Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Berapa banyak kebutuhan vitamin D saat hamil
Link Enlarge

Berapa banyak kebutuhan vitamin D saat hamil?

Bali Royal Hospital March 11, 2022 Artikel 0

Tidak seperti folat atau vitamin C untuk ibu hamil, kebutuhan vitamin D selama kehamilan umumnya sama dengan wanita yang tidak sedang hamil. Menurut Angka Kecukupan Gizi, wanita berusia 19-49 tahun umumnya membutuhkan vitamin D sebanyak 15 mcg per hari.

Sementara wanita hamil pada usia tersebut, jumlah kebutuhannya pun tidak berubah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ibu hamil bisa berjemur untuk mendapatkan paparan sinar matahari langsung.

Sebagaimana penjelasan sebelumnya, tubuh Anda dapat memproduksi vitamin D ketika terpapar sinar matahari. Anda bisa berjemur selama kurang lebih 5-10 menit atau lebih lama (jika kulit Anda lebih gelap), sebanyak dua atau tiga kali dalam seminggu.

Baca Juga: Penuhi Vitamin D Saat Hamil untuk Kesehatan Bumil dan Janin

Pastikan lengan, tangan, kaki, dan wajah Anda terkena sinar matahari. Namun, pastikan pula Anda telah mengoleskan sunscreen untuk ibu hamil terlebih dahulu ke bagian tubuh tersebut.

Sunscreen dapat membantu melindungi kulit Anda dari kemerahan atau kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari. Selain dari paparan sinar matahari, ibu hamil juga bisa mengonsumsi makanan tertentu yang mengandung vitamin D.

Berikut adalah beberapa sumber vitamin D yang berasal dari makanan.

Ikan yang berlemak, seperti salmon, mackerel, dan sarden.

  • Kuning telur.
  • Daging merah.
  • Biji bunga matahari.
  • Makanan yang diperkaya vitamin D, seperti sereal.

Perlukah minum suplemen vitamin D saat hamil?

Tanyakan pada dokter kandungan Anda mengenai kebutuhan suplemen vitamin D untuk ibu hamil. Meski begitu, umumnya, suplemen vitamin D dapat diberikan bila Anda tidak cukup mendapatkan vitamin D, terutama pada kondisi-kondisi berikut.

  • Jarang terpapar sinar matahari karena lebih sering menghabiskan waktu di dalam ruangan atau tinggal di suatu negara saat musim dingin.
  • Tidak mengonsumsi makanan sehat saat hamil yang mengandung vitamin D.
  • Kelebihan berat badan saat hamil.

Agar tepat dan aman, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan mengenai kebutuhan suplemen ini, dan dosisnya yang sesuai dengan kondisi Anda. Bila dokter memang menganjurkan, Anda mungkin disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin D3 yang dapat meningkatkan kadar vitamin D lebih tinggi dan lebih lama daripada vitamin D2.

Vitamin ini bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi suplemen multivitamin atau suplemen vitamin D tunggal. Pastikan Anda hanya mengonsumsi multivitamin khusus untuk kehamilan.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Penuhi Vitamin D Saat Hamil untuk Kesehatan Bumil dan Janin
Link Enlarge

Penuhi Vitamin D Saat Hamil untuk Kesehatan Bumil dan Janin

Bali Royal Hospital March 9, 2022 Artikel 0

Vitamin D dikenal sebagai salah satu vitamin yang baik untuk mendukung proses tumbuh kembang anak. Namun bagi ibu hamil, jangan lewatkan pula memenuhi kebutuhan vitamin D, karena penting untuk kesehatan kehamilan dan janin Anda

Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin D2 dan vitamin D3. Jenis vitamin ini membantu penyerapan kalsium dan fosfat dalam tubuh yang dibutuhkan untuk menjaga tulang, gigi, dan otot yang sehat.

Selain itu, nutrisi ini juga berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh Anda. Hal tersebut membantu menjaga tubuh Anda tetap sehat dan mencegah terjadinya infeksi. Tidak seperti vitamin lainnya, tubuh Anda akan memproduksi vitamin D sendiri saat terpapar sinar matahari. Meski begitu, mengonsumsi makanan tertentu juga bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ini pada tubuh Anda.

Manfaat vitamin D untuk ibu hamil?

Pada dasarnya, apa pun yang Anda makan dan nutrisi yang masuk ke tubuh selama hamil dapat memberikan manfaat untuk tubuh Anda dan janin. Hal yang sama pun berlaku untuk vitamin D. Artinya, memenuhi kebutuhan vitamin D selama hamil akan membantu menjaga kesehatan kehamilan Anda.

Tak hanya itu, vitamin D untuk ibu hamil juga mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. Hal tersebut merupakan kunci awal untuk melahirkan bayi yang sehat dan kuat. Sebaliknya, bila kebutuhan vitamin D tidak terpenuhi, ibu hamil bisa mengalami kekurangan vitamin D.

Berikut adalah berbagai manfaat vitamin D yang penting untuk ibu hamil dan janin.

1. Mendukung pertumbuhan tulang, gigi, dan otot bayi

Memenuhi kebutuhan vitamin D membantu bayi Anda mendapatkan cukup kalsium dan fosfat. Kedua nutrisi tersebut berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang, gigi, serta otot bayi.

Sebaliknya, kekurangan vitamin D saat hamil dan menyusui bisa membuat gigi, tulang, dan otot bayi Anda lemah. Bahkan, dalam kasus yang jarang, kekurangan vitamin D dapat menimbulkan penyakit rakitis atau patah tulang pada bayi baru lahir.

Baca Juga: Mengapa Orang yang Sakit TBC Harus Makan Banyak?

2. Membantu melawan infeksi

Kekebalan tubuh saat hamil cenderung melemah sehingga lebih berisiko terhadap penyakit infeksi selama kehamilan. Beberapa penyakit infeksi saat hamil dapat membahayakan kondisi Anda dan janin.

Oleh karena itu, ibu hamil perlu membantu menjaga kekebalan tubuhnya. Salah satu caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan vitamin D selama kehamilan.

3. Menurunkan risiko komplikasi kehamilan

World Health Organization (WHO) menyebut, kekurangan vitamin D pada ibu hamil sering terkait dengan peningkatan risiko komplikasi kehamilan, seperti: preeklampsia, diabetes gestasional, kelahiran prematur, dan berat badan lahir bayi rendah.

Sebaliknya, memenuhi kecukupan vitamin D selama kehamilan dapat membantu mengurangi risiko-risiko tersebut. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan nutrisi kehamilan ini agar terhindar dari masalah yang mengancam nyawa dirinya dan janin.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Mengapa Orang yang Sakit TBC Harus Makan Banyak
Link Enlarge

Mengapa Orang yang Sakit TBC Harus Makan Banyak?

Bali Royal Hospital March 7, 2022 Artikel 0

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri di paru-paru. Meskipun termasuk penyakit kronis yang berlangsung berbulan-bulan, TBC bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Selain minum obat antituberkulosis (OAT)secara teratur, dokter juga menganjurkan orang yang sakit TBC harus makan makanan bergizi lebih banyak dibanding orang sehat.

Penderita TBC harus makan lebih banyak, tapi tentunya tidak boleh mengonsumsi sembarang makanan. Banyak makan bukan berarti porsi setiap kali makan harus dua kali lipat lebih banyak dari biasanya. Pola makan untuk penderita TBC tetap harus diatur sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari yang sehat dan seimbang.

Baca Juga: Gangguan Pendengaran yang Tak Ditangani Segera Bisa Berujung Pada Demensia

Orang yang mengalami sakit TBC harus makan banyak karena penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis. Dilansir dari TB Facts, penurunan berat badan dalam banyak kasus TBC dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu hilangnya nafsu makan, mual, dan gangguan pencernaan. Efek samping dari OAT juga dapat memperparah kondisi tersebut.

Akibatnya, banyak penderita TBC yang rentan mengalami malnutrisi atau kekurangan gizi. Padahal penyerapan gizi yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan infeksi bakteri penyebab TBC yang tengah berlangsung.

Malnutrisi dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit mempertahankan diri dari infeksi bakteri tuberkulosis. Dampak besarnya, kekurangan gizi juga bisa memengaruhi cara kerja obat-obatan. Saat pengobatan tidak efektif, maka proses penyembuhan berjalan lebih lama.

Baca Juga: Manfaat Deteksi Kanker Sejak Dini

Dampak lainnya, jika asupan nutrisi tidak mencukupi, gejala TBC yang dialami, seperti batuk menerus juga semakin parah. Termasuk kemunculan penyakit komplikasi seperti kerusakan hati. Gejala yang memburuk akan mengakibatkan penurunan kualitas hidup penderita TBC. Terdapat banyak kasus kematian TBC yang turut dipengaruhi oleh kondisi malnutrisi.

Oleh karena itu, Anda yang sedang sakit TBC harus makanan lebih banyak makanan yang bergizi guna menjaga berat badan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Asupan gizi yang paling penting dipenuhi dalam satu piring makan adalah kelompok nutrisi dari makanan untuk penderita TBC, yaitu:

  • Kalori sebagai sumber energi dari karbohidrat dan lemak tidak jenuh
  • Protein
  • Vitamin (Vitamin C, D, dan A)
  • Mineral (Zat besi, seng, dan selenium)

Cara meningkatkan nafsu makan pada penderita TBC

Selama sakit, penderita TBC memang sering kehilangan nafsu makan, mual hingga muntah, dan gangguan pencernaan lain, seperti kram perut. Batuk menerus yang dialami juga menyulitkan penderita untuk menelan makanan. Kondisi ini membuat Anda yang sakit TBC mengalami kesulitan mengikuti anjuran harus makan banyak.

Anda bisa mengikuti tips meningkatkan nafsu makan berikut ini.

  • Pergi jalan sebentar sekitar rumah sebelum mulai makan. Udara segar dapat membantu membangun nafsu makan Anda.
  • Cobalah membuat jadwal makan dengan jarak waktu antar makanan utama yang tidak terlalu dekat. Ukurannya adalah sampai Anda merasa lapar. Misalnya, Anda mulai sarapan jam 8 pagi, makan waktu makan siang idealnya bisa jam 1-2 siang.
  • Pilih makanan yang dianjurkan untuk penderita TBC yang sesuai dengan selera Anda.
  • Hindari makanan yang digoreng atau berminyak karena bisa menyebabkan rasa nyeri saat menelan.
  • Makan secara perlahan, jangan memaksakan makan dalam porsi besar sekaligus. Cobalah makan dengan porsi kecil tapi lebih sering.
  • Makan dalam porsi sedikit tetapi lebih sering.
  • Jika perut Anda terasa nyeri, coba untuk minum teh jahe, teh peppermint, atau teh herbal yang menjadi obat sakit perut alami.

Apabila efek samping OAT semakin serius, menyebabkan sobat BROS terus menerus mual, segera konsultasikan pada dokter. Biasanya, dokter akan mengurangi dosis atau mengganti jenis OAT lain.

Sobat BROS bisa melalukan Booking Dokter melalui aplikasi BROS Mobile atau menghubungi kami melalui pesan chat WhatsApp.

Sumber: hellosehat.com

Share This

Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944

Bali Royal Hospital March 2, 2022 News 0

Segenap Direksi & Staf
PT. Putra Husada Jaya & RSU Bali Royal
Mengucapkan,

Selamat Hari Raya Nyepi

Tahun Baru Saka 1944

 

3 Maret 2022

Share This

Selamat Memperingati ISRA MI’RAJ Nabi Muhammad SAW

Bali Royal Hospital February 28, 2022 News 0
Share This
  • 33
  • 34
  • 35
  • 36
  • 37
  • 38
  • 39

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top