Bali Royal Hospital
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
  • Layanan
    • Layanan Medis
      • Layanan 24 Jam
      • Layanan Penunjang Medis
      • Layanan Rawat Jalan
      • Fasilitas Penunjang
      • Layanan Rawat Inap
    • Layanan Unggulan
      • Royal Sport Therapy
    • Layanan Khusus
      • Royal Orthopaedi Services
      • Royal Beauty Clinic
      • Laser Urology & ESWL
      • Hemodialisa
      • Dry Needling
    • International Services
  • Royal Wellness ✨
  • Dokter Spesialis
  • Tarif Kamar Rawat Inap
  • MCU
  • Info
    • Profil RS
    • BROS Mobile
    • Artikel
    • Video
    • Kegiatan & Berita
    • Karir
    • Asuransi Mitra
  • Language: Indonesia
    • Indonesia Indonesia
    • English English
Pola-Makan-dan-Menu-Diet-Penderita-Diabetes-dengan-Hipertensi
Link Enlarge

Pola Makan dan Menu Diet Penderita Diabetes dengan Hipertensi

Bali Royal Hospital May 13, 2024 Artikel 0

Jika Anda mengidap diabetes sekaligus hipertensi, perawatannya tidak hanya minum obat saja.

Kedua penyakit ini sangat berkaitan erat dengan gaya hidup, misalnya konsumsi makanan tinggi gula atau makanan tinggi garam. Kebiasaan ini bisa memicu gejala diabetes maupun gejala hipertensi kambuh.

Itulah sebabnya, Anda perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat dan sesuai dengan kondisi yang Anda miliki.

Perbanyak asupan serat

Pola makan diabetes dan hipertensi haruslah diperkaya dengan menu makanan berserat tinggi. Serat tidak mudah dicerna tubuh sehingga melancarkan sistem pencernaan tanpa menyebabkan kadar gula darah tinggi. Inilah mengapa makanan tinggi serat umumnya dapat membantu mengontrol gula darah tetap stabil, mencegah sembelit, menurunkan kolesterol, serta mengatasi berbagai masalah gangguan pencernaan.

Serat banyak ditemukan pada makanan nabati seperti buah, sayur, dan bijian-bijian. Itu sebabnya, jangan lupa selalu tambahkan asupan serat ke dalam makanan yang Anda konsumsi sehari-hari. Untuk biji-bijian, target Anda adalah untuk makan tiga sampai lima porsi biji-bijian setiap hari, dan setidaknya setengah dari porsi biji-bijian tersebut adalah gandum utuh.

Untuk menu diet untuk penderita diabetes dan hipertensi, Anda bisa menyiapkan menu makanan berikut ini.

  • Setengah gelas nasi merah.
  • Setengah gelas sayur matang.
  • Dua potong ukuran kecil daging ayam tanpa kulit.
  • Lengkapi juga dengan satu buah pisang untuk cuci mulut.

Mengatur isi piring

Untuk mengatur isi pring, penderita diabetes dan hipertensi bisa meniru konsep makan model T. Coba Anda perhatikan gambar di atas, garis pembatas jenis makanannya membentuk huruf T.

Isilah setengah piring Anda dengan pisang dan sayur tumis brokoli. Kemudian, seperempat bagian diisi dengan protein tanpa lemak seperti ikan panggang, kacang, atau ayam. Lalu, seperempat sisanya diisi dengan nasi merah atau makanan pengganti nasi lainnya. Menu makanan untuk penderita diabetes dan hipertensi bisa Anda kreasikan sesuai selera agar Anda tidak bosan. Jangan hanya mengandalkan menu makan yang itu-itu saja karena zat gizi yang didapat jadi tidak bervariasi.

Di lain sisi, Anda juga akan bosan dan dikhawatirkan malah melampiaskan diri makan makanan yang tidak sehat.

Menggunakan bumbu yang baik

Selanjutnya, yang perlu Anda perhatikan adalah penggunaan garam dalam makanan karena penyakit tekanan darah tinggi yang dimiliki.

Anda tidak boleh mendapatkan lebih dari 1.500 miligram natrium per hari, yaitu kurang dari satu sendok teh garam untuk seluruh makanan yang Anda konsumsi dalam sehari.

Ketimbang menggunakan garam, bumbui masakan Anda dengan jeruk nipis, bawang putih, jahe, cabai, oregano, atau jinten untuk memperkaya rasanya.

Nah, kalori ini tidak hanya didapat dari gula saja, tapi juga makanan lain, seperti daging, buah, dan sayur. Jika ditambah dengan tambahan gula dikhawatirkan bisa melebihi asupan gula untuk diabetes yang disarankan.

Jadi, pastikan menu makanan untuk penderita diabetes dan hipertensi baiknya dibuat sendiri sehingga Anda bisa mengatur banyaknya garam dan gula yang digunakan.

Baca Juga: 5 Tanda Janin Tidak Berkembang Dalam Kandungan

Batasi kopi

Kafein dapat meningkatkan gula darah dan tekanan darah. Oleh karena itu, jika Anda memang penggemar kopi, aturan sehat dalam mengonsumsinya perlu dipahami.

Jika Anda memiliki gula darah atau tekanan darah yang tinggi setelah minum kopi, batasi asupan kafein Anda menjadi 200 miligram, sekitar 2 cangkir kopi per hari.

Hindari cara menyeduh kopi menggunakan french press atau espresso, namun pilihlah kopi yang dibuat dengan kertas filter.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk beralih ke kopi tanpa kafein karena beberapa penelitian menunjukkan hal itu dapat mengurangi gula darah.

Pentingnya asupan kalium

Tidak cuma gula dan garam yang perlu diperhatikan makanan untuk penderita diabetes dan hipertensi. Salah satunya mineral, yakni kalium juga perlu terpenuhi asupan hariannya.

Kalium dapat mengurangi efek sodium yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

Pisang baik untuk penderita diabetes dan menjadi sumber kalium yang menyehatkan penderita hipertensi.

Begitu juga melon, brokoli, wortel mentah, kacang, kentang, roti gandum, dan kacang-kacangan.

Namun, pada penderita yang mengalami komplikasi diabetes, seperti nefropati diabetik, terlalu banyak kalium justru dapat membuat masalah ginjal menjadi lebih buruk.

Tanyakan pada dokter jika perlu untuk membatasi berapa banyak kalium yang Anda perlukan, agar pola makan untuk diabetes dan hipertensi yang Anda terapkan tidak salah.

Kurangi alkohol

Walaupun disebutnya pola makan, sebenarnya tidak cuma makanan yang diperhatikan saja untuk penderita diabetes dan hipertensi.

Bir, wine, dan cocktail juga mengandung gula dan akan menyebabkan kadar gula darah, tekanan darah, serta trigliserida meningkat.

Tidak hanya itu, alkohol juga merangsang nafsu makan dan dapat menyebabkan Anda makan berlebihan.

Untuk itu, membatasi semua jenis minuman tersebut adalah kuncinya.

Bagi pria, Anda harus membatasi diri menjadi maksimal 2 gelas alkohol per hari. Sementara wanita, batasi konsumsi alkohol maksimal 1 gelas per hari.

Hindari makanan tinggi lemak

Hindari lemak trans alias minyak terhidrogenasi parsial yang ditemukan dalam makanan yang digoreng dan dipanggang. Selain itu, jangan lupa batasi asupan lemak jenuh, yang sebagian besar ditemukan di potongan lemak daging dan produk susu lemak. Ini karena keduanya dapat meningkatkan kolesterol yang menyebabkan penyakit jantung.

Sesekali, Anda boleh saja mengonsumsi makan tak sehat. Hanya saja, pastikan Anda mengontrol porsinya. Jika Anda ingin makan es krim, Anda bisa memesan yang ukuran kecil. Ingin makan kue? Bagi dualah dengan pasangan atau teman Anda. Bagaimana saat makan di restoran fast food? Jangan pesan kentang goreng dan gantilah dengan salad.

Share This
Penyakit-Kronis---Gejala-dan-Penyebabnya
Link Enlarge

Penyakit Kronis, Gejala dan Penyebabnya

Bali Royal Hospital May 11, 2024 Artikel 0

Penyakit kronis disebut-sebut menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Definisi penyakit kronis menurut WHO (World Health Organization) adalah penyakit yang terjadi dengan durasi panjang yang pada umumnya berkembang secara lambat serta terjadi akibat faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku.

Faktanya, 80% orang dewasa yang berusia 65 tahun dan lebih tua memiliki setidaknya satu kondisi kronis, sementara 68% memiliki dua atau lebih. Tetapi tidak bisa dipungkiri penyakit kronis juga dapat menyerang seseorang sejak usia muda.

Hal ini dapat terjadi akibat perubahan gaya hidup modern yang semakin tidak sehat. Penyakit kronis akan sangat mengganggu aktivitas hidup sehari-hari penderitanya. Mengenali lebih dalam penyakit kronis itu sendiri menjadi langkah awal untuk dapat mencegahnya terjadi.

Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit kronis yang perlu Anda ketahui.

Jenis-Jenis Penyakit Kronis

1. Gagal Jantung

Gagal jantung adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jantung tidak mampu lagi melakukan fungsinya untuk memompa darah dan oksigen secara memadai ke seluruh organ dalam tubuh. Penyakit ini mungkin membuat jantung Anda membengkak sehingga fungsinya terganggu. Hal-hal seperti mengonsumsi terlalu banyak alkohol, merokok, dan menggunakan obat-obatan terlarang dipercaya dapat merusak jantung Anda.

Gejala gagal jantung yang mungkin muncul adalah sesak napas atau kesulitan bernapas, merasa lelah dan kaki lemas saat beraktivitas, pembengkakan pada pergelangan kaki, dan detak jantung cepat atau tidak teratur.

Untuk menjaga agar penyakit tidak semakin parah, kebanyakan penderita gagal jantung perlu mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Operasi juga mungkin dibutuhkan untuk untuk mengatasi masalah jantung yang disebabkan oleh masalah katup jantung atau pembuluh darah yang tersumbat.

2. Stroke

Stroke adalah kerusakan pada jaringan otak yang disebabkan oleh gangguan pada suplai darah yaitu terputusnya aliran darah ke bagian otak. Jaringan otak membutuhkan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk menjaga sel-sel saraf dan bagian lain dari jaringannya tetap berfungsi dengan baik. Stroke dan penyakit jantung merupakan penyakit kardiovaskular utama.

Gejala stroke yang mungkin muncul adalah mati rasa atau kelemahan wajah, kesulitan berbicara, penurunan penglihatan pada satu atau kedua mata, kesulitan untuk menelan, kehilangan keseimbangan atau kurang koordinasi, dan ketidakmampuan untuk menggerakkan bagian tubuh secara tiba-tiba. Jika Anda mengalami tanda gejala stroke, segera periksakan diri ke dokter.
Pengobatan untuk stroke dapat dilakukan dengan konsumsi obat-obatan, perubahan pola makan dan gaya hidup.

Beberapa obat dapat menghentikan atau bahkan memulihkan kerusakan otak jika diberikan segera setelah stroke muncul. Terapi berbicara juga mungkin dibutuhkan untuk mengatasi masalah berbicara.

Baja Juga: Hot News – Poliklinik Anak Minggu

3. Diabetes

Diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh mengubah makanan menjadi sumber energinya. Kondisi ini membuat sebagian besar makanan akan dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan ke aliran darah sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Beberapa gejala diabetes yang mungkin muncul adalah meningkatnya rasa lapar dan haus, sering buang air kecil, pandangan menjadi kabur, mengalami kelelahan yang ekstrim, dan luka yang tak kunjung sembuh. Akan tetapi, gejala yang lain akan dirasakan tergantung pada tipe diabetes yang dialami.

Perawatan untuk diabetes dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan serta mengonsumsi makanan sehat rendah gula. Untuk mengontrol diabetes juga dapat dilakukan dengan meminum obat sesuai kebutuhan.

4. Hipertensi

Hipertensi ditandai dengan tingginya tekanan darah yang sudah melebihi batas normal. Akan tetapi, tekanan darah Anda akan berubah sepanjang hari berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Semakin tinggi tekanan darah, maka risiko terserang penyakit lainnya seperti serangan jantung dan stroke pun akan semakin besar.

Perlu diingat bahwa tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun ketika tekanan darah sudah sangat tinggi, beberapa gejala yang mungkin muncul adalah sakit kepala, mimisan, kelelahan atau kebingungan, sakit dada, sulit bernapas, detak jantung yang tak teratur, hingga ditemukannya darah dalam urin.

Untuk mengontrol tekanan darah, Anda sebaiknya rutin melakukan pengecekan tekanan darah agar dapat segera ditangani ketika masalah terjadi. Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda lebih sering memantaunya dari rumah. Selain itu, hipertensi juga dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan yang bermanfaat menurunkan tekanan darah seperti Amlodipine HJ 10 mg – 100 tablet – Hipertensi (Rp 136.500).

Dokter Lifepack, dr. Irma Lidia menambahkan “untuk mencegah atau menunda penyakit kronis sebaiknya selalu terapkan pola hidup sehat, makan makanan sehat seimbang seperti yang ada di panduan isi piringku, olahraga rutin, istirahat cukup hindari rokok atau alkohol dan lakukan screening sesuai anjuran untuk mengetahui lebih cepat sehingga dapat ditangani lebih baik.”

Itulah informasi seputar jenis-jenis penyakit kronis beserta gejala dan pengobatannya yang harus Anda ketahui. Menjaga pola hidup sehat serta rutin melakukan pengecekan kesehatan mungkin dapat memperkecil risiko Anda terserang penyakit kronis. Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda mulai merasakan gejala penyakit kronis

Share This
Penyebab-Flu-di-Musim-Hujan,-Buka-Karena-Hujan
Link Enlarge

Penyebab Flu di Musim Hujan, Bukan Karena Hujan

Bali Royal Hospital May 8, 2024 Artikel 0

Musim penghujan sering kali dikaitkan dengan penyakit influenza atau flu dan batuk. Hal itu terjadi karena jumlah kasus flu dan batuk di musim hujan biasanya mengalami peningkatan dibandingkan saat musim panas. Mengapa demikian? Faktor apa yang menjadi penyebabnya?

Mengapa penyakit flu dan batuk sering terjadi di musim hujan?

Ketika memasuki musim penghujan, tubuh Anda lebih rentan terhadap penyakit, termasuk flu dan batuk. Beberapa orang kerap mengaitkan kondisi tersebut dengan paparan air hujan ke tubuh.

1. Aktivitas lebih sering dilakukan dalam ruangan

Selama musim hujan, kebanyakan orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk beraktivitas di dalam ruangan tertutup. Kondisi tersebut membuat virus menjadi lebih mudah menyebar.

Sebagai contoh, Anda berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang sakit flu atau batuk.

Buruknya sirkulasi udara pada ruangan tertutup dapat meningkatkan penularannya karena Anda menghirup udara yang sama dengan orang tersebut.

Baca Juga: Mengapa penyakit flu sering terjadi di musim hujan?

2. Kurangnya paparan sinar matahari

Pada musim penghujan, sinar matahari akan lebih jarang muncul. Minimnya paparan sinar matahari membuat Anda kekurangan asupan vitamin D dan melatonin.

Ketika tubuh kekurangan vitamin D dan melatonin, kinerja sistem imun tentu tidak akan maksimal. Akibatnya, Anda akan lebih rentan tertular virus atau penyakit, termasuk flu dan batuk.

3. Virus tumbuh subur saat musim penghujan

Ketika memasuki musim hujan, kelembapan udara akan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut membuat virus semakin mudah memperbanyak diri. Maka dari itu, Anda akan lebih rentan terserang flu dan batuk pada musim ini.

Sumber : Hellosehat.com

Share This
Link Enlarge

Tanda dan gejala infeksi saluran kemih pada ibu hamil

Bali Royal Hospital May 7, 2024 Artikel 0

Mengutip dari American Family Physician (AAFP) ibu hamil berisiko tinggi mengalami infeksi saluran kemih. Dimulai pada minggu ke enam kehamilan sampai puncaknya di minggu ke-22 sampai 24 kehamilan.

Dalam jurnal Archives of Medical Sciences, sekitar 2 sampai 10 persen wanita hamil mengalami infeksi saluran kencing karena menahan kencing saat hamil. ISK cenderung sering terulang kembali selama kehamilan meski mungkin sudah tak sering menahan kencing saat hamil. Wanita yang pernah memiliki ISK sebelumnya lebih rentan untuk mendapatkannya lagi selama kehamilan.

Berikut gejala yang muncul saat ibu hamil memiliki infeksi pada saluran kemih:

  • Sering kebelet dan sering buang air kecil
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Ada sensasi terbakar atau kram di punggung bagian bawah atau perut bagian bawah
  • Air seni yang terlihat keruh atau berbau
  • Demam, menggigil, dan berkeringat
  • Mual dan muntah
  • Sakit punggung

Ketika menahan kencing saat hamil, bakteri penyebab infeksi menyebar ke ginjal. Kemudian ibu hamil akan mengalami nyeri punggung, menggigil, demam, mual, sampai muntah.

Share This
Kapan-cek-darah-untuk-DBD-perlu-dilakukan
Link Enlarge

Kapan cek darah untuk DBD perlu dilakukan?

Bali Royal Hospital May 1, 2024 Artikel 0

Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Ada empat serotipe virus dengue penyebab DBD, yaitu DENV-1, -2, -3, dan -4. Infeksi dari virus-virus tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam.

Biasanya, pemeriksaan demam berdarah baru akan dilakukan ketika dokter memang sudah mencurigai bahwa Anda terkena virus dengue. Berikut adalah gejala-gejala yang menentukan bahwa Anda kemungkinan besar terkena DBD.

  • Demam tinggi secara tiba-tiba, bahkan mencapai 40 derajat Celsius.
  • Demam berlangsung selama 2-7 hari.
  • Muncul ruam dan bintik-bintik merah di kulit.
  • Nyeri pada otot, sendi, dan bagian belakang bola mata.
  • Sakit perut.
  • Mual dan sering muntah, terkadang disertai darah.
  • Mimisan dan gusi berdarah.

Tes demam berdarah juga sangat dianjurkan apabila Anda mengalami demam tinggi dalam waktu 2 minggu setelah Anda kembali dari negara atau daerah yang terkena wabah demam berdarah.

Baca Juga: Apakah pasien DBD harus diopname atau boleh dirawat di rumah?

Share This
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
  • 7

Layanan Unggulan

  • Royal Sport Therapy

Layanan Khusus

  • Royal Orthopaedi Services
  • Royal Beauty Clinic
  • Laser Urology & ESWL
  • Hemodialisa
  • Dry Needling

Informasi

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Hubungi Kami

Address: Jl. Tantular No. 6 Renon, Denpasar - Bali
Phone: (+62361) 222 588
Mobile: +6281 33 755 0 555
Fax: +62361 226 051
Email: info@baliroyalhospital.co.id
Website: www,baliroyalhospital.co.id

Powered by: Bali Royal Hospital

Top