Gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan stres dapat memengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Jika hal ini dibiarkan tentu dapat membuat kondisi Anda semakin buruk. Akan tetapi, masih banyak orang yang bingung kapan mereka harus mencari bantuan ke psikolog.

Manfaat mencari bantuan ke psikolog

Pada saat seseorang mengalami gangguan mental, seperti depresi, tidak jarang mereka mengabaikan hal tersebut dan merasa dirinya tidak memerlukan bantuan dari orang lain. Kenyataannya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Apabila terganggu, tentu dapat berdampak buruk terhadap keseharian Anda dan sangat disarankan untuk mulai berpikir untuk kapan harus pergi ke psikolog. Dengan menemui seorang psikolog, Anda bisa memahami diri sendiri dan setidaknya mengetahui apa akar masalahnya dan mendapatkan solusi.

Selain itu, pergi mencari bantuan psikolog juga mencegah Anda mendiagnosis diri sendiri yang mungkin saja dapat berdampak negatif karena salah persepsi.

Akan tetapi, kembali lagi, hal tersebut tergantung pada kecocokan antara orang yang mengalami gangguan mental dengan psikolog yang mereka pilih.

Lihat Juga : Dokter Psikiater (Psychiatrist)

Kapan saya harus pergi ke psikolog dan bagaimana ciri-cirinya?

Setelah mengetahui apa saja manfaat yang bisa didapatkan dengan pergi ke psikolog, mengenali beberapa ciri yang bisa membuat Anda lebih mengerti kapan harus ke psikolog. Misalnya, ketika seseorang mengalami stres atau depresi dan kondisi tersebut sudah sangat memengaruhi kehidupan sehari-harinya.

Segera kunjungi dokter atau spesialis kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan stres dan depresi yang tepat terkait kondisi yang Anda alami.

Walaupun demikian, ada saja orang yang bisa menangani stresnya dengan baik, sehingga mereka tidak lagi perlu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Akan tetapi, tidak jarang juga terdapat beberapa orang yang merasa bercerita dengan ahlinya mampu meringankan beban di hati mereka.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat dan penanganan stres setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, orang yang membutuhkan bantuan psikolog mungkin dapat dilihat dari kehidupan sehari-harinya.

Apakah hal tersebut sudah berdampak buruk terhadap setiap aspek kehidupannya, seperti lingkungan kerja, keluarga, dan hubungan atau masih bisa ditangani sendiri.

Kunjungi Juga: Psikolog Profesional di Bali

Tidak perlu malu berobat ke psikolog

Bagi kebanyakan orang, berobat ke psikolog atau psikiater adalah hal yang tabu. Hal ini dikarenakan pandangan negatif tersebut mengira bahwa pergi ke psikolog hanya untuk orang-orang “gila” atau mengalami masalah kejiwaan yang serius.

Akibatnya, ketika seseorang mendapatkan suatu masalah, seperti stres terhadap pekerjaan atau gangguan kejiwaan lainnya, mereka cenderung takut dengan pandangan masyarakat sekitar.

Selain itu, masih ada orang-orang yang meremehkan masalah mental, sehingga tidak jarang membuat orang lain menjadi ciut nyalinya berobat ke psikolog. Walaupun demikian, tidak sedikit pula ada orang-orang yang sudah lebih sadar terhadap kesehatan mental. Hal ini dibuktikan melalui banyaknya komunitas yang perannya mengarahkan orang yang mengalami hal-hal seperti ini.

Tidak hanya itu, peran pemerintah dan perorangan semakin terlihat melalui kampanye yang menggalakkan kesadaran kesehatan mental, sehingga masyarakat semakin terbuka.

Meskipun perjalanan masih panjang, setidaknya dengan adanya bantuan-bantuan seperti ini membuat Anda dan orang yang bernasib sama menjadi lebih berani untuk mencari bantuan.

Sumber : Hellosehat.com