Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Ciri-Ciri-Orang-Yang-Mengalami-Patah-Tulang
Link Enlarge

Ciri-Ciri Orang Yang Mengalami Patah Tulang

Bali Royal Hospital April 30, 2024 Artikel 0

Ciri-Ciri Patah Tulang – Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa memberikan pertolongan pertama pada orang yang mengalami patah tulang jika tak memahami apa tanda atau ciri dari patah tulang itu sendiri.

Oleh sebab itu, Anda perlu memahami ciri-ciri orang yang mengalami patah tulang terlebih dahulu. Beberapa tanda dan gejala umum dari patah tulang adalah:

  • Mati rasa.
  • Rasa sakit yang cukup parah dan intens.
  • Terlihat adanya perubahan bentuk pada tulang, atau terlihat tidak pada posisinya.
  • Muncul pembengkakan dan memar pada area tubuh yang baru mengalami cedera.
  • Tidak bisa menggerakkan bagian tubuh yang mengalami cedera.

Nah, jika Anda melihat orang lain menunjukkan rangkaian gejala tersebut, segera bantu dengan memberikan pertolongan pertama pada pasien patah tulang.

Baca Juga: Beragam Mineral dan Vitamin Penurun Darah Tinggi

Pertolongan pertama untuk tulang yang patah

Sebenarnya, pertolongan pertama untuk patah tulang tidak hanya bisa Anda lakukan kepada orang lain. Akan tetapi, Anda juga bisa melakukannya jika mengalaminya sendiri dan tidak ada orang lain yang bisa membantu.

Penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan ketika Anda atau orang yang Anda cintai mengalami patah tulang. Anda memang tetap harus menghubungi rumah sakit atau unit gawat darurat terdekat.

1. Menghindari terlalu banyak bergerak

Saat mengalami cedera, jangan terlalu banyak, kecuali jika memang perlu. Untuk mencegah cedera, lebih lanjut, stabilkan daerah yang luka dengan tetap berdiam diri.

2. Menghentikan pendarahan

Jika Anda atau orang lain mengalami pendarahan pada area yang mengalami cedera, segera hentikan dengan membungkus daerah luka dengan perban.

3. Mengurangi pembengkakan

Sementara itu, menurut Mayo Clinic, untuk membantu mengurangi pembengkakan pada area yang mengalami patah tulang, Anda bisa membantu mengompresnya dengan air dingin atau es.

4. Mengantar ke rumah sakit

Meski telah melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, Anda tetap harus mengajaknya pergi ke rumah sakit atau unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan medis.

Meski telah melakukan pertolongan pertama pada patah tulang, Anda tetap harus mengajaknya pergi ke rumah sakit atau unit gawat darurat untuk mendapatkan penanganan medis.

Sumber: hellosehat.com

 

Share This

Persiapan Sebelum Melakukan Tes Stres EKG?

Bali Royal Hospital April 26, 2024 Artikel 0

Ada beberapa hal yang harus Anda persiapkan sebelum melakukan tes stres EKG ini, seperti berikut:

  • Beri tahu dokter semua obat, vitamin, herbal, dan suplemen yang Anda gunakan.
  • Beri tahu dokter jika Anda hamil.
  • Pastikan Anda tidur yang cukup sebelum menjalani tes.
  • Hindari makan atau minum apa pun kecuali air putih selama 4 jam sebelum tes.
  • Jangan minum atau makan apa pun yang mengandung kafein 12 jam sebelum tes.
  • Jangan mengonsumsi obat jantung pada hari pemeriksaan, kecuali atas izin dokter.
  • Gunakan sepatu yang nyaman serta celana yang longgar.
  • Gunakan kemeja lengan pendek dengan kancing depan agar lebih mudah menempelkan elektroda EKG ke dada
  • Jika Anda menggunakan inhaler untuk asma atau masalah pernapasan lainnya, bawa juga saat tes.

Berdasarkan kondisi medis, dokter mungkin meminta Anda untuk melakukan persiapan khusus lainnya yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Tujuan Melakukan Tes Stres EKG?

Share This
Posisi duduk yang benar agar tidak mudah capek
Link Enlarge

Posisi Duduk yang Benar di Kantor agar Tidak Mudah Capek

Bali Royal Hospital April 24, 2024 Artikel 0

Duduk miring ke samping atau terlalu membungkuk tidak hanya membuat Anda jadi cepat lelah. Kebiasaan ini juga bisa menimbulkan nyeri sendi atau kram otot, apalagi jika dilakukan dalam waktu lama.

Tidak hanya nyeri punggung yang cukup umum, Anda pun berisiko mengalami masalah otot lainnya, seperti sakit leher. Kondisi ini tentu akan membuat Anda tidak bisa bekerja dengan nyaman karena tubuh jadi lebih cepat lelah.

Untuk menghindari hal tersebut, berikut cara duduk yang benar yang perlu Anda biasakan dari sekarang.

1. Atur posisi tubuh

image by : ergonomic.co.id

Menemukan posisi duduk yang baik mengharuskan Anda untuk mengikuti beberapa langkah sederhana. Ulangi langkah-langkah ini agar tubuh Anda mampu beradaptasi dengan posisi duduk yang baik.

Pertama, mulailah dengan duduk di ujung kursi. Gerakkan bahu dan leher Anda ke depan hingga posisi membungkuk. Kemudian, perlahan tarik kepala dan bahu Anda ke posisi duduk tegak. Selanjutnya, dorong punggung bawah Anda ke depan hingga tulang belakang terasa melengkung. Ini mungkin akan terasa seperti dipaksakan dan tidak nyaman, tetapi coba tahan posisi ini selama beberapa detik.

Lepaskan posisi duduk ini perlahan dan tahan punggung Anda. Saat ini, Anda sudah duduk dengan postur tubuh yang baik. Jika kursi kantor Anda tidak memiliki penopang untuk tulang punggung bawah, Anda bisa selipkan bantal kecil di antara kursi dan punggung bawah Anda. Alat pendukung ini akan membantu Anda mempertahankan postur tubuh yang baik.

2. Sesuaikan kursi Anda

Posisi duduk yang benar dan perlu Anda perhatikan selanjutnya yakni penyesuaian tinggi kursi duduk. Gerakkan kursi ke atas atau ke bawah sampai kaki Anda sejajar dengan lantai dan lutut. Pastikan lengan Anda harus sejajar dengan lantai juga. Kaki Anda harus mencapai lantai. Jika tidak, gunakan kursi atau sandaran khusus untuk menopang kaki agar kaki Anda tidak menggantung. Letakkan siku Anda di samping dan rentangkan kedua tangan Anda sehingga berbentuk L. Lengan yang diletakkan terlalu jauh dari tubuh bisa menambah tekanan pada otot lengan dan bahu Anda.

Baca Juga: Daya Tubuh Menurun, Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan!

3. Letakkan kaki di lantai

Pastikan berat badan Anda tersebar secara merata di seluruh pinggul Anda. Tekuk lutut Anda pada sudut yang tepat. Kaki Anda harus rata dengan lantai. Jika Anda mengenakan sepatu dengan hak tinggi, lebih nyaman jika Anda melepasnya. Jika kaki Anda tidak bisa mencapai lantai, gunakan sandaran kaki.

Hindari duduk dengan menyilangkan kaki, sebab hal ini dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan ketegangan otot.

4. Jarak layar dan pandangan Anda

Untuk memaksimalkan posisi duduk yang benar, posisikan layar langsung di depan Anda. Rentangkan lengan Anda dan sesuaikan jarak layar agar cukup jauh. Selain itu, sesuaikan seberapa tinggi layar komputer Anda. Bagian atas layar komputer tidak boleh lebih dari 5 cm di atas arah pandang Anda. Layar komputer yang telalu rendah atau terlalu tinggi dapat membebani leher dan mata Anda.

Anda juga bisa menyesuaikan tinggi layar komputer dengan menggunakan buku sebagai tumpuan komputer. Sesuaikan tebal buku dengan tinggi layar komputer yang pas untuk Anda.

5. Posisikan keyboard dan mouse dengan benar

Keyboard harus berada tepat di depan komputer Anda. Sisakan jarak 10–15 cm antara ujung keyboard dan meja sehingga pergelangan tangan memiliki ruang untuk beristirahat saat Anda mengetik. Jika posisi keyboard cukup tinggi dan Anda harus memiringkan pergelangan tangan untuk mengetik, carilah sandaran tangan yang empuk.

Ketegangan saat mengetik dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri pada otot. Bantalan pergelangan tangan dapat membantu memposisikan tangan Anda agar rata dengan keyboard.

6. Letakkan benda yang sering digunakan dalam jangkauan Anda

Cara selanjutnya dalam menerapkan posisi duduk yang benar yakni memastikan benda-benda yang Anda butuhkan berada dalam jangkauan. Meski terkesan sepele, hal ini membantu menjaga posisi duduk tetap tegak. Jadi, tubuh Anda tidak membungkuk atau miring. Benda yang sering digunakan, seperti stapler, telepon, dan buku catatan, sebaiknya diletakkan dekat dengan Anda. Peregangan yang Anda lakukan saat mengambil benda-benda tersebut dapat membantu melatih otot.

7. Gunakan headset

Jika Anda menghabiskan banyak waktu untuk menelepon, mengetik, atau menulis, sebaiknya gunakan pengeras suara (loudspeaker) pada ponsel Anda. Namun, jika itu tidak memungkinkan, Anda bisa menggunakan headset. Hal ini dilakukan untuk mengurangi nyeri otot, kaku otot, dan bahkan kerusakan ligamen akibat menekuknya leher selama menopang ponsel.

8. Jangan lupa berdiri dan istirahatkan tubuh

Duduk dalam waktu yang lama dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan otot kelelahan. Untuk mencegahnya, luangkan sedikit waktu untuk istirahat. Anda bisa berdiri sebentar dan melakukan beberapa gerakan peregangan sederhana di kantor. Selain itu, cobalah berjalan-jalan sebentar untuk ke toilet atau isi air minum. Hal ini dapat melancarkan aliran darah setelah duduk terlalu lama. Jika bisa, ambillah waktu istirahat untuk meregangkan tubuh setidaknya 1–2 menit setiap 30 menit.

Buat Janji Temu Dokter Dokter Spesialis Ortopedi

Share This
Mengenal-Etilen-Oksida-pada-Makanan
Link Enlarge

Mengenal Etilen Oksida pada Makanan

Bali Royal Hospital April 22, 2024 Artikel 0

Etilen oksida adalah zat kimia yang berbentuk gas tidak berwarna, mudah terbakar, dan berbau agak manis. Salah satu penggunaan gas ini adalah dalam produksi etilen glikol, senyawa alkoholik yang sempat ditemukan pada sejumlah produk obat sirop beberapa bulan lalu.

Dalam jumlah lebih kecil, gas ini dapat digunakan sebagai pestisida. Etilen oksida juga berfungsi untuk mensterilkan peralatan bedah dan produk medis lainnya. Secara umum, orang yang bekerja di industri kimia, farmasi, dan tekstil berisiko tinggi terpapar ethylene oxide yang digunakan sebagai bahan baku produksi.

Pada masyarakat umum, paparan gas ini mungkin terjadi saat seseorang mengonsumsi produk makanan atau minuman tertentu, seperti rempah-rempah, teh, dan kopi.

Baca Juga: Tips Mengatasi Perubahan Warna Gigi Akibat Minum Kopi Yang Berlebihan

Paparan etilen oksida meningkatkan risiko kanker

Paparan ethylene oxide dari udara atau makanan dapat menyebabkan kerusakan dan mutasi genetik pada DNA sehingga meningkatkan risiko kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan etilen oksida sebagai bahan kimia yang paparannya berpotensi menjadi karsinogen bagi tubuh manusia.

Menurut National Cancer Institute, paparan bahan kimia berbahaya ini bisa meningkatkan risiko jenis kanker tertentu, khususnya limfoma dan leukemia.

Limfoma merupakan jenis kanker darah yang berkembang pada sel darah putih (limfosit), sedangkan leukemia merupakan kanker yang memengaruhi darah dan sumsum tulang belakang. Kanker perut dan kanker payudara pada wanita juga diketahui terkait dengan paparan gas etilen oksida.

Sumber: hellosehat.com

Share This
Adakah gula yang tidak menyebabkan diabetes
Link Enlarge

Adakah gula yang tidak menyebabkan diabetes?

Bali Royal Hospital April 16, 2024 Artikel 0

Ada beberapa pemanis pengganti gula yang bisa mengurangi risiko diabetes seperti stovia, aspartam, sukralosa, dan sakarin.

Pemanis ini biasanya dipilih karena sangat rendah kalori dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah.

Namun, bukan berarti Anda bisa mengonsumsi pemanis tersebut lebih banyak, tanpa batasan. Lagi pula, gula apa pun sebenarnya tidak akan menyebabkan diabetes jika asupannya dalam batas wajar, tidak berlebihan.

Jadi, terlepas dari pemanis yang Anda gunakan, yang terpenting dalam mencegah diabetes adalah mengatur konsumsi gula harian.

Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi konsumsi gula.

  • Batasi konsumsi gula sebanyak 50 gram sehari atau sekitar 4 sendok makan.
  • Pilih jenis camilan yang sehat, seperti yoghurt tanpa gula atau buah-buahan.
  • Ganti sereal yang memiliki kandungan gula dengan sereal tanpa gula.
  • Hindari mengonsumsi smoothies atau jus buah. Jika ingin mengonsumsinya, sebaiknya dibatasi maksimal 1 gelas kecil per hari.
  • Baca nilai informasi gizi yang tertera di label kemasan, sehingga Anda dapat mengetahui asupan gula yang terdapat di dalam kemasan.
  • Kelola stres dengan baik sehingga Anda tidak mudah tergoda untuk banyak mengonsumsi makanan manis

Selain membatasi konsumsi gula, Anda bisa menurunkan risiko diabetes dengan rutin berolahraga. Perbanyak aktivitas fisik ringan, seperti jalan santai, joging, atau bersepeda untuk menjaga berat badan tetap ideal.

Kesimpulan

Gula bukanlah penyebab utama terjadinya diabetes tipe 2. Namun, pola makan tinggi gula memicu kelebihan berat badan dan obesitas yang merupakan faktor penyebab diabetes. Meskin bukan penyebab diabetes langsung, Anda tetap harus membatasi asupan gula harian.

Sumber : Hellosehat.com

Share This
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7
  • 8

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top