Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Mengapa-penyakit-flu-sering-terjadi-di-musim-hujan
Link Enlarge

Mengapa penyakit flu sering terjadi di musim hujan?

Bali Royal Hospital December 6, 2024 Artikel 0

Ketika memasuki musim penghujan, tubuh Anda lebih rentan terhadap penyakit, termasuk flu. Beberapa orang kerap mengaitkan kondisi tersebut dengan paparan air hujan ke tubuh.

Meningkatnya kasus flu di musim hujan sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Aktivitas lebih sering dilakukan dalam ruangan

Selama musim hujan, kebanyakan orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di dalam ruangan tertutup. Kondisi tersebut membuat virus menjadi lebih mudah menyebar.
Sebagai contoh, Anda berada dalam satu ruangan dengan pengidap flu. Buruknya sirkulasi udara pada ruangan tertutup dapat meningkatkan penularan flu karena Anda menghirup udara yang sama dengan orang tersebut.

2. Kurangnya paparan sinar matahari

Pada musim penghujan, sinar matahari akan lebih jarang muncul. Minimnya paparan sinar matahari membuat Anda kekurangan asupan vitamin D dan melatonin.
Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, kinerja sistem imun tentu tidak akan maksimal. Akibatnya, Anda akan lebih rentan tertular virus atau penyakit.

3. Virus tumbuh subur saat musim penghujan

Ketika memasuki musim hujan, kelembapan udara akan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat virus semakin mudah memperbanyak diri. Maka dari itu, Anda akan lebih rentan terserang flu dan pilek pada musim ini.

Cara mengatasi flu di musim hujan

Apabila Anda terserang flu di musim hujan, ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan. Berdasarkan National Health Service (NHS), berikut cara mengobati flu yang bisa Anda lakukan di rumah.

  • Jaga suhu ruangan tetap hangat.
  • Istirahat dengan cukup.
  • Banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
  • Konsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan suhu tubuh (jika demam) atau merasakan nyeri.

Perlu diingat, cara di atas hanya dilakukan sebagai langkah pengobatan pertama. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin mencegah kondisi Anda bertambah parah.

Baca Juga: Mata Kering Dengan Alergi, Apakah Sama?

Cara mencegah flu di musim hujan

Perkembangan dan penyebaran virus influenza di musim hujan memang lebih cepat dari biasanya, tapi bukan berarti tidak dapat dicegah.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah flu di musim hujan.

Hindari kontak jarak dekat

Kontak jarak dekat meningkatkan risiko Anda tertular virus. Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda bisa menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain, terutama yang sedang sakit.

Gunakan masker saat beraktivitas

Virus penyebab flu biasanya menular melalui droplet (percikan cairan). Menggunakan masker yang berkualitas saat beraktivitas dapat membantu melindungi Anda dari paparan droplet berisi virus.

Rajin mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun secara rutin dapat membantu melindungi Anda dari kuman. Jika tidak tersedia air dan sabun, bersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik setelah memegang benda dan sebelum menyentuh bagian tubuh Anda.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

Setelah memegang benda, jangan langsung menyentuh mata, hidung, dan mulut. Pasalnya, kuman dan virus lebih cepat masuk ke dalam tubuh melalui bagian-bagian tersebut.

Terapkan pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat dapat membantu melindungi Anda dari infeksi virus. Beberapa gaya hidup yang bisa dilakukan seperti makan-makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, rajin berolahraga, minum cukup air, hingga mengelola stres dengan baik.

Banyaknya kasus flu di musim hujan disebabkan faktor-faktor seperti banyaknya aktivitas dalam ruangan tertutup, kurangnya paparan sinar matahari, hingga peningkatan kelembapan udara yang membuat virus tumbuh subur. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena pencegahan flu bisa dilakukan lewat tindakan-tindakan sederhana.

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This

Terapi Fisik untuk Mengatasi Nyeri Punggung Kronis pada Atlet

Bali Royal Hospital November 30, 2024 Artikel 0

Nyeri punggung kronis adalah masalah umum yang sering dialami atlet, baik profesional maupun amatir. Aktivitas fisik yang intens dan berulang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, otot, dan sendi, sehingga memicu rasa sakit yang berkepanjangan. Terapi fisik merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Mengapa Terapi Fisik Penting untuk Nyeri Punggung Kronis pada Atlet?

Terapi fisik bertujuan untuk:

  • Mengurangi nyeri: Melalui berbagai teknik seperti terapi panas, dingin, ultrasound, dan stimulasi listrik, terapis dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
  • Meningkatkan mobilitas: Latihan peregangan dan mobilisasi sendi membantu meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan sendi panggul.
  • Menguatkan otot: Latihan penguatan otot inti (core) dan otot-otot pendukung tulang belakang sangat penting untuk menstabilkan tulang belakang dan mengurangi tekanan pada sendi.
  • Memperbaiki postur: Terapis akan mengajarkan teknik postur tubuh yang benar untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang.
  • Meningkatkan kesadaran tubuh: Dengan memahami mekanisme tubuh dan cara bergerak yang benar, atlet dapat mencegah cedera berulang.

Jenis-jenis Terapi Fisik untuk Nyeri Punggung Kronis

  • Latihan terapeutik: Termasuk latihan peregangan, penguatan otot, dan latihan aerobik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
  • Mobilisasi sendi: Teknik manual yang dilakukan oleh terapis untuk meningkatkan gerakan sendi tulang belakang.
  • Terapi manual: Teknik manipulasi tulang belakang yang dilakukan oleh terapis yang memiliki kualifikasi khusus.
  • Modulasi nyeri: Penggunaan terapi panas, dingin, ultrasound, atau stimulasi listrik untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
  • Pendidikan: Terapis akan memberikan edukasi tentang anatomi tulang belakang, mekanisme nyeri, dan pentingnya menjaga postur tubuh yang baik.

Manfaat Terapi Fisik untuk Atlet

  • Kembali ke aktivitas lebih cepat: Dengan terapi fisik, atlet dapat kembali berlatih dan bertanding lebih cepat.
  • Meningkatkan performa: Terapi fisik membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan performa olahraga.
  • Mencegah cedera berulang: Dengan memperbaiki mekanika tubuh dan memperkuat otot-otot pendukung, terapi fisik dapat membantu mencegah nyeri punggung kambuh.
  • Meningkatkan kualitas hidup: Dengan mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas, terapi fisik dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tips Tambahan

  • Konsultasikan dengan dokter: Sebelum memulai terapi fisik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • Cari terapis fisik yang berpengalaman: Pilih terapis fisik yang memiliki pengalaman dalam menangani nyeri punggung pada atlet.
  • Konsisten: Jalani program terapi fisik secara teratur dan konsisten untuk mendapatkan hasil yang optimal.
  • Perhatikan postur tubuh: Perbaiki postur tubuh saat duduk, berdiri, dan mengangkat beban.
  • Istirahat yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup untuk memungkinkan tubuh pulih.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi yang berbeda, sehingga program terapi fisik yang tepat akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Share This

Rehabilitasi Cedera ACL: Proses dan Harapan

Bali Royal Hospital November 27, 2024 Artikel 0

Cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) adalah salah satu cedera lutut yang cukup sering terjadi, terutama pada atlet. Ligamen ACL berfungsi untuk menstabilkan lutut, dan ketika robek, dapat menyebabkan ketidakstabilan yang signifikan. Rehabilitasi setelah cedera ACL sangat penting untuk mengembalikan fungsi lutut dan memungkinkan individu untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Proses Rehabilitasi Cedera ACL

Proses rehabilitasi cedera ACL umumnya melalui beberapa tahap, dan durasi setiap tahap dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera, usia, dan kondisi fisik individu. Berikut adalah gambaran umum tahapan rehabilitasi:

  1. Tahap Akut:

    • Tujuan: Mengurangi rasa sakit, bengkak, dan peradangan.
    • Terapi: Istirahat, kompres dingin, elevasi kaki (R.I.C.E.), dan penggunaan penyangga lutut.
  2. Tahap Restorasi:

    • Tujuan: Meningkatkan rentang gerak lutut dan memperkuat otot-otot di sekitar lutut.
    • Terapi: Latihan peregangan, latihan gerak aktif assisted, dan latihan penguatan otot quadriceps dan hamstring.
  3. Tahap Penguatan:

    • Tujuan: Meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot-otot lutut.
    • Terapi: Latihan beban, latihan plyometric, dan latihan keseimbangan.
  4. Tahap Kembali ke Aktivitas:

    • Tujuan: Mempersiapkan individu untuk kembali berpartisipasi dalam aktivitas olahraga atau sehari-hari.
    • Terapi: Latihan olahraga spesifik, simulasi pertandingan, dan evaluasi kesiapan.

Harapan dan Hasil Rehabilitasi

Dengan menjalani program rehabilitasi yang tepat dan konsisten, sebagian besar individu yang mengalami cedera ACL dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Namun, hasil rehabilitasi dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Usia: Individu yang lebih muda umumnya memiliki proses penyembuhan yang lebih cepat.
  • Tingkat aktivitas: Atlet profesional mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk kembali ke level kompetisi tertinggi.
  • Kepatuhan terhadap program rehabilitasi: Ketaatan pada program latihan yang diberikan oleh terapis sangat penting untuk keberhasilan rehabilitasi.

Penting untuk diingat bahwa rehabilitasi cedera ACL membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak semua individu akan pulih sepenuhnya, dan beberapa mungkin mengalami keterbatasan dalam aktivitas tertentu.

Tips untuk Sukses dalam Rehabilitasi

  • Kerja sama dengan terapis fisik: Terapis fisik akan memberikan program latihan yang disesuaikan dengan kondisi Anda.
  • Konsisten: Lakukan latihan secara teratur dan sesuai dengan instruksi terapis.
  • Sabar: Proses rehabilitasi membutuhkan waktu. Jangan terburu-buru untuk kembali beraktivitas sebelum waktunya.
  • Perhatikan tanda-tanda peringatan: Jika Anda merasakan nyeri yang hebat atau ketidakstabilan, segera konsultasikan dengan terapis fisik atau dokter.

Dengan pendekatan yang tepat, rehabilitasi cedera ACL dapat membantu Anda kembali ke gaya hidup aktif.

Share This
Link Enlarge

Daya Tubuh Menurun, Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan!

Bali Royal Hospital May 22, 2024 Artikel 0

Sakit dapat dialami seseorang kapan saja. Akan tetapi, saat perubahan musim, lingkungan cenderung lembap menyebabkan bakteri dan virus penyebab penyakit berkembang lebih cepat. Oleh karena itu, perubahan kondisi cuaca dapat mempengaruhi tubuh menjadi lebih rentan sakit. Berikut adalah beberapa alasan badan mudah sakit saat perubahan musim.

1.Daya tahan atau imun tubuh melemah

Tingginya aktivitas sehari-hari disertai dengan perubahan suhu dapat berpengaruh pada daya tahan tubuh (imunitas) seseorang. Suhu dingin dapat melemahkan sistem imun, sehingga membuat tubuh rentan sakit.

2. Perubahan suhu ekstrem

Tubuh selalu beradaptasi terhadap perubahan suhu. Akan tetapi, perubahan suhu yang cenderung ekstrem bisa membuat Anda rentan sakit bila tidak diikuti dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang kuat.

3. Paparan orang disekitar

Udara dingin juga membuat orang biasanya lebih sering berada di ruangan bersama dengan keluarga atau lebih banyak orang.
Saat kondisi Anda tidak fit akibat daya tahan tubuh yang lemah, dapat memberi ruang bagi virus, kuman, dan bakteri leluasa untuk menular lebih cepat dalam jarak dekat.

Masalah kesehatan umumnya terjadi saat perubahan musim

Ada beberapa penyakit saat musim hujan yang sering menyerang, seperti flu, batuk, demam, diare, tipes, demam berdarah (DBD), hingga malaria. Kondisi tersebut bisa terjadi dan mudah dialami seseorang dengan daya tahan tubuh (imunitas) yang lemah. Kondisi tersebut lebih mengkhawatirkan karena gejala penyakit musim hujan, tidak jauh beda dengan tanda terkena Covid-19. Saat ini, tren Covid-19 sedang menunjukkan tren yang meningkat. Oleh karenanya, memiliki daya tahan tubuh yang kuat selama perubahan musim sangat dianjurkan agar terhindar dari ancaman virus dan penyakit.

Tips menjaga kesehatan di musim hujan

Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan di musim hujan yang bisa dicoba.

1.Tetap aktif bergerak

Olahraga termasuk salah satu cara sederhana untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Mencoba yoga di rumah atau latihan kardio di tempat gym selama 30 menit setiap hari, sudah cukup untuk menjaga tubuh tetap fit selama musim hujan.

2. Menjaga kebersihan

Lakukan dengan langkah sederhana yang dimulai dari mencuci tangan yang benar. Gosok tangan dengan sabun setidaknya selama 20 detik, kemudian bilas secara menyeluruh dan keringkan tangan menggunakan handuk atau tisu. Jika tidak bisa mencuci tangan dengan sabun dan air, pilihlah cairan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen larutan alkohol untuk mematikan virus, bakteri, atau kuman.

3. Istirahat yang cukup

Tak hanya menghilangkan rasa kantuk, mencukupi waktu istirahat dan tidur dapat memberikan beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur malam selama 7-9 jam setiap harinya. Kurang tidur bisa membuat tubuh terasa lelah dan sulit konsentrasi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh rentan terserang penyakit.

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This
Apakah-pasien-DBD-harus-diopname-atau-boleh-dirawat-di-rumah
Link Enlarge

Apakah pasien DBD harus diopname atau boleh dirawat di rumah?

Bali Royal Hospital May 20, 2024 Artikel 0

Demam berdarah ringan hanya akan memicu demam dan gejala-gejala lain yang menyerupai flu. Akan tetapi, demam berdarah dengue atau dengue hemorrhagic fever (DHF) yang parah bisa menyebabkan perdarahan serius hingga kematian.

Hingga saat ini, tidak ada satu jenis obat pasti untuk menyembuhkan penyakit akibat virus dengue ini. Pengobatan hanya diberikan untuk mengendalikan gejala hingga pasien pulih kembali. Oleh sebab itu, pasien DBD bisa diperbolehkan dirawat di rumah bila gejalanya ringan. Namun, dokter pasti meminta Anda untuk diopname bila mengalami demam berdarah serius.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), opname alias rawat inap sangat diperlukan bagi pasien demam berdarah serius. Dalam kondisi ini, pasien akan melewati beberapa fase DBD, termasuk fase kritis selama 24 hingga 48 jam lamanya.

Baca Juga: Kapan cek darah untuk DBD perlu dilakukan?

Masa-masa tersebut akan menentukan peluang pasien untuk bertahan hidup. Apabila penanganan pasien DBD tidak tepat, akibatnya bisa fatal dan bahkan berujung pada kematian.

Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami gejala demam berdarah serius, meliputi:

  • sakit perut yang parah,
  • muntah terus-menerus,
  • napas memburu,
  • perdarahan pada gusi,
  • tubuh sangat lemas,
  • muntah darah, dan
  • suhu tubuh tidak stabil (demam naik-turun).

Selama opname, pasien DBD bisa memperoleh cairan infus yang mengandung elektrolit untuk mencegah dehidrasi, pemantauan tekanan darah, hingga transfusi darah bila mengalami perdarahan. Dokter dan perawat juga selalu siap sedia di rumah sakit untuk memantau sekaligus membantu meningkatkan kondisi pasien demam berdarah.

Share This
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top