Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Cara menghadapi anak tantrum di tempat umum
Link Enlarge

Cara menghadapi anak tantrum di tempat umum

Bali Royal Hospital September 26, 2022 Artikel 0

Ketika balita tantrum di rumah, rasanya mudah saja untuk mengatasinya, tinggal pergi menjauh, atau meminta bantuan untuk menenangkannya. Namun, bagaimana saat anak tantrum di tempat umum dan merengek minta camilan kesukaannya?

Belum lagi tatapan menghakimi dari orang-orang sekitar membuat ayah dan ibu kesulitan untuk menangani amukan si kecil. Sebagai panduan, berikut cara mengatasi anak tantrum tempat umum yang sering meresahkan orang sekitar.

1. Hindari reaksi berlebihan

Memarahi anak saat sedang tantrum justru akan memperparah emosinya. Terlebih lagi, jika orangtua memberikan hukuman atas tantrumnya, emosinya bisa semakin menjadi-jadi. Selama tantrum, bayi tidak akan berpikiran jernih karena emosi mengendalikan dirinya. Emosi yang meluap ini ‘menjajah’ korteks depan otak anak, area pembuat keputusan dan penilaian.

Maka dari itu, membujuk tidak akan membawa hasil, apalagi memaksa atau memarahi, karena bagian otaknya yang bisa melakukan hal tersebut sedang tidak bekerja. Jadi, coba hindari reaksi berlebihan dan biarkan anak dengan tantrumnya sendiri. Jika rengekan makin parah, segera keluar dari toko dan cari tempat sepi.

Setelah itu, biarkan anak melepaskan amarahnya sampai ia puas. Sementara itu, Anda bisa menemaninya saat sedang tantrum, setelah pulih baru ajak main lagi. Saat membiarkan si kecil, bukan berarti menjadi orangtua yang buruk. Menangis dan merengek saat tantrum membantu anak untuk melampiaskan emosi dengan cara yang tidak merusak. Mereka bisa mengeluarkan uneg-uneg, memulihkan diri sendiri, dan mendapatkan kembali kontrol diri dengan usahanya sendiri.

2. Hindari menyepelekan perasaan anak

Saat anak tantrum di tempat umum, mungkin orangtua menganggap masalah yang membuatnya teriak adalah hal sepele. Namun, sebaiknya tidak menganggap seperti itu. Mengutip dari Child Mind Institute, ungkapan seperti “Gitu saja menangis, sih!” atau “Masa gitu saja marah?” justru membuat anak merasa orangtua tidak menganggapnya.

Anak bisa merasa orangtau tidak menghargainya dan kekesalan bisa memuncak ketika ayah dan ibu mengatakan kalimat sejenisnya.

Baca Juga: Tips agar anak tidak mudah sakit

3. Peluk anak

Saat melihat anak mengamuk dan tantrum di depan atau tempat umum, segera peluk si kecil. Anak yang mengamuk saat keramaian memang membuat orang dewasa lain emosi. Namun, sebagai orangtua, tetap tenang adalah langkah terbaik yang bisa ayah dan ibu lakukan. Pelukan bisa membuat anak merasa aman dan tahu bahwa orangtuanya peduli.

Meski ayah dan ibu tidak setuju dengan sikap si kecil, tetap peluk anak dengan tegas dan erat sambil mengusap punggungnya.

4. Membawa mainan atau makanan kesukaan anak

Hal yang perlu orangtua ingat adalah anak akan lebih mudah meluapkan emosi saat lapar atau kelelahan. Jadi, jika ayah dan ibu akan pergi bersama si kecil, misalnya belanja keperluan rumah tangga, pastikan anak pergi dalam keadaan kenyang dan cukup istirahat. Selama berbelanja, isi tas dengan perlengkapan untuk membuat anak sibuk sendiri atau pengalihan saat menunjukkan tanda-tanda akan tantrum.

Ayah dan ibu bisa membawa permen, biskuit, mainan kesayangan, atau gadget. Benda-benda ini terlihat remeh, tetapi bisa jadi bantuan yang ampuh saat darurat. Selain itu, ayah dan ibu bisa menetapkan aturan dasar saat berjalan-jalan untuk mengurangi risiko anak tantrum di tempat umum.

Baca Juga: 5 Dampak buruk duduk terlalu lama sehari-hari

5. Buat aturan yang jelas

Sebelum sampai tujuan, jelaskan pada anak bahwa tujuan pergi hanya untuk membeli makanan, bukan es krim atau mainan baru. Cara ini penting agar anak mengetahui batasan yang tidak boleh ia lakukan. Ayah dan ibu juga bisa membuat aturan, misalnya, setelah makan baru bermain di taman. Ucapkan dengan tegas sambil menatap matanya, sehingga anak merasa ayah dan ibu bicara dan menghargainya.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Posisi Duduk yang Benar di Kantor agar Tidak Mudah Capek

Bali Royal Hospital September 23, 2022 Artikel 0

Duduk miring ke samping atau terlalu membungkuk tidak hanya membuat Anda jadi cepat lelah. Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan nyeri sendi atau kram otot, apalagi jika dilakukan dalam waktu lama. Tidak hanya nyeri punggung yang cukup umum, Anda pun berisiko mengalami masalah otot lainnya, seperti sakit leher. Kondisi ini tentu akan membuat Anda tidak bisa bekerja dengan nyaman karena tubuh jadi lebih cepat lelah.

Untuk menghindari hal tersebut, berikut cara duduk yang benar yang perlu Anda biasakan dari sekarang.

1. Atur posisi tubuh

Menemukan posisi duduk yang baik mengharuskan Anda untuk mengikuti beberapa langkah sederhana. Ulangi langkah-langkah ini agar tubuh Anda mampu beradaptasi dengan posisi duduk yang baik.

Pertama, mulailah dengan duduk di ujung kursi. Gerakkan bahu dan leher Anda ke depan hingga posisi membungkuk. Kemudian, perlahan tarik kepala dan bahu Anda ke posisi duduk tegak.

Selanjutnya, dorong punggung bawah Anda ke depan hingga tulang belakang terasa melengkung. Ini mungkin akan terasa seperti dipaksakan dan tidak nyaman, tetapi coba tahan posisi ini selama beberapa detik. Lepaskan posisi duduk ini perlahan dan tahan punggung Anda. Saat ini, Anda sudah duduk dengan postur tubuh yang baik.

Jika kursi kantor Anda tidak memiliki penopang untuk tulang punggung bawah, Anda bisa selipkan bantal kecil di antara kursi dan punggung bawah Anda. Alat pendukung ini akan membantu Anda mempertahankan postur tubuh yang baik.

2. Sesuaikan kursi Anda

Posisi duduk yang benar dan perlu Anda perhatikan selanjutnya yakni penyesuaian tinggi kursi duduk. Gerakkan kursi ke atas atau ke bawah sampai kaki Anda sejajar dengan lantai dan lutut. Pastikan lengan Anda harus sejajar dengan lantai juga.

Kaki Anda harus mencapai lantai. Jika tidak, gunakan kursi atau sandaran khusus untuk menopang kaki agar kaki Anda tidak menggantung. Letakkan siku Anda di samping dan rentangkan kedua tangan Anda sehingga berbentuk L. Lengan yang diletakkan terlalu jauh dari tubuh bisa menambah tekanan pada otot lengan dan bahu Anda.

Baca Juga: Sering Buang Air Kecil di Usia Senja? Ini Tipsnya

3. Letakkan kaki di lantai

Pastikan berat badan Anda tersebar secara merata di seluruh pinggul Anda. Tekuk lutut Anda pada sudut yang tepat. Kaki Anda harus rata dengan lantai. Jika Anda mengenakan sepatu dengan hak tinggi, lebih nyaman jika Anda melepasnya. Jika kaki Anda tidak bisa mencapai lantai, gunakan sandaran kaki. Hindari duduk dengan menyilangkan kaki, sebab hal ini dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan ketegangan otot.

4. Jarak layar dan pandangan Anda

Untuk memaksimalkan posisi duduk yang benar, posisikan layar langsung di depan Anda. Rentangkan lengan Anda dan sesuaikan jarak layar agar cukup jauh. Selain itu, sesuaikan seberapa tinggi layar komputer Anda. Bagian atas layar komputer tidak boleh lebih dari 5 cm di atas arah pandang Anda. Layar komputer yang telalu rendah atau terlalu tinggi dapat membebani leher dan mata Anda. Anda juga bisa menyesuaikan tinggi layar komputer dengan menggunakan buku sebagai tumpuan komputer. Sesuaikan tebal buku dengan tinggi layar komputer yang pas untuk Anda.

5. Posisikan keyboard dan mouse dengan benar

Keyboard harus berada tepat di depan komputer Anda. Sisakan jarak 10–15 cm antara ujung keyboard dan meja sehingga pergelangan tangan memiliki ruang untuk beristirahat saat Anda mengetik.

Jika posisi keyboard cukup tinggi dan Anda harus memiringkan pergelangan tangan untuk mengetik, carilah sandaran tangan yang empuk. Ketegangan saat mengetik dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri pada otot. Bantalan pergelangan tangan dapat membantu memposisikan tangan Anda agar rata dengan keyboard.

Selain itu, posisikan mouse agar sejajar dengan keyboard dan mudah untuk dijangkau. Saat Anda menggunakan mouse, pergelangan tangan Anda harus lurus. Lengan atas harus berada di samping Anda dan tangan harus berada sedikit di bawah siku. Posisi ini membantu mencegah ketegangan pada pergelangan tangan.

6. Letakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan Anda

Cara selanjutnya dalam menerapkan posisi duduk yang benar yakni memastikan benda-benda yang Anda butuhkan berada dalam jangkauan. Meski terkesan sepele, hal ini membantu menjaga posisi duduk tetap tegak. Jadi, tubuh Anda tidak membungkuk atau miring.

Benda yang sering digunakan, seperti stapler, telepon, dan buku catatan, sebaiknya diletakkan dekat dengan Anda. Peregangan yang Anda lakukan saat mengambil benda-benda tersebut dapat membantu melatih otot.

7. Gunakan headset

Jika Anda menghabiskan banyak waktu untuk menelepon, mengetik, atau menulis, sebaiknya gunakan pengeras suara (loudspeaker) pada ponsel Anda. Namun, jika itu tidak memungkinkan, Anda bisa menggunakan headset. Hal ini dilakukan untuk mengurangi nyeri otot, kaku otot, dan bahkan kerusakan ligamen akibat menekuknya leher selama menopang ponsel.

8. Jangan lupa berdiri dan istirahatkan tubuh

Duduk dalam waktu yang lama dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan otot kelelahan. Untuk mencegahnya, luangkan sedikit waktu untuk istirahat. Anda bisa berdiri sebentar dan melakukan beberapa gerakan peregangan sederhana di kantor. Selain itu, cobalah berjalan-jalan sebentar untuk ke toilet atau isi air minum. Hal ini dapat melancarkan aliran darah setelah duduk terlalu lama. Jika bisa, ambillah waktu istirahat untuk meregangkan tubuh setidaknya 1–2 menit setiap 30 menit.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Seperti apa tanda dan gejala maag pada ibu hamil?

Bali Royal Hospital September 22, 2022 Artikel 0

Pada dasarnya, gejala maag pada ibu hamil tidak berbeda dengan remaja atau orang dewasa. Biasanya, ini ditandai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada dada mau perut. Kondisi ini bisa terjadi kapan pun, terutama setelah makan.

Maag yang dialami oleh ibu hamil juga bisa menimbulkan nyeri di bagian perut mana pun. Namun umumnya, tingkat keparahan maag yang muncul bisa semakin parah ketika usia kehamilan sudah memasuki trimester ketiga.

Berikut berbagai gejala maag yang umum pada ibu hamil:

  • Mengalami panas dan sensasi terbakar pada dada (heartburn).
  • Perut terasa kembung, penuh, dan tidak nyaman.
  • Sering bersendawa
  • Mual dan muntah
  • Mulut terasa asam

Namun, Anda perlu belajar membedakan gejala maag dengan kondisi lain, seperti morning sickness. Morning sickness adalah istilah mual dan muntah yang biasanya terjadi di awal masa kehamilan.

Kondisi ini mungkin saja disalahartikan sebagai maag, karena menimbulkan gejala yang sama, yakni mual dan muntah. Hanya saja, frekuensi dan kondisi mual serta muntah akibat maag da morning sickness tentu berbeda.

Jika mual dan muntah yang Anda alami lebih mengarah pada maag, tentu akan diperkuat dengan kemunculan berbagai gejala maag lainnya. Jika Anda mendapati gejala maag yang dirasakan cukup mengganggu, jangan tunda pemeriksaan dokter. Lebih cepat ditangani, risiko komplikasi akan menurun.

Cara aman mengatasi maag pada ibu hamil

Umumnya maag pada ibu hamil bukan menandakan kondisi yang membahayakan, jadi Anda tidak perlu khawatir. Bisa jadi kondisi ini terjadi karena kebiasaan atau pilihan makanan yang buruk. Agar gejalanya tidak mengganggu aktivitas, Anda bisa mengikuti cara mengatasinya berikut.

Ada beberapa tips meredakan maag saat hamil tanpa obat, meliputi:

1. Perhatikan pilihan makanan

Anda tentu sudah paham jika makanan tertentu bisa menjadi penyebab maag. Itulah sebabnya, memilih makanan yang aman untuk perut jadi salah satu perawatan maag. Anda harus menghindari berbagai makanan pemicu, seperti makanan pedas dan tinggi lemak. Jenis makanan ini dapat mengiritasi lapisan lambung dan membutuhkan waktu lebih lama dicerna sehingga akan menimbulkan perut mulas, kembung, dan mual.

Kemudian, batasi juga konsumsi cokelat, bawang-bawangan, dan buah-buah yang asam. Selain makanan, batasi juga minuman pemicu asam lambung berlebihan, seperti kopi atau minuman bersoda.

2. Terapkan kebiasaan makan yang baik

Mengatasi maag pada ibu hamil tidak hanya sebatas memilih makanan yang tepat saja. Anda juga perlu memperbaiki kebiasaan makan. Cobalah untuk makan dengan porsi kecil namun sering ketimbang makan sekaligus dalam porsi besar, karena ini bisa membuat Anda kekenyangan.

Hindari kebanyakan minum setelah makan dan tidak makan mendekati waktu tidur. Jika memang Anda harus makan di waktu malam, beri jeda setidaknya 2 hingga 3 jam, barulah Anda boleh tidur. Akan tetapi, jangan juga sengaja melakukan banyak gerakan setelah makan karena ini bisa memicu gejala maag.

3. Hindari pakaian sempit

Menggunakan pakaian sempit tidak hanya memicu terjadinya maag pada ibu hamil, tapi juga masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, pilih pakaian yang nyaman dan memudahkan Anda untuk bergerak. Kendurkan ikat pinggang jika Anda sedang memakainya.

4. Sesuaikan posisi tidur

Gejala maag biasanya memburuk di malam hari. Ini disebabkan karena posisi tubuh tidur telentang memudahkan asam lambung yang ada di perut naik ke kerongkongan. Untuk menghindari keparahan dan mencegahnya terjadi di kemudian hari, gunakan bantal yang lebih tinggi untuk kepala. Tindakan ini akan mencegah naiknya asam lambung melewati kerongkongan.

5. Berhenti merokok dan jauhi perokok

Kebiasaan merokok tidak hanya menyebabkan maag, tapi juga meningkatkan risiko terjadinya berbagi masalah kesehatan pada ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, hentikan kebiasaan Anda merokok dan jauhi juga perokok. Meskipun Anda tidak merokok, asapnya tetap akan terhirup jika Anda berada di sekeliling perokok.Taktik jitu agar Anda berhenti merokok adalah kurangi asupan rokok secara perlahan, hingga Anda terbiasa tanpa rokok.

6. Coba minum teh herbal

Gejala maag seperti mual, mulas, dan kembung ternyata bisa diringankan dengan teh herbal. Teh ini bukan seperti teh yang biasanya diminum. Teh herbal dibuat dari rebusan air dengan bahan alami atau rempah yang ada di rumah. Contoh bahan dan rempah yang biasanya diracik menjadi teh herbal adalah jahe dan chamomile. Anda cukup merebus air dan menambahkan potongan jahe atau beberapa sendok makan chamomile kering.

Setelah airnya mendidih, Anda bisa menyajikannya dengan tambahan madu dan perasan jeruk lemon. Nikmati teh herbal ini selagi hangat agar lebih menenangkan perut Anda yang bermasalah.

Share This
Bahaya Penggumpalan Darah di Kaki Akibat Duduk Terlalu Lama
Link Enlarge

Bahaya Penggumpalan Darah di Kaki Akibat Duduk Terlalu Lama

Bali Royal Hospital September 21, 2022 Artikel 0

Tak banyak yang menyadari bahwa duduk terlalu lama juga dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di kaki, terutama di paha atau betis. Penggumpalan darah sebenarnya merupakan hal yang normal, tetapi bisa diam-diam mematikan jika terjadi semakin parah dan tidak ditangani dengan baik.

Pelajari lebih lanjut tentang beberapa gejala dan penyebab penggumpalan darah di kaki, serta cara menghindarinya.

Kenapa duduk terlalu lama menyebabkan penggumpalan darah di kaki?

Penggumpalan darah yang terjadi di salah satu pembuluh darah besar dalam tubuh disebut sebagai trombosis vena dalam (DVT). Ketika ada zat atau partikel asing yang mencegah darah mengalir dengan normal atau membeku dengan baik, ini dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan darah di kaki.

Ketidakseimbangan kimia dalam proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan darah jadi menggumpal. Selain itu, adanya masalah pada katup vena juga menyulitkan alirah darah untuk kembali ke jantung.

Trombosis vena dalam (DVT) kadang terjadi tanpa alasan yang jelas. Namun, risiko penggumpalan darah di kaki dapat meningkat pada situasi tertentu, misalnya ketika Anda terlalu lama duduk. Duduk berjam-jam membuat aliran darah jadi terhambat di bagian bawah tubuh. Hal ini menyebabkan darah berkumpul di sekitar pergelangan kaki dan menimbulkan bengkak hingga varises. Kondisi ini yang kemudian berujung pada penggumpalan darah.

Darah yang berkumpul biasanya tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena ketika Anda mulai bergerak, aliran darah akan mulai bergerak dengan sendirinya secara merata ke seluruh tubuh. Namun, jika Anda tidak dapat bergerak untuk jangka waktu yang lama, seperti mengalami kelumpuhan, setelah operasi, atau selama perjalanan panjang, aliran darah dapat melambat.

Aliran darah yang lambat dapat meningkatkan risiko pembentukan darah beku di kaki.

Siapa yang berisiko mengalami penggumpalan darah di kaki?

Sama seperti DVT pada umumnya, risiko Anda mengalami penggumpalan darah di kaki juga meningkat jika Anda atau keluarga dekat Anda sebelumnya pernah mengalami DVT, dan/atau memiliki kondisi berikut ini.

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Dehidrasi.
  • Hamil.
  • Cedera pada pembuluh darah.
  • Berusia lebih dari 60 tahun, terutama jika memiliki kondisi yang membatasi gerak tubuh.

Pembengkakan, kemerahan, nyeri yang menyerupai kram otot parah, sensasi hangat, dan daerah yang melunak adalah tanda-tanda pengggumpalan darah di kaki, terutama bila gejala ini terjadi hanya di salah satu kaki.

Anda lebih mungkin untuk memiliki gumpalan di satu kaki saja daripada di keduanya. Namun, pembekuan darah di kaki juga dapat terjadi tanpa disertai gejala apa pun.

Seperti yang dilaporkan oleh Dr. Andrei Kindzelski dari National Institute of Health, sekitar 30-40% kasus DVT di kaki tidak disadari oleh penderita karena tidak menimbulkan gejala.

Pada beberapa orang, kondisi ini baru diketahui setelah mengalami komplikasi yang lebih serius.

Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis Misterius Pada Anak

Apa bahaya penggumpalan darah di kaki?

Darah yang menggumpal adalah hal yang normal dan pada dasarnya tidak berbahaya. Ini dibutuhkan untuk mencegah Anda kehilangan banyak darah pada situasi tertentu, seperti saat terluka.

Biasanya, tubuh Anda akan secara alami melarutkan bekuan darah setelah cedera sembuh. Namun terkadang, penggumpalan darah bisa terjadi tanpa adanya cedera apa pun atau tidak kunjung larut. Ketika gumpalan darah tersebut lepas dan berjalan menuju bagian tubuh lain, hal ini bisa menimbulkan kondisi yang berbahaya.

Gumpalan darah di kaki yang berpindah menyumbat paru dapat menyebabkan emboli paru. Emboli paru adalah komplikasi dari DVT yang paling serius dan bisa berakibat fatal jika tidak mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin. Gumpalan darah berukuran kecil mungkin tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika cukup besar, penggumpalan darah dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan bernapas.

Gumpalan darah yang besar dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan mengakibatkan gagal jantung. Sekitar satu dari 10 orang dengan DVT yang tidak diobati dapat mengalami emboli paru yang parah. Ketika gumpalan darah di kaki lepas menuju arteri jantung atau otak dan menyumbatnya, ini dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke jika gumpalan darah tiba-tiba pecah.

Bagaimana cara mencegah penggumpalan darah di kaki?

Cara yang paling efektif untuk mencegah penggumpalan darah di kaki akibat duduk terlalu lama adalah dengan mengurangi waktu duduk dan mulai lebih banyak bergerak.

Berikut adalag beberapa upaya yang dapat dilakukan.

1. Lebih banyak bergerak

Jika Anda sudah terlalu lama duduk saat bekerja, disarankan untuk melakukan olahraga ringan dengan melakukan gerakan sederhana. Ambil contoh, Anda bisa sesekali bangkit berdiri dan berjalan, seperti ke kamar mandi, ambil air minum, atau jalan-jalan sore mencari camilan.

Lebih baik lagi jika Anda menggunakan tangga untuk naik ke kantor daripada menggunakan lift. Anda juga bisa memberikan tempat duduk Anda kepada orang lain yang lebih membutuhkan saat di kendaraan umum. Saat melakukan perjalanan panjang dengan kendaraan umum, seperti pesawat atau kereta api, sesekali berdiri dan berjalan di dalam kendaraan jika memungkinan.

Selain itu, lakukan peregangan kaki di kursi Anda. Jika bepergian dengan kendaraan pribadi, usahakan menepi setiap 1—2 jam sekali untuk meregangkan kaki sebentar.

2. Rajin minum air putih

Sering minum air putih dapat memperlancar aliran darah sehingga membantu Anda menurunkan risiko terjadinya penggumpalan darah.

Hindari juga kopi dan alkohol karena berisiko membuat dehidrasi yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan darah mengental.

Alhasil, Anda lebih mungkin untuk memiliki penggumpalan darah di kaki.

3. Berolahragalah secara teratur

Usahakan juga untuk rutin berolahraga setiap hari. Jalan kaki, berenang, dan bersepeda adalah contoh kegiatan yang baik untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

Olahraga juga dapat membantu Anda mengelola berat badan. Anda bisa menyeimbangkan hal tersebut dengan menyantap makanan rendah lemak, tinggi serat, dan dengan banyak sayuran serta buah-buahan.

4. Berhenti merokok

Kebiasaan merokok dapat memengaruhi proses penggumpalan dan aliran darah. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut agar Anda dapat terhindar dari penggumpalan darah di kaki.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Khasiat Jahe untuk Asma dan Cara Mengonsumsinya
Link Enlarge

Khasiat Jahe untuk Asma

Bali Royal Hospital September 20, 2022 Artikel 0

Jahe termasuk obat tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, salah satunya oleh pengidap asma. Namun, apakah manfaat jahe untuk asma tersebut bisa dibuktikan khasiatnya?

Kandungan jahe untuk pengidap asma

Penggunaan jahe sebagai obat herbal tidak terlepas dari senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Minyak atsiri termasuk salah satu senyawa yang kandungannya cukup tinggi dalam bahan herbal bernama latin Zingiber officinale ini.

Dilansir dari Wubmed, jahe segar sangat kaya dengan senyawa kimia berupa:

  • minyak atsiri (zingiberol, linalool, geraniol, dan kavikol),
  • oleoresin,
  • asam organik,
  • gingeron,
  • gingerin,
  • asam malat,
  • minyak damar,
  • polifenol,
  • asam oksalat,
  • mucilago, dan
  • alkaloid.

Ciri khas dari jahe segar yaitu adanya rasa terbakar yang mampu menghangatkan tubuh. Rasa terbakar ini dihasilkan oleh kandungan gingerol yang ada pada jahe.

Selain itu, minyak atsiri juga memberikan aroma yang sangat menyenangkan dan mampu menenangkan Anda. Dengan demikian, minyak atsiri bisa membuat tubuh jadi lebih rileks, khususnya untuk orang yang mengalami gejala asma.

Manfaat jahe dalam pengobatan asma

Jahe memang dipercaya bisa mengurangi gejala asma sekaligus mencegah kekambuhan pengidap asma. Hal tersebut telah dibuktikan oleh beberapa penelitian dengan mekanisme sebagai berikut.

1. Merelaksasi otot saluran pernapasan

Sebenarnya, khasiat jahe untuk asma telah dibuktikan oleh banyak penelitian. Salah satunya dipertegas saat Konferensi Internasional American Thoracic Society di Philadelphia pada 2013.

Pada konferensi itu, dijelaskan bahwa jahe mengurangi asma dengan merelaksasi otot-otot saluran pernapasan. Kombinasi kandungan isoproterenol dan ekstrak jahe memberikan respons relaksasi otot lebih besar daripada isoproterenol saja.

Dalam hal ini, beberapa senyawa aktif jahe yang berperan untuk mengurangi gejala asma yakni 6-gingerol, shagaol 6, dan 8-gingerol.

2. Melindungi saluran napas dari kerusakan

Jahe juga dikenal sebagai tanaman yang banyak mengandung senyawa antioksidan, seperti shogaol, gingerol, 4-diarylheptanoid, dan gingeron. Aktivitas antioksidannya bahkan diketahui lebih besar daripada vitamin E.

Penelitian oleh Ahmad dkk. juga menjelaskan bahwa jahe mempunyai aktivitas antioksidan yang sama kuatnya dengan vitamin C. Vitamin C sendiri telah dikenal sebagai sumber antioksidan yang bagus untuk kesehatan tubuh.

Antioksidan akan membantu sel tubuh untuk melawan kerusakan sel karena peradangan (inflamasi). Selain itu, senyawa tersebut juga bisa mengurangi efek buruk yang ditimbulkan dari serangan asma.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Dapat Mencegah Infeksi

3. Mengurangi peradangan

Salah satu proses yang terjadi bersamaan dengan asma ialah peradangan. Hal ini terjadi karena saat Anda mengalami serangan asma, sel-sel imun terus bekerja untuk mendukung terjadinya reaksi alergi dan peradangan pada saluran pernapasan.

Untuk itu, zat antiradang dalam jahe diperlukan guna mengurangi keparahan penyakit asma. Senyawa yang bertanggung jawab sebagai antiperadangan dalam jahe merah antara lain gingerdiols, shogaol, dan proanthosianidin.

Jahe mampu mengurangi peradangan dengan menghambat pelepasan zat kimia dalam tubuh yang disebut histamin dan serotonin. Bahan herbal ini juga membantu menghambat pembentukan leukotrien dan prostaglandin sehingga peradangan tidak terjadi.

4. Mengurangi reaksi alergi

Salah satu penyebab asma ialah reaksi alergi yang terjadi dalam tubuh. Sebagai obat herbal untuk asma, jahe bekerja dengan cara mencegah suatu proses yang disebut degranulasi sel mast.

Sel mast sendiri merupakan sel yang berperan dalam memunculkan reaksi alergi. Sel ini mengandung granul (butiran) yang kaya akan senyawa histamin dan heparin. Kedua senyawa tersebut dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh Anda.

Senyawa dalam jahe yang terlibat dalam pencegahan reaksi alergi tersebut yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid, saponin, dan tannin.

Bagaimana cara mengonsumsi jahe untuk asma?

Untuk mendapatkan manfaat jahe untuk asma, Anda hanya perlu menyeduhnya. Berikut cara membuat air jahe.

  1. Kupaslah jahe, lalu cuci sampai bersih. Setelah itu, geprek kasar jahe.
  2. Rebus jahe dalam 150 mL air sampai air rebusan berkurang sepertiganya.
  3. Saring dan tambahkan 1 sendok makan madu. Aduk merata.
  4. Minum air rebusan jahe dengan madu pada malam hari sebelum tidur.

Selain mengonsumsi jahe, agar asma tidak kambuh lagi sebaiknya Anda menghindari hal-hal yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi seperti udara dingin, debu, dan bulu hewan. Perlu diingat bahwa jahe tidak dapat menggantikan obat asma sepenuhnya. Selagi Anda masih mengonsumsi jahe untuk asma dalam batas normal, tentu saja bahan ini aman untuk tubuh.

Namun, jika Anda memiliki riwayat penyakit tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum menggunakannya.

Sumber: hellosehat.com

Share This
  • 10
  • 11
  • 12
  • 13
  • 14
  • 15
  • 16

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top