Hampir semua ibu merasakan ngidam saat hamil. Ngidam bisa dimulai dari ingin makan buah masam sampai makanan yang bahkan sebelumnya kurang begitu disukai. Fenomena ini pasti membuat para calon ibu jadi manja pada suami karena keinginannya makan makanan tertentu harus dituruti.

Apa itu ngidam?

Kata “ngidam” banyak dipakai untuk menggambarkan keinginan seseorang mengenai sesuatu hal, entah makanan, benda, kegiatan, dan lainnya.

Namun, ngidam biasanya lebih diperuntukkan bagi para ibu yang sedang hamil. Ini karena di masa kehamilan umumnya keinginan para ibu hamil seperti harus dituruti.

Umumnya, ibu yang sedang hamil sering dilanda rasa ingin yang besar untuk makan makanan tertentu atau biasa disebut dengan food craving.

Jadi, ngidam adalah istilah untuk menggambarkan kondisi ibu hamil yang menginginkan makanan atau minuman tertentu.

Kadang kala, ibu hamil bisa ingin sekali makan makanan manis seperti kue, cokelat, dan buah-buahan yang rasanya manis.

Akan tetapi, di lain waktu juga muncul keinginan ibu hamil untuk makan makanan asam seperti mangga muda.

Bahkan, Anda juga mungkin merasa ingin sekali makan kombinasi makanan yang tidak biasa maupun makanan yang sebenarnya kurang begitu Anda sukai.

Jika keinginan ibu hamil tidak dituruti katanya bisa membuat bayi sering ngeces setelah lahir. Padahal, mitos ngidam tersebut tidak terbukti kebenarannya.

Apa penyebab ngidam pada ibu hamil?

Alasan kenapa ibu hamil suka ngidam tidak diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa hal yang diduga jadi penyebab ngidam saat hamil, yakni:

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan diyakini sebagai salah satu faktor penyebab ngidam pada ibu hamil. Perubahan hormon tersebut kemudian memengaruhi reseptor lidah sehingga memicu timbulnya keinginan ibu hamil untuk makan makanan tertentu.

Kadar hormon yang berubah ini juga menjadi penyebab mengapa ibu hamil tiba-tiba bisa menginginkan makanan tertentu padahal sebelumnya tidak begitu suka. Sebaliknya, ibu hamil juga bisa tidak ingin makan, mencium aroma, bahkan melihat makanan tertentu meski sebelumnya tidak ada masalah dengan makanan tersebut.

2. Indra perasa lebih peka

Selain perubahan hormonal, tubuh ibu hamil juga bekerja ekstra untuk memproduksi lebih banyak darah sehingga kemungkinan juga berpengaruh pada ngidam saat hamil. Indra perasa yang lebih peka juga menjadi alasan lain kenapa ibu hamil suka ngidam. Hal ini membuat ibu hamil berpikir ada jenis makanan tertentu yang lebih enak disantap ketimbang makanan lainnya.

3. Kekurangan nutrisi tertentu

Menariknya, munculnya keinginan untuk makan jenis makanan yang tidak biasa dapat menandakan bahwa tubuh Anda kekurangan nutrisi tertentu saat hamil. Ya, keinginan ibu hamil untuk makan sesuatu yang rasanya asam, manis, asin, dan pahit kemungkinan menandakan tubuh membutuhkan tambahan kalori, vitamin, natrium, dan nutrisi lainnya dalam makanan.

Fenomena ini mungkin pernah Anda lihat atau bahkan rasakan sendiri, misalnya saat ibu hamil sangat ingin makan buah-buahan yang rasanya asam. Dalam kondisi lainnya, keinginan ibu hamil yang tidak biasa ini diduga ada kaitannya dengan kekurangan zat besi, vitamin C, kalsium untuk ibu hamil, dan lainnya.

Itu sebabnya, ngidam adalah upaya tubuh ibu hamil untuk mendapatkan asupan vitamin maupun mineral yang hilang melalui mengonsumsi makanan ataupun minuman apapun.

Kapan ngidam saat hamil ini terjadi?

Melansir dari laman Intermountain Healthcare, rata-rata ibu hamil mulai merasakan ingin mengonsumsi makanan dan minuman tidak biasa yakni sejak awal trimester pertama. Ya, biasanya ngidam muncul saat Ibu sedang hamil muda. Fantasi terhadap makanan tertentu ini dapat memuncak ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua.

Untungnya, kondisi ini akan mulai membaik setelah kehamilan memasuki trimester ketiga. Akan tetapi, pada intinya, ngidam bisa terjadi kapan saja selama masa kehamilan. Jadi, ibu hamil tidak perlu khawatir karena kondisi ini hanya akan terjadi selama masa kehamilan saja.

Apakah ngidam harus selalu dituruti?

Meski hamil membuat kebutuhan nutrisi meningkat, bukan berarti ibu hamil dapat makan apa saja tanpa aturan. Sebaliknya, ibu hamil justru harus ekstra hati-hati untuk mengelola nafsu makan dan membatasi porsi makanan tertentu. Pasalnya, mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan ibu dan janin di dalam kandungan.

Berat badan dan tekanan darah bisa naik jika ibu hamil menuruti keinginan untuk makan makanan manis atau asin tanpa aturan. Kedua kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes gestasional dan juga hipertensi dalam kehamilan.

Pregnancy Birth and Baby memperbolehkan menurutui keinginan makan ibu hamil ini selama ibu tetap makan makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil. Bahkan, lebih baik lagi bila menuruti keinginan makan buah, sayur, dan makanan sehat lainnya karena dapat membantu memenuhi nutrisi ibu hamil. Ibu juga bisa makan makanan penghilang muat saat hamil, makanan ibu hamil agar bayi cerdas, hingga makanan pengganti nasi untuk ibu hamil.

Namun, khusus untuk produk susu, ibu hamil bisa memilih susu yang dipasteurisasi untuk mencegah terjadinya keracunan. Perhatikan agar sebaiknya ibu hamil menghindari makan makanan yang dilarang untuk ibu hamil, seperti sushi, ikan mentah, daging setengah matang, telur setengah matang, dan lainnya. Sementara untuk cokelat, es krim, atau kentang goreng boleh saja dikonsumsi tetapi porsinya harus dibatasi.

Adakah ngidam yang tidak boleh dituruti saat hamil?

Bila keinginan ngidam ibu yang sedang hamil muda hingga hamil tua ini masih masuk akal, sebenarnya tidak masalah untuk menurutinya. Hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah saat ibu hamil ngidam sesuatu yang bukan makanan ataupun minuman. Kondisi ini disebut juga dengan pica craving yakni keinginan untuk makan hal-hal yang tidak wajar seperti sabun, pasta gigi, alkohol, obat-obatan tertentu, dan lainnya.

Ini tentu dilarang karena selain tidak mengandung zat gizi, hal-hal tersebut berpotensi menyebabkan keracunan dan menimbulkan bahaya lain bagi ibu hamil maupun bayinya.

Bila kondisi ini terjadi pada Anda maupun orang terdekat, sebaiknya segera periksa lebih lanjut ke dokter.