Salah satu penurunan fungsi organ tubuh yang sering dialami oleh sebagian besar orang adalah menurunnya kinerja saluran kemih. Adanya penurunan fungsi dan kinerja saluran kemih, tak jarang memicu terjadinya sulit menahan buang air kecil atau yang bisa disebut juga dengan istilah inkontinensia urine.

Kondisi akibat sulit menahan buang air kecil ini memang cukup umum terjadi. Namun, penyebab orang tua mengalami inkontinensia urine tidak hanya semata-mata karena faktor usia yang sudah tak lagi muda, melainkan juga ada beberapa penyebab lain.

Inkontinensia urine dapat dipicu oleh sejumlah penyebab, berikut di antaranya.

  • Otot kandung kemih atau dasar panggul yang mulai melemah.
  • Kerusakan saraf yang mengontrol kandung kemih.
  • Penyakit radang sendi yang umumnya dapat memicu sulit untuk pergi ke kamar mandi tepat waktu.
  • Kondisi organ panggul (seperti kandung kemih, rektum, atau rahim) pada wanita yang bergeser keluar dari tempat normalnya.
  • Adanya peradangan atau pembesaran kelenjar prostat yang biasanya dialami pria.
  • Cedera atau kerusakan saraf dan otot akibat operasi.
  • Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.

Cara mengatasi lansia sering buang air kecil agar tetap aktif

Meski inkontinensia urine dapat dipicu oleh berbagai penyebab dan dianggap tidak berbahaya, kondisi ini tak jarang dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Namun, ada sejumlah cara mengatasi lansia sering buang air kecil yang bisa dilakukan agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas Anda.

1. Melakukan latihan otot panggul

Latihan otot panggul atau senam Kegel bisa Anda lakukan sebagai salah satu cara mengatasi lansia sering buang air kecil agar inkontinensia urine tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Latihan otot panggul dapat membantu memperkuat otot-otot yang menopang kandung kemih, sehingga membantu Anda menahan urine di kandung kemih dan menghindari kebocoran.
Namun, pastikan Anda sudah mempelajari lebih lanjut tentang latihan dasar panggul dan melakukannya bersama instruktur profesional agar lebih aman.

Baca Juga: Tanda dan gejala infeksi saluran kemih pada ibu hamil

2. Mengatur waktu buang air kecil

Bila bisa mengatur waktu berkemih, jadwal dan intensitas buang air kecil Anda akan lebih teratur. Anda juga bisa lebih siap dalam mengantisipasinya ketika sedang beraktivitas. Caranya, Anda dapat mengatur waktu buang air kecil setiap jam.
Jika sudah terbiasa, seiring berjalannya waktu Anda dapat secara bertahap memperpanjang jeda waktu buang air kecil tersebut.

3. Melakukan relaksasi

Sejumlah kegiatan relaksasi nyatanya bisa menjadi cara mengatasi lansia sering buang air kecil. Kegiatan ini dianggap dapat mengendalikan dorongan kuat Anda untuk buang air kecil. Anda dapat mencoba mengalihkan perhatian Anda dari buang air kecil yang tidak darurat dengan mengambil napas panjang yang menenangkan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan relaksasi dengan melakukan pijatan lembut pada otot-otot dasar panggul. Hal ini berpengaruh karena semakin berkurang tingkat stres Anda, semakin menurun pula hasrat untuk buang air kecil.

Paket Treatment Mengatasi Sering Buang Air Kecil : Klik Disini

4. Memperhatikan gaya hidup

Nyatanya, mengubah gaya hidup Anda juga dapat membantu mengatasi masalah kandung kemih. Bagian dari gaya hidup yang lebih banyak memberi pengaruh pada kondisi kandung kemih Anda adalah dari segi asupan yang dikonsumsi. Pastikan Anda menghindari jenis minuman berkafein, soda, dan alkohol yang dapat meningkatkan buang air kecil. Cukupi kebutuhan cairan Anda hanya dengan air putih agar tidak memperburuk masalah kandung kemih Anda.

Sumber: hellosehat.com/lansia