Pemakaian alat humidifier sudah cukup banyak ditemukan, terutama di rumah dengan udara yang kering selama musim kemarau, atau ruangan yang terlalu lama menggunakan AC. Alat ini bekerja dengan cara menambah tingkat kelembapan di dalam ruangan.

Humidifier menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan, mulai dari mengatasi kondisi kulit kering terkelupas, batuk kering, iritasi hidung, hingga sakit kepala. Namun, artikel kali ini akan membahas secara mendalam bagaimana humidifier bermanfaat untuk pernapasan Anda.

Manfaat-humidifier-untuk-memperlancar-pernapasan-2

Terlebih lagi, apabila Anda sering berada di ruangan dengan suhu yang terlampau dingin, hal ini juga berisiko memperparah kondisi pernapasan Anda. Orang-orang dengan penyakit pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta bronkitis tidak disarankan untuk berada di ruangan dengan suhu yang terlalu dingin.

Pasalnya, udara yang terlalu dingin dan kering dapat memicu gejala-gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Udara dingin juga dapat mengganggu kelembapan yang melapisi dinding saluran pernapasan. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko sesak napas, bahkan pada orang yang sehat sekalipun.

Baca Juga: Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Setelah Olahraga?

Oleh karena itu, humidifier dapat menjadi solusi untuk menyeimbangkan kelembapan di rumah Anda, terutama bagi Anda yang sering mengalami masalah pernapasan.

Tips menggunakan humidifier agar bekerja secara efektif

Setelah mengetahui bagaimana manfaat yang diberikan humidifier untuk pernapasan, Anda perlu memahami juga kiat-kiat memakainya agar alat ini bekerja dengan efektif.

Masih banyak yang belum tahu bahwa penggunaan humidifier yang salah justru malah membuat Anda tidak mendapatkan potensi terbaik dari alat ini. Bahkan, kesalahan dalam pemakaian justru bisa berakibat buruk pada kesehatan Anda.

1. Gunakan humidifier sesuai dengan kebutuhan

Penting untuk Anda ketahui bahwa udara yang terlalu lembap pun tidak bagus untuk kesehatan. Maka itu, pakailah humidifier seperlunya. Perhatikan pula situasi dan kondisi yang memang membutuhkan alat ini.

Pada beberapa orang, gejala sesak napas bisa jadi dipicu oleh alergi, seperti debu atau jamur. Orang lain mungkin mengalami sesak napas saat melakukan aktivitas fisik berat atau olahraga.

Beberapa orang menggunakan humidifier ruangan saat udara kering, tapi untuk beberapa orang lainnya, udara yang terlalu lembap dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Jika Anda menderita sesak napas yang disebabkan oleh asma, hindari menggunakan humidifier terlalu lama. Pasalnya, udara yang terlalu lembap berisiko meningkatkan jumlah pemicu alergi yang tersebar di udara, seperti debu.

2. Pilihlah humidifier yang sederhana

Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah humidifier dapat mengurangi gejala ganggan pernapasan Anda atau tidak. Tak perlu yang mahal atau terlalu canggih, tapi pilihlah ukuran yang tepat untuk ruangan yang akan digunakan, mudah dibersihkan, dan dapat mati secara otomatis jika tangki air habis saat Anda tidur atau keluar ruangan.

Beberapa humidifier juga memiliki indikator dan kontrol kelembapan. Gunakan air yang telah disaring atau disuling untuk mencegah endapan mineral dan mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada tangki air.

3. Bersihkan humidifier

Hal penting lainnya agar humidifier bekerja secara maksimal untuk membantu memperlancar pernapasan Anda adalah dengan rutin membersihkannya. Jika Anda menggunakan humidifier, pastikan bahwa tidak terlalu banyak kotoran yang menumpuk di mesin.

Humidifier yang kotor bisa menjadi sarang pertumbuhan bakteri dan lumut. Ini tentunya akan berdampak buruk pada kondisi pernapasan yang Anda miliki. Bahkan, pernapasan orang yang sehat sekalipun dapat terganggu apabila menghirup uap dari humidifier yang kotor.

Anda disarankan untuk membilas tangki humidifier setiap 3 hari sekali. Untuk membersihkannya, Anda bisa menggunakan cairan hidrogen peroksida 3% yang tersedia di apotek. Beberapa pabrik pembuat humidifier juga menyarankan pemakaian cairan pemutih atau disinfektan untuk membersihkan alat.

Sumber : hellosehat.com