Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Link Enlarge

Mengatasi pilek alergi pada anak

Bali Royal Hospital February 21, 2024 Artikel 0

Tak perlu cemas, pilek alergi dapat dikelola sehingga gejala tidak berlangsung terus-menerus pada si kecil. Anda bisa mengatasi pilek alergi pada si kecil dengan beberapa cara berikut.

1. Minum obat

Mengatasi pilek alergi pada anak bisa dilakukan dengan memberikan obat pilek alergi. Anda bisa memilih obat dengan kandungan phenylepherine untuk meredakan gejala pilek alergi pada anak.
Obat khusus mengatasi masalah pernapasan ini bisa dikonsumsi anak-anak, karena tidak memberi efek samping pada lambung. Tetap baca aturan pakai, supaya obat dapat bekerja secara optimal untuk menuntaskan pilek alergi pada si kecil.

2. Mengganti seprai, selimut, dan sarung bantal

Tungau dan debu sangat mungkin hinggap pada kasur dan bantal anak. Maka itu, untuk mengatasi pilek karena alergi tungau pada anak, Anda bisa mengganti seprai dan sarung bantal yang berbahan material sintetis.

Debu dan tungau bisa bertahan hidup di dalam air sabun yang hangat, Anda perlu mencuci seprei dan sarung bantal setiap minggu, selimut dua sampai tingga minggu. Cucilah dengan air panas dan keringkan di tempat pengering pakaian dengan suhu terpanas. Sementara itu, bantal perlu diganti dua atau tiga tahun sekali. Dengan begitu, Anda bisa mencegah perkembangan tungau dan debu.

3. Membersihkan mainan anak

Tidak hanya pada perabot atau kasur anak, tungau dan debu juga menempel pada boneka yang suka mereka peluk saat tidur. Bila memungkinkan, ibu bisa menggantinya dengan mainan baru yang terbuat dari plastik.

Namun, jika si kecil menolak, ibu bisa mencuci bonekanya dua hari sekali dan mengeringkan di mesin cuci pada suhu paling panas agar tungau mati. Cara lain membersihkan mainan anak adalah dengan memasukkan mainan ke dalam kantong plastik yang tersegel (sealed) dan meletakkannya di freezer lima jam atau semalaman seminggu sekali. Tungau dan debu tidak dapat bertahan lebih dari lima jam pada suhu beku.

Setelahnya, Anda bisa membilas mainan di air hangat dan memasukkannya ke dalam pengering untuk menyingkirkan tungau yang sudah mati. Ini salah satu cara yang bisa Anda terapkan untuk mengatasi pilek alergi pada anak.

4. Jangan memasang humidifier

Humidifier di satu sisi memang bisa melegakan jalan pernapasan. Sayangnya, di sisi lain belum tentu. Jika anak mengalami pilek alergi, alangkah baiknya tidak memasang humidifier.

Humidifier membuat ruangan jadi lebih lembap, sehingga memungkinkan tungau, jamur, dan debu untuk berkembang. Tetap terapkan langkah-langkah sebelumnya untuk mengatasi pilek alergi pada anak.

Share This
Link Enlarge

Masuk Angin Sebenarnya Penyakit Apa, Sih?

Bali Royal Hospital February 12, 2024 Artikel 0

Masuk angin sendiri sering didefinisikan sebagai rasa “tidak enak badan” akibat banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh. Bisa jadi ini karena terlalu lama di ruangan ber-AC, sering menghabiskan waktu untuk kegiatan outdoor, atau sering hujan-hujanan.

Kondisi ini diyakini banyak orang Indonesia sebagai penyakit sungguhan, tapi sampai sekarang belum ada bukti medis yang cukup untuk mendukung klaim ini. Belum lagi, masuk angin ini mirip penyakit flu/influenza karena memiliki gejala dan penyebab yang sama. Gejalanya memang menyerupai kombinasi antara penyakit flu dan dispepsia fungsional atau maag. Penyebabnya pun beragam, bisa karena virus yang menyebabkan flu biasa seperti rhinovirus atau kebiasaan sehari-hari seperti terlalu sering mengonsumsi makanan yang berminyak, pedas, dan berlemak.

Namun, pada kenyataannya, istilah masuk angin tidak ada dalam literatur kedokteran. Jadi, ini hanyalah sebutan mudah bagi orang Indonesia untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan. Seringkali orang Indonesia menangani gejala ini dengan kerokan. Banyak yang percaya metode pengobatan ini bisa “mengeluarkan” angin dari dalam tubuh. Padahal, kerokan tidak akan membantu mengurangi gejala, terutama bila Anda lebih banyak merasakan gejalanya di perut.

Orang-orang mengganggap sendawa setelah pijat atau kerokan menandakan bahwa angin si biang penyakit sudah “keluar” dari tubuh. Nyatanya, ini hanyalah respons sistem parasimpatis dalam tubuh ketika tubuh sedang dalam keadaan rileks.

Jadi, kerokan mungkin hanya akan memberikan efek yang nyaman dan menyegarkan. Bila Anda ingin menangani gejala lainnya, ketahui dulu apa yang menjadi penyebabnya, baru kemudian Anda bisa membeli obat atau melakukan penanganan yang sesuai.

Masuk angin bisa jadi tanda penyakit lainnya

Seperti yang telah disebutkan, masuk angin sebenarnya hanyalah sekumpulan gejala serupa flu dan maag yang bisa terjadi di saat yang bersamaan. Berarti, gejala tersebut sebenarnya memiliki penyebab tersendiri dan bisa menjadi tanda penyakit lainnya. Memang, sangat bisa dipahami mengapa istilah ini muncul, sebab seringnya gejala-gejala tersebut terjadi setelah seseorang menghabiskan waktu seharian di ruangan ber-AC atau di luar ruangan kala udaranya dingin dan berangin.

Faktanya, kondisi ini bisa menjadi awal dari penyakit influenza. Udara dingin yang masuk ke hidung dan saluran udara bagian atas membuat kerja sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus berkurang. Terlebih lagi, virus penyebab flu juga tumbuh lebih cepat di udara yang dingin. Gejala selanjutnya yang lekat dengan masuk angin yaitu sendawa. Sebenarnya, ada sebuah kondisi bernama aerophagia, yakni ketika Anda mengalami perut kembung dan bersendawa akibat menelan terlalu banyak angin.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Apa penyebab masuk angin pada si kecil?

Bali Royal Hospital February 9, 2024 Artikel 0

Masuk angin bisa terjadi ketika udara yang masuk ke dalam sistem pencernaan terlalu banyak. Adapun penyebabnya bisa beragam. Berikut adalah penyebab masuk angin pada bayi yang umum terjadi.

1. Terlalu banyak menelan udara saat menyusui

Banyaknya udara yang masuk ke dalam perut bayi sering terjadi bila cara menyusui bayi tidak tepat. Posisi mulut bayi tidak menempel pada puting dan areola sehingga saat mengisap ASI, ada udara yang ikut masuk ke dalam tubuhnya.

2. Terlalu sering menangis

Terlalu sering menangis membuat angin masuk ke dalam perut bayi. Mungkin sulit mengetahui apakah bayi menangis karena ada gas pada perutnya atau menangis menyebabkannya masuk angin. Alangkah baiknya untuk menenangkan bayi sesegera mungkin saat ia mulai menangis.

3. Tidak cocok dengan susu atau MPASI

Kemungkinan lainnya, masuk angin pada bayi disebabkan oleh ketidakcocokan MPASI atau susu formula. Akibat hal tersebut, sistem pencernaan si kecil mengalami gangguan, menghasilkan banyak gas, dan membuat perut kembung.

4. Sistem pencernaan belum matang

Penyebab paling utama adalah sistem pencernaan bayi yang belum matang sehingga masih belajar untuk mencerna makanan. Karena penyebab ini, masuk angin sering terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 3 bulan serta usia 6-12 bulan saat pertama kali mencoba ragam makanan.

Sumber: hellosehat.com/parenting

Share This
Sering-Buang-Air-Kecil-di-Usia-Senja
Link Enlarge

Sering Buang Air Kecil di Usia Senja? Ini Tipsnya

Bali Royal Hospital February 5, 2024 Artikel 0

Salah satu penurunan fungsi organ tubuh yang sering dialami oleh sebagian besar orang adalah menurunnya kinerja saluran kemih. Adanya penurunan fungsi dan kinerja saluran kemih, tak jarang memicu terjadinya sulit menahan buang air kecil atau yang bisa disebut juga dengan istilah inkontinensia urine.

Kondisi akibat sulit menahan buang air kecil ini memang cukup umum terjadi. Namun, penyebab orang tua mengalami inkontinensia urine tidak hanya semata-mata karena faktor usia yang sudah tak lagi muda, melainkan juga ada beberapa penyebab lain.

Inkontinensia urine dapat dipicu oleh sejumlah penyebab, berikut di antaranya.

  • Otot kandung kemih atau dasar panggul yang mulai melemah.
  • Kerusakan saraf yang mengontrol kandung kemih.
  • Penyakit radang sendi yang umumnya dapat memicu sulit untuk pergi ke kamar mandi tepat waktu.
  • Kondisi organ panggul (seperti kandung kemih, rektum, atau rahim) pada wanita yang bergeser keluar dari tempat normalnya.
  • Adanya peradangan atau pembesaran kelenjar prostat yang biasanya dialami pria.
  • Cedera atau kerusakan saraf dan otot akibat operasi.
  • Konsumsi minuman beralkohol atau berkafein.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu.

Cara mengatasi lansia sering buang air kecil agar tetap aktif

Meski inkontinensia urine dapat dipicu oleh berbagai penyebab dan dianggap tidak berbahaya, kondisi ini tak jarang dapat mengganggu aktivitas Anda sehari-hari. Namun, ada sejumlah cara mengatasi lansia sering buang air kecil yang bisa dilakukan agar kondisi ini tidak mengganggu aktivitas Anda.

1. Melakukan latihan otot panggul

Latihan otot panggul atau senam Kegel bisa Anda lakukan sebagai salah satu cara mengatasi lansia sering buang air kecil agar inkontinensia urine tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Latihan otot panggul dapat membantu memperkuat otot-otot yang menopang kandung kemih, sehingga membantu Anda menahan urine di kandung kemih dan menghindari kebocoran.
Namun, pastikan Anda sudah mempelajari lebih lanjut tentang latihan dasar panggul dan melakukannya bersama instruktur profesional agar lebih aman.

Baca Juga: Tanda dan gejala infeksi saluran kemih pada ibu hamil

2. Mengatur waktu buang air kecil

Bila bisa mengatur waktu berkemih, jadwal dan intensitas buang air kecil Anda akan lebih teratur. Anda juga bisa lebih siap dalam mengantisipasinya ketika sedang beraktivitas. Caranya, Anda dapat mengatur waktu buang air kecil setiap jam.
Jika sudah terbiasa, seiring berjalannya waktu Anda dapat secara bertahap memperpanjang jeda waktu buang air kecil tersebut.

3. Melakukan relaksasi

Sejumlah kegiatan relaksasi nyatanya bisa menjadi cara mengatasi lansia sering buang air kecil. Kegiatan ini dianggap dapat mengendalikan dorongan kuat Anda untuk buang air kecil. Anda dapat mencoba mengalihkan perhatian Anda dari buang air kecil yang tidak darurat dengan mengambil napas panjang yang menenangkan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan relaksasi dengan melakukan pijatan lembut pada otot-otot dasar panggul. Hal ini berpengaruh karena semakin berkurang tingkat stres Anda, semakin menurun pula hasrat untuk buang air kecil.

Paket Treatment Mengatasi Sering Buang Air Kecil : Klik Disini

4. Memperhatikan gaya hidup

Nyatanya, mengubah gaya hidup Anda juga dapat membantu mengatasi masalah kandung kemih. Bagian dari gaya hidup yang lebih banyak memberi pengaruh pada kondisi kandung kemih Anda adalah dari segi asupan yang dikonsumsi. Pastikan Anda menghindari jenis minuman berkafein, soda, dan alkohol yang dapat meningkatkan buang air kecil. Cukupi kebutuhan cairan Anda hanya dengan air putih agar tidak memperburuk masalah kandung kemih Anda.

Sumber: hellosehat.com/lansia

Share This
Ini-Manfaat-Liburan-untuk-Kesehatan
Link Enlarge

Ini Manfaat Liburan untuk Kesehatan

Bali Royal Hospital January 26, 2024 Artikel 0

Berkutat dengan aktivitas yang sama setiap harinya dapat menimbulkan kejenuhan. Sejumlah aktivitas rutin seperti pekerjaan bisa menimbulkan stres dan kelelahan. Jika tidak diatasi, maka bisa berpengaruh buruk pada kesehatan tubuh. Itulah sebabnya, Anda perlu meluangkan waktu di sela kesibukan untuk berlibur.

Sebenarnya, dampak positif dari liburan tidak sebatas itu saja. Ada banyak hal positif lainnya yang bisa Anda dapatkan dari liburan, tapi Anda tidak mengetahuinya. Supaya lebih jelas, mari bahas manfaatnya satu per satu.

1. Mengurangi stres

Manfaat liburan ini tentu tidak asing bagi Anda. Sebagian besar orang yang menjalani liburan akan langsung merasakan manfaat ini. Ya, berhenti sejenak dari rutinitas dan pergi ke tempat yang disukai bisa memberikan otak Anda kelegaan dari stres.

Stres merupakan reaksi tubuh terhadap ancaman, tekanan, dan perubahan yang pastinya akan Anda hadapi setiap hari. Anda membutuhkannya agar bisa memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Namun, kadar stres yang dibutuhkan juga tidak banyak.

Jika stres terlalu tinggi, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan. Dari berbagai jenis kegiatan yang dilakukan, bekerja adalah aktivitas yang paling sering menimbulkan stres. Ini wajar karena dalam seminggu, Anda menghabiskan setidaknya lima atau enam hari untuk bekerja.

Selama liburan, Anda bisa terkoneksi lebih leluasa dengan orang-orang yang Anda sayangi. Selain itu, liburan juga memberikan kesempatan bagi Anda untuk memanjakan diri sendiri, alias menciptakan waktu yang berkualitas untuk diri sendiri.

2. Meredakan rasa cemas

Di samping mengurangi stres, liburan dan rekreasi juga memberi manfaat bagi kesehatan mental dengan mengurangi kecemasan. Sama seperti halnya stres, kecemasan juga membuat Anda berpikir dua kali dalam mengambil suatu keputusan. Namun, kecemasan juga tidak boleh berlebihan karena bisa membuat hidup seseorang jadi tidak tenang.

Nah, saat menjalani liburan, Anda akan menjadi lebih santai dan perasaan akan lebih tenang. Tidak seperti hari-hari biasanya yang penuh kesibukan, yang membuat Anda kadang terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu.

3. Meningkatkan produktivitas

Selama liburan, Anda bisa menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas yang disukai. Mungkin pergi ke pantai menikmati pemandangan dan berjemur di bawah sinar matahari pagi, naik ke gunung untuk merelaksasikan diri, atau mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang bisa menambah pengetahuan.

Kesemua aktivitas tersebut membuat otak Anda melupakan sejenak pekerjaan maupun tugas-tugas lain yang melelahkan.

Baca Juga: Jenis Cedera yang Umum Dialami Pemain Sepak Bola

4. Menimbulkan rasa kepuasaan dalam hidup

Manfaat liburan yang mungkin tidak Anda sadari adalah terciptanya rasa puas dalam hidup. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan, memang Anda dituntut untuk melakukan pekerjaan. Akan tetapi, bukan berarti Anda harus terus-terus berkutat dengan pekerjaan tanpa kenal lelah.

Meluangkan waktu untuk berlibur juga perlu Anda lakukan. Liburan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kebahagiaan Anda. Belum lagi, manfaat lainnya yang akan dapatkan membuat Anda jadi lebih puas dalam menjalani hidup ini.

5. Meningkatkan aktivitas fisik dan kesehatan tulang

Apakah Anda termasuk pekerja yang kesehariannya menghabiskan waktu di depan komputer atau laptop? Rutinitas ini tentu membuat Anda jadi kurang aktif bergerak. Selain olahraga, meningkatkan aktivitas fisik juga bisa dilakukan dengan berlibur. Selama liburan, Anda perlu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal ini memungkinkan Anda untuk berjalan lebih banyak dari biasanya.

6. Menurunkan risiko penyakit jantung

Perlu Anda ketahui bahwa stres berpengaruh pada kesehatan jantung. Berdasarkan situs American Heart Association, stres dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi, yang bisa menyebabkan aritmia atau memperburuk kondisi tersebut, dan membuatnya lebih sulit untuk dikelola.

Dengan mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan aktivitas fisik, risiko penyakit jantung dapat menurun. Ditambah dengan pola makan sehat yang tetap Anda terapkan selama berlibur, kesehatan jantung akan terkendali.

7. Meningkatkan kualitas hubungan

Padahal menghabiskan waktu lebih banyak dengan mereka, bisa mempererat hubungan satu sama lain. Nah, Anda bisa memanfaatkan liburan untuk meningkatkan komunikasi dengan mereka. Jika Anda lebih terkoneksi dengan orang-orang di sekitar, tentu Anda jadi merasa lebih baik.

Sumber: hellosehat.com

Share This
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9
  • 10

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top