Keseleo atau terkilir adalah hal yang paling umum terjadi. Kondisi ini bisa menimpa siapa saja, seperti pada atlet olahraga atau bahkan pekerja kantoran yang sering menggunakan sepatu berhak tinggi. Namun, ada baiknya kamu tidak menganggap remeh penyakit ini, sebab efek dari keseleo ternyata lebih berbahaya jika terus dibiarkan terjadi. Seseorang yang terkena penyakit ini ternyata akan mengalami tingkat kecacatan dan arthritis, jantung, ataupun masalah pernapasan yang lebih tinggi.
Apabila kamu mengalami keseleo, maka yang paling penting adalah usaha pemulihan yang tepat. Pergelangan kaki adalah dasar penopang tubuh, pergelangan kaki pun terkenal sebagai bagian tubuh yang sangat rapuh dan rentan. Kekhawatiran akan muncul saat mereka yang mengalami keseleo akan menganggap bahwa masalah ini adalah hal yang ringan dan dapat sembuh sendiri dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu. Padahal, upaya untuk mencegahnya terjadi kembali juga harus dilakukan demi terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Jenis Keseleo
Berdasarkan tingkat keparahannya, keseleo bisa dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
- Keseleo ringan. Ada nyeri, bengkak, ataupun robekan kecil pada ligamen, tapi tidak berdampak pada kestabilan sendi.
- Keseleo sedang. Ligamen robek sebagian, disertai nyeri, dan pembengkakan yang cukup parah, hingga sedikit memengaruhi kestabilan sendi.
- Keseleo berat. Ligamen putus dan sendi menjadi tidak stabil. Nyeri dan bengkak yang timbul sangat parah disertai kerusakan jaringan di sekitarnya.
Penanganan Keseleo
Saat terjadi keseleo, kamu wajib melakukan penanganan yang benar demi mencegah kambuh atau kondisi lain, seperti nyeri jangka panjang dan ketidakstabilan sendi. Pada kebanyakan kasus, keseleo dapat ditangani sendiri di rumah. Berikut tahap-tahap yang dapat kamu lakukan:
- Istirahatkan diri dan hentikan melakukan aktivitas atau gerakan yang dapat memperparah cedera, setidaknya dalam waktu 2—3 hari setelah cedera.
- Kompres area yang keseleo dengan menggunakan es batu yang dibalut dalam handuk selama setidaknya 15—20 menit tiap 2—3 jam sehari. Namun, hindari menempelkan es secara langsung pada area yang mengalami cedera.
- Untuk membatasi pergerakan yang bisa memperparah kondisi cedera dan mencegah bengkak yang meluas, balut area yang cedera dengan plester (perban) elastis. Pastikan area ini terbalut rapat, tapi jangan sampai menghambat aliran darah. Lepaskan perban sebelum tidur.
- Langkah lain untuk mencegah bengkak, letakkan kaki atau anggota badan yang cedera pada posisi yang lebih tinggi. Kamu bisa menggunakan bangku tambahan sebagai alas meletakkan kaki saat duduk atau bantal saat tidur.
Obat untuk Mengatasi Keseleo
Tidak hanya melakukan tindakan tertentu untuk meredakan rasa sakit akibat keseleo, krim atau gel dapat menjadi pilihan meredakan area cedera. Obat pereda nyeri oles pun terbukti lebih efektif dibandingkan tidak menggunakan apa pun untuk meredakan nyeri dan mempercepat proses penyembuhan. Di pasaran pun telah terdapat berbagai pilihan obat luar pereda nyeri, mulai dari gel, krim oles, hingga semprot. Meski sama-sama meredakan nyeri, tapi obat-obatan ini dapat mengandung bahan-bahan berbeda, seperti sebagai berikut:
- Salisilat: umumnya terdapat di dalam krim yang mudah diserap sendi yang berdekatan dengan kulit, misalnya pada sendi lutut, siku, dan jari.
- Counterirritant (seperti metilsalisilat, mentol, dan camphor) yang menimbulkan sensasi dingin yang mengalihkan fokusmu dari rasa sakit.
- Eugenol: bahan aktif yang banyak digunakan sebagai pereda nyeri alami ini didapatkan dari minyak cengkeh.
OAINS (Obat Anti Inflamasi Non-steroid). - Capsaicin: merupakan bahan yang terkandung di dalam cabai sehingga menimbulkan sensasi panas pada kulit saat dioles.
Baca Juga: Jangan Asal Pijat, Keseleo Butuh Fisioterapi