Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Benarkah Gula Penyebab Diabetes
Link Enlarge

Benarkah Gula Penyebab Diabetes?

Bali Royal Hospital April 13, 2024 Artikel 0

Apakah gula dapat menyebabkan seseorang terkena diabetes?

Gula atau makanan manis bukanlah penyebab diabetes tipe 1 dan bukan juga penyebab langsung diabetes tipe 2. Penyakit diabetes tipe 1 memang tidak berkaitan dengan pola makan. Lain halnya dengan diabetes tipe 2, kebiasaan makan makanan manis berkaitan dengan faktor penyebab jenis diabetes ini.

Penyakit diabetes melitus tipe 1 disebabkan oleh kondisi autoimun yang membuat sel imun menyerang sel beta pankreas penghasil insulin, sehingga tubuh kesulitan mengatur kadar gula darah.

Lantas, bagaimana kaitan konsumsi gula dengan penyakit diabetes tipe 2? Jawabannya cukup kompleks. Sebenarnya, konsumsi makanan manis tidak secara langsung menyebabkan diabetes tipe 2.

Penyakit diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh faktor kelebihan berat badan atau obesitas, resistansi insulin, serta faktor genetik. .

Nah, pola makan tinggi gula atau kebiasaan konsumsi makanan manis berlebihan dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan atau obesitas yang merupakan faktor pemicu diabetes tipe 2.

Dengan demikian, mengonsumsi makanan atau minuman manis bukan pemicu utama terjadinya diabetes. Ini berkaitan dengan salah satu faktor dari banyaknya faktor penyebab diabetes tipe 2.

Hubungan konsumsi gula dan faktor risiko diabetes

Seperti yang telah dijelaskan di atas, mengonsumsi gula bukan penyebab utama diabetes. Namun, mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas yang menjadi faktor risiko diabetes tipe 2.

Kebanyakan makanan atau minuman manis memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan, apalagi menjadi kebiasaan sehari-hari tanpa dibarengi dengan olahraga, dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau obesitas.

Studi dalam jurnal Cell Metabolism mengungkapkan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko utama untuk prediabetes dan diabetes tipe 2.

Pasalnya, obesitas menyebabkan terjadinya peningkatkan lemak di bagian perut serta peningkatan kadar trigliserida di hati dan otot. Hal tersebut mengakibatkan resistensi insulin dan gangguan pada sel beta pankreas penghasil insulin.

Baca Juga : Adakah gula yang tidak menyebabkan diabetes?

Resistensi insulin sendiri menjadi faktor penyebab diabetes tipe 2. Ini adalah kondisi di mana sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin untuk menyerap glukosa, sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, mengonsumsi gula bukan penyebab utama diabetes. Namun, mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas yang menjadi faktor risiko diabetes tipe 2.

Kebanyakan makanan atau minuman manis memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan, apalagi menjadi kebiasaan sehari-hari tanpa dibarengi dengan olahraga, dapat menyebabkan kenaikan berat badan atau obesitas.

Studi dalam jurnal Cell Metabolism mengungkapkan bahwa obesitas dapat menjadi faktor risiko utama untuk prediabetes dan diabetes tipe 2.

Pasalnya, obesitas menyebabkan terjadinya peningkatkan lemak di bagian perut serta peningkatan kadar trigliserida di hati dan otot. Hal tersebut mengakibatkan resistensi insulin dan gangguan pada sel beta pankreas penghasil insulin.

Resistensi insulin sendiri menjadi faktor penyebab diabetes tipe 2. Ini adalah kondisi di mana sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin untuk menyerap glukosa, sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.

Sumber : Hellosehat.com

Share This

5 Obat Hidung Tersumbat untuk Melegakan Pernapasan

Bali Royal Hospital April 8, 2024 Artikel 0

Penggunaan obat hidung tersumbat merupakan salah satu cara untuk mengatasi rasa tidak nyaman dan keluhan susah napas saat hidung mampet. Namun, jenis obat ini sebaiknya digunakan sesuai dengan penyebabnya agar pengobatan lebih efektif dan keluhan pun bisa segera teratasi.

Hidung tersumbat umumnya terjadi ketika seseorang mengalami flu, sinusitis, batuk pilek, atau alergi. Kondisi ini juga bisa dipicu atau diperburuk oleh udara kering, kedinginan, dan paparan asap rokok atau polusi.

Saat hidung tersumbat, bernapas sering kali dilakukan melalui mulut. Cara ini tentu tidak nyaman karena membuat mulut kering dan tenggorokan sakit. Nah, salah satu cara untuk meredakan keluhan hidung tersumbat dan melegakan pernapasan adalah dengan menggunakan obat hidung tersumbat.

Berbagai Obat Hidung Tersumbat

Meski umum terjadi, hidung tersumbat cukup mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat tidur. Ketika tidur, hidung makin sulit digunakan untuk bernapas sehingga tidur pun menjadi tidak nyenyak.

Agar hidung tersumbat segera sembuh, berikut ini adalah berbagai pilihan obat hidung tersumbat:

1. Dekongestan

Obat ini bekerja dengan cara mengurangi penyumbatan di hidung akibat pembengkakan dan memudahkan lendir untuk keluar. Beberapa contoh obat golongan dekongestan adalah pseudoephedrine, phenylephrine, dan oxymetazoline.

Dekongestan umumnya dijual bebas dan tersedia dalam bentuk obat minum atau obat semprot hidung. Namun, jangan gunakan dekongestan lebih dari 3 hari tanpa saran dokter, karena bisa memperburuk kondisi hidung tersumbat dan meningkatkan tekanan darah.

2. Antihistamin

Apabila hidung tersumbat disebabkan oleh alergi, pilihan obat hidung tersumbat yang sebaiknya Anda pilih adalah antihistamin. Obat ini dapat menghentikan zat histamin yang diproduksi dalam tubuh saat alergi muncul.

Beberapa contoh obat antihistamin meliputi cetirizine, loratadine, chlorpheniramine, atau diphenhydramine. Namun, obat ini umumnya menimbulkan kantuk sehingga pastikan Anda tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan atau fokus penuh setelah mengonsumsinya.

3. Obat pereda nyeri

Meski tidak langsung menghilangkan hidung tersumbat, obat pereda nyeri bisa meredakan rasa sakit di area wajah saat hidung tersumbat. Pilihan obat yang termasuk dalam pereda nyeri adalah paracetamol dan ibuprofen.

4. Obat oles mentol

Obat oles yang mengandung mentol juga bisa menjadi pilihan obat hidung tersumbat. Cara menggunakannya pun cukup mudah, Anda hanya perlu mengoleskan sedikit obat ini di area dada atau bawah lubang hidung, lalu hirup aroma mentolnya.

Obat oles mentol akan menciptakan sensasi dingin dan melegakan hidung mampet, sehingga Anda pun bisa lebih mudah bernapas. Selain obat oles, mentol juga sering ditemukan dalam obat hirup khusus hidung tersumbat.

Beberapa jenis obat hidung tersumbat di atas umumnya sudah tercampur dalam satu kemasan obat, misalnya perpaduan dekongestan dan antihistamin dapat ditemukan dalam obat-obatan flu.

Agar lebih aman, pastikan Anda mengecek kandungan obat hidung tersumbat yang akan dikonsumsi. Bila Anda ingin minum obat tersebut dan memiliki kondisi medis tertentu, misalnya kehamilan, penyakit darah tinggi, gangguan jantung, atau masalah liver, dianjurkan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

Selain itu, jika penggunaan obat hidung tersumbat tidak mampu meredakan keluhan yang muncul dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Apalagi jika hidung tersumbat sudah mulai mengganggu tidur atau disertai gejala lain, seperti demam, sulit bernapas, dan bibir kebiruan atau sianosis.

Share This
Seberapa-Umum-Sakit-Pinggang-Belakang
Link Enlarge

Seberapa Umum Sakit Pinggang Belakang?

Bali Royal Hospital April 3, 2024 Artikel 0

Sakit pinggang belakang adalah rasa nyeri yang muncul di area bawah punggung, tepatnya di atas tulang ekor (garis bokong) dan di bawah dekat tulang rusuk. Kondisi ini disebut juga sakit punggung bawah atau low back pain Bagian belakang tubuh (punggung) tersusun oleh tulang belakang yang didukung oleh cakram, suumsum, serabut saraf, hingga otot dan ligamen. Otot perut membantu mendukung tulang belakang.

Trauma atau benturan yang terjadi di mana pun di daerah tersebut bisa menyebabkan rasa sakit pada pinggang belakang (punggung bawah). Kondisi ini dapat bersifat nyeri akut (muncul tiba-tiba dan cepat hilang) atau pun nyeri kronis (muncul bertahap dan berlarut-larut).

Seberapa umum sakit pinggang belakang?

Low back pain termasuk keluhan umum. Hampir semua orang pernah mengalaminya setidaknya sekali seumur hidup. Anda bisa mencegah risiko mengalami kondisi ini dengan mengurangi faktor pemicunya.

Tanda dan gejala sakit pinggang belakang

Gejala kondisi ini biasanya muncul ketika punggung bagian bawah Anda cedera atau mengalami trauma. Beberapa tanda khas dari low back pain meliputi:

  • sensasi terbakar atau panas di pinggang bagian belakang,
  • kesemutan, serta
  • rasa sakit ringan atau bahkan tajam yang menyebabkan Anda tidak bisa bergerak.

Tergantung pada penyebabnya, Anda mungkin mengalami rasa sakit di kaki, pinggul, atau telapak kaki. Selain itu, kaki Anda mungkin terasa lebih lemah sehingga kesulitan untuk berdiri. Gejala biasanya hilang setelah beberapa hari atau minggu pengobatan. Namun, apabila rasa sakit masih terasa lebih dari tiga bulan, sakit tulang belakang menjadi kondisi kronis dan perlu penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Penyebab Nyeri Sendi pada Anak dan Tanda Harus Segera ke Dokter

Kapan harus periksa ke dokter?

Kondisi setiap orang berbeda-beda. Jika Anda memiliki tanda dan gejala yang disebutkan di atas serta memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, konsultasikan ke dokter Anda. Apabila setelah 48 – 72 jam rasa sakit tak kunjung reda, periksakan diri Anda ke dokter. Selalu diskusikan dengan dokter untuk metode diagnosis, perawatan, dan pengobatan terbaik bagi Anda.

Sumber: hellosehat.com | Image: www.istockphoto.com/id

Share This
Merasa-Stres-dan-Depresi,-Kapan-Harus-Mencari-Bantuan-ke-Psikolog
Link Enlarge

Merasa Stres dan Depresi, Kapan Harus Mencari Bantuan ke Psikolog?

Bali Royal Hospital March 18, 2024 Artikel, Uncategorized 0

Gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan stres dapat memengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Jika hal ini dibiarkan tentu dapat membuat kondisi Anda semakin buruk. Akan tetapi, masih banyak orang yang bingung kapan mereka harus mencari bantuan ke psikolog.

Manfaat mencari bantuan ke psikolog

Pada saat seseorang mengalami gangguan mental, seperti depresi, tidak jarang mereka mengabaikan hal tersebut dan merasa dirinya tidak memerlukan bantuan dari orang lain. Kenyataannya, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Apabila terganggu, tentu dapat berdampak buruk terhadap keseharian Anda dan sangat disarankan untuk mulai berpikir untuk kapan harus pergi ke psikolog. Dengan menemui seorang psikolog, Anda bisa memahami diri sendiri dan setidaknya mengetahui apa akar masalahnya dan mendapatkan solusi.

Selain itu, pergi mencari bantuan psikolog juga mencegah Anda mendiagnosis diri sendiri yang mungkin saja dapat berdampak negatif karena salah persepsi.

Akan tetapi, kembali lagi, hal tersebut tergantung pada kecocokan antara orang yang mengalami gangguan mental dengan psikolog yang mereka pilih.

Lihat Juga : Dokter Psikiater (Psychiatrist)

Kapan saya harus pergi ke psikolog dan bagaimana ciri-cirinya?

Setelah mengetahui apa saja manfaat yang bisa didapatkan dengan pergi ke psikolog, mengenali beberapa ciri yang bisa membuat Anda lebih mengerti kapan harus ke psikolog. Misalnya, ketika seseorang mengalami stres atau depresi dan kondisi tersebut sudah sangat memengaruhi kehidupan sehari-harinya.

Segera kunjungi dokter atau spesialis kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan stres dan depresi yang tepat terkait kondisi yang Anda alami.

Walaupun demikian, ada saja orang yang bisa menangani stresnya dengan baik, sehingga mereka tidak lagi perlu untuk berkonsultasi dengan psikolog. Akan tetapi, tidak jarang juga terdapat beberapa orang yang merasa bercerita dengan ahlinya mampu meringankan beban di hati mereka.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa tingkat dan penanganan stres setiap orang berbeda-beda. Oleh karena itu, orang yang membutuhkan bantuan psikolog mungkin dapat dilihat dari kehidupan sehari-harinya.

Apakah hal tersebut sudah berdampak buruk terhadap setiap aspek kehidupannya, seperti lingkungan kerja, keluarga, dan hubungan atau masih bisa ditangani sendiri.

Kunjungi Juga: Psikolog Profesional di Bali

Tidak perlu malu berobat ke psikolog

Bagi kebanyakan orang, berobat ke psikolog atau psikiater adalah hal yang tabu. Hal ini dikarenakan pandangan negatif tersebut mengira bahwa pergi ke psikolog hanya untuk orang-orang “gila” atau mengalami masalah kejiwaan yang serius.

Akibatnya, ketika seseorang mendapatkan suatu masalah, seperti stres terhadap pekerjaan atau gangguan kejiwaan lainnya, mereka cenderung takut dengan pandangan masyarakat sekitar.

Selain itu, masih ada orang-orang yang meremehkan masalah mental, sehingga tidak jarang membuat orang lain menjadi ciut nyalinya berobat ke psikolog. Walaupun demikian, tidak sedikit pula ada orang-orang yang sudah lebih sadar terhadap kesehatan mental. Hal ini dibuktikan melalui banyaknya komunitas yang perannya mengarahkan orang yang mengalami hal-hal seperti ini.

Tidak hanya itu, peran pemerintah dan perorangan semakin terlihat melalui kampanye yang menggalakkan kesadaran kesehatan mental, sehingga masyarakat semakin terbuka.

Meskipun perjalanan masih panjang, setidaknya dengan adanya bantuan-bantuan seperti ini membuat Anda dan orang yang bernasib sama menjadi lebih berani untuk mencari bantuan.

Sumber : Hellosehat.com

Share This
Penyebab-Nyeri-Sendi-pada-Anak-dan-Tanda-Harus-Segera-ke-Dokter
Link Enlarge

Penyebab Nyeri Sendi pada Anak dan Tanda Harus Segera ke Dokter

Bali Royal Hospital February 23, 2024 Artikel 0

Biasanya, rasa nyeri pada sendi muncul karena masalah umum yang tidak parah. Namun, pada sebagian kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit tertentu. Umumnya, nyeri sendi hadir dengan gejala lain seperti, sakit kepala atau sakit perut. Berikut penyebab nyeri sendi pada anak dari yang ringan sampai tanda masalah tertentu.

1. Growing pain

Nyeri sendi atau otot akibat kelelahan beraktivitas, umumnya akan pulih dengan cepat. Kondisi ini tidak berbahaya dan sangat umum terjadi pada anak.

Berdasarkan penelitian dari Clinical And Experimental Rheumatology, lebih dari 30 persen anak sekolah mengalami nyeri sendi kronis. Penyebab yang paling umum adalah growing pain atau rasa nyeri yang timbul di bagian tungkai kaki.

Anak yang mengalami growing pain akan merasakan gejala seperti berikut.

  • Nyeri pada paha bagian depan, betis, dan belakang lutut.
  • Rasa nyeri sering muncul saat malam hari dan bisa membangunkan tidur.
  • Rasa nyeri bisa hilang timbul dan menghilang sendiri saat pagi.
  • Sakit perut dan kepala.

Biasanya, dokter tidak melakukan pemeriksaan khusus untuk membuat diagnosis growing pain.
Bila memiliki riwayat penyakit sendi dari keluarga, kemungkinan dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan rontgen tulang untuk mendeteksi penyakit peradangan sendi.

2. Juvenile idiopathic arthritis

Tahukah Anda kalau penyakit rematik juga bisa menyerang anak-anak di bawah usia 17 tahun?
Mengutip dari Kids Health, nyeri sendi pada anak bisa menjadi tanda penyakit juvenile idiopathic arthritis
Anak dengan kondisi ini sering mengeluhkan nyeri pada tubuhnya sehingga membuat si kecil lemah dan tidak bergerak dengan bebas.

Peradangan pada sendi anak bisa menimbulkan gejala yang beragam. Jadi, tidak semua anak mengalami gejala yang sama.
Namun, secara umum, gejala anak mengalami juvenile idiopathic arthritis yaitu:

  • sendi yang meradang akan memerah,
  • bengkak, dan
  • terasa sakit jika tersentuh.

Bila mengalami gejala tersebut, segera memeriksa kesehatan anak secepat mungkin kepada dokter.
Selain untuk meringankan gejala, pengobatan lebih awal juga bisa mencegah kerusakan lebih parah pada sendi dan tulang anak yang sedang tumbuh.

3. Lupus

Lupus atau systemic lupus erythematosus adalah gangguan autoimun yang memengaruhi hampir seluruh organ tubuh.
Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi malah menyerang se-sel sehat di dalam tubuh. Lupus sering terjadi karena faktor genetik dari keluarga. Bila anak mengalami nyeri sendi bersamaan dengan gejala lupus, segera konsultasikan ke dokter.

4. Penyakit Lyme

Lyme disease adalah infeksi bakteri Borrelia burgdorferi akibat gigitan kutu. Serangga ini bisa menyebabkan infeksi bakteri sehingga menimbulkan penyakit Lyme. Kutu biasanya hidup di area berumput atau hutan daerah tertentu dan mengisap darah tikus dan rusa.

Bila anak terinfeksi gigitan kutu ini, akan mengalami gejala:

  • ruam melingkar yang memerah,
  • kelelahan,
  • demam atau justru kedinginan,
  • nyeri sendi dan otot, dan
  • kelumpuhan pada wajah.

Ruam pada kulit biasanya akan muncul dalam waktu tiga minggu setelah tergigit oleh kutu.
Meski gejalanya beragam, kadang nyeri sendi menjadi gejala yang paling awal yang anak rasakan.

5. Leukimia

Adanya sel kanker pada sumsum tulang belakang juga bisa menjadi penyebab nyeri sendi pada anak. Sel kanker yang berkembang di sumsum bisa menyerang dan merusak produksi sel darah. Kondisi ini umum menyerang anak-anak, di antara penyakit kanker lainnya.

Selain nyeri pada tubuh, penyakit leukimia bisa menimbulkan gejala lain, seperti:

  • tubuh mudah memar dan berdarah,
  • mudah terinfeksi dan mengalami demam terus-menerus,
  • tubuh kelelahan,
  • kesulitan bernapas,
  • pembengkakan kelenjar getah bening, dan
  • sakit perut.

Perawatan nyeri sendi pada anak tergantung pada gejala dan diagnosis dokter. Bila mengalami nyeri sendi bersamaan dengan gejala leukimia, segera konsultasi ke dokter. Hal yang perlu orangtua lakukan saat anak nyeri sendi

Keluhan nyeri pada sendi anak, sebaiknya tidak boleh orangtua sepelekan. Segera konsultasi ke dokter bila nyeri sendi hadir bersamaan dengan kondisi:

  • sendi kemerahan dan membengkak,
  • nyeri tidak kunjung hilang,
  • demam pada anak,
  • penurunan berat badan, serta
  • kelemahan otot.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter sehingga petugas medis bisa akan membantu ayah dan ibu untuk menentukan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

  • Sumber: hellosehat.com
  • Image : istockphoto.com
Share This
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8
  • 9

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top