Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Link Enlarge

Hindari 4 Hal Ini Saat Masuk Angin, Saat Musim Pancaroba

Bali Royal Hospital December 14, 2024 Artikel 0

Menjaga kesehatan merupakan prioritas yang harus diutamakan. Ditambah lagi kondisi cuaca yang tak menentu juga kerap membuat tubuh mudah terserang penyakit musiman, seperti masuk angin.

Pantangan yang harus dihindari saat masuk angin

Nah, ternyata ada beberapa pantangan hingga makanan yang dilarang saat masuk angin. Apa sajakah itu? Cek penjelasannya di bawah ini!

Memakai antibiotik

Antibiotik merupakan obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri tertentu. Cara kerjanya ialah dengan menghambat bakteri agar tidak berkembang dalam tubuh. Jika dibandingkan dengan gejala masuk angin yang pada umumnya tidak disebabkan oleh bakteri, antibiotik jelas tidak dapat mengatasinya.

Mengonsumsi kafein atau minuman berkarbonasi berlebihan

Kopi mengandung kafein dengan asam yang dapat merangsang produksi asam klorida dalam usus sehingga berujung pada rasa kembung. Sama seperti kafein, gelembung soda dalam minuman berkarbonasi juga akan berpindah ke dalam perut dan terjebak sehingga menimbulkan sensasi tidak nyaman pada perut.

Makan di malam hari sebelum tidur

Saat tidur, metabolisme tubuh terjadi secara lebih lambat. Ketika banyak makanan dicerna sebelum tidur, maka proses pencernaannya menjadi lebih lama. Hal ini akan berakibat pada produksi gas dalam tubuh yang membuat kondisi masuk angin menjadi makin parah.

Terlalu banyak konsumsi makanan yang menyebabkan gas

Jenis makanan seperti kacang-kacangan memiliki kandungan oligosakarida yang sulit dicerna dalam tubuh sehingga berakhir pada proses fermentasi dan menghasilkan gas penyebab perut kembung. Kondisi serupa juga sama dengan produk olahan susu yang juga tinggi akan laktosa. Orang-orang yang mengalami intoleransi laktosa akan mudah merasa kembung dan menderita masalah pencernaan.

Mereka tidak disarankan untuk mengonsumsi produk berbasis olahan susu ketika sedang merasakan gejala masuk angin. Produk ini mencakup makanan seperti, susu, mentega, keju, es krim, atau yogurt.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Mata-Kering-Dengan-Alergi,-Apakah-Sama
Link Enlarge

Mata Kering Dengan Alergi, Apakah Sama?

Bali Royal Hospital December 11, 2024 Artikel 0

Alergi musiman dapat menyebabkan berbagai gejala yang mirip dengan gejala mata kering kronis. Untuk itu, Anda perlu tahu cara membedakan kapan mata Anda benar-benar dalam kondisi kering dan kapan Anda sebenarnya mengalami gejala alergi. Dengan begitu, Anda bisa menentukan cara mengatasi mata kering yang sesuai dengan kondisi Anda sendiri.

Mata kering

Seperti telah disebutkan di awal, mata kering terjadi saat mata tidak menghasilkan cukup air mata atau menghasilkan air mata yang berkualitas buruk. Kondisi ini bisa terjadi dalam situasi tertentu seperti di pesawat terbang, ruangan ber-AC, saat mengendarai sepeda, dan setelah menatap layar komputer selama beberapa jam.

Inilah berbagai gejala yang muncul saat Anda mengalami mata kering.

  • Sensasi menyengat, perih, terbakar, atau gatal di mata.
  • Jadi gampang silau.
  • Mata merah.
  • Terasa seperti ada yang mengganjal di mata sehingga membuat tidak nyaman.
  • Mengalami kesulitan memakai lensa kontak.
  • Mata berair, sebagai respon tubuh terhadap iritasi mata kering.
  • Penglihatan kabur dan mata terasa lelah.

Alergi

Alergi bisa terjadi pada mata dan gejalanya mirip dengan mata kering. Namun, yang membedakan ialah adanya rasa gatal disertai dengan sensasi terbakar di mata. Selain itu, saat alergi mata juga akan berair dan merah. Umumnya, alergi disebabkan oleh berbagai hal seperti:

  • Efek samping obat-obatan
  • Terapi hormon untuk wanita
  • Operasi LASIK
  • Menggunakan lensa kontak dalam jangka panjang
  • Efek samping penyakit yang menyaring sistem kekebalan seperti lupus dan rematik
  • Infeksi kelopak mata (blefaritis)
  • Tidak sepenuhnya berkedip setelah operasi kelopak mata

Baca Juga: 5 Buah yang Cocok untuk Musim Hujan, Perkuat Imunitas

Cara mengatasi mata kering sesuai musim

Baik musim kemarau maupun musim hujan, sama-sama bisa mengakibatkan mata kering. Berikut berbagai cara mengatasi mata kering sesuai dengan musim terjadinya.

Musim kemarau

musim kemarau atau musim panas menjadi masa-masa terbaik untuk mata Anda. Pasalnya, peneliti melihat fakta bahwa di musim panas angka kejadian dan risiko mata kering berkurang. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena udara yang lebih hangat sehingga membantu menjaga mata tetap lembap. Untuk mengatasi mata kering di musim kemarau, Anda hanya memerlukan perawatan rumahan seperti:

1. Meneteskan air mata buatan

Anda bisa membeli air mata buatan yang dijual bebas di apotek. Gunakan setiap mata terasa kering atau 3-4 jam sekali. Namun, pastikan untuk memilih produk yang bebas pengawet agar aman digunakan dalam jangka waktu yang cukup sering.

2. Makan asam lemak omega-3

Anda bisa mengatasi gejala mata kering ringan dengan mengonsumsi makanan dengan asam lemak omega-3. Contohnya yaitu salmon, sarden, teri, dan lele. Konsumsilah secara teratur setiap hari untuk mendapatkan manfaat maksimalnya.

3. Mengompres mata

Anda bisa melembapkan mata kering dengan menaruh kompres hangat di mata. Hal ini dilakukan untuk melepaskan minyak di kelenjar kelopak mata Anda dan membantu meningkatkan kualitas air mata Anda. Selain itu, bersihkan kelopak mata Anda dengan waslap bersih dan air hangat.

Baca Juga: Mau Liburan? Ini Daftar P3K dan Obat-obatan yang Wajib Dibawa

Musim hujan

Dibandingkan dengan musim kemarau, musim hujan lebih memungkinkan Anda mengalami berbagai masalah mata, termasuk mata kering. Air hujan dan cipratan airlah yang biasanya menjadi awal penyebabnya. Berikut berbagai cara mengatasi mata kering di musim hujan.

1. Bersihkan mata secara rutin

Hal pertama yang perlu Anda lakukan ialah menjaga kebersihan mata secara rutin. Usahakan untuk mencucinya dengan air dingin 3 sampai 4 kali dalam sehari. Mencucinya dengan air dingin membantu menghilangkan kuman yang bersarang di mata akibat cipratan air hujan.

2. Hindari cipratan air

Meskipun air hujan yang turun dari langit cukup bersih, Anda perlu hati-hati jika air hujan yang jatuh ke mata berasal dari pohon atau genting karena sudah pasti terkontaminasi oleh polutan.
Jika Anda tidak sengaja terkena cipratan air kotor misalnya saat mengendarai motor, segera cuci dengan air biasa yang bersih dan sabun yang lembut kemudian keringkan mata Anda. Selain itu, air hujan yang masuk ke mata juga dapat membuka kelenjar air mata yang membuat mata Anda menjadi kering.

3. Jangan mengucek mata

Mengucek mata dengan tangan kotor sehabis terkena hujan bisa membuat kuman dan kotoran masuk ke dalam mata. Akibatnya selain membuatnya kering, hal ini juga bisa meningkatkan risiko infeksi.
Untuk itu, pastikan Anda telah membersihkan tangan sebelum digunakan untuk mengucek. Atau Anda juga bisa mengedip-ngedipkan mata hingga terasa lebih nyaman. Jika mata terlalu kering, Anda juga bisa meneteskan obat tetes mata yang menenangkan.

Anda bisa datang langsung ke rumah sakit yang Anda tuju atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform BROS Mobile

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This
Beragam-Mineral-dan-Vitamin-Penurun-Darah-Tinggi
Link Enlarge

Beragam Mineral dan Vitamin Penurun Darah Tinggi

Bali Royal Hospital December 6, 2024 Artikel 0

Vitamin dan mineral merupakan zat gizi yang penting bagi tubuh. Kurangnya asupan mineral tertentu bahkan bisa menjadi faktor risiko dan penyebab hipertensi.

Bagi penderita hipertensi, kebutuhan akan vitamin dan mineral bisa dipenuhi melalui panduan diet DASH.

Namun, bila Anda masih kekurangan vitamin dan mineral tertentu meski sudah menerapkan diet sehat, suplemen mungkin dibutuhkan.

Berikut pilihan suplemen vitamin dan mineral yang diyakini ampuh sebagai penurun darah tinggi.

1. Vitamin C dan E

Beberapa contoh vitamin yang amat dianjurkan untuk pengidap hipertensi ialah vitamin C dan E. Tidak sekedar aman, keduanya bahkan mampu menurunkan tekanan darah Anda. Vitamin ini bekerja dengan melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan akibat stres oksidatif, yaitu kondisi ketika jumlah radikal bebas dalam tubuh melebihi kapasitas seharusnya.

Jika sel terpapar oleh radikal bebas, akan terjadi peradangan di dalam tubuh. Maka dari itu, untuk menurunkan tekanan darah, Anda dapat mengonsumsi vitamin C dan E. Anda bisa mendapatkan vitamin C dari:

  • paprika,
  • buah kiwi,
  • brokoli,
  • kubis,
  • stroberi,
  • ubi jalar, serta
  • jeruk.

Sementara itu, vitamin E bisa Anda peroleh langsung dari:

  • almon,
  • alpukat,
  • biji bunga matahari,
  • selai kacang,
  • ikan salmon, dan
  • minyak dari tumbuhan.

2. Asam folat (vitamin B9)

Asam folat alias vitamin B9 termasuk vitamin yang dibutuhkan sebagai penurun darah tinggi, terutama untuk ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan.

Saking pentingnya asam folat, sebuah penelitian dari Journal of the Australian College of Midwives menunjukkan bahwa asupan asam folat yang cukup selama masa kehamilan dapat mengurangi risiko preeklamsia. Preeklamsia merupakan komplikasi berbahaya pada kehamilan yang salah satu tandanya yaitu tekanan darah tinggi.

Baca Juga: Persiapan Sebelum Melakukan Tes Stres EKG?

3. Kalium

Ginjal berperan dalam mengendalikan tekanan darah dengan cara menyaring darah dan mengeluarkan cairan berlebih melalui urine. Proses ini memanfaatkan keseimbangan antara natrium dan kalium di dalam tubuh. Bila konsumsi garam berlebih dan kalium di dalam tubuh Anda kurang, fungsi ginjal dalam membuang cairan akan terganggu. Lama-kelamaan, kelebihan cairan di dalam tubuh dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Untuk itu, Anda perlu mengonsumsi makanan dengan kalium tinggi jika memiliki riwayat hipertensi. Selain dari suplemen, Anda bisa memenuhi kebutuhan kalium dari makanan penurun darah tinggi seperti buah dan sayuran.

4. Magnesium

Sebuah studi yang dipublikasikan journal Hypertension pada 2016 menemukan fakta bahwa suplemen magnesium dapat menurunkan tekanan darah. Penelitian tersebut menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi suplemen magnesium dengan dosis 368 mg selama tiga bulan mengalami penurunan tekanan darah sistolik sekitar 2 mmHg dan diastolik sekitar 1,8 mmHg.

Namun, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai batas konsumsi suplemen ini sesuai dengan kondisi Anda. Pasalnya, seseorang dengan kondisi medis tertentu, seperti gangguan ginjal, justru berisiko bila mengonsumsi suplemen magnesium. Anda bisa memperoleh magnesium dari suplemen maupun makanan sehari-hari, seperti sayuran hijau, biji-bijian, serta kacang-kacangan.

5. Kalsium

Pada pengidap hipertensi, kalsium dapat memengaruhi pembuluh darah yang menyempit sehingga tekanan darah yang sudah tinggi bisa menurun.

Konsumsi kalsium untuk penderita hipertensi dapat diperoleh dari susu dan produk susu, ikan, serta sayuran hijau. Apabila memang asupan kalsium dari makanan dirasa kurang, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter apakah Anda boleh mengonsumsi suplemen kalsium atau vitamin untuk hipertensi lainnya.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Mengapa-penyakit-flu-sering-terjadi-di-musim-hujan
Link Enlarge

Mengapa penyakit flu sering terjadi di musim hujan?

Bali Royal Hospital December 6, 2024 Artikel 0

Ketika memasuki musim penghujan, tubuh Anda lebih rentan terhadap penyakit, termasuk flu. Beberapa orang kerap mengaitkan kondisi tersebut dengan paparan air hujan ke tubuh.

Meningkatnya kasus flu di musim hujan sebenarnya disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Aktivitas lebih sering dilakukan dalam ruangan

Selama musim hujan, kebanyakan orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di dalam ruangan tertutup. Kondisi tersebut membuat virus menjadi lebih mudah menyebar.
Sebagai contoh, Anda berada dalam satu ruangan dengan pengidap flu. Buruknya sirkulasi udara pada ruangan tertutup dapat meningkatkan penularan flu karena Anda menghirup udara yang sama dengan orang tersebut.

2. Kurangnya paparan sinar matahari

Pada musim penghujan, sinar matahari akan lebih jarang muncul. Minimnya paparan sinar matahari membuat Anda kekurangan asupan vitamin D dan melatonin.
Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, kinerja sistem imun tentu tidak akan maksimal. Akibatnya, Anda akan lebih rentan tertular virus atau penyakit.

3. Virus tumbuh subur saat musim penghujan

Ketika memasuki musim hujan, kelembapan udara akan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat virus semakin mudah memperbanyak diri. Maka dari itu, Anda akan lebih rentan terserang flu dan pilek pada musim ini.

Cara mengatasi flu di musim hujan

Apabila Anda terserang flu di musim hujan, ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan. Berdasarkan National Health Service (NHS), berikut cara mengobati flu yang bisa Anda lakukan di rumah.

  • Jaga suhu ruangan tetap hangat.
  • Istirahat dengan cukup.
  • Banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.
  • Konsumsi paracetamol atau ibuprofen untuk menurunkan suhu tubuh (jika demam) atau merasakan nyeri.

Perlu diingat, cara di atas hanya dilakukan sebagai langkah pengobatan pertama. Jika kondisi Anda tidak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan sedini mungkin mencegah kondisi Anda bertambah parah.

Baca Juga: Mata Kering Dengan Alergi, Apakah Sama?

Cara mencegah flu di musim hujan

Perkembangan dan penyebaran virus influenza di musim hujan memang lebih cepat dari biasanya, tapi bukan berarti tidak dapat dicegah.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah flu di musim hujan.

Hindari kontak jarak dekat

Kontak jarak dekat meningkatkan risiko Anda tertular virus. Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda bisa menjaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain, terutama yang sedang sakit.

Gunakan masker saat beraktivitas

Virus penyebab flu biasanya menular melalui droplet (percikan cairan). Menggunakan masker yang berkualitas saat beraktivitas dapat membantu melindungi Anda dari paparan droplet berisi virus.

Rajin mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun secara rutin dapat membantu melindungi Anda dari kuman. Jika tidak tersedia air dan sabun, bersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik setelah memegang benda dan sebelum menyentuh bagian tubuh Anda.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut

Setelah memegang benda, jangan langsung menyentuh mata, hidung, dan mulut. Pasalnya, kuman dan virus lebih cepat masuk ke dalam tubuh melalui bagian-bagian tersebut.

Terapkan pola hidup sehat

Menerapkan pola hidup sehat dapat membantu melindungi Anda dari infeksi virus. Beberapa gaya hidup yang bisa dilakukan seperti makan-makanan bergizi seimbang, istirahat cukup, rajin berolahraga, minum cukup air, hingga mengelola stres dengan baik.

Banyaknya kasus flu di musim hujan disebabkan faktor-faktor seperti banyaknya aktivitas dalam ruangan tertutup, kurangnya paparan sinar matahari, hingga peningkatan kelembapan udara yang membuat virus tumbuh subur. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena pencegahan flu bisa dilakukan lewat tindakan-tindakan sederhana.

Sumber: hellosehat.com | Image: istockphoto.com

Share This

Terapi Fisik untuk Mengatasi Nyeri Punggung Kronis pada Atlet

Bali Royal Hospital November 30, 2024 Artikel 0

Nyeri punggung kronis adalah masalah umum yang sering dialami atlet, baik profesional maupun amatir. Aktivitas fisik yang intens dan berulang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang, otot, dan sendi, sehingga memicu rasa sakit yang berkepanjangan. Terapi fisik merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Mengapa Terapi Fisik Penting untuk Nyeri Punggung Kronis pada Atlet?

Terapi fisik bertujuan untuk:

  • Mengurangi nyeri: Melalui berbagai teknik seperti terapi panas, dingin, ultrasound, dan stimulasi listrik, terapis dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan.
  • Meningkatkan mobilitas: Latihan peregangan dan mobilisasi sendi membantu meningkatkan fleksibilitas tulang belakang dan sendi panggul.
  • Menguatkan otot: Latihan penguatan otot inti (core) dan otot-otot pendukung tulang belakang sangat penting untuk menstabilkan tulang belakang dan mengurangi tekanan pada sendi.
  • Memperbaiki postur: Terapis akan mengajarkan teknik postur tubuh yang benar untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang.
  • Meningkatkan kesadaran tubuh: Dengan memahami mekanisme tubuh dan cara bergerak yang benar, atlet dapat mencegah cedera berulang.

Jenis-jenis Terapi Fisik untuk Nyeri Punggung Kronis

  • Latihan terapeutik: Termasuk latihan peregangan, penguatan otot, dan latihan aerobik yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
  • Mobilisasi sendi: Teknik manual yang dilakukan oleh terapis untuk meningkatkan gerakan sendi tulang belakang.
  • Terapi manual: Teknik manipulasi tulang belakang yang dilakukan oleh terapis yang memiliki kualifikasi khusus.
  • Modulasi nyeri: Penggunaan terapi panas, dingin, ultrasound, atau stimulasi listrik untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
  • Pendidikan: Terapis akan memberikan edukasi tentang anatomi tulang belakang, mekanisme nyeri, dan pentingnya menjaga postur tubuh yang baik.

Manfaat Terapi Fisik untuk Atlet

  • Kembali ke aktivitas lebih cepat: Dengan terapi fisik, atlet dapat kembali berlatih dan bertanding lebih cepat.
  • Meningkatkan performa: Terapi fisik membantu meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan daya tahan tubuh, sehingga meningkatkan performa olahraga.
  • Mencegah cedera berulang: Dengan memperbaiki mekanika tubuh dan memperkuat otot-otot pendukung, terapi fisik dapat membantu mencegah nyeri punggung kambuh.
  • Meningkatkan kualitas hidup: Dengan mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas, terapi fisik dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Tips Tambahan

  • Konsultasikan dengan dokter: Sebelum memulai terapi fisik, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
  • Cari terapis fisik yang berpengalaman: Pilih terapis fisik yang memiliki pengalaman dalam menangani nyeri punggung pada atlet.
  • Konsisten: Jalani program terapi fisik secara teratur dan konsisten untuk mendapatkan hasil yang optimal.
  • Perhatikan postur tubuh: Perbaiki postur tubuh saat duduk, berdiri, dan mengangkat beban.
  • Istirahat yang cukup: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup untuk memungkinkan tubuh pulih.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kondisi yang berbeda, sehingga program terapi fisik yang tepat akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Share This
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top