalu banyak urine. Namun, konsumsi alkohol dapat menunda proses ini.

Akibatnya, Anda jadi lebih sering buang air kecil dan membuat Anda dehidrasi. Bila kebiasaan ini terus terjadi, bukan tidak mungkin efek racun alkohol serta beban kerja yang lebih ekstra akan melemahkan ginjal Anda.

Penting untuk dipahami bahwa tingkat keparahan efek jangka pendek alkohol pada tubuh biasanya tergantung pada seberapa banyak seseorang meminumnya. Faktor lain seperti jenis alkohol, asupan cairan tubuh, serta makanan yang dikonsumsi sebelum minum alkohol juga memengaruhi seberapa parah efek yang ditimbulkan.

Sumber: hellosehat.com

Share This
3-Nutrisi-untuk-Otak-Anak-yang-Bermanfaat-Meningkatkan-Kecerdasan
Link Enlarge

3 Nutrisi untuk Otak Anak yang Bermanfaat Meningkatkan Kecerdasan

Bali Royal Hospital January 25, 2022 Artikel 0

Kebutuhan nutrisi otak anak tidak hanya perlu dipenuhi pada usia perkembangan balita (bawah lima tahun). Nutrisi ini juga penting untuk dipenuhi selama masa perkembangan anak 6-9 tahun demi menunjang tumbuh kembangnya.

Menurut sebuah artikel yang dimuat dalam Virtual Lab School, kemampuan berpikir anak pada usia sekolah akan semakin meningkat. Ini karena karena anak banyak bertemu dengan orang baru, pergi ke berbagai tempat baru, dan menemukan banyak hal-hal menarik.

Hal ini menunjukkan kebutuhan nutrisi untuk otak anak juga semakin tinggi. Sebagai orangtua, Anda tentu ingin dapat menunjang perkembangan otak yang sedang dialami anak dengan memberikan makanan yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkannya.

Perkembangan otak ini nantinya dapat mendukung perkembangan kognitif anak, perkembangan sosial anak, perkembangan emosi anak, hingga perkembangan fisik anak. Oleh sebab itu, Anda perlu tahu apa saja makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan untuk membantu perkembangan otak agar anak cerdas.

Beberapa nutrisi khusus yang dapat menunjang perkembangan otak anak secara lebih optimal:

1. Omega-3 dan omega-6

Omega-3-dan-omega-6

Omega-3 dan omega-6 adalah dua jenis asam lemak yang sangat dibutuhkan oleh otak anak. Jika Anda pernah mendengar istilah DHA dan AA, kedua nutrisi tersebut merupakan bentuk lain dari asam lemak omega-3 dan omega-6. Kedua asam lemak ini dapat menunjang perkembangan otak anak menjadi lebih optimal. DHA, yang merupakan bagian dari asam lemak omega-3, dapat membangun 8% dari total berat otak. Hal ini jelas bermanfaat untuk mengoptimalkan fungsi otak anak. Asam lemak omega-3 yang didapatkan dari makanan akan diubah menjadi DHA dengan bantuan enzim delta-4-desaturase.

Sayangnya, anak usia 3 tahun tidak memiliki enzim ini dalam jumlah yang banyak. Itu sebabnya, anak perlu diberikan susu yang tinggi omega 3, 6, dan DHA supaya kecerdasannya semakin meningkat. Selain itu, Anda juga bisa memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh otak anak ini dengan memberikan beragam jenis ikan berminyak. Sebagai contoh, ikan berminyak yang termasuk makanan sumber asam lemak omega-3 adalah salmon, makarel, dan sarden. Sementara itu, untuk menambah asupan asam lemak omega-6 anak, Anda bisa memberikannya kacang-kacangan seperti kedelai, almond, dan mete sebagai camilannya.

Saat ini juga tersedia susu untuk anak yang sudah diperkaya dengan kedua nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak anak, yaitu omega-3 dan omega-6. Dengan begitu, ini bisa jadi pilihan praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi anak sehari-hari. Selain untuk mendukung perkembangan otak anak, nutrisi ini juga memiliki manfaat kesehatan lain, salah satunya adalah meningkatkan kadar kolesterol baik di dalam tubuh. Di samping itu, asam lemak omega-3 juga dapat mencegah plak pada pembuluh darah dan mengurangi terjadinya penumpukan lemak di bawah kulit dan yang tersimpan di liver.

2. Zat besi

Zat-besi

Selain asam lemak omega-3 dan 6, nutrisi lain yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah zat besi. Dalam masa tumbuh kembangnya, anak memerlukan nutrisi ini untuk meningkatkan kecerdasannya. Sel darah merah membutuhkan asupan zat besi anak untuk mengangkut oksigen ke setiap sel dalam tubuh, termasuk otak. Zat besi inilah yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi otak anak. Maka itu, penuhi kebutuhan nutrisi anak yang satu ini dengan memberikannya makanan yang kaya zat besi, seperti sereal, nasi, biji-bijian,sumber protein hewani (daging merah), dan kacang-kacangan.

Sayuran berdaun hijau juga bisa Anda berikan kepada anak karena termasuk sumber zat besi, menurut Kids Health. Nutrisi yang baik untuk otak anak ini juga memiliki manfaat kesehatan lain, misalnya penting untuk meningkatkan energi dan sistem imun anak.

3. Kolin

Kolin

Nutrisi lain yang juga baik untuk membantu meningkatkan fungsi otak anak adalah kolin. Kolin adalah senyawa kimia larut air yang fungsinya mirip dengan vitamin. Kolin ini masih satu keluarga dengan folat dan vitamin B kompleks. Oleh karena masih berhubungan erat dengan folat dan vitamin B, kolin dikenal sebagai mikronutrien yang penting untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh. Tak terkecuali, nutrisi ini juga baik untuk fungsi kognitif dan kekuatan otak anak. Kolin dapat membantu memproduksi DNA sekaligus meningkatkan sinyal saraf di otak anak. Jika aliran sinyal otak anak berkembang secara optimal, perkembangan otak anak pun juga akan lebih maksimal dalam berpikir. Selain itu, kolin juga dapat mengaktifkan asetilkolin yaitu senyawa kimia yang dapat membantu komunikasi antarsaraf dan otot.

Hal ini dapat membuat anak lebih mampu untuk berkonsentrasi dan meningkatkan daya ingatnya. Tidak hanya sebagai nutrisi otak anak, kolin juga bermanfaat untuk membentuk suatu zat yang dapat memindahkan kolesterol pada liver di dalam tubuh.
Jika kekurangan nutrisi ini, mungkin saja terjadi penumpukan kolesterol di dalam liver. Sumber kolin yang paling baik terdapat di telur. Namun, jika ada alergi pada anak terhadap telur, Anda bisa memberikan makanan sumber kolin lainnya seperti hati ayam, daging, salmon, dan susu.

Baca Juga: 6 Cara dan Manfaat Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga

4. Vitamin B12

Vitamin-B12

Vitamin B adalah jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama bagi anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Dari delapan jenis vitamin yang termasuk kategori vitamin B, semuanya sama-sama termasuk ke dalam nutrisi yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak.

Salah satunya adalah vitamin B12 atau kobalamin yang termasuk ke dalam nutrisi paling berperan untuk perkembangan otak agar anak cerdas. Vitamin B12 juga dapat membantu produksi materi genetik tubuh yaitu DNA dan RNA yang berperan penting untuk perkembangan otak anak. Semakin optimal perkembangan DNA dan RNA dalam otak anak, semakin baik pula kemampuan otak anak di masa pertumbuhannya. Anda dapat memberikan si kecil berbagai makanan sumber vitamin B12 seperti telur, tempe, susu kedelai, susu almond, keju cheddar, atau sereal.

Bimbing anak Anda agar ia mau makan makanan bergizi seimbang secara rutin supaya kebutuhan nutrisi untuk perkembangan otak anak terpenuhi. Di samping bermanfaat sebagai nutrisi agar otak anak cerdas, vitamin B12 rupanya juga dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah di dalam tubuh. Saat kadar vitamin B12 di dalam tubuh terlalu rendah, produksi sel darah merah akan terhambat. Hal ini bisa menyebabkan anemia pada anak.

5. Folat

Folat

Folat adalah bentuk alami dari vitamin B9 yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Oleh karena itu, nutrisi yang baik untuk perkembangan otak agar anak cerdas ini hanya bisa didapatkan dari makanan. Folat diperlukan untuk membentuk DNA dan menguatkan sistem saraf pada otak anak selama masa pertumbuhannya.

Ajarkan buah hati Anda untuk berani makan sayur bayam dan brokoli untuk mendapatkan manfaat folat yang cukup. Ya, sayuran hijau memiliki kandungan folat yang cukup tinggi sehingga baik untuk perkembangan otak anak. Bila anak susah makan sayur, jangan berkecil hati dulu. Anda masih bisa memenuhi kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan kecerdasan anak yang satu ini dengan makanan sumber folat lainnya seperti hati sapi, daging ayam, tempe, dan biji-bijian.

Otak anak perlu didukung oleh nutrisi yang tepat untuk memastikan perkembangannya, terutama di usia sekolah. Pastikan asupan anak Anda sehari-hari kaya akan kalsium, zat besi, asam folat, vitamin B1, B6, dan B12, dan yang terpenting adalah tinggi omega 3 dan 6.

Alhasil, fungsi otak anak Anda akan semakin optimal dan meningkatkan kecerdasannya.

Sumber: hellosehat.com

Share This
6-Cara-dan-Manfaat-Menghabiskan-Waktu-Bersama-Keluarga
Link Enlarge

6 Cara dan Manfaat Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga

Bali Royal Hospital January 21, 2022 Artikel 0

Baik ayah maupun ibu punya peran yang sama untuk mendidik, merawat, dan menjaga putra-putrinya. Orang tua bukan hanya bertugas mendukung anak dari segi finansial.

Namun, jadwal kerja yang padat kerap menyita waktu sehingga sulit sekali bagi orang tua yang bekerja untuk bisa meluangkan waktunya demi keluarga. Sejumlah orang tua yang bekerja harus pergi sedari pagi dan pulang larut malam, atau bahkan berulang kali tugas ke luar kota.

Kondisi tersebut menyita waktu sehari-hari sehingga amat sedikit waktu yang tersisa untuk bercengkerama dengan anak atau pasangan. Bagaimana cara sederhana agar bisa tetap meluangkan waktu bersama keluarga?

1. Makan bersama

Cobalah untuk meluangkan waktu agar bisa sarapan atau makan malam bersama keluarga. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics, makan bersama keluarga menjaga dan mengembangkan kesehatan mental anak hingga ia dewasa.

Makan-bersama
Linda Pagani, profesor psikoedukasi dalam penelitian tersebut berkata bahwa anak yang terbiasa makan bersama keluarga memiliki kemampuan bersosialisasi lebih baik. Hal ini karena saat makan malam, para orang tua melatih kemampuan anak berinteraksi, membicarakan masalah bersama, dan kondisi keseharian mereka.

2. Bicarakan masalah bersama keluarga

Luangkan sedikit waktu baik saat makan bersama ataupun sebelum tidur untuk mengobrol bersama keluarga. Kebiasaan ini akan membantu anak tumbuh dengan memiliki mekanisme koping yang lebih sehat saat dia memiliki masalah.

Membentuk kebiasaan membicarakan masalah bersama di keluarga juga dapat membantu menghilangkan stres dan menemukan solusi yang efektif. Stres secara signifikan memengaruhi kesehatan fisik, seperti kelelahan, tekanan darah, dan kesehatan jantung. Menurut penelitian dalam The Annals of Behavioral Medicine, ketika seseorang mendiskusikan kesulitan dalam hidup mereka dengan seseorang, maka menjaga denyut nadi dan tekanan darah akibat stres agar tidak meningkat.

Baca Juga: Mengenal Flurona, Infeksi Flu dan COVID-19

3. Mengerjakan PR bersama anak

Menurut penelitian, anak-anak sekolah dasar yang menghabiskan waktu bersama orang tua cenderung berprestasi lebih baik. Karena bersama orang tua, mereka belajar keterampilan komunikasi dan pentingnya pendidikan.

Mengerjakan-PR-bersama-anak

Anda bisa meluangkan waktu sepulang kerja untuk membantu anak belajar atau mengerjakan PR mereka. Bahkan jika Anda hanya bertanya seperti apa hari yang mereka lalui atau apa yang mereka pelajari hari itu, hal tersebut akan bermanfaat bagi perkembangan mental anak.  Pertanyaan sederhana tentang keseharian mereka menunjukkan kepada anak-anak betapa Anda peduli pada mereka.

4. Aktivitas fisik bersama

Berkegiatan di luar ruangan seperti olahraga, mendaki, atau berkebun bersama keluarga membantu meningkatkan kebugaran. Anda bisa meluangkan waktu ketika akhir pekan untuk melakukan banyak aktivitas fisik bersama.

Aktivitas-fisik-bersama

Dalam jangka panjang, aktivitas ini bermanfaat untuk kesehatan jantung, otak, hormonal, dan kekebalan tubuh. Berkumpul bersama keluarga juga bisa saling menyemangati untuk menjaga pola hidup sehat.

Anda bisa merancang agenda akhir pekan dengan berkemah, berkebun, memasak, atau bahkan sekadar membersihkan rumah bersama.

5. Perkuat aturan dalam keluarga

Orang tua dan anak-anak dapat membicarakan acara kumpul bersama tanpa harus menunggu libur. Misalnya, Anda bisa membuat aturan tidak ada ponsel selama makan bersama sehingga semuanya hanya fokus di acara makan bersama keluarga.

Membiasakan sarapan, makan malam bersama, belanja bulanan, hingga berkebun setiap minggunya bisa menjadi cara efektif untuk menjadi momen berdiskusi orang tua dan anak-anaknya. Anda juga bisa membiasakan anak untuk selalu merapikan mainan dan buku pelajaran setelah digunakan. Ajak juga anak untuk selalu menjaga kerapihan serta kebersihan kamar tidurnya.

Jika anak sudah berusia 13 tahun ke atas, Anda mulai bisa mengajaknya memasak bersama, menyiapkan peralatan makan, mencuci kendaraan, dan lain sebagainya.

6. Menjadi panutan bagi anak bisa meningkatkan percaya diri

Orang tua adalah guru paling berpengaruh bagi anak. Menghabiskan waktu dengan keluarga, memberi orang tua kesempatan untuk menjadi panutan perilaku yang mereka harapkan dari anak-anak mereka.

Penting bagi anak-anak untuk melihat bagaimana orang tua mereka mengatasi risiko, masalah, dan interaksi sosial. Sehingga usahakan untuk berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain di luar sana.

Menghabiskan waktu bersama akan membangun kepercayaan diri bagi semua anggota keluarga. Anak-anak juga dapat belajar mencintai diri sendiri tanpa merendahkan orang lain dengan melihat bagaimana orang tua menyayanginya.

Promosi-Dokter-di-BaliRoyalHospital

Sumber: hellosehat.com

Share This
Mengenal-Flurona,-Infeksi-Flu-dan-COVID-19
Link Enlarge

Mengenal Flurona, Infeksi Flu dan COVID-19

Bali Royal Hospital January 19, 2022 Artikel 0

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak varian virus penyebab COVID-19 yang bermunculan. Penularan berbagai varian ini juga dikatakan bisa terjadi lebih cepat bila dibandingkan dengan virus aslinya, seperti Omicron yang baru-baru ini mulai merebak. Namun tak cukup sampai di situ, kini muncul lagi istilah baru bernama flurona.

Apa itu flurona?

Bukan varian COVID-19, flurona merupakan gabungan dari kata influenza dan virus corona. Istilah flurona digunakan untuk menggambarkan pasien yang mengalami flu dan COVID-19 secara bersamaan.

Kondisi ini ditemukan pada seorang wanita hamil di Israel yang belum melakukan vaksinasi. Setelah melakukan pemeriksaan untuk kedua virus, ternyata hasil menunjukkan bahwa wanita tersebut positif memiliki keduanya.

Kasus ini merupakan kasus flurona pertama yang didokumentasikan di Israel. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bila kondisi yang sama sudah pernah terjadi sebelumnya, hanya saja belum terdiagnosis.

Memang, flu dan COVID-19 sama-sama penyakit menular yang menyerang sistem pernapasan atas. Infeksi keduanya di saat yang bersamaan sangat mungkin terjadi karena penyebabnya adalah virus yang berbeda. COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, sedangkan penyebab flu adalah virus influenza.

Berdasarkan kasus yang baru dilaporkan dari Israel, wanita yang terkena flurona hanya mengalami gejala ringan dan keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang baik.

Kendati demikian, kedua penyakit tersebut juga dapat mengakibatkan kondisi yang serius. Ada beberapa pasien yang harus menjalani rawat inap bahkan sampai mengalami kematian.

Seperti yang terjadi pada penelitian di Timur Laut Iran, di mana virus influenza dapat memperparah COVID-19. Pada penelitian tersebut, terlihat dari 105 pasien COVID-19 yang meninggal, 20% di antaranya mengalami koinfeksi virus influenza.

Selain itu, mengidap flu dan COVID-19 sekaligus dapat meningkatkan risiko komplikasi yang parah, seperti pneumonia dan gagal napas.

Seperti apa gejala flurona?

Baik COVID-19 dan penyakit flu dapat memunculkan tanda dan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Intensitasnya juga tidak selalu sama, ada orang-orang yang tidak mengalami gejala, ada pula orang-orang yang mengalami gejala parah.

Umumnya, gejala keduanya meliputi:

  • demam,
  • batuk,
  • sesak napas,
  • sakit tenggorokan,
  • kelelahan tak biasa,
  • hidung tersumbat atau berair,
  • nyeri otot,
  • sakit kepala,
  • muntah,
  • diare, serta
  • anosmia dan ageusia (hilangnya penciuman dan pengecapan).

Hanya dengan merasakan gejalanya, banyak orang sering mengira bahwa mereka hanya terkena salah satu penyakitnya saja. Maka dari itu, Anda harus memastikan kondisi Anda dengan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui diagnosis yang pasti.

Baca Juga: Infeksi pada Sistem Saraf yang Bisa Fatal Bila Dibiarkan

Vaksinasi sebagai langkah pencegahan flu dan COVID-19

Seperti yang telah disebutkan, flurona dapat menimbulkan gejala yang serius, terutama pada golongan tertentu seperti lansia, orang dengan kondisi tertentu seperti penyakit pernapasan kronis, kanker, atau jantung, ibu hamil dan anak kecil, serta bayi.

Risiko ini juga lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang belum divaksin. Dengan alasan tersebut, maka melakukan vaksinasi menjadi langkah pencegahan yang penting untuk dilakukan.

Vaksin COVID-19 dapat menurunkan risiko gejala berat, rawat inap, dan kematian. Kini vaksin COVID-19 sudah tersedia bagi orang dewasa dan anak-anak usia 6 tahun ke atas.

Selain vaksin COVID-19, penting juga untuk mendapatkan vaksin influenza. Lagi-lagi, kedua penyakit ini disebabkan oleh virus yang berbeda, tentu vaksin yang diberikan juga berbeda. Vaksin COVID-19 tidak akan melindungi Anda dari flu, begitupun sebaliknya.

Terlepas dari flurona, penyakit flu sendiri juga terkadang bisa menimbulkan gejala yang berat. Penularannya sangat mudah terjadi dari satu orang ke yang lain.

Perlu Anda ketahui, virus influenza berkembang begitu cepat, vaksin tahun lalu mungkin tidak cukup melindungi Anda dari virus tahun ini. Karena alasan ini, Anda perlu mendapatkan vaksin influenza setiap satu tahun sekali.

Salah satu penelitian di Amerika Serikat pada lansia di atas 65 tahun yang dilakukan vaksinasi influenza menunjukkan bahwa peningkatan cakupan vaksinasi influenza sebesar 10% secara statistik berkaitan signifikan dengan penurunan angka kematian COVID-19.

Selain itu, tingkat antibodi juga dapat menurun dari waktu ke waktu. Vaksin influenza secara rutin dapat mengimbangi virus influenza yang beradaptasi dengan cepat.

Anda bisa mendapatkan vaksin untuk flu dan COVID-19 guna cegah flurona di waktu yang sama. Namun, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan vaksin flu sebelum memasuki musim flu, yang biasanya terjadi saat musim pancaroba. Maka, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Fokus

Tetap jalani protokol kesehatan

Virus penyebab flurona dapat menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang telah terinfeksi. Anda bisa tertular virus jika menghirup partikel yang mengandung virus dari orang yang sakit saat mereka batuk, bersin, atau berbicara.

Tak hanya itu, penularan juga bisa terjadi melalui sentuhan, misalnya berjabat tangan atau menyentuh permukaan yang telah terkontaminasi, lalu menyentuh mulut, hidung, atau mata sendiri tanpa cuci tangan.

Oleh karena itu, perhatikan hal berikut:

  • Perkuat imunitas dengan konsumsi makana dan minuman bergizi, berolahraga teratur, serta kelola stress dengan baik.
  • Lakukan etika batuk atau bersin yang benar.
  • Dalam pencegahan penyakit, bergantung pada vaksin saja tidak cukup. Anda juga harus melakukan langkah pencegahan lain yang dapat menghindari kemungkinan penularan tersebut.
  • Lakukan protokol kesehatan secara disiplin, yaitu dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak dari orang lain, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas atau bepergian bila tidak diperlukan.

Sumber: hellosehat.com

Share This
  • 19
  • 20
  • 21
  • 22
  • 23
  • 24
  • 25

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top